NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Ingin Silaturahmi

“Kenapa gendhuk Aira mendadak ingin ke sana?” Si Sepuh bertanya-tanya.

“Kami belum tahu, puh. Tapi kelihatannya dia dijemput oleh papanya.”

Si sepuh mengangguk pelan, lalu memberikan perintah dengan suara tegas. “Ya wis. Ikuti dari jauh. Jangan sampai dia tahu. Tapi pastikan, gendhuk ayuku itu tetap dalam keadaan aman. Jangan sampai ada satu helai rambutnya pun terluka.”

“Baik, puh,” jawab mereka serempak.

Aira membawakan berbagai buah tangan untuk keluarga Bapak Dikromo. Ada satu set perlengkapan sekolah lengkap untuk Melati. Untuk Sunan, Aira membelikan sepasang sepatu kets hitam dan hodie hangat.

Tak hanya itu, ia juga membawa satu set cangkir porselen bermotif klasik untuk digunakan keluarga saat menjamu tamu, sepasang kemeja dan kebaya couple untuk kedua mertuanya, serta beberapa dus sembako yang berisi beras, minyak, gula, dan kebutuhan dapur lainnya.

Mobil mereka akhirnya tiba di depan rumah sederhana di Desa Dikromo saat matahari mulai condong ke barat. Jam di dasbor menunjukkan pukul 16.00.

"Astaga, Aira… Kita sampai sini udah hampir Maghrib," celetuk Papanya sambil memarkirkan mobil. “Kamu tuh, kalau belanja kayak nggak inget waktu. Ini semua dibawa dari kota lho."

Aira tersenyum kikuk, lalu menjawab pelan, “Aku cuma ingin mereka tahu kalau aku peduli, hehe."

Sang Papa melirik putrinya sebentar, ekspresi kesal perlahan berubah jadi iba. Ia mengangguk pelan. “Ya sudah. Kalau niatmu baik, semoga jadi pahala.”

Aira menatap rumah sederhana itu. Ia menarik napas panjang, lalu menguatkan hatinya. Hari ini, ia datang bukan hanya membawa barang, tapi untuk silaturahmi.

Di dalam rumah, Ibu Sukamti sedang berdiri di depan cermin kecil yang ditempelkan di dinding. Ia mematut-matutkan dirinya sambil mengenakan gelang emas tebal di kedua pergelangan tangan, cincin mencolok di hampir setiap jari, dan kalung emas yang menjuntai di lehernya.

Hari itu, ia berencana untuk hadir dalam acara rewangan tetangganya, dan seperti biasa, tak ingin kalah dari ibu-ibu lain.

“Wah, aku yakin, mas-masanku iki ora ono sing iso tandingi!” gumamnya dengan bangga sambil mengedip-ngedipkan mata ke arah bayangan dirinya sendiri. “Kilau ne iki... pol banget. Marai mata picek, rek! Hahaha,” tawanya lepas, senang bukan main melihat pantulan kilau emas yang menempel di tubuhnya.

Sementara itu, Bapak Dikromo duduk santai di kursi kayu panjang, bersila sambil menyeruput kopi tubruk yang masih mengepul. Ia mengamati istri gemuknya dengan senyum geli, sembari menggeleng-geleng pelan melihat betapa semangatnya perempuan yang sudah setengah abad lebih itu berdandan layaknya gadis baru menikah.

Namun, suara mesin mobil di depan rumah membuatnya menoleh waspada.

“Buk, buk... denger ndak? Kayaknya ada mobil berhenti di depan,” katanya, sambil meletakkan cangkir kopinya ke atas meja kayu.

Ibu Sukamti mendengus, masih terpaku di depan cermin. “Ah, sapa sih, Pak. Ganggu wong lagi pamer ning ngarep cermin wae…”

Bapak Dikromo mencondongkan tubuhnya ke arah jendela, lalu matanya melebar. “Buk! Astaga! Kui Gendhuk Aira sama Pak'e! Cepet, cepet, buk! Rapikan semua! Sampeyan bajunya jangan terlalu nyentrik begitu!”

