NovelToon NovelToon
Maura : Tragedi Tahun Baru

Maura : Tragedi Tahun Baru

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi widya

Hidup Freya Almeera Shanum berubah setelah tragedi tahun baru 6th silam yang membuatnya menjadi single parent dari anak bernama Maura Hanin Azzahra.

Maura, gadis berusia 5th itu selalu menanyakan keberadaan Ayahnya yang tak pernah diketemuinya dari kecil.

Pertanyaan sederhana tentang keberadaan sang Ayah yang selalu di lontarkan Maura membuat sang Bunda Freya (25th) merasa bersalah dan sedih. Bahkan Freya juga kadang teringat akan tragedi malam itu setiap sang putri bertanya keberadaan Ayahnya.

Semua salah wanita tak tahu terima kasih itu. Karena wanita itu, Freya sekarang menjadi single parent tanpa status.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Maura diantara Kami

Di sudut restoran terlihat dua orang wanita berbeda generasi yang duduk saling berhadapan dengan suasana tegang. Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik duduk dengan tenang dan elegan, sedangkan wanita muda yang berpenampilan sederhana duduk dengan gelisah. Dia menunduk dan menautkan kedua tangan jarinya untuk mengurangi rasa gugup dan gelisah nya.

"Minumlah, jangan dilihat saja." kata wanita paruh baya yang sedang menyesap Flavoured Tea kesukaannya.

"Iya Nyonya." dengan tangan bergetar wanita muda itu memegang gelas yang berisikan Fruit Tea yang dipesannya tadi. Dia meminumnya sedikit walau rasanya untuk meneguk begitu susah, terasa ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.

"Kenapa? Kamu mengkhawatirkan Maura karena kamu tinggal?" tanya wanita paruh baya itu yang ternyata Mama Lea pada Freya.

Freya menggeleng pelan, padahal dalam benaknya dia khawatir terjadi apa-apa sama Maura karena dia tinggal pergi bersama Mama Lea. Dia takut kalau ada yang bakal menyelakai Maura.

"Tenang saja, saya sudah meminta perawat untuk menjaga Maura." kata Mama Lea.

Freya diam saja. Dia bingung harus bersikap bagaimana. Haruskah dia mengikuti perintah yang Bryan sarankan tadi malam?

Flashback On

Terjadi keheningan di dalam ruang rawat Maura, hanya ada suara dari bunyi alat monitor hemodinamik dan saturasi, di dekat Maura. Tujuannya untuk mengetahui gelombang denyut jantung, tekanan darah, oksigen yang diserap tubuh, temperatur, dan frekuensi pernapasan.

Freya duduk di kursi dekat brankar Maura terlihat membaca novel online di handphone nya, sedangkan Bryan sibuk dengan pekerjaannya dengan Rendy yang selalu mendampinginya.

Entah kapan Rendy itu istirahatnya, setiap ada Bryan pasti ada Rendy, juga setiap Bryan memerlukan sesuatu Rendy dengan cepat mendapatkannya. Mungkin Rendy itu sebangsa jin, pikir Freya kala itu.

"Pulanglah, dan jangan lupa pesanan ku besok kamu bawa." kata Bryan setelah selesai mengerjakan pekerjaan kantornya yang harus dia kerjakan di rumah sakit.

"Baik Tuan. Saya permisi pulang dulu." ucap Rendy dan segera undur diri dari ruang rawat Maura menyisakan dua orang dewasa yang masih terjaga itu.

"Freya!!" panggil Bryan saat melihat Freya yang terlihat sudah selesai membaca novel di handphone.

Freya menoleh, menatap Bryan yang memanggilnya. Terlihat Bryan berdiri dari duduknya dan mendekat ke brankar Maura.

"Apa kamu masih marah sama Mama?" tanya Bryan yang terlihat seperti manusia normal yang lebih hangat, meninggalkan kearoganan nya juga sikap dinginnya.

"Kenapa?" tanya Freya balik masih menatap Bryan yang kini sudah duduk di tepi brankar Maura, bersebrangan dengan Freya.

"Nggak apa. Aku hanya minta sama kamu jangan tunjukkan kemarahan mu sama Mama." kata Bran sambil mengelus tangan Maura yang dipasang jarum infus.

"Lebih baik kamu bersikap tenang saat menghadapi Mama. Bersikaplah seolah kamu tidak mudah ditindas sama Mama ataupun nanti Manda juga." sambung Bryan menatap Freya yang masih menatapnya.

