NovelToon NovelToon
Air Mata Terakhir

Air Mata Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika
Popularitas:123.7k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Sudah tahu tak akan pernah bisa bersatu, tapi masih menjalin kisah yang salah. Itulah yang dilakukan oleh Rafandra Ardana Wiguna dengan Lyora Angelica.

Di tengah rasa yang belum menemukan jalan keluar karena sebuah perbedaan yang tak bisa disatukan, yakni iman. Sebuah kejutan Rafandra Ardana Wiguna dapatkan. Dia menyaksikan perempuan yang amat dia kenal berdiri di altar pernikahan. Padahal, baru tadi pagi mereka berpelukan.

Di tengah kepedihan yang menyelimuti, air mata tak terasa meniti. Tetiba sapu tangan karakter lucu disodori. Senyum dari seorang perempuan yang tak Rafandra kenali menyapanya dengan penuh arti.

"Air mata adalah deskripsi kesakitan luar biasa yang tak bisa diucapkan dengan kata."

Siapakah perempuan itu? Apakah dia yang nantinya akan bisa menghapus air mata Rafandra? Atau Lyora akan kembali kepada Rafandra dengan iman serta amin yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Iblis Jahat dan Malaikat

"Mau sampai kapan, Kak? Semua bukti udah kita pegang."

Pria dingin yang memiliki dua orang anak sudah sangat tak sabar juga sangat geram. Dia tak bisa menunggu lama lagi.

"Kamu tahu kan gimana keponakan kamu itu?"

"Terlalu berhati malaikat," jawab seorang pria tampan nan garang yang tengah asyik mengepulkan asap rokok ke udara.

"Hidup itu harus seimbang. Ada iblis jahat dan ada malaikat," celetuk Reksa hingga membuat Mas Agha, Papi Rangga juga Papi Restu menatapnya kompak.

"Fakta yang tak terbantahkan kan?" lanjutnya dengan begitu santai.

"Siyalan!!" Reksa malah tertawa mendengar umpatan Mas Agha.

Kurang dari 24 jam keluarga singa sudah bisa menemukan dalang dari kecelakaan yang menimpa Rafandra. Namun, Rafandra meminta untuk membiarkannya dulu. Sedangkan yang lain tidak setuju. Alhasil, keputusan akhir Daddy Aksa ambil. Mengikuti apa yang cucunya mau.

.

"Talia, ibu kamu sudah menjodohkan kamu dengan Yudha," ujar Ardito dan mampu menghentikan senyuman Rafandra juga Talia yang baru kembali bertemu.

Decihan keluar dari bibir Gyan. Tatapan tajam dan nyalang sudah dia berikan. Geramnya sudah tidak ketulungan.

"Jika, wasiat itu sudah diucapkan oleh mendiang ibunya Talia sebelum Beliau wafat. Kenapa ketika Talia dan Yudha berpacaran Anda tak memperlihatkan batang hidung Anda untuk menjelaskan kepada yang bersangkutan? Dan sekarang, setelah Talia menutup hati, Anda memaksa Talia untuk percaya dengan apa yang Anda katakan. Bukankah sungguh mencurigakan?"

Talia dan Varsha mulai menatap ke arah Rafandra. Perkataan Rafandra seperti membuka pikiran mereka. Sedangkan Ardito mulai mematung.

"Permata yang berharga sudah istri Anda rusak juga buang ke jalanan. Saya yang menemukan permata itu. Lalu saya rawat serta jaga. Ketika permata itu kembali bersinar dan bernilai tinggi, tiba-tiba Anda ingin memilikinya karena bisa Anda jual dengan harga yang tinggi dan akan sangat menguntungkan Anda. Bukan begitu?"

Melihat reaksi kedua orang tua Yudha yang terdiam membuat Varsha melontarkan sebuah tanya karena rasa penasaran yang membuncah.

"Maksud Kak Rafandra apa?" tanyanya. "Jangan buat aku semakin berasumsi lebih jauh lagi."

"Semakin lu berasumsi lebih jauh, itu lebih bagus." Jawaban Gyan membuat atensi Varsha beralih.

Sedari dulu Gyan akan berkata tentang sebuah kebenaran tanpa ada yang dia sembunyikan. Walaupun terkadang caranya dengan kekerasan.

Sedangkan Talia sudah menatap Rafandra dengan penuh tanya. Hanya seulas senyum yang Rafandra berikan. Juga tangannya mulai menggenggam tangan Talia dengan begitu erat.

"Permata berharga seperti kamu harus berada di tangan yang tepat untuk terus bernilai tinggi."

Talia masih tidak mengerti. Namun, tiba-tiba suara langkah cepat beberapa orang terdengar. Para pria berbadan tegap dengan pakaian serba hitam juga menggunakan jaket kulit berwarna hitam menghampiri tiga orang yang berada di dekat Varsha.

Mata Yudha melebar begitu juga dengan kedua orang tuanya. Tiga orang pria itu memperlihatkan identitas diri mereka yang ternyata polisi.

"Ada apa ini?" Yudha mencoba melindungi kedua orang tuanya.

"Nyonya Yuna terlibat kasus penipuan serta tindakan kriminal atas kecelakaan tunggal tiga hari yang lalu."

