Dion Mahesa Birawa adalah seorang menantu yang tidak berguna di keluarga Wolf. Setiap hari hanya mendapat hinaan dari seluruh anggota keluarga mereka, terutama Jasmine istrinya, dengan teganya berkhianat di belakangnya.Perceraian sudah tidak bisa di elakkan lagi. Tapi, tanpa mereka sadari, lelaki yang selalu di anggap tidak berguna itu, adalah seorang putra mahkota, pewaris tunggal sebuah perusahaan besar dunia. Tidak ada yang tidak mungkin baginya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Gebrakan Pertama
"Kami akan selalu mematuhi, dan menyatakan setia juga tunduk pada penguasa baru, Tuan Dion Mahesa Birawa." Jawab semua yang hadir secara serempak, sambil membungkukkan badannya dalam dalam ke arah Dion
"Namaku iron, si tangan besi, komandan seluruh divisi pengawalan keluarga tuan Bhirawa, orang yang akan selalu menjaga keselamatan tuan muda, di manapun dan kapanpun dibutuhkan." Ujarnya sambil membungkuk dalam
"Aku Rams, si otak jenius."
"Aku Hans, si tangan kilat."
"Aku Govin, si dewa medis."
"Aku James, si dewa strategi dan investasi"
"Aku Erisha, si Dewi akuntan."
"Aku Shio Lung, si dewa uang."
"Aku Robin, si dewa kematian."
"Aku Burgon, si mata dewa."
"Dan aku Leon, si dewa perang."
Satu per satu dari 10 orang pengawal utama keluarga Birawa memperkenalkan diri kepada Dion, Sang Penguasa baru, begitu juga dengan seluruh orang orang penting perusahaan Birawa Group, termasuk juga Ivory Sanders dan saudara sepupunya Evan Sanders
Semuanya bersikap begitu hormat pada Dion, apalagi setelah mendengar ancaman dan dari tuan besar Birawa, agar mereka jangan berani memusuhinya, karena ancamannya, mati!
"Kakek serahkan semua aset perusahaan kakek padamu Dion, baik yang di dalam,
maupun di luar negeri."
"Mulai hari ini, kau lah penerus kakek, untuk memegang dan mengendalikan perusahaan Birawa Group,"
"Kakek yakin, di tangan anak muda sepertimu, perusahaan Birawa Group, akan semakin berkembang. Orang orang setia kakek, akan selalu mendampingi mu, kapan saja kau butuhkan mereka,"
"Apakah aku boleh bertanya kek?" Pertanyaan Dion memotong perkataan kakeknya, dan sudah mulai akrab memanggil tuan Birawa dengan panggilan kakek
"Tentu saja. Apa yang ingin kau tanyakan?. Jawab kakek Birawa penuh tanda tanya di kepalanya
"Jika aku menemukan kecurangan, penyalahgunaan jabatan, apalagi korupsi uang perusahaan, apakah boleh aku menghukum mereka dengan caraku sendiri?" Tanya Dion tanpa sedikitpun menyembunyikan keinginannya
Sejenak tuan Birawa tercekat mendapat pertanyaan seperti itu, dia tidak menduga bahwa cucunya mempunyai pemikiran yang selama ini belum terpikirkan olehnya, karena begitu banyaknya urusan yang harus diselesaikan nya tentang permasalahan perusahaan
Kemudian detik berikutnya, tuan Birawa membuka mulutnya dan berkata
"Tentu saja boleh. Kau sekarang adalah pemilik perusahaan. Kau mempunyai wewenang yang tinggi, siapa yang akan kau pekerjakan, atau siapa yang ingin kau buang, itu adalah hakmu, kakek tidak akan ikut campur dalam masalah ini."
