Suatu hari hidup seorang pangeran bernama Afnan Azkiya yang mendapatkan julukan pangeran tertampan di dunia dan dia bertunangan dengan putri kerajaan paling cantik di benua manusia.
namun konflik antara kerajaan mereka terjadi karena ada Kerajaan yang telah menipu kerajaan tunangannya dengan surat palsu agar mereka berperang yang membuat kerajaan sang pangeran hancur lebur dan dia dijadikan selir pertama laki-laki di dunia dengan penuh hinaan dan ejekan namun suatu hari ternyata kebenaran terungkap yang membuat sang pangeran mencari kerajaan mana yang bersengkongkol untuk membuat kedua kerajaan berperang.
Inilah kisah seorang pangeran yang mencari kerajaan yang membuat kedua kerajaan berperang namun siapa sangka ternyata sang pangeran memiliki takdir yang lebih sulit daripada itu yang membuat dia harus melawan seluruh dunia,takdir apakah itu? ikuti kisah sang pangeran yang menantang seluruh dunia demi membalas dendam keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEZA KUSUMA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
INFORMASI PENTING YANG DI DAPATKAN
Afnan Azkiya berusa tidak gemetar namun baru melihat dirinya dia merasakan seperti semut di hadapannya meskipun dia bisa melawan namun tetap saja akan kalah dan demi misi dia untuk balas dendam dia hanya berusaha pura-pura tidak mendengar.
Peri rubah berkata dengan lembut "kenapa kamu gemetar saat melihatku apa aku mengerikan itu di hadapanmu."
Afnan Azkiya menggeleng kan kepalanya berkata dengan tenang "tidak aku hanya berfikir bagaimana keadaan idolaku bila sudah di tangkap olehmu."
Peri rubah berkata dengan acuh tak acuh "bila idolamu di tangkap oleh ku aku akan menyerap jiwa-jiwa nya secara perlahan sampai dia meminta ampun dan membiarkan nya menjadi boneka yang patuh kepada ku seumur hidupnya."
Afnan Azkiya"..."
Peri rubah melanjutkan dengan dingin "sayang sekali dia keturunan sucubus jadi bila aku menyerap jiwanya maka perlu beberapa puluh tahun karena dia juga pasti menyerap jiwa-jiwa seseorang namun bedanya dia pasti akan menyerap jiwa-jiwa penjahat saja."
Putri Delisa mendengar perkataan peri rubah terkejut karena Afnan Azkiya keturunan sucubus apa bila menyebar ke seluruh benua manusia dia pasti akan di incar namun percuma saja bila tidak ada bukti kuat.
peri rubah menyentuh hal sensitif Afnan Azkiya yang membuat dia melompat reflek dengan cepat karena hanya istrinya saja yang boleh menyentuhnya.
peri rubah tertawa terbahak-bahak berkata dengan menggoda "bukanya kamu budak yang di jadikan mainan oleh wanita tapi kenapa kamu begitu ketakutan saat diriku menyentuh hal sensitif mu"
Afnan Azkiya berkata dengan tegas "aku sudah melupakan itu semua aku tidak ingin hal seperti itu terjadi padaku lagi untuk seumur hidupku."
Putri Delisa yang melihat Afnan Azkiya di cabuli berkata dengan kesal kepada peri rubah "temanku kenapa kamu melakukan itu dia pasangan ku bukan pasangan mu."
Peri rubah berkata dengan menggoda " dia memang milikmu tapi siapa cepat dia dapat seperti aku bersaing dengan Bella Caily dan pada akhirnya aku kalah karena dia sudah bertunangan dengan nya sepuluh tahun yang lalu sebelum menikah,aku membuat surat palsu untuk membuat kerajaan kedua belah pihak rugi namun siapa sangka kerajaan Afnan Azkiya begitu lemah dan akhirnya kalah tapi aku bodoh karena tidak pernah meneliti surat yang dikirim Afnan Azkiya kepada Bella Caily jadi aku gagal menipunya."