“Apa? Beneran?!” Ibu Sukamti buru-buru menarik kain jariknya dan mulai menyingkir dari cermin, panik. “Iya, iya! Tapi kamu duluan sana sambut, Pak! Aku ndak mau keliatan heboh duluan!”

“Ya malah kamu yang heboh, Buk...” gumam Pak Dikromo sambil buru-buru berjalan keluar menyambut kedatangan tamu istimewa mereka.

“Asss-salamu’alaikum!”

Suara Papa menggema di pelataran rumah, berat dan penuh wibawa, seperti seorang pejabat yang sedang menyapa warga.

Aira langsung menyikut pelan lengannya, setengah malu. “Papa... biasa aja kali, kayak mau pidato aja.”

Papanya hanya nyengir, tak merasa bersalah.

Dari dalam rumah, Bapak Dikromo menyembul sambil merapikan letak sarungnya. “Wa’alaikumsalam... wah, mangga Bapak dan Gendhuk Aira. Tumben mampir, ndak ada kabar dulu.”

“Maaf kalau kedatangan kami mendadak, Pak. Saya tahu ini di luar rencana,” jawab Papa, sopan tapi hangat.

“Boten nopo-nopo. Mangga, mangga mlebet. Wong rumah sendiri kok,” sambut Bapak Dikromo sambil membuka lebar pintu rumah.

Begitu masuk, Aira dan Papa meletakkan bingkisan mereka di dekat meja tamu ruangan. Bau kayu tua bercampur wangi teh hangat langsung menyambut mereka.

“Kok sampe bawa barang sebanyak ini tho, Nduk? Jadi sungkan,” ujar Bapak Dikromo sambil mengamati tumpukan buah tangan yang berisi sembako, pakaian, dan perlengkapan sekolah.

“Ndak apa-apa, Pak. Semua ini dari Aira sendiri,” jawab Papa sambil menatap putrinya dengan bangga.

Aira hanya tersenyum dan mengangguk sopan.

“Matur suwun sanget, Gendhuk Aira,” ucap Bapak Dikromo tulus. “Nggonku iki sederhana, tapi kamu selalu bawa berkah.”

“Sama-sama, Pak...” jawab Aira lembut. “Ngomong-ngomong, Ibu mana ya?”

Seolah mendengar namanya disebut, Ibu Sukamti muncul dari dapur membawa nampan berisi teh manis panas dan beberapa kue kering. Penampilannya sedikit mencolok dengan kalung emas yang menggantung di leher dan gelang tebal yang berdenting halus setiap kali tangannya bergerak.

“Lhoh, Zayyan ndak ikut, Nduk?” tanyanya sambil meletakkan teh di atas meja.

“Kak Zayyan lagi ada dinas di luar kota, Bu,” jawab Aira dengan suara rendah.

“Walah, mak jegagik rene. Kamu iki kesini sudah pamit belum sama bojomu? Jangan sampe lho, nanti dia nggak seneng terus marah-marah ke aku. Aku ora gelem disalah-salahke,” tukas Ibu Sukamti, nada tajamnya tetap terasa.

"Um," Aira terdiam.

Melihat ketegangan kecil itu, Papa segera mengambil alih suasana. “Aira ke sini karena ingin bersilaturahmi. Sudah lama ndak main ke sini. Gimana kabarnya Bapak dan Ibu? Sehat selalu gih?”

“Alhamdulillah, Pak. Walau kaki mulai sering gringgingen, hati masih seneng kalau disambangi anak-anak,” jawab Bapak Dikromo sambil tersenyum.

Cara duduk Ibu Sukamti tampak agak menyamping, melengos ke arah luar jendela seolah-olah sedang menikmati pemandangan, padahal jelas terasa sengaja. Seakan memberi sinyal bahwa ia enggan membuka obrolan dengan menantunya.

Aira menatap sesaat, lalu berpaling sambil menarik napas pelan. “Ya ampun... Ini kayak lagi menghadapi wali murid yang baru saja marah karena anaknya dibilang banyak ulah. Padahal aku cuma ngasih fakta. Tapi sekarang... ibu mertuaku sendiri? Salahku apa sih sampai beliau bersikap dingin begini?” batinnya menggerutu.

