SENIA

Pagi itu Angga dan Senia kembali melanjutkan perjalanan pulang ke rumah mengendarai mobil Angga . Selama perjalanan pulang mereka tidak banyak bicara yang terdengar hanya suara mesin .

"Bagaimana dengan mobilku ?" tanya Senia membuka percakapan .

"Tenang saja mobil kamu sudah di bengkel mungkin besok sudah bisa di ambil ," jawab Angga sambil terus menyetir dan sesekali melirik Senia .

"Terimakasih sudah membantu saya sebagai gantinya bagaimana kalau besok saya traktir makan kebetulan saya ada waktu siangnya , apa anda keberatan ?" ucap Senia menoleh menatap Angga .

"Boleh juga , aku akan luangkan waktu buat bidadariku ," jawab Angga dengan percaya diri .

Mobil berhenti di depan rumah mewah berpagar besi yang tinggi . Senia turun tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Angga . Angga membalas dengan senyum dan anggukan .

”Senia ," panggil seseorang dari dalam membuatnya menoleh begitu juga dengan Angga masih di tempat .

" Loh kok tidak di ajak masuk , ayo masuk nak kasihan sudah mengantar jauh-jauh tidak di suruh mampir . Ayo masuk kita ngobrol dulu di dalam , " ajak Bu Ayu melihat Senia berdiri di depan pagar kemudian membukanya

" Tapi Bu , " Senia merasa sungkan dan tidak sopan mengajak seorang pria tidak di kenal masuk ke rumah bukan miliknya .

Angga melihat Bu Ayu tersenyum ingin menolak tidak bisa karena Bu Ayu memaksanya dengan keras . Akhirnya ia memarkirkan mobil di dalam area rumah tersebut .

Mereka saat ini duduk di ruang tamu , seorang pembantu datang memberi minuman dan camilan meletakkan di meja lalu kembali ke dapur .

”Silahkan di makan tidak usah terburu-buru pulang sebentar lagi waktunya makan siang kita makan bersama ," ucap Bu Ayu dengan antusias .

Senia merasa tidak nyaman dengan perkataan Bu Ayu pamit ke dalam kamar ingin mengganti pakaiannya .

”Bu , Angga maaf aku tinggal ke dalam dulu ," Senia beranjak dari tempat duduk meninggalkan ruang utama dengan perasaan tidak enak .

”Kamu asli mana , apakah masih ada orang tua ? " tanya Bu Ayu ingin tahu .

" Saya asli daerah sini juga cuma beda kabupaten saja Tante , " jawab Angga jujur .

Bu Ayu melihat sikap Angga merasa cocok dengan Senia timbul ide ingin menjodohkan mereka berdua .

”Orang tua masih ada ?" tanya Bu Ayu begitu antusias ingin tahu tentang Angga .

"Dua-duanya masih ada ," jawabnya .

Waktu menjelang makan siang semua anggota keluarga pulang bersaman . Suwignyo melihat Andra terkejut karena merasa kenal begitu juga dengan Angga .

Keduanya berjabat tangan begitu ramah , tidak ada yang menyadari kedekatan mereka berdua . Laila dan Andra pulang bersama satu mobil .

" Silahkan Nak Angga di nikmati makannya, " sahut Suwignyo menyuruh Angga mengambil makanan .

" Terimakasih , Om ! " jawabnya dengan sungkan .

Sedari tadi Andra memperhatikan Angga dan Senia hatinya tidak rela jika Senia menjalin hubungan serius . Andra merasa kalau Angga hanya main-main sama Senia maka dari itu ia akan selalu memantau mereka berdua .

"Andra , kenapa kamu tidak makan ?"tanya Laila memperhatikan adiknya merasa aneh .

"Aku belum lapar ,“ katanya kemudian meninggalkan ruang makan dan masuk ke kamar .

Angga melihat sifat Andra merasa ada sesuatu pada Andra . Ia melanjutkan makannya .

"Maaf sikap Andra ya mungkin kalian belum saling mengenal . Mungkin suatu hari nanti kalian bisa mengenal lebih dekat ," kata Bu Ayu .

