Iblis Dari Laut

"Sudah tidak ada lagi di dasar lautan!" Sagara menatap nanar karena di sanalah sebelumnya Zahra berada.

"Sialan anak itu selalu saja membuat masalah seperti ini sehingga membuat Purnama jadi sengsara!" Arya kesal bukan main karena dia juga memiliki dendam kepada Zahra.

"Jadi sekarang di mana Zahra berada?" Nolan bertanya hati-hati karena dia memang ikut dalam pencarian ini.

"Dia pasti tidak bisa pergi jauh karena segel ini belum sepenuhnya hancur." Sagara sangat yakin karena memang dia yang membuat segel itu.

"Pulau itu harus kita datangi karena mungkin saja dia ada di sana." Nolan menunjuk sebuah pulau yang terlihat ramai karena memang ada penduduk di sana.

"Padahal ini lautan yang paling sepi dan bisa di katakan tidak ada orang mencari ikan di sini, nanti ada yang secara tidak sengaja telah melepas segel Zahra." Dia berkata dengan sangat yakin.

"Aku juga juga seperti itu karena mungkin saja ada seseorang yang sedang memperhatikan dan membuat masalah untuk dia." Sagara mengangguk setuju.

Bila sebelumnya lautan ini selalu saja bergejolak dan tidak pernah bisa tenang karena di dalamnya sana tersimpan anak iblis yang begitu kejam dan juga jahat, namun sekarang lautan sangat tenang dan bahkan sama sekali tidak ada ombak yang berdebur sehingga banyak burung yang hinggap di atas batu karang.

Sangking jahatnya Zahra maka mau disimpan di mana saja dia selalu membuat masalah dan memang sebelumnya lautan di bagian sini sangat sepi sehingga tidak akan ada orang yang berani untuk mendatangi lautan ini, maka dari itu dulu Sagara memilih tempat tersebut untuk membuang Zahra.

Namun sekarang malah ada tragedi seperti ini karena Zahra sudah tidak ada lagi di dasar lautan, padahal sebelumnya sudah sering Sagara kontrol bila ada sesuatu yang datang menimpa desa maka ada salah satu member Purnama yang pergi ke dasar lautan untuk melihat apakah Zahra masih ada di sana atau tidak.

Ini sudah sering Sagara lihat namun ternyata dia masih saja kecolongan sehingga sekarang Sagara merasa curiga bahwa yang sebelumnya di lihat itu bukan Zahra yang asli, sebab dia tahu bahwa Zahra memiliki kekuatan yang bisa menggandakan tubuh sehingga mungkin saja yang telah diam di dasar lautan itu bukan Zahra yang asli.

Dan yang asli sudah keluar dari sana dan masuk di dalam tubuh seorang anak manusia sehingga mungkin saja sekarang dia mulai membuat ulah, Sagara sangat cemas karena dia tahu sendiri segel yang dia buat itu bisa hancur dengan cara apa dan bagaimana nanti Zahra cara menghancurkan segel tersebut.

"Tidak ada lagi." Sagara terdiam dengan tatapan yang sangat kosong.

"Astaga, dia pasti akan segera membuat ulah!" Arya juga ikut kesal memikirkan ini semua.

"Apa sebelumnya tidak pernah di kontrol sehingga dia bisa hilang begitu saja?" Nolan berkata dengan hati-hati.

"Aku sudah sering datang ke sini namun kurasa dia memiliki kekuatan menggandakan tubuh." tebak Sagara.

"Ya Allah kemarin saja dia bisa bersikap seperti itu, apa lagi ini yang sudah merasa Purnama sangat tega membuang dia di dalam lautan." Arya takut bila nanti Zahra memang mencelakai Purnama.

"Tidak, buang pikiran mu itu karena sejak tadi aku sudah berusaha untuk tidak memikirkan itu." Sagara tidak ingin Arya berpikir demikian.

"Ayo sekarang kita mencari dulu di Pulau itu dan siapa tahu segera ketemu." Nolan mendesak mereka agar segera bergerak.

"Ya kita bergerak sekarang untuk mencari gimana keberadaan Zahra, aku tidak ingin bila dia terus saja membuat ulah!" Sagara setuju dan dia mendayung perahu dengan santai walau saat ini perasaan sudah campur aduk.

Arya berulang kali menarik nafas berat karena dia tahu permasalahan ini bisa sangat runyam dan juga membingungkan, perasaan Purnama adalah hal utama yang saat ini Arya pikirkan karena dia tahu Purnama akan begitu menderita setelah kehadiran Zahra yang pasti akan membuat masalah.

Zayden yang mendadak demam saja sudah menjadi kecurigaan besar bagi Arya karena bisa saja Zahra telah melakukan itu agar Purnama tidak bergerak untuk mencari keberadaan dia, selama ini Zayden juga tidak pernah membutuhkan Purnama karena dia memang sangat dekat kepada Zidan dan hanya sesekali saja bila ingin bermanja kepada Purnama.

"Bang apa perasaan mu sekarang?" Nolan bertanya pelan kepada Arya.

"Ya menurut mu apa lagi? sekarang coba aku tanya perasaan mu setelah melihat keadaan Purnama itu bagaimana." Arya balik bertanya kepada adik bungsu.

"Aku?"

"Ya, karena walau selama ini kau tidak bersama dengan kami tapi kau pasti mengetahui apa yang telah terjadi." Arya menatap Nolan tajam.

"Aku kasihan sih sama dia, mungkin kalau mengurus soal iblis lain dia tidak akan sedih karena tidak ada ikatan batin dengan dia." Nolan berkata pelan.

"Hanya kasihan saja? apa tidak ada rasa bersyukur di dalam hati mu karena sekarang dia telah menderita kembali." Arya bertanya semakin dalam.

"Bang kok kamu nanya gitu sih!" Nolan kaget dengan pertanyaan Arya.

"Bila kau memang kasihan kepada Purnama maka tentu saja aku sangat senang, setidaknya aku tidak sendirian untuk membantu dia dalam kesengsaraan ini." Arya berkata dengan tatapan kosong.

"Ya aku kasihan dan pasti aku akan berusaha membantu dia bila nanti memang memiliki kekuatan." Nolan yakin dengan hal itu.

"Kau belum pernah bertemu dengan Zahra secara langsung sehingga kau tidak tahu tabiat dia bagaimana." Sagara yang berkata karena dia takut bila nanti Nolan akan terpengaruh.

Nolan menelan ludah dengan susah payah karena dia juga tidak tahu bagaimana sikap Zahra ini, sebab memang mereka tidak pernah bertemu secara langsung sehingga Nolan pasti tidak mengetahui bagaimana tabiat keponakan dia yang sangat jahat walau kepada orang tua dia sendiri, bahkan Fatma meninggal karena ulah Zahra juga sehingga menimbulkan luka yang sangat dalam bagi Arya dan juga Arka sampai sekarang ini.

"Ini nanti kalau datang apa yang mau di tanya sama mereka?" Arya bertanya bingung karena otak nya memang sedang tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Ya tanya saja langsung apa ada yang mendapat gangguan gaib atau hal lain gitulah." Nolan yang menjawab ucapan Arya.

"Pokok nya kau pastikan dengan benar apakah memang ada Zahra di sini atau tidak." Sagara juga terlihat sangat cemas.

Bila cara sudah terlepas maka dapat di pastikan semua member atau bahkan keluarga Purnama akan sangat cemas tidak karuan, sebab mereka sudah sangat yakin bahwa Zahra akan terus membuat ulah sehingga tidak akan pernah memberikan kata iba walau kepada orang tua.

Selamat sore besti, jangan lupa like dan komen nya.