Dara anak seorang pembantu di jodohkan dengan seorang pewaris tunggal sebuah perusahaan karena sebuah rahasia yang tertulis dalam surat dari surga.
Dara telah memilih, menerima pernikahannya dengan Windu, menangkup sejumput cinta tanpa berharap balasannya.
Mampukah Dara bertahan dalam pernikahannya yang seperti neraka?
Rahasia apa yang ada di balik pernikahan ini?
Mampukah Dara bertahan dalam kesabaran?
Bisakah Windu belajar mencintai istrinya dengan benar? Benarkah ada pelangi setelah hujan?
Ikuti kisah ini, dalam novel " Di Antara Dua Hati"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 PAK DOSEN TAMPAN
Hari pertama masuk kuliah, Dara gugup bukan main, rasanya aneh sekali. Antara senang dan takut.
Dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan rok span selutut, Dara lebih mirip
sekretaris daripada mahasiswi.
Dara mengambil tempat di sudut ruangan, dia tidak ingin terlalu mencolok, Dara tidak terlalu supel dalam bergaul, dia lambat menjadi akrab dengan orang lain.
Banyak hal yang membuatnya ketinggalan jaman, rumah besar Danuar telah mengurungnya sekian lama sehingga dia terkejut sendiri ketika berada di lingkungan yang benar-benar baru dan bebas seperti ini.
Mata kuliah pertama pagi ini adalah pengantar bisnis, sekaligus pertemuan pertama dengan dosen.
Dari suara yang hiruk pikuk seketika hening saat seorang dosen masuk, dengan langkah tegap dan percaya diri.
"Selamat pagi, pak..." Suara antusias para mahasiswi membuat Dara mengalihkan pandangannya dari ponselnya, yang sedang di aturnya ke silent.
"Selamat pagi."
Dara terkesima, dia kenal sekali suara itu, meskipun mereka hanya pernah bertemu sekali saja.
"Arga..." Sosok berkacamata yang sedang berdiri di depan itu tampak menebar senyum ke seantero ruangan membuat gadis-gadis mahasiswi menggelepar, dia tampan dan berwibawa. Bisik-bisik segera memenuhi udara, semua seperti di beri aba-aba pasang aksi mencari perhatian pak dosen yang tampan itu.
Dara segera sadar, lalu dengan cepat bersembunyi di belakang seorang mahasiswa yang kebetulan duduk di depannya, dan menutup wajahnya dengan buku di tangannya.
Dara berharap, Arga tidak melihatnya.
"Perkenalkan, nama saya, Arga Dianta. Saya yang akan mengasuh mata kuliah pengantar bisnis pada semester satu ini." Suara yang hangat itu benar-benar membuat kepanasan para mahasiswi baru ini.
"Aaaa...pak dosennya ganteng banget. Rela gak lulus-lulus aku mata kuliah yang ini." Mahasiswi di belakang Dara terdengar berbisik dengan temannya.
"Astaga, baru masuk pertama, kamu sudah cita-citanya gak lulus. Ingat emak bapakmu." Temannya di sebelah menyahut.
"Betah akunya..." disambut cekikikan mereka berdua.
"Mata kuliah pengantar bisnis ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep bisnis kepada mahasiswa. Jadi nantinya, kita akan diperkenalkan dengan pengertian dan konsep dasar bisnis dan juga lingkungan yang mempengaruhi bisnis serta jenis organisasi bisnis..."
Dara berusaha konsentrasi mendengarkan penjelasan Arga selaku dosen di depan, tapi sangat sulit karena dia sambil sibuk menyembunyikan dirinya.
"Astaga, kenapa harus dia yang jadi dosennya. Dia kan sepupunya Windu. Bagaimana aku bisa kabur dari Windu kalau begini, kalau sampai dia mengenalku berantakan rencanaku, kok dunia bisa sempit begini, sih." Dara menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Pada mata kuliah ini juga akan diperkenalkan berbagai fungsi operasional bisnis dalam perusahaan seperti Sumberdaya Manusia, Operasi, Pemasaran dan Keuangan.
Mata kuliah ini menggunakan pendekatan menyeluruh, dimana organisasi bisnis ditempatkan sebagai suatu entitas yang harus memahami dan mengelola pengaruh lingkungan, dan kemudian memilih bentuk kepemilikan organisasi bisnis, sistem manajemen dan struktur organisasi yang sesuai dengan lingkungan bisnis yang dihadapi...."
Semua yang di sampaikan Arga, dengan slide-slide yang terpampang di layar proyektor hampir tak ada yang masuk ke kepala Dara.
Untungnya Arga hanya berada di depan tidak berkeliaran ke seluruh ruangan, jadi Dara yakin Arga sama sekali tak melihatnya di antara para mahasiswa-mahasiswi yang jumlahnya hampir ratusan di dalam satu ruang kelas besar ini.
Sampai mata kuliah itu berakhir, Arga tak menampakkan sikap bahwa dia mengenal Dara. Hal ini cukup melegakan hati Dara yang dag dig dug sepanjang jam mata kuliah pengantar bisnis.