Suasana ruang makan menjadi hening , mereka menikmati makan siang dengan tenang . Senia membereskan piring kotor dengan di bantu oleh seorang pembantu .

Setelah makan siang Angga berpamitan pulang kepada Bu Ayu dan keluarganya . Senia menatap kepergian Angga sambil melambaikan tangannya kemudian berjalan masuk ke kamar .

Saat akan membuka pintu kamar terdengar suara orang memanggilnya , ia menoleh .

"Ada apa , Ndra ?" tanya Senia melihat Andra berdiri di ambang pintu sambil menyenderkan punggungnya .

"Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan pria itu ?" tanya Andra menatap dengan serius .

"Angga maksudmu ... Tadi malam aku terjebak hujan dan mobilku mogok dari situ kami dekat ," jawab Senia jujur .

" Oh ," kata Andra lalu kembali masuk kamar .

Senia merasa ada yang aneh dengan sikap Andra yang tidak biasa sambil berjalan masuk ke kamar dan mengunci pintu .

Sebuah notifikasi chat muncul Senja langsung membuka dan membacanya . Chat singkat dari Angga membuatnya merasa di pantau . Ia tidak membalas justru memilih merebahkan tubuh dan memejamkan mata .

Sedangkan di seberang Angga menunggu balasan chat dari Senia namun tidak juga di balas akhirnya memutuskan untuk merebahkan tubuhnya tapi mata tidak bisa terpejam . Pikirannya tertuju pada Senia yang cantik dan pintar juga berwawasan luas .

      _________

Menjelang malam hari di rumah Aluna terjadi keributan kecil . Lagi-lagi Aluna marah kepada seisi rumah karena tidak dapat jatah uang dari suaminya .

Bian pulang larut malam tubuhnya merasakan kecapekan langsung tidur di kamar . Aluna melihat suaminya tidur langsung melampiaskan rasa kesalnya .

"Baru pulang langsung tidur enak sekali , kasih uang aku mau belanja buat masak tuh beras sudah habis , minyak juga habis , kopi buat kamu juga habis ," bentak Aluna sambil menengadahkan telapak tangannya ke arah suaminya .

Bian bangun menatap Aluna justru menarik tangannya dengan kuat . Bian mengungkung istrinya dan mencium dengan rakus . Aluna tidak bisa memberontak karena tenaga suaminya sangat kuat akhirnya pasrah dan melayani suaminya .

Siang itu Bian sedang dalam pengaruh alkohol jadi tidak bisa mengontrol hawa nafsu . Sedangkan Aluna yang sudah lama merindukan keintiman dengan suaminya kini mulai bergairah dan menikmati hubungan tersebut .

Keduanya saling menikmati momen tersebut , desahan keduanya membuat semangat dalam menciptakan sebuah sensasi berbeda . Ada sesuatu yang membuat keduanya merasakan begitu mendamba dan enggan untuk mengakhiri pergulatan panas di siang hari .

Setelah melakukan pelepasan keduanya beristirahat tapi posisi masih sama hanya saja tubuh Aluna yang sekarang berada di atas suaminya . Bian melihat wajah istrinya yang kelelahan mencium bibirnya dengan lembut kemudian menyuruh istrinya bereaksi lagi .

Bian mengerang mencengkeram bagian tubuh istrinya dan mendesah kuat . "Aluna , lebih cepat goyangannya , kamu memang hebat sekali . Aku semakin suka ," kata bian melenguh .

Aluna semakin kencang dan ia melepaskan sesuatu dari dalam tubuhnya dan lemas . Bian menidurkan istrinya dan mencium tubuh dari atas sampai bawah dengan penuh nafsu . Di saat gairahnya memuncak ia memasukkan kepemilikannya ke dalam area sensitif istrinya .

Aluna kembali merasakan denyutan di area bawah dan hentakan Bian mampu membuatnya melayang dan merasakan kenikmatan yang luar biasa .

"Mas , aku merindukanmu ," ucap Aluna saat melakukan pelepasan untuk kesekian kalinya .

Bian pun sama lalu memposisikan dirinya di samping istrinya dan memeluk dengan erat . Tidak lupa berbisik di telinga istrinya .

"Aku akan buat kamu betah di rumah ," kata Bian lalu memejamkan mata .