Sinopsis Singkat "Cinta yang Terlambat"
Maya, seorang wanita karier dari masa depan, terbangun di tubuh Riani, seorang wanita yang dijodohkan dengan Dimas, pria dingin dari tahun 1970-an. Dengan pengetahuan modern yang dimilikinya, Maya berusaha mengubah hidupnya dan memperbaiki pernikahan yang penuh tekanan ini. Sementara itu, Dimas yang awalnya menolak perubahan, perlahan mulai tertarik pada keberanian dan kecerdasan Maya. Namun, mereka harus menghadapi konflik keluarga dan perbedaan budaya yang menguji hubungan mereka. Dalam perjalanan ini, Maya harus memilih antara kembali ke dunianya atau membangun masa depan bersama Dimas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon carat18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
selamat membaca guys ❤️ ❤️ 🐸 ❤️ ❤️
*****
Pagi itu, embun masih menempel lembut di dedaunan ketika Riani membuka jendela dapurnya yang sederhana. Udara segar menyapa wajah nya yang penuh semangat. Hari ini, ia bertekad mencoba sesuatu yang baru: membuka pesanan roti untuk masyarakat sekitar, khusus nya ibu-ibu rumah tangga yang tidak sempat membuat camilan untuk keluarga mereka. Ia menyebut nya "Roti Riani", nama sederhana namun penuh makna.
"Bu Riani, roti pandan isi kelapa kemarin enak sekali! Bisa pesan lagi untuk hari Minggu?" suara Ibu Ratmi, tetangga nya, terdengar dari luar pagar.
Riani tersenyum lebar. "Tentu, Bu! Mau berapa bungkus?"
"Tiga ya. Anak-anak saya suka banget. Kata nya beda dari yang biasa dijual di warung."
Itu lah yang membuat Riani bahagia—mampu membawa kebahagiaan lewat hasil tangannya sendiri. Namun, membuka usaha kecil di lingkungan desa tahun 70-an bukan hal mudah. Ia harus pintar melihat peluang dan cermat dalam pengelolaan bahan baku, apalagi dengan keterbatasan alat.
Setelah sarapan bersama Dimas, yang kini semakin banyak membantu pekerjaan rumah tangga, Riani mulai mengolah adonan. Dengan gerakan teratur, ia mencampur tepung, gula, santan, dan perisa pandan alami dari daunnya yang telah ditumbuk. Dapur mungil itu pun dipenuhi aroma manis dan harum yang menggoda.
"Sayang, kau tak lelah membuat roti sebanyak ini setiap hari?" tanya Dimas sambil menyapu halaman.
"Tidak kalau aku melihat orang bahagia menyantapnya. Aku juga merasa berguna, Mas. Dan ini salah satu jalan kita agar bisa hidup mandiri sepenuh nya dari keluargamu."
Dimas mengangguk pelan. Sejak mereka memutuskan tinggal terpisah, ia semakin memahami keinginan Riani: menjadi istri yang setara, bukan hanya pelengkap. Kini, keduanya bekerja keras untuk membuktikan bahwa kehidupan mandiri mereka bisa berhasil.
Menjelang siang, Riani berkeliling membawa keranjang rotinya ke rumah-rumah sekitar. Ia berjalan kaki, menyapa setiap ibu-ibu yang sedang duduk di teras atau menjemur pakaian. Roti pandan isi kelapa dan roti pisang coklat laris manis. Banyak yang memuji tekstur nya yang lembut dan isian nya yang legit.
"Riani, kau tak ingin ikut pasar pagi besok? Ada lapak kosong dekat penjual sayur. Orang-orang dari desa sebelah suka ke sana," tawar Bu Karni.
Riani tertegun. Pasar pagi adalah peluang yang besar, tapi juga penuh tantangan. Persaingan lebih ketat, dan ia harus bangun jauh lebih pagi untuk menyiapkan semua dagangan nya.
Malam nya, Riani membahas tawaran itu dengan Dimas.
"Kita coba saja, Mas. Siapa tahu dari sana bisa makin banyak pelanggan. Aku tahu akan melelahkan, tapi aku siap."
Dimas menggenggam tangan Riani. "Kalau itu membuatmu bahagia, aku akan bantu. Aku bisa mengantar dan membantumu di lapak."
Keesokan hari nya, mereka bangun pukul tiga pagi. Dengan bantuan lentera minyak, Riani mulai menguleni adonan. Dimas menyiapkan meja lipat dan tikar untuk dagangan mereka. Saat fajar menyingsing, mereka sudah tiba di pasar dengan gerobak kecil berisi roti yang tertata rapi.
Awalnya, orang-orang hanya melirik. Tapi begitu satu dua orang mencicipi, kabar menyebar cepat. "Roti buatan tangan, tanpa pengawet, dan rasanya enak!" begitu desas-desus yang terdengar.
Dalam waktu kurang dari dua jam, semua roti habis terjual.
"Kita harus siapkan lebih banyak untuk minggu depan," ucap Dimas, kagum.
"Iya, dan mungkin kita bisa mulai membuat varian baru. Aku berpikir untuk coba roti isi keju parut dan gula merah."
Setelah hari itu, nama Riani mulai dikenal sebagai pembuat roti rumahan yang enak dan murah. Pesanan pun berdatangan dari desa-desa tetangga. Ia mulai mencatat kebutuhan bahan secara lebih sistematis dan membuat perhitungan modal dan keuntungan.
Suatu malam, ketika ia sedang menyalin resep di buku catatan nya, Riani melihat Dimas duduk termenung di beranda.
"Mas, ada yang kau pikirkan?"
Dimas menatap langit, lalu berkata, "Aku bangga padamu. Dulu aku berpikir kau hanya istri dari masa depan yang aneh. Tapi sekarang aku melihat kau membawa terang di hidupku."
Riani tersenyum lembut. Ia berjalan mendekat dan duduk di sampingnya. "Aku hanya ingin kita hidup bahagia. Dengan saling mendukung, aku yakin kita bisa membangun masa depan yang lebih baik, meskipun hidup di masa lalu."
Bulan menggantung terang di langit malam desa yang sunyi. Di bawah cahaya redupnya, dua hati itu bersatu dalam keyakinan, bahwa cinta dan kerja keras bisa mengubah takdir.
Dan perjalanan mereka baru saja dimulai...
******
Terima kasih sudah membaca guys ❤️🐸❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️🐸❤️❤️