"Sebelum saya mengakhiri pertemuan untuk hari ini, silahkan jika ada yang kurang jelas dan ingin ditanyakan..." Arga melemparkan pandangan ke seluruh ruangan, memvuat para mahasiswa laki-laki dongkol dalam hati. Dosen ini segera saja jadi idola para perempuan, semua perhatian teralih padanya, tentu saja membuat redup para arjuna muda yang sedang mencari ilmu sekaligus nyambi mencari cinta itu.
"Pak, boleh bertanya?"
"Ya, silahkan..."
"Pengantar bisnis apakah ada koneksinya dengan perasaan?" Pertanyaan iseng seorang mahasiswi di barisan depan yang dari tadi melongo mendengarkan penjelasan Arga, di sambut ramai para peserta mata kuliah.
"Saya kira serius..."Arga hanya tersenyum kecil, tak menanggapi, sambil membereskan laptop yang di bawanya.
"Pak, saya mau tanya pak...!" perempuan yang duduk di belakang Dara mengacungkan tangannya tinggi-tinggi dengan bersemangat, Dara hampir pingsan saat menyadari jika Arga melayangkan pandangnya ke arah sudut tempatnya duduk.
Dengan salah tingkah Dara mengangkat buku yang ada di tangannya, menutup hampir semua wajahnya.
"Kenapa dia harus ikut bertanya?" Dara merutuk dalam hati.
"Ya, silahkan..." Arga menghentikan gerakan tangannya yang sedang memasukkan laptop di tangannya ke dalam tasnya.
"Bapak statusnya, single atau double, ya pak...kalau boleh tahu?"
Pertanyaan itu di sambut hiruk pikuk dan cekikikan, para gadis setuju dan terwakili perasaannya dengan pertanyaan salah satu temannya itu.
"Status saya, sudah dobel." Jawab Arga sambil tersenyum lebar.
"Aaaaaaa......" Langsung disambut suara kecewa satu ruangan.
Dara mengernyit dahinya di balik buku, dia tahu benar Arga masih lajang. Dia mungkin sedang menghalau para fansnya yang membludak di antara para mahasiswi baru di dalam ruangan itu.
Ketika Arga pamit untuk keluar, Dara benar-benar merasa hatinya lega luar biasa.
Setidaknya untuk beberapa saat dia tidak akan bermasalah dengan laki-laki itu, dengan catatan dia tidak mengenal namanya di catatan absensi.
Memang untuk bersembunyi selamanya mustahil, mengingat Arga adalah dosen yang mata kuliahnya wajib di ikuti Dara. Suatu saat Arga akan menyadari kehadirannya.
Tapi, setidaknya dia menyiapkan mental dan seribu alasan dulu sebelum benar-benar harus berhadapan dengan Arga.
"Oh, itu ya, yang kata kakak tingkat dosen baru lulusan London yang baru mengajar di sini. Gila parah, dia ganteng banget kayak model."
Dara melewati sekelompok mahasiswi di depan ruang kelas, mereka sedang sibuk bergosip, sepertinya sedang membicarakan Arga.
"Iya, aku rela jadi pacarnya."
"Hush...dia sudah dobel katanya."
"Aaaa...terserahlah dia dobel, yang penting aku sukaaaa."
Dara melewatinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, heran dengan tingkah para gadis ini, meskipun tahu yang bersangkutan sudah punya pasangan tetap saja begitu antusiasnya.
Sambil menenteng tasnya, dia mencari toilet, setidaknya ada jeda 30 menit sebelum mata kuliah selanjut lagi.
Dara harus ke kamar kecil, ketegangannya selama mata kuliah pengantar bisnis tadi terasa seolah menekan sampai kandung kemihnya.
"Dara..."
Suara itu, tepat di tikungan lorong gedung pada ujung tangga turun ke lantai bawah, membuat Dara hampir terlonjak karena terkejut.
Dia tak punya kenalan di sini dan tak ada yang benar-benar mengenalnya kecuali beberapa orang di ruang kelasnya
Dara memalingkan wajahnya, sosok dengan stelan rapi dan kacamata yang menaungi mata cerahnya.
"Ar..Arga..." Dara ternganga, tak menyangka yang memanggilnya itu adalah Arga.
(Yeeee....akhirnya, mak othor dobel UP ya hari ini...🤗🤗🤗 Yuk, ikuti kisah Dara ya, buat yang kangen Windu, mak othor keluarin deh di episode selanjutnya 😆😆 Please, jangan di tabok, dia lagi galau kehilangan bini🤣🤣)
...Arga...
...Terimakasih sudah membaca novel ini❤️...
...VOTE, LIKE dan KOMEN kalian selalu author nantikan😊...
...I love you all❤️...
Terimakasih
Rangkaian katanya indah tapi mudah dimengerti.
Karakternya tokoh2nya kuat,
Alurnya jelas, jadi tidak melewatkan 1 kalimatpun,
Sekali lagi Terimakasih 🙏🙏🙏🙏🙏
author pandai merangkai kata.
tapi tak pandai memilih visual windu, ga cocok tor sama dara haha maap ya tor 🙏