Selingkuhan CEO

Pukul 09:00 Pagi: Markas Rahasia di Hungaria

Ares, Natalie, dan tim kecil Rook mendarat dan segera menuju markas rahasia di Budapest—sebuah safe house yang tersembunyi dengan teknologi canggih. Atmosfer di sini berbeda; ini adalah wilayah Petrov, yang berarti setiap langkah harus dipertimbangkan matang-matang.

Konflik hubungan mereka kembali memuncak saat mereka meninjau ulang strategi final untuk pertemuan dengan perwakilan Petrov.

Rencana Natalie (High Risk): Natalie akan membawa hard drive kosong yang seolah-olah berisi salinan data Buku Merah. Dia akan bertemu dengan fixer Petrov di lokasi yang terisolasi dan berbahaya (sebuah gudang galangan kapal tua). Dia akan menggunakan waktu singkat pertemuan itu untuk menanam tracker di perangkat Petrov, membiarkan fixer itu kabur dengan drive kosong tersebut, dan kemudian memimpin Ares dan Rook langsung ke Petrov.

Rencana Ares (Controlled Risk): Ares setuju dengan jebakan tracker, tetapi ia menuntut agar Rook harus berada dalam jarak 10 meter dari Natalie, dan pertemuan itu harus diadakan di tempat yang lebih ramai (seperti pasar tertutup) untuk meminimalisir risiko penculikan.

"Itu terlalu berisiko, Natalie," kata Ares, menunjuk peta Budapest. "Gudang galangan kapal itu terisolasi. Jika ada yang salah, Rook tidak akan punya waktu untuk bereaksi. Kita bisa menggunakan restoran mewah. Itu lebih mudah dikontrol."

"Tidak," jawab Natalie tegas. "Petrov bukan orang bodoh. Dia tahu kita akan memilih tempat ramai. Jika kita menggunakan tempat tertutup dan terisolasi, itu menunjukkan bahwa kita percaya diri dan tidak takut. Itu akan membuat fixer-nya menurunkan penjagaan. Aku butuh ketegangan itu, Ares."

Ujian Kepercayaan

Konflik ini menguji janji Ares dari Bab 26. Dia berjanji untuk percaya pada penilaian Natalie, tetapi naluri pelindungnya berteriak untuk menolak ide high-risk Natalie.

"Kau merancang jebakan ini, tapi aku yang menanggung risikonya jika kau gagal," kata Ares, nadanya dingin dan formal, kembali ke bahasa penguasa. "Aku tidak akan mempertaruhkan nyawamu hanya untuk memuaskan tuntutan ambisi strategismu."

"Ini bukan ambisi, ini strategi yang efektif," balas Natalie, mencondongkan tubuh ke peta. "Jika Rook terlalu dekat, atau jika kita memilih tempat yang terlalu aman, fixer-nya akan mencium perangkap. Kita harus membuatnya merasa menang. Aku harus sendirian, Ares. Hanya aku dan fixer-nya. Itu adalah aturan main Petrov."

Natalie menatap Ares, menantangnya untuk melanggar janjinya. "Kau berjanji untuk percaya padaku, Ares. Strategi ini berhasil di gudang Ayahmu, di dermaga. Aku tahu cara menghadapi serigala yang kelaparan. Jika kau tidak membiarkanku melakukan ini, kau telah melanggar janji kita. Kau masih menganggapku sebagai aset yang rapuh."

Ares berjalan menjauh dari meja, memijat pelipisnya. Pertarungan ini tidak adil baginya; ia harus memilih antara instingnya untuk melindungi hidup Natalie (insting cinta) dan komitmennya pada kemitraan mereka (komitmen kekuasaan).

"Sistem alarm darurat akan dipasang di gigimu. Rook akan memegang kunci frekuensi itu," kata Ares, mencoba kompromi. "Jika kau merasa ada yang salah, gigit. Hanya itu kompromiku."

Natalie tersenyum tipis. "Sistem gigitan darurat. Aku setuju. Tapi Rook tidak akan berada dalam jarak pandang. Jarak terdekatnya adalah 100 meter, tersembunyi. Dan sisanya, serahkan padaku."

Ares menutup matanya sesaat, menerima kekalahan. "Baiklah. Gudang galangan kapal. Kau akan pergi sendirian. Tapi jika kau terluka, Natalie, aku akan membakar seluruh Budapest, dan aku tidak peduli pada konsekuensinya."

Pengorbanan Ares dalam hal kendali adalah deklarasi cinta yang paling mendalam. Dia menukar kendali atas dirinya dengan kepercayaan pada Natalie. Natalie menghargai itu.

"Aku akan kembali dengan tracker yang tertanam di perangkatnya," janji Natalie, dan kali ini, ia memeluk Ares. Itu adalah pelukan pasangan yang akan berpisah untuk perang, bukan pelukan bos dan bawahan.