Di Antara Dua Hati

Di Antara Dua Hati

BAB 1 NODA DI GAUN PENGANTIN

"Buka bajumu!" Suara setengah menggeram dengan mata merah yang begitu nanar memandangnya itu, membuat Dara ketakutan luar biasa.

Dara semakin meringkuk di atas ranjang pengantin itu seperti seorang peri kecil dengan gaun pengantin berwarna bersih tak kalah putihnya dari sepray yang mengalasinya.

"Bukankah ini malam pertama kita?" Mata Windu, suami yang baru saja menikah dengannya itu tampak seperti serigala yang kelaparan.

"Lepaskan semua pakaianmu, tunjukkan padaku, siapa dirimu sebenarnya."Suara Windu yang dalam itu terdengar menyakitkan di telinga, seringainya begitu kejam.

Bukannya menuruti, Dara malah semakin mendekap tubuhnya yang gemetar. Dia tahu akan mengalami perlakuan ini, sejak dia menerima pernikahan ini. Windu sudah menyiratkannya, sejak Dara menganggukkan kepalanya menerima permintaan mama Windu.

"Kamu yang menginginkan pernikahan ini bukan? Ayo, kita puaskan semuanya. Ritual kita belum selesai...." Windu tertawa dengan aneh, lalu mendekati Dara dengan gerakan lamban yang mengancam.

Kedua telapak tangan Windu terasa dingin menembus lengan baju pengantin Dara yang tipis, kemudian mencengkeramnya dengan kasar.

Wajah tampan Windu yang kusut itu, begitu dingin dengan sorot mata yang tak dapat dilukiskan.

Mata Dara yang bulat bening itu membalas tatapan itu, antara ketakutan dan minta belas kasihan.

"Kenapa hanya diam?" Windu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Dara, bau alkohol menguar keras membuat mata Dara semakin perih.

Dara bungkam seribu bahasa, matanya dipejamnya kuat-kuat, dengan segenap tenaga, ditahannya air mata yang sedari tadi seakan ingin tumpah ruah dari pelupuk matanya.

"Jangan hanya diam seperti tak tahu apa-apa. Gunakan mulut manismu itu untuk merayuku. Katakan apa saja untuk membuat dirimu itu tidak seperti korban begini. Setidaknya malam pengantin kita ini menjadi lebih berwarna." Jemari Windu menjepit dagu Dara dengan kuat, mengangkatnya dengan kasar.

Dara diam tak menyahut, matanya terpejam tanpa ada keinginan sama sekali untuk membukanya. Reaksi Dara membuat Windu semakin marah.

Windu mendekap tubuh ramping Dara dengan kasar dan menciumi leher gadis itu dengan liar dan rakus, sungguh tanpa perasaan sama sekali.

Dia menggerayangi Dara seperti perempuan itu hanya boneka tak bernyawa, berharap gadis itu melawan dengan respon apa saja, setidaknya perlawanan gadis itu mengurangi rasa bersalahnya dengan apa yang sedang dilakukannya sekarang.

Dara tetap tak bergeming, hanya dalam hati dia menjerit,

"Tidak! Aku tidak boleh menangis! apapun yang terjadi, aku tidak akan menangis."

Dara semakin kuat memejam matanya, sesungguhnya di dalam hatinya, dia sangat ingin berontak, tapi dia tahu meskipun dia melawan sekuat tenaga sekalipun, tak akan merubah keadaan.

Dia tetaplah istri dari laki-laki yang sedang berusaha menggaulinya dengan kasar ini.

Dan yang pasti, Dara tetap harus menyerahkan diri dan kehormatannya padanya, suka atau tidak.

Dara terdiam pasrah saat Windu mulai merenggut gaun pengantinnya, melucutinya dengan raut jijik penuh amarah.

"Ayo...berontaklah! Katakan sesuatu! Katakan kamu marah dengan perlakuanku! Katakan kamu menolaknya!!" Windu berteriak setengah putus asa di telinga Dara.

