Nikmatnya Jadi Pengganti

Negara C

La Ver Discotheque.

Pukul 21.00

Saat ini Danver sedang berada di diskotik miliknya yang berada di Negara C. Negara A dan Negara C memiliki perbedaan waktu satu setengah jam dimana Negara C lebih cepat dari Negara A. Jadi saat Negara C sudah jam sembilan malam di Negara A masih jam setengah delapan malam.

Meski masih jam sembilan malam, diskotik milik Danver ini sudah banyak pengunjung, bagaimana tidak banyak pengunjung karena di diskotik itu selalu menghadirkan DJ papan atas.

Saat ini Danver sedang menikmati alunan musik DJ dari meja VIP-nya yang ada di lantai dua sambil menenggak whisky Macallan 1926 dari sloki kecil.

"Hai tampan." suara seorang wanita berhasil mengganggu kenyamanan Danver.

Dan tanpa Danver persilahkan duduk, wanita itu langsung mendaratkan bokongnya disebelah Danver.

Danver hanya melirik sinis wanita itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun sambil menuangkan whisky kedalam sloki kecilnya.

Saat hendak menenggak minumannya tiba-tiba saja wanita itu mengambil alih sloki yang ada di tangan Danver lalu menenggak minuman itu dengan sekali tenggakan.

"Apa kau ingin bersenang-senang dengan ku malam ini?" tanya si wanita itu dengan tatapan bi.nal setelah menenggak minuman yang dia ambil dari tangan Danver.

Danver tersenyum licik lalu mendekatkan bibirnya ditelinga si wanita.

"Apa kau yakin ingin bersenang-senang dengan ku? Aku sangat ganas dalam hal bersenang-senang." bisik Danver.

"Kalau begitu perlihatkan padaku keganasan yang kau katakan itu!" balas wanita itu.

Danver kembali tersenyum licik lalu berdiri dari duduknya sambil membawa botol whisky Macallan 1926-nya. Wanita itupun ikut berdiri dari duduknya lalu mengikuti Danver dari belakang.

Danver terus berjalan menuju sebuah lift untuk naik kelantai tiga. Lantai dimana mini hotel berada, lantai yang dikhususkan untuk para pengunjung yang memiliki uang lebih untuk bersenang-senang.

Wanita itu tercengang karena Danver membawanya ke lantai tiga, wanita itu pikir Danver hanya akan membawanya ke room VIP, dimana wanita itu tahu kalau harga permalam kamar yang ada di lantai tiga itu dua kali lipat dari harga kamar hotel bintang lima di negara itu dan hanya orang-orang kelebihan uang yang ingin membuang-buang uang saja yang menyewa kamar itu. Wanita itu tidak tahu kalau pria yang dia goda adalah pemilik La Ver Discotheque. Dan dilantai tiga itu hanya ada lima belas kamar saja.

Sampai lah mereka di salah satu kamar. Kamar yang memang dikhususkan untuk dirinya. Meski kamar itu khusus untuk dirinya, tapi Danver tidak pernah tidur dikamar itu apalagi membawa wanita untuk bersenang-senang di kamar itu.

"Woah..." kaget wanita itu saat melihat isi dalam kamar. Ini pertama kalinya wanita itu masuk kedalam kamar yang ada di lantai tiga.

"Apa kamu baru pertama kali masuk ke kamar di lantai tiga ini?" tanya Danver.

"Iya. Aku tidak menyangka kamu akan membawaku ke lantai tiga ini." jawab wanita itu.

Danver kembali tersenyum licik.

"Apa lagi yang kau tunggu, cepat buka bajumu dan naiklah diatas ranjang. Aku akan menunjukkan keganasan ku padamu." ucap Danver.

"Apa tidak sebaiknya kita pemanasan dulu?" tanya wanita itu sambil mera.ba dada Danver.

Danver mengambil tangan wanita itu dari dadanya lalu mendekatkan bibirnya ke telinga wanita itu.

"Biar aku yang memimpin pemanasan." ucap Danver lalu melepaskan tangan wanita itu dari pegangannya.

Wanita itu pun melepaskan pakaiannya satu persatu. Sedangkan Danver, senyum liciknya tak pernah sirna sambil memperhatikan wanita itu melepaskan pakaiannya satu persatu.

Setelah tubuh wanita itu polos, dengan gaya yang menggoda, wanita itu berjalan menuju ranjang.

"Tunggu sebentar, aku punya sesuatu untuk kamu kenakan." ucap Danver setelah wanita itu berada diatas ranjang.

Danver pun meninggalkan ruang tidur dan berjalan menuju walk in closet lalu mengambil satu set alat yang akan dia pakaikan pada wanita itu.

"K-kau ingin menggunakan alat-alat itu?" tanya wanita itu dengan raut wajah kaget saat melihat Danver datang dengan alat-alat ditangannya. Wanita itu tahu persis kegunaan alat-alat yang Danver bawa.

Ya, alat-alat yang Danver bawa adalah alat bedeesem.

"Kenapa? Apa kau berubah pikiran sekarang?" tanya Danver sambil menaiki ranjang.

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa menemanimu bersenang-senang." ucap wanita itu dengan suara gemetaran karena takut. Wanita itu pun cepat-cepat turun dari ranjang.

Tapi baru saja kakinya menginjak lantai, Danver langsung menarik tangan wanita itu hingga wanita itu terjerembab kembali diatas ranjang. Danver pun naik keatas wanita itu.

"Bukannya tadi kau bilang ingin melihat keganasan ku dalam bersenang-senang? Kenapa sekarang berubah pikiran?" tanya Danver sambil mengelus pipi wanita dengan sorot mata yang sangat tajam.

Wanita itu menelan salivanya susah payah, tubuhnya semakin gemetaran karena takut melihat sorot mata Danver.

°°°

Bersambung...