Afnan Azkiya yang mendengarkannya merasa marah di dalam hatinya karena dia sekarang tahu siapa yang benar-benar membuat kerajaannya hancur namun untuk sekarang Afnan Azkiya tidak ingin menyerang dia karena akan seperti mengali lubang kuburannya sendiri.
Peri rubah berkata dengan lembut "kenapa kalian berdiri di sana kita duduk saja sambil meminum air teh."
Putri Delisa mengangguk dan memegang tangan Afnan Azkiya dan membiarkan nya duduk bersebelahan bahkan jaraknya kurang dari setengah orang.
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut kepada peri rubah " peri rubah aku tahu kamu iblis tapi bagaimana kamu bisa berada di benua manusia?."
Peri rubah berkata dengan lembut "aku menipu seorang raja kerajaan yang menguasai benua manusia dan juga membunuh ratu penguasa benua manusia."
Afnan Azkiya bertanya dengan santai "bagaimana cara kamu menipu raja kerajaan manusia bukannya dia pintar?."
Peri rubah tersenyum tipis karena mengingat kejadian yang paling lucu di alaminya berkata dengan lembut "aku menyamar sebagai selir raja kerajaan penguasa manusia saat dia lengah aku menyerap semua jiwanya hingga tidak tersisa dan akhirnya aku menjadi iblis rubah paling sempurna di dunia ini namun aku akan tetap kalah dengan para sucubus."
Afnan Azkiya pura-pura bingung bahkan padangan nya sama sekali tidak menantu agar mereka berpikir bahwa dia sedang berfikir apa yang dia maksud.
Afnan Azkiya bertanya dengan lembut "menyerap jiwa aku belum pernah mendengar nya bahkan saat aku masih dengan keluarga kecil ku yang masih hidup aku belum mendengarnya dan saat aku menjadi budak pun aku belum pernah mendengarnya sama sekali."
Peri rubah tersenyum tipis berkata dengan lembut" kamu pasti belum pernah mendengarnya karena kamu terisolasi dari dunia luar karena teknik ini hanya bisa di lakukan oleh dua ras iblis saja sucubus dan rubah berekor."
Peri rubah melihat bulan purnama yang bersinar berkata dengan lembut"malam yang sunyi bagaimana informasi tentang Afnan Azkiya aku belum pernah mendapatkan nya sekarang semenjak aku mengirim ratusan pembunuh bayaran informasi Afnan Azkiya seperti hilang di telan bumi setiap informan ku menyelediki dia pasti menyerap jiwa-jiwa nya hingga tidak tersisa."
putri Delisa berkata dengan lembut kepada peri rubah "bukannya dalam beberapa bulan lagi anak Afnan Azkiya dan Bella Caily akan lahir kenapa kamu tidak menculik bayinya pasti Afnan Azkiya akan langsung tunduk padamu dan biarkan dia memilih antara istri dan anaknya atau dia menikahi mu itu cukup mudah bukan."
Afnan Azkiya "..."
Peri rubah mengangguk berkata dengan tenang "tapi apa kamu lupa dia memiliki banyak pengemar fanatik yang bisa saja diperalat dia untuk menjatuhkan ku dari jabatan ku namun ide mu cukup pintar tapi lebih baik bukan saat bayi tapi saat berusia 10 tahun jadi bila dia mencoba menyelamatkan nya akan sangat sulit dan aku akan mengendalikan jiwa anaknya aku juga di kenal sebagai iblis penggoda."
Afnan Azkiya yang mendengarkannya mulai sedikit khawatir dengan keadaan istrinya dan anaknya namun yang dia tidak tahu Bella Caily dan anaknya selalu di lindungi oleh ibunya dalam kegelapan malam mungkin saja ibunya juga sedang menyamar untuk mencari informasi terkait tentang peri rubah.