Dara memalingkan wajahnya, matanya masih terpejam seolah tak ingin menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh Windu padanya, dan mulutnya tetap saja bungkam, tak punya kata-kata yang dianggapnya bisa meredakan semua hal yang dirasakan oleh mereka berdua.

Dia tak tahu, apa yang menjadi dosa dan kesalahannya, dia sendiripun tak menginginkan pernikahan yang terpaksa ini meskipun mungkin jauh di hati kecilnya dia mendambakannya, tapi mengapa Windu seolah-olah menimpakan semua penyebab penderitaan mereka berdua padanya.

Dan Windu yang setengah mabuk itu mengagahinya dengan liar tanpa perasaan, menusuk-nusuk tubuhnya tanpa memperdulikan kesakitan yang di rasakan oleh Dara.

Tak ada penolakan, tak ada erangan dan tak ada reaksi apapun dari Dara untuk menyatakan bahwa dirinya adalah mahluk hidup, dia hanya diam seperti mati.

"Hidupku sendiri sudah mati, saat aku menerima pernikahan ini."Batinnya berteriak dalam lautan kesedihan yang kini dirasakannya, dadanya bergemuruh seperti hendak meledak tapi ditahannya dengan hanya menggigit bibir bawahnya, sampai-sampai bibir yang pucat itu berdarah.

Windu melampiaskan semua kemarahan dan kekesalan yang dipendamnya, dengan hentakan-hentakan kasar. Sekujur tubuh Dara yang polos bahkan memerah oleh tiap cengkeramannya. Hampir menyamai warna merah yang mengalir dari kedua belah pahanya.

Pada babak terakhirnya, Windu turun dari ranjang pengantin itu, dengan wajah merah padam, antara rasa puas telah melampiaskan hasratnya yang penuh dendam dengan membagi penderitaannya pada perempuan yang kini terbaring di atas tempat tidur itu, yang diam tak bergeming tanpa sekalipun berbicara maupun membuka matanya.

"Sudah selesai sekarang, istriku! Malam pengantin kita berakhir dengan sangat luar biasa! dan kita berdua sepanjang hidup kelak akan mengenangnya sebagai malam pengantin yang terindah."

Windu melemparkan baju pengantin sarah ke arah tubuh yang tergeletak seperti manequin yang sedang dibaringkan itu.

Menatapnya sesaat dengan seringai yang kejam, namun matanya yang merah itu berkata lain, ada dua bulir bening jatuh lewat sudutnya sebelum dia memalingkan wajahnya dan mengenakan kembali celana stelan jas pengantin abu-abunya yang elegan itu, memakaikan kemeja putih dalaman jas itu dan mengancingnya dengan sembarangan.

Tangan Dara terkepal memeluk gaun pengantinnya untuk menutupi sebagian tubuhnya yang tergeletak tanpa busana itu. Dia benar-benar kehilangan tenaga, bahkan juga energinya untuk bernafas terasa menghilang separuhnya.

Dia ditiduri dengan penuh penghinaan bahkan tanpa sedikitpun rasa kasihan ataupun kasih sayang. Dia menangis dan meronta dalam hati, hanya saja untuk benci dan mendendam, dia tak punya daya.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Windu kemudian pergi, meninggalkan Dara seperti seonggok sampah tak berharga.

Begitu pintu itu dibanting dengan keras, Dara membuka matanya, airmata yang sedari tadi ditahannya akhirnya meluap keluar dengan derasnya. Dia meringkuk miring sambil memeluk gaun pengantinnya yang dilemparkan Windu sebelum dia beranjak pergi.

Sekujur tubuhnya terasa remuk dan nyeri, organ kewanitaannya begitu perih seperih hatinya yang begitu sakit.

Semula dia hanya menahan ledakan kesakitan itu dengan diam, sekarang badannya berguncang dan terisak sambil memeluk gaun pengantinnya.