Sementara itu, Papa dan Bapak Dikromo mengobrol ringan, membahas kabar dari kementerian dan keadaan kampung. Tawa mereka terdengar sesekali, menjadi latar yang kontras dengan ketegangan di kepala Aira.

Aira duduk tenang, tapi dalam dirinya terjadi perang batin. “Ayo, Aira... Kamu udah niat ke sini. Silaturahmi. Mau mencoba mendekatkan diri sama ibu mertua. Tapi kenapa kaku banget sih?! Kenapa mulut ini rasanya kayak dikunci lem super?”

Dia menatap gelas tehnya. Jari-jarinya memainkan pegangan cangkir, seolah mencari alasan untuk bicara. “Ngobrol dong... apa aja! Tanyain kabar, puji gelangnya kek, atau teh buatannya. Asal jangan diem doang. Masa guru bisa ngomong sama ratusan siswa, tapi sama satu ibu ini malah bisu.”

1
Rini Antika
semangat terus say, 🌹 mendarat
Rini Antika
tidak ada kata terlambat. meski pun waktu tidak dapat terulang, setidaknya manfaatkanlah waktu yang tersisa
Rini Antika
kenapa takut hamil?🤔
Rini Antika
makan kamu Aira 😁
Aksara_Dee
lagian sih paman, Harry dibawa ke rmh Zay. buang aja di kali Krukut.
Aksara_Dee
orangtua macam-macam kamu! 🤣
Aksara_Dee
tuh kaann
Aksara_Dee
waspada...
Aksara_Dee
ay jangan gitu, suamimu pencemburu ulung lho
Author.Miu
Kasandra tuh apes banget nggak sih Thor??
Dinikahi cuma buat status biar nggak kelihatan kayak simpenan. Kasandra disuruh nyusuin anak dari istri sebelumnya, juga. Apes... apes...
Author.Miu: Di sisi lain, Aira udah bahagia sama suaminya yang super bucin, adem, dan bikin semua orang pengin nikah halal biar bisa saling gombal tiap pagi kayak mereka. Haha...
Author.Miu: Tapi ternyata, darah dingin Rafardhan tetap nurun ke Harry yang tumbuh dewasa dan akhirnya malah pengin kuasai dunia gelap juga. KASIHAN BANGET KASANDRA. SEKASIHAN-KASIHANNYA 😭😭
total 3 replies
Author.Miu
Harry tuh ibaratnya udah nyemplung ke dunia yang gelap dan licin banget, dan makin ke sini makin tenggelam.
Author.Miu: Semua orang di cerita ini kayak hidup di panggung sandiwara, tapi yang dibayar mahal adalah harga diri dan perasaan. Ish ish!!...
Author.Miu: Haha... Dia sakit hati ngeliat cewek yang dia sayang nikah sama sultan dan itu bikin dia dendam banget. Sampai rela masuk ke bisnis kotor kayak papi-nya. Istighfar boy!!
total 2 replies
Author.Miu
Ya ampun! janji-janji manis via telepon bikin vibes-nya wholesome parah. Tapi Aira tetap strong walau hatinya kayak mau meledak rindu.
Author.Miu: Dan di sanalah dia mulai bimbang: stay clean atau masuk ke dunia gelap nih??
Author.Miu: Di sisi lain, hidup Harry makin gelap. Dipaksa balik ke mansion Papinya yang toxic, disuruh terjun ke bisnis kotor penuh tipu-tipu. Walau awalnya dia niat nolak, godaan duit dan kuasa mulai ngegoda nggak sih...
total 2 replies
Author.Miu
Hei hei... kaget berat kan nyampe ke kantor ZAIKA yang ternyata bukan bengkel dekil kayak bayangannya, tapi perusahaan furniture kelas sultan yang punya showroom kece, kantor mewah, sampai rooftop garden. EDYAANN!!
Author.Miu: Endingnya? Disorakin satu bengkel karena pelukan penuh cinta itu sukses bikin semua baper. UWU BANGET TAU NGGAK SIH?!!! ❤