Waktu sudah mulai pukul 22.00 Afnan Azkiya ingin pulang karena dia harus menjaga Anisa Dela dari musuhnya namun dia di hadang oleh peri rubah dan putri Delisa.
Peri rubah bertanya dengan lembut "kenapa kamu ingin pergi secepat ini?."
Afnan Azkiya menjawab dengan lembut "aku belajar dari ibuku aku tidak boleh tidur terlalu malam karena bila tidak aku akan mudah kelelahan saat bekerja nanti."
Peri rubah tersenyum tipis dan melilit tubuh Afnan Azkiya mengunakan ekornya kemudian berkata dengan menggoda "sebelum kamu pergi kami akan memberikan mu hadiah untukmu." peri rubah mengedipkan matanya dua kali sebagai isyarat kepada putri Delisa dan putri Delisa langsung mengerti.
Afnan Azkiya mencoba melepaskan lilitan dari ekor peri rubah namun saat dua wanita itu mendekati Afnan Azkiya meraka langsung mencium Afnan Azkiya di pipinya dengan lembut yang membuat Afnan Azkiya mukanya memerah dan terjatuh lemas.
Peri rubah berkata dengan lembut "sepertinya kita berhasil bawa dia ke kamarmu biarkan dia tidur bersama kita untuk satu malam."
Afnan Azkiya berkata dengan lemas "tolong jangan perlakukan ku seperti ini aku tahu aku pria jalang tapi aku juga harus menjaga harga diriku."
Putri Delisa dan peri rubah tertawa centil secara bersamaan peri rubah berkata dengan menggoda "bukannya kamu memang pria jalang tapi tenang saja kami tidak akan melakukan hal-hal yang aneh-aneh kita hanya akan tidur bersama dengan pakaian tidur kita hihi."
Afnan Azkiya yang merasakan tubuhnya kembali tidak lemas mencoba melarikan diri namun peri rubah merubah wujudnya menjadi rubah iblis berekor yang membuat Afnan Azkiya sedikit ketakutan karena wujud inilah yang bisa menyerap jiwanya secara perlahan-lahan.
Peri rubah berkata dengan acuh tak acuh "patuh saja bila tidak patuh aku akan menyerap jiwamu."
Afnan Azkiya berlutut dengan pasrah karena demi misi balas dendam Afnan Azkiya tidak membongkar rahasia nya sedikitpun.
Peri rubah kembali ke wujud semula dan tersenyum tipis berkata dengan lembut "bagus itu lebih baik." peri rubah melilit tubuh Afnan Azkiya dan menyeretnya ke kamar putri Delisa dengan lembut putri Delisa mengikutinya dari belakang dan semua orang yang melihat Afnan Azkiya di lilit ekor peri rubah memberikan senyuman mengejek dan hanya melihat sekilas saja tanpa mempedulikan dan membantunya.
Kamar putri Delisa
Afnan Azkiya di banting ke ranjang dan di rantai kedua tangannya di ranjang agar dia tidak melarikan diri putri Delisa berkata dengan menggoda " tubuhmu aku ingin melihat seberapa sempurna nya." putri Delisa merobek pakaian atas Afnan Azkiya dan membiarkan robekannya.
Peri rubah berkata dengan menggoda "tubuhnya sedikit sempurna bila tidak ada tahi lalat di pipinya dia pasti sempurna dan sebanding dengan Afnan Azkiya."
Peri rubah dan putri Delisa menganti melepaskan pakaiannya membiarkan Afnan Azkiya melihat tubuh sempurna mereka dengan gratis namun Afnan Azkiya menutup matanya cepat-cepat namun peri rubah melihatnya berkata dengan tegas "buka matamu lebar-lebar bila tidak kami akan melecehkan mu di sini."
Afnan Azkiya hanya pasrah dan melihat wanita cantik melepaskan pakaiannya dan mengunakan pakaian tidur mereka yang sedikit terbuka.