Dara menarik tubuhnya, beringsut menuju pinggir ranjang, matanya yang sembab begitu merinding kepada noda darah di sepray dan menodai renda-renda putih gaun pengantinnya yang putih bersih.

Dulu, dia pernah bermimpi menyerahkan kesuciannya pada suami yang mencintai dan dicintai olehnya, malam ini mungkin dia telah melepaskan sebagian janji itu dengan benar. Bedanya, laki-laki yang menjadi suaminya itu tidak pernah mencintainya, bahkan jika dia harus jujur, suaminya itu membencinya sampai ke tulang-tulangnya.

Ya, Dara menikah dengan Windu bukan karena cinta tapi karena wasiat mama Windu sebelum meninggal.

Dara masih menatap nanar, noda merah di gaun pengantinnya, dengan hati seperti teriris sembilu, dia melemparkan dirinya pada cinta sekaligus menggali kubangan derita bagi dirinya sendiri.

(Cerita ini adalah novel ke-tiga author, ya...rencananya adalah novel pendek☺️

Author ingin mencoba genre yang bermain dengan emosi dan sedikit bawang bombay tapi pastilah ada happy2nya😅

Please dukungannya baik like, komen dan Votenya untuk memberi semangat author menulis cerita ini💪😅 Love you semua🥰)

...Terimakasih sudah membaca novel ini❤️...

...VOTE, LIKE dan KOMEN kalian selalu author nantikan😊...

...I love you all❤️...

Terpopuler

Comments

Mila Nst

Mila Nst

menyimak..cukup menarik

2024-07-09

0

Regita Regita

Regita Regita

sepertinya menarik...lanjut baca deh...

