Gadis Cupu Dan Dosen Ganteng

Muti pun diam dia jadi bingung lagi.

"Tante mohon maafkan Tante yah!" ucap ayu.

"Hmm iya Tante, gak apa-apa kok." ucap Muti.

Ayu dan Aris pun tersenyum.

"Kamu gak bakal berubah pikiran untuk membatalkan pernikahan kamu sama Jaka kan?" tanya Ayu.

"Iyah enggak kok Tante, keluarga Tante sudah cukup baik pada keluarga Muti, Muti tidak mau mengecewakan kalian." ucap Muti.

"Kamu anak yang sangat baik dan berbakti kepada orang tua, Tante makin sayang sama kamu." ucap Ayu.

"Mungkin bukan sekarang saatnya membahas tanggal pernikahan, lebih baik Minggu depan, orang tua kamu juga ada, Jaka dan kerabat dekat saja, kita akan membicarakan nya " ucap ayu.

Muti sudah pasrah dia pun hanya tersenyum sambil mengangguk.

Mereka berbincang-bincang sedikit dan setelah itu Aris dan ayu pun pamit pulang karena Muti bilang dia ada janjian dengan teman nya di luar.

Ayu duduk di kursi kamar nya.

"Semua nya Akan baik-baik saja, aku sudah ikhlas dan pasrah." Batin ayu dia pun segera siap-siap.

Karena hari ini Sarah, Dewi dan dirinya akan jalan-jalan.

Hari semakin sore Mereka berhenti di sebuah restoran.

"Ngomong-ngomong Loe kok gak bawa pak Jaka lagi?" tanya Dewi.

"Udah deh jangan bahas itu lagi." ucap Muti.

"Hmm iya deh." ucap Dewi Lesu.

"Hmm kalau begitu kalian mau gak main ke rumah aku, ibu pasti senang akhirnya aku mempunyai teman dan mau di ajak ke rumah." ucap Dewi.

"Kaya nya aku gak bisa deh Wi, soalnya kamu tau kan asrama kampus di tutup sangat cepat." ucap Sarah.

"Hmm ya udah gak apa-apa, aku yang akan datang ke rumah Dewi." ucap Muti.

Sarah tersenyum dan minta maaf setelah itu pun mereka bubar.

Dewi dan Muti pun pulang ke rumah.

Setelah sampai Ayah dan ibu nya menyambut mereka.

"Dewi! Kamu sudah pulang sayang?" tanya Mamah Dewi yang duduk di ruang tamu.

"Iyah Bu, oh iya kenalin ini yang namanya Mutiara, yang sering Dewi ceritain." ucap Dewi.

"Hay Tante, om, kenalin nama saya mutiara biasa di panggil Muti!" ucap Muti dengan sopan.

"Oohh ini, anak yang manis, Tante sudah banyak dengar tentang kamu dari Dewi, ayo duduk bergabung dengan kita." ucap Mamah Dewi. .

"Kenalin ini Suami Tante, yang itu kakak laki-laki Dewi!" ucap Santi.

Muti menoleh ke pria yang duduk di sofa fokus dengan laptop nya.

Pria yang ganteng, kulit bersih, badan bagus pakaian rapi serta badan yang tinggi dia sangat mirip dengan Ayah nya.

"Hmmm Tante boleh minta tolong sama kamu?" tanya Santi.

"Minta tolong apa Tante?" tanya Muti bingung.

"Tante mau kamu jadi guru les Dewi, karena kamu tau sendiri bagaimana nilai nya, bahkan belajar saja dia sangat jarang," ucap Santi.

Muti menoleh ke arah Dewi yang terkekeh.

Dia sudah tau ini pasti Dewi yang meminta, karena sebelumnya juga Dewi sudah minta untuk Muti jadi guru les nya tapi karena Muti merasa tidak bisa dan sangat sibuk dia pun menolak.