Author.Miu: Di momen haru itu, Aira nyadar kalau cinta sejatinya bukan cuma soal romantis, tapi juga soal perjuangan diam-diam dari laki-laki yang kerja keras buat masa depan mereka.
total 3 replies
Author.Miu
Zayyan adalah bagian dari Kasandra yang masih bisa Tukimo lindungi. Tukimo dateng jadi sosok "hero in the shadow", ngajarin Zayyan baca, nulis, dan kasih harapan lewat dongeng. 👍
Author.Miu: Ceritanya deep banget: soal cinta tulus yang diem-diem bertahan puluhan tahun, pengorbanan, pertemanan, dan balas budi, tapi dikemas dengan gaya tongkrongan yang relate dan penuh tawa. Respect banget buat Tukimo dan pasukannya ❤old but gold!❤
Author.Miu: Tukimo pun bangkit lagi, nyalain api cintanya, dan ngajak geng pensiunan preman jalanannya buat bantu nyelametin Kasandra.
total 2 replies
Author.Miu
Cinta dua manusia sederhana ❤Tukimo dan Kasandra❤ yang awalnya manis kayak tembang Jawa di tengah sawah, tapi dunia malah kasih plot twist yang brutal.
Author.Miu: Di akhir, lahirlah bayi yang jadi simbol harapan kecil di tengah reruntuhan cinta yang digilas realita. Ini bukan cuma kisah cinta, tapi kisah tentang bertahan, bangkit, dan nyari makna dari luka yang udah terlalu dalam. 🔥
Author.Miu: Tukimo terus milih tetep nemenin Kasandra walau mereka dihina satu desa. Kasandra hamil, dan meski dunia udah segelap itu, Tukimo tetep jadi pelindung sejati.
total 3 replies
Author.Miu
Enaknyaaa menikmati hidup baru di rumah sendiri, jauh dari drama mertua. Di bawah langit penuh bintang, ngobrol tentang cinta.
Author.Miu
Helleehhh... ternyata Harry, tu bucinnya sama cewek dewasa di tempat karaoke. Tapi ternyata dia punya niat mulia: jagain ibunya coy, tapi caranya SALAH BESAR!!!
Author.Miu: Endingnya? Rafardhan nyuruh anaknya sendiri barter pacar buat nyelametin ibunya?? Gila sih!!
Author.Miu: Kasandra ternyata dulunya mantan Paman Tukimo. Dan nggak taunya, Kasandra ini sekarang istri (atau mantan? atau siapa?) dari big boss sadis bernama Juragan Rafardhan.
total 2 replies
Author.Miu
Guwe udah yakin!! Kalo Aira udah move on total dari mantan toxic-nya itu. Harry nya aja yg masih ngehalu bisa balikan, padahal Aira udah nikah sama Zayyan yang jauh lebih mature dan gentle.
Author.Miu: Ending-nya? Aira tetap strong lah. Ya kali mletre... Drama banget deh, tapi Aira queen banget sih. 👍
Author.Miu: Harry ngegali luka lama dan maksa Aira buat kasih alasan kenapa ninggalin dia? Hellooo...

Jelas siap aja Aira buka semua unek-uneknya :: dia nggak ninggalin karena selingkuh, tapi karena Harry nggak dewasa dan nggak bisa kasih kepastian.
total 2 replies
Author.Miu
Ish ish... suasana jadi nggak se-chill itu karena trauma masa lalu Aira tiba-tiba ditarik-tarik lagi oleh Bunda Anita.
Author.Miu: Gila sih... fix bakal ada drama lanjutan. 👍
Author.Miu: Aira udah coba tegar, janji buat move on dan cinta Zayyan sepenuhnya, tapi ending-nya? BOOM!!! Harry nongol depan gerbang sekolah kayak tokoh utama drama Korea yang belum kelar urusannya.
total 2 replies
Yuliana Purnomo
biar bagaimanapun Harry sempat menjadi masalalu Aira,, pasti ada rasa gak tega untuk memenjarakan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!