2023-01-31

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

weleeeh ... baru awal udah main buka baju aja, thoorrr ... 🤣🤣🤣

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 NODA DI GAUN PENGANTIN
2 BAB 2 MENERIMA KENYATAAN
3 BAB 3 VISUALISASI NOVEL "DI ANTARA DUA HATI"
4 BAB 4 MENJADI ISTRI
5 BAB 5 ISTRI WARISAN
6 BAB 6 JANGAN PERGI
7 BAB 7 HANYA MEMINJAM RAGA
8 BAB 8 TENGGANG WAKTU PERPISAHAN
9 BAB 9 BIBIT DENDAM
10 BAB 10 JANGAN SALAHKAN AKU
11 BAB 11 SEBUAH NEGOSIASI
12 BAB 12 SEDIKIT BERSABAR
13 BAB 13 ADA APA DENGANKU?
14 BAB 14 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
15 BAB 15 SEBUAH PERMOHONAN
16 BAB 16 MENGADU KEPADA TUHAN
17 BAB 17 TAK ADA JALAN KEMBALI
18 BAB 18 MENCARI KEKUATAN DARI HATI
19 BAB 19 PERNIKAHAN TANPA CINTA
20 BAB 20 SURAT DARI SURGA
21 BAB 21 BELAJARLAH MENCINTAI
22 BAB 22 PENYESALAN
23 BAB 23 BUKAN PILIHAN
24 BAB 24 MEMBELA DIRI
25 BAB 25 MELAWAN
26 BAB 26 PURA-PURA AMNESIA
27 BAB 27 TRAUMA
28 BAB 28 MENANGIS TANPA SUARA
29 BAB 29 SESAL DALAM DIAM
30 BAB 30 MEMILIH PERGI
31 BAB 31 DENDAM HATI
32 BAB 32 SEMENTARA SENDIRI
33 BAB 33 PAK DOSEN TAMPAN
34 BAB 34 PERASAAN YANG HAMPA
35 BAB 35 TIDAK SEDANG BAIK-BAIK SAJA
36 BAB 36 MEMBERI WAKTU MENENANGKAN
37 BAB 37 MELAMPAUI HARAPAN
38 BAB 38 RINDU DARA
39 BAB 39 BERONDONG NEKAD
40 BAB 40 MENDADAK CEMBURU
41 BAB 41 GARA-GARA ANAK BAWANG
42 BAB 42 CINTA YANG RUMIT
43 BAB 43 SALING MEMANDANG
44 BAB 44 PENCULIKAN
45 BAB 45 MENIKAH ADALAH IBADAH
46 BAB 46 RUMAH DI PINGGIR SAWAH
47 BAB 47 CIUMAN RINDU
48 BAB 48 TERJEBAK HUJAN
49 BAB 49 PENYESALAN WINDU
50 BAB 50 DEMI DARA
51 BAB 51 MENUMPAHKAN RASA SAKIT
52 BAB 52 ANDAI KAMU JADI AKU
53 BAB 53 BERHARAP BISA MEMUTAR WAKTU
54 BAB 54 TAK PERNAH TERPAKSA
55 BAB 55 TERBAKAR CINTA
56 BAB 56 JANGAN MELAKUKAN ITU
57 BAB 57 HARAP SABAR, INI UJIAN
58 BAB 58 TERPELESET
59 BAB 59 MENGHITUNG HARI KARENA RINDU