Putri Delisa berkata dengan lembut "waktunya kita tidur aku juga sudah lelah."
peri rubah mengangguk dan langsung berbaring di pinggir Afnan Azkiya dan di sisi lain juga putri Delisa berbaring bersama.
Afnan Azkiya berbicara dalam hati dengan kesal...ahhhh sial para jalang ini benar-benar membuat ku tidak bisa bergerak bahkan sedikit pun dan ekor iblis ini sangat menggangu bukannya di sembunyikan dahulu saja.
Afnan Azkiya menutup matanya mencoba untuk tidur namun ekor dari peri rubah menggangunya yang membuat dia tidak bisa tidur nyenyak.
Pagi pun tiba
Afnan Azkiya yang tidur selama 3 jam saja merasa lelah namun saat dia terbangun kedua wanita itu selalu mengunci kaki Afnan Azkiya dengan kaki mereka
Afnan Azkiya berteriak dengan kesal"bangun-bangun aku tidak bisa tidur nyenyak ."
Mendengar perkataan Afnan Azkiya kedua wanita itu merasa kesal,peri rubah berkata dengan dingin "kamu berani sekali mengganggu tidur kami."
Afnan Azkiya berkata dengan santai "lupakan ini sudah pagi kalian harusnya bangun juga bukan."
Peri rubah melihat keluar jendela dan benar memang sudah pagi jadi dia menahan amarahnya dan melepaskan rantai yang mengikat tangan Afnan Azkiya.
Afnan Azkiya yang sudah di lepaskan rantainya melakukan peregangan otot dengan santai di hadapan putri Delisa dan peri rubah.
Putri Delisa berkata dengan lembut kepada Afnan Azkiya"aku ingin mandi dulu sebentar tapi kamu pasti merindukan adikmu bukan."
Afnan Azkiya mengaguk setuju bertanya dengan lembut "apa boleh aku keluar kerajaan aku juga perlu bekerja bila tidak tuan ku akan marah?."
Putri Delisa menjawab dengan lembut "boleh tapi tenang saja bila adikmu dan kamu terlambat kamu tidak akan di marahi karena mereka sudah tahu kamu kekasihku sekarang."
Afnan Azkiya berkata dengan terkejut "apa aku menjadi kekasih mu?."
Putri Delisa tersenyum manis berkata dengan lembut " benar kenapa kamu begitu terkejut apa kamu tidak menyukaiku."
Afnan Azkiya menggelengkan kepalanya berkata dengan tenang "bukan seperti itu kita baru beberapa hari perkenalan apa kamu
tidak takut aku hanya memperalat mu."
Putri Delisa berkata dengan mengejek "memperalat ku hanya pria yang di jadikan mainan wanita apa kamu bermimpi aku memiliki kecerdasan dan juga kepintaran melanjutkan dengan tegas "tapi bila kamu memperalat ku kamu tidak akan bisa lagi melihat terbitnya matahari dan munculnya bulan di malam hari seumur hidupmu dan hanya diam membusuk di penjara tanpa makanan dan minuman ataupun aku akan melelang mu dan kembali kehidupan kelam mu yang suram itu karena aku menjual mu di tempat yang paling kejam dan keras untuk para pria tapi aku tidak akan memberitahumu tempat itu karena tempat itulah kamu dijual yang dibuat menjadi boneka ataupun pemuas amarah dan nafsu para wanita."
Afnan Azkiya "..."
Peri rubah tersenyum menakutkan berkata dengan dingin "tidak usah di jual biarkan saja dia hidup bersama ku seumur hidupnya sebagai mainan di ranjang ku dan aku menyerap jiwa-jiwa secara perlahan-lahan dari 0,1% agar kamu merasakan kesakitan yang lebih buruk dari pada kematian langsung."
Afnan Azkiya"..."
Afnan Azkiya....Benar-benar dua wanita jalang ini sangat berbahaya tapi aku harus bersikap tenang dan membiarkan Anisa Dela kembali ke kerajaan Harmonia untuk memberi informasi penting.