Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Setelah lama melongo. Rasyid pun tersenyum tipis Melihat pria itu menghampirinya. Karna Rasyid hampir tidak percaya bisa bertemu dengan mantan mertuanya itu lagi.
" Papi " kata Rasyid penuh selidik, Karna mantan mertuanya itu muncul tiba tiba. " Mampus kau Syid. Bagaimana dia bisa tahu, aku terlibat baku hantam" kata Rasyid
" Apa kau terluka?" kata pria itu menatap Rasyid lekat
" Tidak pi, bagaimana papi bisa ada disini?" kata Rasyid heran
" Arkan memberitahuku tempo hari.Jika kau terlibat dengan para mafia bawah tanah Bagaimana bisa ? " kata pria itu
" Itu karna Rasyid ceroboh pi, dan lagi pula ini masalah Al " kata Rasyid.
" Apa Al terlibat?" tanya mertua Rasyid mengangkat alisnya.
" Tidak tapi jadi sasaran" kata Rasyid menceritakan apa yang terjadi dengan nya dan Kevin.
" Huh....rupanya dia bilang keladinya. Nanti Papi akan mengurusnya.Tidak perlu khawatir, kau disini saja. Papi kesini mengantar mami mu cek up" kata pria itu.Yang tahu dari Ben. Jika Rasyid di serang oleh penembak jitu.
Sehingga di halaman depan rumah sakit penuh dengan para polisi.
" Oh ya, apa mami sakit?" tanya Rasyid yang memang sudah lama tidak bertemu kedua orang tua Fatimah.
" Hanya cek up jantung, kami menunggu Bee selesai operasi.Jadi mami mu istirahat di kelas 1 " kata mertua Rasyid.
" O begitu , nanti biar Bill Rasyid suruh untuk mengurus mami pindah ke ruang VVIP" kata Rasyid yang ingin mertuanya itu dapat pelayanan terbaik.
" Ya " angguk pria tua itu tidak menolak.
Lalu keduanya ngobrol. Sedangkan Bee yang sedang mengoperasi pasien. Sempat kurang fokus. Karna teringat dengan Rasyid.
" Dokter Bee," kata dokter Frans. Menegur Bee yang sempat melamun.
" Ya dok, maaf " kata Bee Saat Bee belum menutup katup jantung. Yang masih terlihat menganga. Sehingga para dokter lain menyenggol dokter Frans.
" Fokus Bee, fokus ke pasien" bathin Bee Yang tidak ingin kehilangan pasien koma yang di tangani sekarang.
" Aku akan memeriksanya," kata Bee yang cepat menutup lubang katup jantung. Mulai menjahit syaraf yang tadi hampir sobek. Karna pasien itu sudah koma beberapa hari. Akibat adanya penyumbatan darah yang tidak berfungsi normal. Sehingga membuat jantung pasien sempat berhenti berdetak. Tapi masih bisa bernafas pelan.
" Hampir lima menit Bee menangani nya. Karna ada sobekan sedikit. Darah pun kembali muncrat
Bess....
" Auw " pekik Bee melap maskernya. Yang membuat para dokter tegang melihatnya. Namun Bee tetap bersikap tenang. Sembari menutup kembali lubang darah. Dan bergerak cepat untuk menyelesaikan jahitan nya.
" Anastesi lihat vitalnya " kata Bee mengingatkan.
" Mulai stabil dok" kata dokter anastesi yang berdiri tidak jauh dari dokter Frans. Sambil menoleh pada layar monitor detak jantung Sedang kan dokter Frans,memegang dada kiri pasien yang masih terbuka.Hanya diam menunggu Bee selesai. Agar ia tidak menganggu konsentrasi Bee.
" Huh...selesai cepat tutup lukanya!!" kata Bee menjauh dari tubuh pasien. Lalu terduduk di lantai. Karna tadi ia hampir saja membunuh pasien. Kalo tidak bergerak cepat.
Tit...tit...tit..
" Pasien kembali," teriak dokter Frans senang. Setelah melihat detak jantung mulai kembali berdetak pelan di layar monitor.
" Syukurlah" guman Bee dengan tubuh lemas.
" Ayo keluar dok, biar saya bantu," kata dokter Gema mendekati Bee dan menarik tangan Bee untuk berdiri. Karna semua orang tahu. Bee sudah bekerja maksimal mungkin.Untuk bisa menyelamatkan si pasien. Dan hari ini pasiennya pun bisa selamat.
" Terimakasih " kata Bee pelan.
" Harusnya dokter senang" kata dokter Gema saat mereka menuju pintu operasi dan menuju ruang berganti pakaian.
" Ya tapi tadi aku sempat khawatir dia....Jika dia tidak selamat, apa keluarganya...." kata Bee ragu ragu.