"Terima kasih kek. Aku berjanji, akan menjalankan kepercayaan dari Kakek ini dengan sungguh sungguh." Ucap Dion dengan wajah serius
Tuan Birawa manggut manggut, mendengar ucapan Dion yang tegas dan terkesan maskulin tersebut, di hati tuan Birawa, sudah tidak ada keraguan sedikitpun tentang kemampuan cucunya Dion
Kemudian dia mendatangi Dion yang sedang berdiri tidak begitu jauh darinya, dan tiba tiba memeluknya dengan erat, baru setelah itu menyalami Dion, dan mengguncang kan tangannya beberapa kali sebagai ucapan selamat
Orang orang petinggi perusahaan, tidak berani melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Tuan Birawa kepada Dion, mereka hanya membungkukkan setengah badannya secara serentak kearah Dion sambil berucap
"Selamat kepada tuan muda Dion, kami mendoakan agar tuan muda selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa, dan semoga tuan muda panjang umur, serta selalu jaya!" Ucap mereka serempak, seperti koor, yang kelihatan kata katanya sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya
"Terima kasih. Sekarang bangunlah!" Ujar Dion kalem
"Terima kasih tuan muda." Jawab mereka serempak lagi
Setelah semua memberi ucapan selamat kepada Dion, acara serah terima kekuasaan pun telah selesai, mereka makan bersama, di ruangan yang sudah disiapkan oleh kepala asisten rumah tangga keluarga Birawa
Satu persatu orang orang hadir dalam serah terima itu meninggalkan kediaman tuan Birawa, setelah terlebih dahulu membungkuk pada penguasa baru mereka
Dion tidak kembali ke hotel tempat dia menginap di kota B, dia berencana akan tinggal selama 2 hari di rumah kakeknya, di samping untuk memberi kesempatan pada kakeknya melepaskan rindu, juga ada banyak hal yang akan ditanyakan oleh Dion kepadanya
***
"Rams, kau adalah si otak jenius. Pantau dan retas seluruh CCTV di semua ruangan kantor direktur, manajer, dan sebagainya. Amati, apakah ada gerakan yang mencurigakan di sana." Ujar Dion kepada si otak jenius, setelah mereka dipanggil kembali untuk datang ke ruangan pribadi Dion pada sore hari nya
"Baik tuan. Perintah tuan akan segera saya laksanakan." Jawab Rams tegas
"Dan kau Erisha, retas seluruh laporan keuangan kantor, selidiki, apakah ada penyelewengan dana kantor, yang dilakukan oleh direktur, manajer umum, dan manajer pemasaran, seluruh kantor cabang dan kantor pusat. Segera!"
"Baik tuan." Erisha bergegas membuka komputer jinjingnya, dan mulai melakukan tugasnya dengan teliti
"Burgon..!"
"Ya tuan muda."
"Aku minta kau dan orang orang mu, mengawasi orang yang bernama Brian, di salah satu kantor cabang perusahaan kita di kota B."
"Baik tuan." Jawab Burgon sambil membungkuk
"Dan kau tangan besi, kerahkan anak buah mu sebanyak mungkin di sana, karena aku akan membuat perhitungan dengan orang yang bernama Brian itu."
"Baik tuan muda. Semua perintah tuan akan segera saya laksanakan."
"Tunggu kau Brian, saat ini aku belum mau membuat perhitungan denganmu, tapi tunggu saja tanggal mainnya."
"Kau dan orang orang mu, beserta keluargamu, akan aku hancurkan secara perlahan, agar kau merasakan bagaimana sakitnya ditindas, karena kau selama ini suka menindas yang lemah."