Yudha segera menatap ibunya. Gelengan kepala seperti meminta bantuan dapat Yudha lihat.

"Serta Tuan Ardito diduga melakukan tindakan pemalsuan dokumen atas kematian seseorang."

Yudha kembali tercengang. Atensinya mulai beralih kepada sang ayah yang hanya terdiam.

"Maksudnya apa ini? Tolong jelaskan, Pa, Ma!" pinta Yudha karena masih belum mengerti.

"Tuan Ardito juga diduga ikut andil dalam kasus kriminal Nyonya Yuna."

Pihak yang berwajib segera memborgol tangan kedua orang tua Yudha tepat di hadapannya. Sedangkan Yudha terus berteriak menginginkan sebuah bukti atas tindakan kejahatan kedua orang tuanya karena dia sangat yakin kedua orang tuanya selalu berjalan di jalan yang lurus.

"Ikut kami ke kantor polisi untuk melihat semua bukti."

Hanya bisa menatap nanar kedua orang tuanya yang dibawa oleh pihak kepolisian. Sedangkan Gyan sudah menyunggingkan senyum kecil di mana kakinya mulai menghampiri lelaki yang sudah berwajah mengenaskan. Yudha terkejut ketika tangan Gyan ada di samping kakinya. Ternyata tengah meraih ponselnya yang tadi dia lempar ke wajah Yudha. Senyum tipis terukir ketika melihat layarnya retak tak karuhan.

"Ponsel mahal aja enggak ada harga dirinya di tangan gua." Dilemparnya ponsel puluhan juta itu ke tempat sampah.

"Apalagi lu dan keluarga lu yang cuma kayak semut di mata Abang gua," tekannya.

Rafandra tersenyum mendengar ucapan sang adik sepupu. Sedangkan Varsha hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan Gyan. Sudah tak aneh kata-katanya sangat tajam bagai belati panjang. Tapi, Talia masih menatap wajah lelaki yang terduduk di kursi roda dengan penuh tanya.

"Kamu mau tahu yang sebenarnya?" Talia mengangguk.

"Kita ke kantor polisi sekarang."

...*** BERSAMBUNG ***...

Setelah membaca budayakan tinggalkan komentar ya. Supaya authornya semangat lagi up-nya. 🙏

1
Nurhartiningsih
aaahhhh... akhirnya sah juga..semoga nggak ada kerikil di kehidupan rmh tangga mrk
Santi Simarakayang
lanjut kk
Purnama Pasedu
kondangan
sum mia
akhirnya kata sah pun terucap . dan mereka Rafandra dan Talia telah resmi menjadi suami istri . meski derai air mata mengalir deras tapi semua tergantikan dengan kebahagiaan yang nyata .
di setiap akan ada nikahan si tukang tantrum pasti berantem , karena yang gak mau disandingkan . tapi pada akhirnya mereka bisa dijinakkan .
Achell dan Gyan emang musuh bebuyutan sedari masih orok , dan entah kapan mereka akan akur dan kompak tanpa harus ada bujukan dari yang lain .
dan entah kali ini siapa dan bagaimana yang ngerjain pengantin baru itu . Talia....awas jangan kaget yaaa.....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Rahmawati
alhamdulillah sah, mulai skrg hanya ada kebahagiaan utk Talia
Yus Nita
aduhh... sedih ny, nyesek x baca ny. gak kebayang jlu Aq yg berada di posisi Talia. 😭😭😭
Alhamdulillah... saatAq menikahi dua orang tua Q msh lengkap
Ida Lestari
akhirnya sah juga.......GK sbar nunggu resepsinya hehehehehe.....
lanjut trus Thor
semangat
Lusi Hariyani
selamat rafandra&talia smg samawa
Kusii Yaati
selamat ya Andra & Talia 🤧... semoga selalu bahagia...aq ikut mewek saat membaca pas varsha mau menikah kan Talia tanpa orang tua sedih aq Thor,jadi keinget aq dulu pas nikah yang jadi wali adik laki laki ku karena ayah nggak ada😭😭😭
sum mia
terharu dan nyesek baca part ini .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Nining Sariningsih
😭😭😭,,,,thoorrr kamu bikin mewek aja.
Rani Kamila
lanjut kk...double up
Deti 24
selamat rafandra & talia 💞💞💞
Ida Farida
sama rafandra dan Talia,,
Chusnul Smilly
jadi nangis lagi kan, pasti setiap kalau udah ke makam pipo mimo langsung 😭😭😭😭😭😭😭
Kasih Sklhqu
wah selamat Abang sdh sah semogaa bahagia selamanya
Salim S
pasti nyesek bangat di hari spesial nya tidak ada orang tua ataupun sanak saudara...dulu aku nikahin adik tanpa ibu aja nyesek banget apalagi tidak ada keduanya...
Salim S
pagi-pagi sudah di bikin mewek...terimakasih ayah aska....pelukan mu menenangkan varsha...selamat buat Pangeran dan thalia, bahagia selalu...duo rusuh dan kang tantrum hanya bisa di atur oleh Pangeran...aaah ada Nika sama Sultan...bener s kembar beda ayah ibu...
Lusia
ayo kondangan jgn lupa doa nya, 🫶🫶🫶
Lusia
yeee akhirnya, selamat semoga SAMAWA...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!