"Bagaimana nak? Kamu mau kan? Dia anak yang sangat sulit." ucap Santi.

"Tapi Masih banyak guru Les yang senior dari saya Tante, saya takut karena saya teman Dewi semua nya tidak seperti yang Tante harap kan." ucap Muti.

"Kalau kamu jadi guru les ku, aku janji bakalan rajin belajar, tapi Ijin kan aku tinggal di rumah kamu yah, biar lebih fokus karena rumah kamu sangat Jauh dari sini!" ucap Dewi.

Pria yang fokus pada laptop nya menoleh ke arah Dewi.

"Kenapa kamu harus menginap di rumah orang lain? Bilang aja kamu mau bebas. Tidak bisa, kamu punya supir untuk nganterin kamu." ucap pria itu.

"Aaa, kak Leon Bu!" adu Dewi pada Santi.

"Leon!!" ucap Santi.

"Ibu jangan mau di bohongi sama dia," ucap Leon.

"Mendingan kakak kerja aja deh, Lagian bukan urusan Kakak!" ucap Dewi dengan jutek.

Leon menatap tajam namun segera di tenang kan oleh Santi.

"Kamu boleh les pada Mutiara, tapi jangan menginap di sana, Mutiara juga mempunyai kehidupan sendiri." ucap Santi.

"Tapi Bu, Muti itu tinggal sendiri, jadi dia tidak Akan merasa terganggu." ucap Dewi.

"Jangan! Kalau kamu bakalan nginap Lebih baik kamu gak usah les, biarkan aja kamu bodoh dan gak lulus!" ucap Leon.

Muti terdiam karena perdebatan keluarga itu.

"Kamu gimana? mau kan nak?" tanya Santi pada Mutiara.

"Bagaimana yah Bu, saya tidak enak menolak nya, tapi saya sangat sibuk, maka jadwal belajar nya di sesuaikan di hari saya tidak sibuk." ucap Muti.

"Iyah gak apa-apa," ucap Dewi langsung.

Santi menghela nafas.

"Ya sudah bagaimana baiknya saja, kalau masalah bayaran nya, nanti Kak Leon yang akan datang ke tempat kamu." ucap Santi.

Mutiara pun mengangguk.

"Oh iya kalau boleh tau kamu tinggal di mana?" tanya Santi.

"Saya tinggal tidak jauh dari kampus Bu," ucap Muti.

"Oohh lain kali Ibu akan main ke sana, ibu boleh minta nomor telepon kamu?" tanya Santi.

Mereka Pun bertukar nomor telepon.

Lama berbincang-bincang Muti pun pamit.

Saat mau di anterin Muti menolak karena dia sudah Memesan Gojek.

Namun di pertengahan jalan hujan sangat deras sehingga mereka basah, namun karena Muti ingin cepat pulang akhirnya mereka menerobos hujan.

Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di rumah.

Muti segera membayar Ojek nya.

Setelah Ojek pergi tiba-tiba seseorang memanggil nya.

"Gadis cupu tunggu!' ucap Jaka yang berlari dari jalan ke teras rumah Muti.

Muti terkejut melihat Jaka Masih dengan pakaian kantor basah kuyup.

"Bapak kenapa ada di sini?" tanya Muti.

"Saya baru saja pulang dari kampus, kebetulan mobil saya di bengkel tidak jauh dari sini namun ternyata tiba-tiba hujan." ucap Jaka.

Muti terdiam berfikir ini adalah hari Minggu tumben-tumbenan Jaka di kampus.

Jaka melihat Muti yang basah juga sehingga baju warna putih yang dia pakai menembus pakai dalam nya.

"Pakai lah! Lain kali kalau pakai pakaian jangan yang tipis!" ucap Jaka melemparkan jas basah nya pada Muti, dan dia pun baru sadar pakaian nya tembus karena warna putih.

...----------------...

***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.

Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.

biar author tambah semangat lagi.

Terimakasih 🙏***