Dion menyeringai, yang menyiratkan kekejaman tiada tara, atas pembalasan dendamnya pada orang orang yang selalu menindasnya
Dua hari telah berlalu, banyak hal yang dia dapatkan selama dua hari tersebut
Banyak laporan masuk dari orang orangnya, salah satunya adalah dari Rams, si otak jenius
Dari hasil pemantauan nya, meretas seluruh jaringan CCTV kantor didapati, ada pergerakan yang mencurigakan dari beberapa direktur perusahaan, manajer keuangan, dan manajer pemasaran dan lain sebagainya
Dari pantauan CCTV diketahui, ada banyak kejadian yang terekam di sana. Dion segera memerintahkan kepada si otak jenius, untuk menyalin rekaman tersebut dan pada waktunya akan ditampilkan
Dari Erisha melaporkan, ada selisih pengeluaran dan belanja pegawai di beberapa buah kantor cabang, termasuk di perhotelan, rumah sakit, restoran dan lain sebagainya. Ada juga pengeluaran atas nama pribadi, dan orang orangnya sudah didata satu persatu
Aliran dana perusahaan tersebut, masuk ke rekening perorangan setingkat direktur, manajer umum, dan manajer pemasaran, bahkan ada yang masuk ke rekening keluarga, tapi semua itu tidak luput dari peretasan Erisha
Tugas selanjutnya adalah berada di tangan otak jenius, dialah yang akan mengeksekusi mereka, setelah mendapat perintah dari tuan muda
Selama ini karena kurangnya pengawasan, dan ditunjang oleh banyaknya permasalahan kantor, Tuan Birawa tidak sempat untuk memantau hal hal seperti itu
Orang orangnya pun sepertinya terlena, karena selama ini perusahaan berjalan lancar lancar saja, percuma mereka dijuluki si dewa dan Dewi, dan bergaji tinggi, kalau masih ada kebocoran keuangan dan informasi. Sungguh ironis memang
Di tangan Dion, si tuan muda enerjik, mereka baru tersentak dengan instruksi yang spontan dan mematikan. Mereka sempat berpikir, apa pendidikan tuan muda mereka sesungguhnya. hingga dalam waktu singkat, mampu mendeteksi dan membuat keputusan yang bisa menyelamatkan keuangan dan informasi kantor
Mereka tidak tahu saja bahwa di kampusnya, Dion adalah lulusan terbaik, dari jurusan manajemen perkantoran dengan nilai cumlaude
Tentu saja dia tahu seluk beluk urusan kantor dan turunannya, walaupun belum pernah sama sekali bekerja di perkantoran
Tapi sekarang, setelah dia menjadi penguasa perusahaan Birawa Group, secara perlahan Dion terus menyelusuri penyelewengan aliran dana keuangan kantor, penyalahgunaan jabatan dan sebagainya
Rams, retas rekening orang orang ini, dan tarik kembali uang kantor sampai tidak tersisa di tabungan mereka, Jangan kasih ampun sedikitpun pada mereka."
"B..baik tuan." Jawabnya gugup, selama ini dia belum pernah menerima perintah yang sangat tegas dan sadis seperti itu
"Dan kau Erisha!. Data semua penyelewengan mereka terhadap keuangan perusahaan, jangan satupun yang terlewatkan."
"Aku tidak mau mereka terus hidup, dan berada di perusahaanku. jika perlu jebloskan mereka ke penjara
"Shio Lung, kau sebagai Dewa uang, tentu sangat tahu tentang apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, atur agar semua keuangan perusahaan bisa sehat kembali."
"Dibantu oleh si otak jenius, kau tarik semua uang yang telah terlanjur diselewengkan, dan masukkan kembali ke rekening perusahaan, blokir semua rekening perusahaan cabang untuk sementara waktu."
"Jika uang yang digelapkan sudah terlanjur digunakan, sita harta tak bergerak mereka, baik rumah mobil, tanah ataupun usaha mereka, untuk mengganti uang yang telah mereka ambil."
"Aku mau hanya ada satu rekening di perusahaanku, dan langsung di bawah pengawasan ku."
"Aku memberimu waktu 3 hari, kalau kau tidak bisa menyelesaikan tugas itu tepat waktu, sebaiknya kau tidak berada di perusahaanku lagi!" Tegas Dion mengintimidasi