60 BAB 60 DIBAWAH TATAPANMU
61 BAB 61 AKU TIDAK APA-APA
62 BAB 62 PANGGILAN UNTUK PULANG
63 BAB 63 TERIMAKASIH TELAH KEMBALI
64 BAB 64 BARU MENYADARI
65 BAB 65 PANGGIL AKU APA SAJA
66 BAB 66 MELEPASKAN HASRAT
67 BAB 67 SEBUAH TAMPARAN
68 BAB 68 MEMBAYAR SESAL DENGAN MAAF
69 BAB 69 MEMAAFKAN TAK BERARTI LUPA
70 BAB 70 CIUMAN TERIMAKASIH
71 BAB 71 TERTINGGAL WISUDA
72 BAB 72 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
73 BAB 73 BENDERA PERDAMAIAN
74 BAB 74 INGIN BERBICARA EMPAT MATA
75 BAB 75 MENUNGGU KATAKAN CINTA
76 BAB 76 HATI HANCUR BERKEPING
77 BAB 77 MAUKAH KAMU IKUT DENGANKU?
78 BAB 78 DEAL!
79 BAB 79 SEBUAH FIRASAT
80 BAB 80 AMANAT MENCINTAI
81 BAB 81 LARON TERJEBAK CAHAYA
82 BAB 82 PRANK TERINDAH
83 BAB 83 SURGA BERSAMAMU
84 BAB 84 LAGI NGIDAM
85 BAB 85 I LOVE YOU MY WIFE
86 BAB 86 UCAPKAN SEKALI LAGI
87 BAB 87 PERTUNJUKAN IBU HAMIL
88 BAB 88 MANTAN TERINDAH
89 BAB 89 TAKUT SALAH PAHAM
90 BAB 90 INTEROGASI
91 BAB 91. BOS SEDINGIN KUTUB UTARA
92 BAB 92. DATANG MENDADAK
93 BAB 93 PAK BOS MARAH
94 BAB 94. MODE CEMBURU
95 BAB 95. HARUS PERGI
96 BAB 96. MAKAN SIANG ALA KOREA
97 BAB 97. TAAT SUAMI
98 BAB 98. TERJEBAK DALAM TUBUH PANGERAN
99 BAB 99. BERSIKAP PROFESIONAL
100 BAB 100. ADA APA?
101 BAB 101. BERSIKAP AGRESIF
102 BAB 102. MENGUSIR MANTAN ASISTEN
103 BAB 103. MENYUSUL KARENA CINTA
104 BAB 104. BULAN MADU IMPIAN
105 BAB.105 BULAN MADU IMPIAN (PART 2)
106 BAB 106. SELAMAT PAGI CINTA
107 BAB 107.MENGAMBIL ALIH
108 BAB 108. BUMIL MENGAMUK
109 BAB 109. PANGGIL AKU PAPI
110 BAB 110. ADA APA DENGANMU?
111 BAB 111. INSTING SEORANG ISTRI
112 BAB 112. PEMERIKSAAN SERIUS
113 BAB 113 AKU AKAN MENJAGAMU
114 BAB 114. JANGAN TAKUT
115 BAB 115. SEKOTAK COKELAT CINTA
116 BAB 116 MENAHAN TANGISAN
117 BAB 117 CINTA YANG EGOIS
118 BAB.118 JANGAN PERNAH BERKATA TIDAK
119 BAB 119 AKU BERSAMAMU
120 BAB 120. DITAKDIRKAN
121 BAB 121 DI ANTARA DUA HATI
Episodes