"Manda?" tanya Freya mengerutkan keningnya. Siapa Manda? batinnya. Karena selama beberapa hari ini saat dia bersama Bryan tidak ada yang membahas yang namanya Manda.

Siapa dia? Apa dia pacarnya Bryan atau mungkin calon istrinya Bryan? banyak pertanyaan yang ingin Freya tanyakan namun dia tidak berani. Nanti yang ada Bryan akan ge'er sendiri, dikiranya Freya sudah mulai suka sama Bryan. Padahal sih Freya belum ada rasa sama sekali. Jangankan suka, yang ada rasa sebal dan ingin marah bawaannya kalau berdekatan dan berbicara sama Bryan.

"Dia wanita yang Mama jodohkan untuk ku atau lebih tepatnya yang Mama inginkan untuk jadi menantunya." jawab Bryan apa adanya, karena memang begitu kenyataannya walau dirinya juga Papanya sendiri tidak menyetujui perjodohan yang Mama Lea lakukan untuk Bryan. Tapi Mama Lea tetap nekat ingin menjodohkan Bryan dengan Manda meski sudah diancam berkali-kali oleh Papa Abri.

"Oh!!" Freya hanya ber'Oh' ria menanggapi jawaban yang diberikan Bryan atas pertanyaan singkatnya.

"Kok cuma 'Oh' sih?" protes Bryan karena Freya sepertinya malas memberi tanggapan atas jawaban yang dia berikan. Apa dia cemburu? batin Bryan bersorak gembira. Dia mengatupkan bibirnya rapat untuk tidak tersenyum didepan Freya.

"Terus aku harus bilang seperti apa?" tanya Freya yang geram karena mendapat protes dari Bryan.

"Haruskah seperti ini?" Freya mengambil tangan kanan Bryan dan dipegangnya, "selamat ya Tuan Bryan atas perjodohan yang telah diatur oleh Mama kamu. Semoga kamu bahagia nantinya sampai pernikahan dan kakek nenek." kata Freya dengan nada ceria dan senyum cerahnya.

Bryan, dia lebih fokus pada mimik wajah Freya yang begitu menggoda saat mengatakan kata yang entah apa itu Bryan tidak memperdulikan. Yang dia perduli kan hanya gerakan bibir Freya saat berbicara dengan ceria dan senyum cerahnya membuat jiwa liar Bryan meronta untuk menyesap dua belahan kenyal berwarna peach yang begitu menggoda sedari tadi.

"Apa seperti itu Tuan Bryan?" tanya Freya dengan nada tinggi karena Bryan nampak tidak fokus.

"Iya, rasanya terlihat manis dan lembut." jawab Bryan asal, karena dibayangannya saat ini dia sedang menyesap bibir Freya dengan lembut.

"Selamat kalau begitu." ucap Freya saat mendengar jawaban Bryan yang menurutnya memuji perkataannya tadi.

Freya menarik tangannya yang tadi menggenggam Bryan, namun kini tangannya justru di genggam Bryan balik.

"Ishh..Lepas!!!" seru Freya saat Bryan tak mau melepaskan genggaman tangannya.

"Kenapa?" tanya Bryan setelah sadar akan halusinasinya.

"Jarang loh aku mau memegang tangan wanita duluan, yang ada merekalah yang memegang tangan ku duluan." kata Bryan apa adanya mengingat dia yang kemarin sebelum ketemu Freya.

"Dasar monster buaya." cibir Freya.

Bryan terkekeh mendengar sebutan aneh lagi yang keluar dari mulut Freya.

"Sudahlah, aku hanya ingin bilang sama kamu untuk bersikap tenang saat berhadapan dengan Mama nantinya. Jadilah Freya yang kuat, tidak mudah ditindas. Jangan tunjukkan kelemahanmu di depan Mama" kata Bryan dengan menatap lekat Freya, dia tidak ingin gadis kecilnya merasa sakit hati ataupun marah karena sikap Mamanya.

Flashback Off

"Ya..Mungkin dengan mengikuti saran yang Bryan berikan semalam, aku bisa lebih percaya diri lagi." ucap Freya dalam hati

Freya berdehem dan menegakkan duduknya sambil mengangkat wajahnya menatap Mama Lea dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Iya Nyonya. Terima kasih sudah peduli dengan Maura." ucap Freya dengan menundukkan kepalanya sebentar.

