Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.
Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.
Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUA PULUH ENAM
“Jeff aku baik-baik saja, sungguh”
“Kau tau baby, aku sangat khawatir saat mendengar teriakan mu dan tak ambil pusing dengan segala pemotretan aku bergegas pulang dan kau sudah berada di rumah sakit. oh syukurlah orang-orang ku tak terlambat membawa mu dan dengan cepat menangkap orang yang menabrak mu. Kalau tidak apa yang akan terjadi pada mu Xeira?” aku tau Jeffery mencintai ku dan meminta beberapa orang untuk mengawasi ku dari jauh, tapi melihatnya khawatir seperti sekarang ini membuat ku merasa bersalah.
“Maafkan aku”
“Tidak tidak. Kau baik-baik saja itu yang terpenting, tolong jangan terluka lagi Xeira, aku khawatir” aku mengangguk membiarkannya memeluk ku mengurai kekhawatiran sebelum deheman Papah membuat kami tertegun dan sadar bukan hanya kami yang berada disana
Melepaskan pelukan Jeffery menatap kedua orang tua ku bergantian sebelum mengulurkan tangan dan menyalami keduanya dengan sedikit canggung.
“Maaf Om, tante. Saya Jeffery kekasih Xeira”
Kedua orang tua ku memandang Jeffery terkejut sebelum menoleh menatapku dengan tatapan seolah berkata ‘Sungguh ka?’ yang aku jawab dengan anggukan sambil menggigit bibir pelan.
“Ka?”
“Maaf Om, tante. Mungkin pertemuan kita kurang tepat. Tapi ijinkan saya memperkenalkan diri, saya Jeffery kekasih Xeira dan hubungan kami sudah berlangsung selama 4 tahun” aku kembali mengangguk saat kedua orang tua ku menatap meminta jawaban ku. Astaga!
-
Kini aku menatap kedua orang tua ku dan juga Jeffery dari posisi duduk bersandar pada brangkar ranjang ruangan ku, menatap satu-persatu mereka dengan ringisan pelan, sebelum bersuara menjelaskan apa yang ingin kedua orang tua ku ketahui.
“Jadi begini Mah, Pah. Sebelumnya perkenalkan ini Jeffery dan apa yang dia bilang tadi itu bener. Kami pacaran udah 4 tahun hampir 5 tahun sebenernya ya sejak akhir semester pas aku kuliah dulu. Dan ya Jeffery ini artis, sekaligus anak pemilik perusahaan tempat kakak kerja, dia juga yang di idola-in sama Alexa” jelasku dengan suara memelan diakhir kata.
“Apa?”
Aku mengangguk, sebelum menggenggam tangan mamah dan papah bergantian pelan juga menatap mereka memohon.
“Aku mohon Mah, tolong jangan kasih tau Alexa ya, biar aku yang kasih tau nanti, aku mohon, aku gak mau ngecewain Alexa Mah Pah”
“Wait baby, ngecewain apa? Alexa siapa? Adek kamu itu?” aku kembali meringis sebelum sekali lagi menatap kedua orang tua ku dan mengabaikan Jeffery sebentar.
“Aku mohon Mah, Pah” kedua orang tua ku saling melempar tatap sebelum kemudian mengangguk mengiyakan.
“Papah Mamah ngerti. Kami harap kamu bisa nyelesai-in ini, dan Nak Jeffery, kami harap kita bisa ulang perkenalan kita yang kurang tepat ini” Papah berkata, yang dengan pasti diangguki oleh Jeffery.
“Pasti Om, Tante”
“Kalau gitu, Mamah Papah keluar dulu. kamu mungkin harus jelasin ke Jeffery juga tentang ini, dia pasti bingung. Kami keluar sekalian nyegah Alexa dateng ke sini, oke sayang?” Aku mengangguk, membiarkan kedua orang tua ku keluar setelah mengusap kepala ku dengan sayang.
Jeffery mendekat, mendudukan diri di samping kaki ku dan mengusap pipi ku lembut jangan lupakan genggaman tangannya yang membuat ku yakin semua akan baik-baik saja.
“Ada apa sebenarnya baby?”
“Jeff, aku bakal jelasin sesingkat mungkin, aku harap kamu ngerti” Jeffery mengangguk, aku menghembuskan nafas pelan sebelum mulai menjelaskannya.
“Jeff, awalnya aku ragu orang tua ku bakal ngebolehin aku pacaran sama kamu, makanya aku selalu minta kamu supaya gak dateng ke rumah, tapi aku pikir semua baik-baik aja sama orang tua aku sekarang. Tapi ini beda sama Alexa”
“Adik kamu?” aku mengangguk.
“Iya, dia suka sama kamu Jeff. Aku fikir dia mungkin suka sama kamu kaya kebanyakan fans kamu di luar sana atau kaya temen-temen aku, tapi ternyata beda Jeff. Dia terobsesi sama kamu, dia pengen kamu jadi pacarnya bahkan suaminya. Aku takut Jeff, aku takut nge-luka-in dia kalau tau aku pacaran sama kamu, aku takut nge-rusak hubungan aku sama dia, dan aku takut...aku takut kehilangan kamu” aku tertunduk, membiarkan air mata mengalir bersamaan dengan pelukan Jeffery yang menenangkan ku.
“Baby... aku tau kekhawatiran mu, kita akan cari jalan keluarnya oke? Jangan nangis”
Aku melapaskan pelukan, menatap Jeffery dengan usapan kasar yang aku lakukan pada kedua pipi ku yang basah, membiarkan Jeffery kembali memeluk ku dengan pelukan menenangkannya, dalam hati aku berseru, merasa beruntung memiliki Jeffery disisi ku.
-