Updated 121 Episodes

1
BAB 1 NODA DI GAUN PENGANTIN
2
BAB 2 MENERIMA KENYATAAN
3
BAB 3 VISUALISASI NOVEL "DI ANTARA DUA HATI"
4
BAB 4 MENJADI ISTRI
5
BAB 5 ISTRI WARISAN
6
BAB 6 JANGAN PERGI
7
BAB 7 HANYA MEMINJAM RAGA
8
BAB 8 TENGGANG WAKTU PERPISAHAN
9
BAB 9 BIBIT DENDAM
10
BAB 10 JANGAN SALAHKAN AKU
11
BAB 11 SEBUAH NEGOSIASI
12
BAB 12 SEDIKIT BERSABAR
13
BAB 13 ADA APA DENGANKU?
14
BAB 14 JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA
15
BAB 15 SEBUAH PERMOHONAN
16
BAB 16 MENGADU KEPADA TUHAN
17
BAB 17 TAK ADA JALAN KEMBALI
18
BAB 18 MENCARI KEKUATAN DARI HATI
19
BAB 19 PERNIKAHAN TANPA CINTA
20
BAB 20 SURAT DARI SURGA
21
BAB 21 BELAJARLAH MENCINTAI
22
BAB 22 PENYESALAN
23
BAB 23 BUKAN PILIHAN
24
BAB 24 MEMBELA DIRI
25
BAB 25 MELAWAN
26
BAB 26 PURA-PURA AMNESIA
27
BAB 27 TRAUMA
28
BAB 28 MENANGIS TANPA SUARA
29
BAB 29 SESAL DALAM DIAM
30
BAB 30 MEMILIH PERGI
31
BAB 31 DENDAM HATI
32
BAB 32 SEMENTARA SENDIRI
33
BAB 33 PAK DOSEN TAMPAN
34
BAB 34 PERASAAN YANG HAMPA
35
BAB 35 TIDAK SEDANG BAIK-BAIK SAJA
36
BAB 36 MEMBERI WAKTU MENENANGKAN
37
BAB 37 MELAMPAUI HARAPAN
38
BAB 38 RINDU DARA
39
BAB 39 BERONDONG NEKAD
40
BAB 40 MENDADAK CEMBURU
41
BAB 41 GARA-GARA ANAK BAWANG
42
BAB 42 CINTA YANG RUMIT
43
BAB 43 SALING MEMANDANG
44
BAB 44 PENCULIKAN
45
BAB 45 MENIKAH ADALAH IBADAH
46
BAB 46 RUMAH DI PINGGIR SAWAH
47
BAB 47 CIUMAN RINDU
48
BAB 48 TERJEBAK HUJAN
49
BAB 49 PENYESALAN WINDU
50
BAB 50 DEMI DARA
51
BAB 51 MENUMPAHKAN RASA SAKIT
52
BAB 52 ANDAI KAMU JADI AKU
53
BAB 53 BERHARAP BISA MEMUTAR WAKTU
54
BAB 54 TAK PERNAH TERPAKSA
55
BAB 55 TERBAKAR CINTA
56
BAB 56 JANGAN MELAKUKAN ITU
57
BAB 57 HARAP SABAR, INI UJIAN
58
BAB 58 TERPELESET
59
BAB 59 MENGHITUNG HARI KARENA RINDU
60
BAB 60 DIBAWAH TATAPANMU
61
BAB 61 AKU TIDAK APA-APA
62
BAB 62 PANGGILAN UNTUK PULANG
63
BAB 63 TERIMAKASIH TELAH KEMBALI
64
BAB 64 BARU MENYADARI
65
BAB 65 PANGGIL AKU APA SAJA
66
BAB 66 MELEPASKAN HASRAT
67
BAB 67 SEBUAH TAMPARAN
68
BAB 68 MEMBAYAR SESAL DENGAN MAAF
69
BAB 69 MEMAAFKAN TAK BERARTI LUPA
70
BAB 70 CIUMAN TERIMAKASIH
71
BAB 71 TERTINGGAL WISUDA
72
BAB 72 BERTEPUK SEBELAH TANGAN
73
BAB 73 BENDERA PERDAMAIAN
74
BAB 74 INGIN BERBICARA EMPAT MATA
75
BAB 75 MENUNGGU KATAKAN CINTA
76
BAB 76 HATI HANCUR BERKEPING
77
BAB 77 MAUKAH KAMU IKUT DENGANKU?
78
BAB 78 DEAL!
79
BAB 79 SEBUAH FIRASAT
80
BAB 80 AMANAT MENCINTAI
81
BAB 81 LARON TERJEBAK CAHAYA
82
BAB 82 PRANK TERINDAH
83
BAB 83 SURGA BERSAMAMU
84
BAB 84 LAGI NGIDAM
85
BAB 85 I LOVE YOU MY WIFE
86
BAB 86 UCAPKAN SEKALI LAGI
87
BAB 87 PERTUNJUKAN IBU HAMIL
88
BAB 88 MANTAN TERINDAH
89
BAB 89 TAKUT SALAH PAHAM
90
BAB 90 INTEROGASI
91
BAB 91. BOS SEDINGIN KUTUB UTARA
92
BAB 92. DATANG MENDADAK
93
BAB 93 PAK BOS MARAH
94
BAB 94. MODE CEMBURU
95
BAB 95. HARUS PERGI
96
BAB 96. MAKAN SIANG ALA KOREA
97
BAB 97. TAAT SUAMI
98
BAB 98. TERJEBAK DALAM TUBUH PANGERAN
99
BAB 99. BERSIKAP PROFESIONAL
100
BAB 100. ADA APA?
101
BAB 101. BERSIKAP AGRESIF
102
BAB 102. MENGUSIR MANTAN ASISTEN
103
BAB 103. MENYUSUL KARENA CINTA
104
BAB 104. BULAN MADU IMPIAN
105
BAB.105 BULAN MADU IMPIAN (PART 2)
106
BAB 106. SELAMAT PAGI CINTA
107
BAB 107.MENGAMBIL ALIH
108
BAB 108. BUMIL MENGAMUK
109
BAB 109. PANGGIL AKU PAPI
110
BAB 110. ADA APA DENGANMU?
111
BAB 111. INSTING SEORANG ISTRI
112
BAB 112. PEMERIKSAAN SERIUS
113
BAB 113 AKU AKAN MENJAGAMU
114
BAB 114. JANGAN TAKUT
115
BAB 115. SEKOTAK COKELAT CINTA
116
BAB 116 MENAHAN TANGISAN
117
BAB 117 CINTA YANG EGOIS
118
BAB.118 JANGAN PERNAH BERKATA TIDAK
119
BAB 119 AKU BERSAMAMU
120
BAB 120. DITAKDIRKAN
121
BAB 121 DI ANTARA DUA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!