Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan
Di sebuah ruangan yang di jaga ketat oleh beberapa pengawal yang berdiri tegap di depan pintu. Terdengar suara ke ributan di dalamnya.
"Apa maksud ya ini semua? Kan sudah ku bilang buat di perketat penjagaan di seluruh studio ini, tapi apa? Liat! Taro hampir mati di studio sebelah", bentak Raymond kepada seorang pria paruh bayah yang merupakan produser yang bertanggung jawab dengan acara tersebut.
"Tapi kami sudah berulang kali mengecek semuanya agar tidak terjadi hal seperti ini", jelas produser.
"Mengecek kata mu?" bentak Raymond yang menatap tajam pak produser.
"Kalok emang kau dan para anggota mu udah ngecek semuanya gak akan mungkin ada kejadian kayak gini. Apa lagi sampe buat adik ku hampir mati", sambung Raymond yang penuh dengan emosi.
"Udah tenang Mond, masalah ini bisa kita omongin baik-baik kok", bujuk Manajer menenangkan Raymond.
"Tenang bapak bilang? Gimana aku mau tenang kalok adik ku hampir mati karena ke salahan kalian semua. Kalok seandainya Taro gak di selameti sama salah satu fans yang liat orang ya ngunciin Taro di studio sebelah mungkin nyawa Taro gak bakal ke tolong". Raymond yag semakin emosi.
"Tapi mereka udah usaha sebisa mungkin Raymond. Mungkin bisa aja pelakunya haters Moonlight yang gak suka kita buat acara fans meeting", ucap Manajer yang menyimpulkan sendiri.
"Iya benar yang di bilang bapak. Mungkin bisa aja ada haters yang nyamar jadi fans bar bisa buat kacau acara fans meeting Moonlight", sambung produser membenarkan perkataan Manajer Moonlight.
Wajah Raymond seketika langsung berubah begitu serius dengan tatapan yang begitu tajam membuat produser dan manajer merasa sedang terintimidasi dengan tatapan Raymond.
"Atau mungkin aja ada orang yang udah ngintai studio dari berapa minggu sebelum acara fans meeting bocor ke publik. Dan mungkin aja ada salah satu orang dalam yang ngebocori hal ini ke orang lain yang jadi mata-mata, dengan nyamar jadi salah satu staf atau salah satu dari kalian berdua?" ucap Raymond yang membuat ke dua pria di hadapannya merasa tertuduh.
"Kau nuduh kami berdua Raymond?" tanya manajer merasa tertuduh.
"Aku bukan menuduh kalian, tapi aku hanya menyimpulkan dengan bukti dan apa yang ada di pikiran ku sekarang", sahut Raymond menyandarkan tubuhnya di sofa dengan melihat ke dua tangannya di dadanya yang begitu besar.
"Tapi cara mu berbicara tadi seakan-akan kami yang ngerencanai kejadian ini. Aku sudah lama bersama Moonlight, dai awal kalian masuk agensi sampai sekarang ini. Gimana bisa aku ngelakuin hal begitu sama kalian yan udah aku anggap kayak anak ku sendiri?'' jelas manajer yang tak terima dengan tuduhan Raymond.
Namun Raymond malah sibuk menatap produser yang duduk di hadapannya sangat tajam. Raymond yang melihat setiap gerak gerik dari gestur tubuh produser dan setiap perkataan yang di ucapannya.
Hal itu membuat sang produser merasa terintimidasi dan membuat Raymond menaruh curiga karena tidak ada pembelaan atau pun perlawanan yang merasa bahwa dirinya tidaklah bersalah.
Sang produser malah menjelaskan dan beralasan dengan perkataan sedikit tidak masuk akal bagi Raymond.
"Raymond,bagaimana bisa ka kamu menuduh aku melakukan hal begitu? Sedangkan aku dan staf yang lain sudah bekerja tanpa henti untuk acara ini. Dan aku juga menjelaskan kalau para staf sudah memeriksa keamanan di studio ini",jelas produser.
"Jadi kalau kau bukan yang bertanggung jawab dari acara ini,staf dan kau tidak ada kerjanya dong?" sindir Raymond.
"Bu bu bukan seperti itu maksudnya", terbata-bata. "Tapi kami kan sudah melakukan tugas kami. Sesuai yang kau mau,jadi kalau ada kesalahan di luar pengamanan kami ya itu bukan tugas kami. Terlebih kebakaran tersebut terjadi bukan di studio inti Moonlight tapi studio yang tidak di pakai. Jadi kenapa Taro harus ke sana sedangkan para member lain udah di pindahkan ke ruangan yang aman? Dan para fans juga udah di bubarkan dari acara tersebutkan",pembelaan yabg menyudutkan Raymond.
Raymond yang tidak bisa memberitahu alasan mengapa Taro bisa sampai di sana kepada orang lain selain para member Moonlight. Hanya bisa menahan kekesalannya dan diam lalu meninggalkan ruangan tersebut tanpa berpamitan sama sekali.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"