"Hmm, saya hanya tak ingin dianggap sebagai oma yang tak memperdulikan cucunya." kata Mama Lea dengan malas.

"Aku cuma ingin bilang sama kamu." kata Mama Lea menatap tajam pada Freya, yang ditatap hanya diam dan menyunggingkan senyum.

"Jangan pernah bermimpi untuk menjadi menantu di rumah keluarga Abrisam."

"Karena Bryan sudah memiliki calon yang jauh lebih baik dari kamu." kata Mama Lea memandang rendah Freya.

"Alhamdulillah jika memang Tuan Bryan sudah memiliki calon istri, dan saya juga tidak pernah bermimpi untuk menjadi menantu di rumah keluarga Abrisam." ucap Freya dengan tenang.

"Tapi.." Freya menjeda ucapannya. Dia ragu atau tepatnya dia takut untuk mengatakannya, tapi ini memang harus dia utarakan demi kebahagiaan Maura.

"Jika memang Tuan Bryan sendiri yang ingin menikah dengan saya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya, maka saya dengan senang hati mengiyakan permintaan itu."

"Apalagi ada Maura diantara kami." Freya berusaha tenang walau hatinya saat ini merasa takut juga jangan ditanyakan bagaimana jantungnya yang saat ini berdetak kencang.

"Kurang ajar kamu!" sentak Mama Lea membuat beberapa pengunjung restoran menatap ke arahnya.

Mama Lea tak mempedulikan tatapan dari para pengunjung itu, dia masih marah sama pernyataan yang keluar dari mulut Freya.

"Aku gak akan pernah merestuinya kalau Bryan menikah dengan kamu."

"Sampai kapanpun gak akan pernah." Kata Mama Lea dengan nada rendah namun penuh penekanan di setiap katanya.

"Hanya Manda juga dia yang boleh menjadi menantu di keluarga Abrisam." kata Mama Lea menatap tajam penuh amarah pada Freya.

Freya hanya tersenyum saja, dia juga tidak ingin menjadi menantu keluarga Abrisam. Tapi kalau mengingat Maura yang menginginkan Bunda dan Ayahnya bersama, Freya juga tak mungkin menolak jika Bryan memang benar akan mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahinya.

"Bibi Alea!!!"

Freya menoleh ke samping saat seseorang memanggil Mama Lea dengan nada yang begitu manja. Seperti seorang anak yang bermanja dengan Ibunya. Seorang wanita yang begitu familiar di mata Freya. Wanita cantik dengan alis yang tebal, bulu mata yang panjang, bibir yang merah merona juga tatapan yang begitu tajam. Barang branded melekat di tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Toko berjalan, batin Freya.

"Kamu sudah datang sayang." Mama Lea menyambut wanita itu dengan begitu bahagia, rona marah diwajahnya lenyap begitu kedatangan wanita itu.

"Apa dia orangnya, Bi?" tanya wanita itu dengan memandang ke arah Freya jijik.

Satu kata dari Freya buat wanita itu. Angkuh.

1
fiyol jelek
bagus
Wanita Aries
Suka ceritanya ada komedinya jg
Yuni Astutik
aahhhhhhh.................. akhirnya............
Yuni Astutik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 freya bik maura cek drieneh
Yuni Astutik
😭😭😭😭😭
Yuni Astutik
👍👍👍
Yuni Astutik
👍👍
Yuni Astutik
👍
Yuni Astutik
❤❤❤❤
Kecombrang
kelakuan emak sama anak sama aja 🤣🤣🤣
Nur Aini
Luar biasa
pipin bagendra
tunggu Thor indomoyet itu apa ya hehehe
Mega Girl
mampir thor
Yant08
Luar biasa
Oi Min
happy ending.....
Oi Min
wkwkwkwwkkwk...... Mora bner 2 Bryan versi cewek..... huft....
Oi Min
otor..... iihhhh..... nyebelin.... tadi papa Abri..... sekarang Mutia dan salah satu bayi nya di matiin... 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😡😡😡😡😡
Oi Min
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭..... g kuat tor...... aq paling sensitif klo soal bapak..... krna aq dri kecil jga hnya sama bapak. apa2 bapak..
Amaliah 🌹
Luar biasa
Oi Min
dah hamil ini Mutia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!