Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.
Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.
Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?
Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?
Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pgunungan naga.
Jiang He melakukan perjalanan bersama Raja Ji. Lion ikut juga bersama mereka. Tujuan mereka tidak lain ke pegunungan Naga. Disana ada salju abadi yang terkenal di kerajaan Ming.
"Kira-kira berapa lama Kita akan sampai kesana? " tanya Jiang He saat mereka berjalan bersisian.
"Jika perjalanannya lancar mungkin tidak sampai sepuluh hari sudah sampai ," jawab Raja Ji dengan jujur.
Jiang He langsung tercengang mendengarnya. Cukup jauh juga ternyata. Belum lagi jika masih harus mencari keberadaan senjata tersembunyi disana. Ia pun berfikir bagaimana caranya agar tidak memerlukan waktu yang panjang.
Bagaimana kalau menggunakan teleportasi?
"Apa yang mulia tidak bisa langsung kesana dengan waktu yang lebih singkat? " tanya Jiang he dengan tatapan penuh harap. Sangat menyenangkan apabila bisa langsung berteleportasi ke sana sambil membawanya.jadi perjalananya juga tidak akan terlalu lama.
"Aku belum pernah kesana sama sekali. Tapi Aku pernah pernah berkunjung ke desa terdekat."
"Itu lebih baik. Bagaimana kalau yang mulia langsung saja membawa Kami kesana . Bagaimana?"
""Boleh juga. "
"Kalau begitu tunggu apalagi," desak Jiang He dengan tidak sabar. Raja Ji tidak berdaya menolak keinginannya. Dengan lembut memegang tangan Jiang He. Tak lama kemudian dua orang itu pun menghilang ditempat. Namun mereka melupakan Liong yang menatap kepergian keduanya dengan bingung.
"Apa Aku ditinggal?' gumamnya tanpa daya. Tak lama kemudian ia pun menghilang dari tempat itu.
Dalam sekejab mata kedua orang itu muncul secara tiba-tiba di dalam sebuah rumah bobrok yang yang berada di ujung Desa. Raja Ji pernah istirahat di rumah itu. Menurutnya itu tempat yang cocok berteleportasi.
"Kita sudah sampai," kata Raja Ji dengan lembut.Kedua mata Jiang he yang awalnya tertutup langsung terbuka.
"Dimana ini?"
"Di ujung desa Lijiang. Kita akan melewati satu desa lagi sebelum memasuki kawasan pegunungan naga."
"Pegunungan naga?"
"Benar. Orang menyebutnya pegunungan naga. Apakah Kamu belum pernah dengar sebelumnya?" tanya Raja Ji dengan heran.
Jiang He menggelengkan kepalanya dengan jujur. Apa yang dikatakannya memang benar. Ia tidak pernah dengar pegunungan naga. Namun lain halnya dengan Jade Dragon Snow mountain.
Meski belum pernah mendatanginya , namun Jade Dragon Snow mountain sangan familiar ditelinganya. Pemandangannya sangat indah. Beberapa temannya pernah menunjukkan fotonya saat menjalankan misinya kesana.
"Tunggu....sepertinya Aku melupakan sesuatu," kata Jiang he tiba-tiba. Namun ia tidak tahu apa yang sudah ia lupakan. Sampai akhirnya Liong muncul dihadapannya.
"Nona jahat sekali. Kenapa Aku bisa di tinggal," kata Liong dengan cemberut.
"Astaga naga. Benar juga. Kenapa Aku bisa lupa," kata Jiang he sambil menepuk keningnya dengan pelan.
"Maaf Liong," kata Jiang He.
"Lai kali jangan sampai lupa!"
"Iya maaf."
"Ini kesalahanku. Jadi Aku yag harus minta maaf." kata Raja Ji menyela pembicaraan mereka berdua.
Keduanya menoleh dengan ekspresi yang berbeda. Namun mereka pun menyetujui ucapannya. Karena semua itu memang kesalahan dari Raja Ji.
"Syukurlah kalau yang mulia mau mengakuinya. Jadi apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Apa kita akan langsung berangkat sekarang juga?"
"Jangan ulangi lagi!" kata Liong memberi peringatan. Raja Ji mengangguk dengan malas.
"Ayo kita keluar!"
Tanpa menunggu persetujuan, Raja Ji langsung keluar. Jiang He dan Liong mengikutinya dari belakang.
Tidak ada siapapun di luar, jadi ketiganya bernafas lega.
cocok
bagaimana perasaan jiang he ketika semua menjauhi nya hanya karna alasan tersebut.
termasuk orang tua nya yang dengan gampangnya menjauhi nya juga, padahal sebelum nya sangat menyayangi nya.
gak adil banget untuk jiang he.