" Dok, kita sudah berusaha. Masalah nyawa itu urusan Tuhan. Itu kata dokter Al, jika tiap kali ada pasien yang tidak selamat. Kita sebagai dokter mungkin akan di bayangin rasa bersalah. Tapi jika kita sudah berusaha. Tidak ada akan ada yang akan menyalah kita dok, " kata dokter Gema memotong perkataan Bee. Karna dia tahu. Bee sudah mencoba untuk melakukan yang terbaik.
" Ya " kata Bee yang menuju ruang pembersihan. Bee mencuci bekas darah yang menempel di lengan baju operasinya. Setelah bersih ia pun berganti pakaian.
" Apa dokter Al benar di culik dok?" kata dokter Gema menatap Bee lekat. Karna sepanjang operasi Bee terlihat gelisah. Namun Bee pandai menutupinya. Sehingga Bee terlihat tenang.
" Kau tahu dari mana?" kata Bee kaget. Karna selama ini. Keberadaan Al tidak boleh di beri tahu kepada siapapun.
" Saya mencuri dengar pembicaraan dokter Frans dan Bill. Saat dokter Frans meminta dokter Al untuk melakukan operasi tempo hari. Namun tuan Bill bilang dokter Al sedang tidak baik baik saja. Dan menyarankan dokter Frans menghubungi dokter Bee. Maaf saya ikut prihatin," kata dokter Gema.
" Huh...ya tak masalah. Tapi aku berharap kau tidak memberi tahu siapapun..Sebelum dokter Al kembali ," kata Bee
" Baik dok, saya tidak akan bicara pada siapa pun. Semoga dokter Al baik baik saja. Tapi kenapa para dokter di Lab kita, juga bisa terlibat ," kata dokter Gema penasaran.
" Aku tidak tahu, kau bisa bertanya langsung pada Bill," kata Bee sambil merapikan rambut dan pakaiannya.
" Baik dok" kata dokter Gema yang juga merapikan pakaiannya.
" Aku duluan ya, jika dokter Frans bertanya. Bilang saja aku kembali keruangan ku," kata Bee yang lebih dulu pergi.
" Ya " teriak dokter Gema. Yang cepat cepat mencuci tangannya. Lalu menyusul Bee Karna ia takut berada di ruangan sepi.
Tap....tap...tap
Bee melangkah menuju pintu keluar operasi dan ketika pintu terbuka. Jack dan Bram masih berdiri tegak menunggu Bee keluar
" Aku sudah selesai," kata Bee melangkah menuju ruangannya.
" Hmm....jawab Jack dengan deheman. Sedangkan Bram melangkah lebih dulu mengikuti Bee yang berjalan di depannya.
**************
Disisi lain siang ini Al, Arhan ,tuan Fuad dan Ali duduk di dalam ruangan Arhan. Mereka sedang membahas hal penting. Sedangkan anak anak bermain di taman samping
" Kena...!!" teriak Sarah senang. Saat bisa membuat si kembar terkena pistol airnya.
" Woi...basah," teriak Brian cepat berlari menjauh sedangkan Albi tertawa melihat Sarah mengejar kedua kakaknya itu.
" Dasar perempuan usil, dia seperti kak Ara saja" kata Albi tertawa senang.
" Kejar sampai dapat !!" kata Albi meneriaki Sarah.Agar lebih bersemangat mengejar Bian dan Brian yang berlari cepat.
" Bruk.....auw...." tiba tiba Sarah tersandung. Sehingga Bian dan Brian menoleh
" Hahaha.... kena batunya," tawa keduanya. Sambil berpangku tangan. Membuat Albi berlari kearah Sarah.
" Apa sakit?" tanya Albi menarik tangan Sarah untuk berdiri
" Sedikit, sepertinya kaki ku terkilir " kata Sarah meringis menahan sakit. Sehingga Brian cepat mendekati keduanya.
" Ayo kita masuk, biar abang gendong," kata Brian berjongkok. " Ayo naik " Brian pun menepuk bahunya. Sehingga Sarah menatap Albi. Hingga Albi mengangguk.
" Ngak apa apa, bang Brian kuat kok" kata Albi. Sebab Brian sering mengendong Aura kakak perempuannya. Jika Aura mengeluh capek. Karna Brian perduli pada adik adiknya. Dan lagi pula Brian adalah anak tertua dari mereka berempat.
Lebih banyak istilahnya bertahan hidup
Traumanya bisa membekas hingga dewasa
Dulu anakku karena muka cindo dibully di sekolah juga, jika teringat katanya trauma
Terus ke mana para bodyguard?
yang berpotensi jahat justru orang terdekat
Syukur syukur dia kapok, mau taubat
Babat habis juga mafia dan anteknya