Viki Ricardo, anak angkat Davin Ricardo yang menikah dengan Sakira Amanda. Perjalanan hidup yang cukup rumit hingga memiliki anak bernama Arsila Putri Ricardo.
Setelah hidup bahagia, ternyata di saat Viki tumbuh besar, ia menyadari jika hidupnya di tugaskan untuk melindungi sang adik, yaitu Arsila putri Ricardo, wanita yang sangat ia cintai dan sayangi.
Sejak kecil sudah bersama dan saling menyayangi Arsi merasa menjadi orang paling bahagia, hingga suatu saat Viki berubah dan mulai menjauhinya dan terlihat membencinya.
Apakah mereka akan bersatu?? bagaimana kisahnya, silakan ikutan dari episode pertama yah😘😘. Jangan lupa baca kisah Davin dan Sakira dulu. Because Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Salah sangka
Sudah jam 10 pagi, Arsi masih belum keluar dari kamarnya. Sakira yang sejak tdi mondar mandir di depan kamar Arsi merasa cemas.
"Arsi.!!!! " panggil Sakira sembari mengutuk pintu kamar putrinya.
Tuk!!!
Tuk!!!
"Sayang!!! kamu udah bangun??? " teriak Sakira memanggil Arsi.
"Sayang jawab mama dong, jangan buat mama khawatir gini" sahut Sakira lagi.
Viki keluar dari kamar, matanya melirik mamanya yang sejak tadi ia dengar berteriak di depan kamar Arsi.
"Masih belum keluar? " tanya Viki yang di jawab gelengan kepala oleh Sakira.
"Belum, mama khawatir banget" jawab Sakira, tangannya saling meremas menahan kekhawatiran.
Viki berjalan santai mendekati pintu kamar Arsi, lalu melirik mamanya yang menatap nya penuh harap. Dulu hanya Viki orang yang bisa membujuk Arsi jika sedang merajuk seperti ini.
Viki bersiap mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar Arsi.
Ceklek!!
Pintu kamar Arsi terbuka ketika tangan Viki sudah di udara, bersiap untuk mengetuk. Arsi keluar dari Kamarnya dengan penampilan sederhananya. Hanya sedikit perbedaan dari biasanya, kali ini Arsi terlihat sedikit kacau, rambut sedikit tidak rapi, mata menghitam seperti mata pand.
"Ngapain loe! " ketus Arsi menatap Viki tajam, sedangkan Viki yang tak mau terlihat bodoh mengalihkan tangannya yang bersiap mengetuk pintu Arsi menjadi mengusap rambutnya.
Sementara Sakira yang melihat Arsi keluar dari kamar, langsung melangkah cepat.
"Sayang, kamu gak papa kan? mama khawatir banget" ucap Sakira langsung mendekati Arsi langsung memeluk putri tunggalnya.
"Arsi gak papa kok ma" jawab Arsi datar, ia tak menolak pelukan Sakira. Perlahan Arsi melepaskan pelukan mamanya dan melangkah pergi.
"Mau kemana? " tanya Sakira.
"Mau cari orang tua kandung nya pasti" Sahut Viki menjawab pertanyaan mamanya mewakili Arsi, namun bertujuan menyindir.
Arsi menghentikan langkah nya, lalu berbalik menatap Viki yang tengah bersedekap dada tersenyum menantang pada Arsi.
"Itu bukan urusan loe! " jawab Arsi.
"Oh jelas lah, gadis yang menangis semalaman, meraung-raung karena tahu dirinya anak pungut? " ejek Viki.
"Viki!!! jangan gitu ih" sanggah Sakira memukul lengan Viki. Adegan itu tak luput dari pandangan Arsi yang semakin membuat nya yakin jika dirinya adalah anak pungut dari Sakira dan Davin.
"Loe senang sekarang? gue bukan bagian dari keluarga ini, jadi loe gak usah khawatir lagi. gue akan pergi dari sini" Balas Arsi menggebuh gebuh.
Sakira semakin kalut melihat tingkah dari kedua anaknya, ingin menjelaskan pada Arsi yang sebenarnya eh malah Arsi nya sudah terlalu emosi dan susah di ajak bicara.
"Saya... " panggil Sakira meraih tangan Arsi, namun langsung di tepis oleh Arsi.
Viki tersenyum miring melihat nya, ingin tertawa, tapi masih terlalu cepat membuat Arsi mengetahui kesalapahamannya.
"Mama gak usah jelasin apa apa lagi, Arsi tahu dan sadar diri" jawab Arsi cepat.
"Bhahahaha... ups" tawa seseorang pecah lalu cepat cepat menutup mulutnya ketika Viki melirik ke arahnya dengan tatapan mematikan.
Arsi menatap Bayu yang sedang membekap mulut nya sendiri, lalu perlahan berjalan mendekati Davin yang ternyata juga sudah ada di sana.
"Papa sejak kapan disini? " tanya Arsi, gadis mungil itu tampak kaget melihat papa yang selama ini sangat memanjakannya. Ada rasa perih ketika mengingat jika dirinya buka lah bagian dari rumah ini.
"Mau peluk?? " tawar Davin merentang kan tangannya menyambut kedatangan Arsi.
Tak menunggu lama, inilah yang di butuhkan Arsi saat ini. Langkah cepat, Arsi langsung masuk ke dalam dekapan papanya.
"Tenang yah sayang" ucap Davin menenangkan putrinya.
"Aku beneran bukan anak papa? " tanya Arsi yang sudah mulai sesegukan.
"Bahahahahhaa" Bayu sudah tidak bisa lagi menahan geli di perutnya. sampai terguling Bayu menahan tawa nya.
"Lu bilang bukan anak kandung uncle Davin? " tanya Bayu pada Arsi yang masih Di peluk oleh Davin.
"bahahaha..... " tawa Bayu kembali pecah melihat Arsi mengangguk dengan wajah polosnya.
"Lu bisa berhenti gak? atau gue buat bonyok muka lo" ancam Arsi menunjukkan tinjunya.
"Bahahaha, yang bukan anak kandung itu si Bg Viki, bukan elu jumintennnn" ucap Bayu berusaha mengendalikan tawanya.
"Apa?? " kaget Arsi.
"Makanya, kalo nguping tu jangan setengah setengah" cibir Viki berjalan melewati Arsi dan Davin menuruni tangga dan melangkah menuju ruang makan.
"Ma.. ayo makan" ajak Viki.
"Apaan sih" gumam Arsi bingung.
"Kamu itu anak kandung mama sayang, lahir kamu itu barengan sama si Bayu" jelas Sakira mendekat pada suami dan putrinya yang masih berpelukan.
Arsi menengadah menatap papanya, meminta penjelasan.
Davin mengangguk membenarkan ucapan istrinya, "Kamu anak papa, liat tu wajah kita sama" ucap Davin mencubit pipi putri nya gemas.
"Ahahaha dasar bego lu" ledek Bayu sebelum berlari menuruni tangga menyusul Viki.
"Malunya" liri Arsi menggigit bibirnya. Ia benar benar merasa bodoh sekarang. Bisa bisanya Arsi mengira jika dirinya adalah anak pungut, yang sebenarnya Arsi juga tahu tempat dimana ia dan Bayu di lahirkan.
"Yaudah yuk kita sarapan" ajak Davin memboyong istri dan anaknya menuju ruang makan.
...T E R I M A K A S I H...
Tapi Viki gak tau kan kalo ortu mereka menjodohkan mereka berdua..😅😅