Gwen si buruk rupa merasa putus asa dengan jalan hidupnya saat dia ingin mengakhiri semuanya justru Gwen dipertemukan dengan boss mafia.
Gwen menjadi gadis buruk rupa kesayangan boss mafia dan berusaha menuntut balas pada orang yang menindasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penuh Teka-Teki
"A--apa?" Gwen merasa sangat terkejut. Dia ingin mendekati Trevor tapi lelaki itu justru berpindah tempat, naik ke atas ranjang.
Terpaksa Gwen juga mengikuti Trevor untuk naik ke atas ranjang. Entah apa yang akan dilakukan lelaki itu padanya tapi rasa penasaran mengalahkan semuanya sekarang.
"Trey... apa maksudmu?" Gwen menuntut Trevor menjelaskan tentang orang tuanya.
Tapi bukan Trevor namanya jika dia tidak mencuri kesempatan.
"Buka bajumu dan buang! Aku tidak mau bekas laki-laki lain menempel di tubuhmu!" ucap Trevor dengan nada perintahnya yang arogan.
Gwen memutar bola matanya malas tapi dia menurut juga, Gwen membuka dress yang dia kenakan sampai menyisakan pakaian dalamnya saja.
Kemudian Gwen mendekat pada Trevor di mana lelaki itu sudah merentangkan kedua tangannya.
"Sangat nyaman," ucap Trevor yang sudah memeluk Gwen. Kulit bersentuhan kulit yang membuat Trevor bisa merasakan kehangatan dari tubuh Gwen.
"Cepat katakan!" tuntut Gwen karena Trevor tidak juga membuka suaranya. Lelaki itu hanya sibuk bergerak untuk mengeratkan pelukan mereka.
Trevor memejamkan matanya mencoba berdamai dengan kemarahan yang ada di hatinya. Kalau mengingat jika Gwen baru saja makan malam dengan lelaki lain rasanya dia ingin membunuh lelaki itu.
"Trey..."
"Bisakah kau tidak memberontak!?"
Trevor mulai menceritakan apa yang dia ketahui. "Dozer sudah mencari informasi tentang dirimu tapi kami hanya mendapat 50 persen informasi karena latar belakangmu yang begitu misterius!"
"Orang tua yang selama ini kau kenal adalah pengasuh di tempat kau dilahirkan. Mereka membawamu pergi dari orang tua aslimu pasti karena suatu hal dan aku sedang mencari tahu itu," jelas Trevor.
Mendengar itu, Gwen meneteskan air matanya. Jadi selama ini yang membesarkannya bukanlah orang tua kandungnya?
"Jadi orang tuaku yang asli masih hidup?" tanya Gwen kemudian.
"Aku rasa masih hidup dan..." Trevor semakin mengeratkan pelukannya. "Mereka bukan orang tua yang baik, Gwen!"
"Bagaimana kau tahu kalau mereka tidak baik? Bagaimana kalau justru pengasuhku yang jahat? mereka menculikku karena ingin memisahkan aku dari orang tua asliku," ungkap Gwen.
"Dan apa hubungannya dengan keluarga Watson?" Gwen menjadi bingung sendiri. Hidupnya jadi penuh dengan teka-teki sekarang.
"Aku rasa keluarga Watson hanya sebuah alat!" ucap Trevor mengungkapkan apa yang ada di kepalanya.
Trevor merenggangkan pelukannya kemudian menunduk untuk menatap Gwen. Dan Gwen pun membalas, dia mengadah menatap Trevor si penyelamat hidupnya.
"Apapun itu, kita cari tahu bersama! Jangan sampai kau lengah dan tergoda dengan laki-laki lain!" tegas Trevor yang tidak suka jika Gwen dekat dengan lelaki manapun.
"Apa kau cemburu, Tuan Mafia?" tanya Gwen terkekeh. "Kenapa kau begitu posesif padaku. Aku bukan siapa-siapamu!"
"Bukankah aku sudah bilang kalau kau teman ranjangku! Jadi lakukan tugasmu sekarang!" Trevor mengubah posisinya dengan cepat. Dia mengukung Gwen supaya gadis itu tidak bisa bergerak.
"Trey... Hmmp!" Gwen tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena bibirnya dibungkam oleh bibir Trevor.
Trevor memaksa Gwen membuka mulutnya dan dia akan menunjukkan permainan lidahnya yang handal. Dia akan terus mengajari gadis itu sampai Gwen terbiasa karena dia sudah ketagihan dengan bibir stroberi itu.
Suara decapan memenuhi kamar, suasana menjadi begitu panas. Gwen tahu Trevor akan meminta lebih dari ini setelahnya, untuk itu dia mencoba melepaskan dirinya.
Tapi Trevor tidak akan melepas Gwen dengan mudah, saat bibir Gwen sudah bengkak dan gadis itu sudah kesulitan bernafas barulah Trevor melepas ciumannya.
"Tetaplah disisiku, Gwen. Aku akan melindungimu dan kau akan aman!"