Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Disturbia Bab 12 Pahlawan Disturbia
Meskipun terluka, Tartarus bangkit dengan kesadaran bahwa musuhnya tiba-tiba menjadi kuat, Tartarus terkejut dengan kekuatannya. "Siapa kau sebenarnya bocah?" gumam Tartarus dengan penuh kemarahan dan rasa ingin tahu.
Entitas yang mengendalikan Rull berbicara dengan Tartarus. "Kau hanyalah serpihan debu bagiku." Kekuatan besar yang mengalir melalui tubuhnya.
"Ifrit, kita harus mengakhiri ini sekarang!" teriak Rull dengan suara yang menggema di seluruh istana.
Tartarus, dalam upaya terakhirnya, memancarkan sinar kuat yang diarahkan ke Rull. Namun, Rull dengan tegas melawan, "Almighty Encouragement," serunya, menangkis kekuatan Tartarus. Serangan itu begitu dahsyat hingga menghancurkan semua objek di kerajaan.
Tartarus yang sekarat mencoba bangkit, namun Rull dan Ifrit berdiri di hadapannya. Dengan suara yang lemah, Tartarus bertanya, "Siapa kau sebenarnya?"
Rull menjawab dengan tegas, "Tataplah mataku."
Ketika Tartarus menatap mata Rull, dia melihat bayangan humanoid yang sangat besar, tubuhnya dikelilingi oleh galaksi. Ketakutan melanda Tartarus, dan dia mencoba melarikan diri. Tartarus berlari keluar dari portal, hanya untuk terkejut melihat semua pasukannya telah dikalahkan. Dalam kepanikannya, Dewa Disturbia melihat kearah Tartarus.
Merasa terpojok, Tartarus tidak memiliki tempat untuk lari. Dewa Disturbia dengan mudah mengikat Tartarus, dan dengan serangan andalannya, Dewa Disturbia menghancurkan Tartarus. Tartarus berteriak, "Tidak!" sebelum akhirnya hancur berkeping-keping.
Semua yang menyaksikan peristiwa itu merasa lega dan bersorak karena perang telah dimenangkan. Namun, di tengah kegembiraan itu, Arlecchino bingung mengapa Rull belum keluar dari portal.
Beberapa menit kemudian akhirnya Rull keluar, dia berjalan dengan aura kuat yang membuat semua orang terkejut. Rull dengan tatapan sinis, bahkan terhadap Dewa Disturbia. Namun, tiba-tiba, Rull pingsan, tubuhnya tidak lagi dikendalikan oleh entitas misterius.
Semua orang berlari ke arah Rull, mengangkat tubuhnya dan membawanya ke tempat pengobatan. Arlecchino, Blade dan Jack dengan cepat memastikan Rull mendapatkan perawatan yang diperlukan.
"Dia sudah banyak berkorban," ujar Arlecchino dengan suara penuh kekhawatiran.
Kakek Jyan, yang datang melihat keadaan Rull, berbisik, "Kekuatannya telah menguasai dirinya."
Sementara itu, rakyat Disturbia, yang selamat dari perang, berdoa dengan penuh syukur kepada Dewa Disturbia, memohon agar ia kembali memimpin mereka. Di tempat pengobatan, Rull dirawat dengan penuh perhatian, dan teman-temannya berharap dia segera sadar.
Di alam bawah sadar, Rull mendengar bisikan, "Divine Absorption." Ketika terbangun, Rull bingung dan bertanya, "Apa yang terjadi? Di mana Tartarus?"
Blade menjawab, "Kita sudah menang, Rull."
"Apa? Siapa yang mengalahkan Tartarus?" tanya Rull, membuat Blade, Arlecchino, dan Jack terheran-heran karena Rull tidak mengingatnya.
"Apa kau tidak mengingatnya, Rull?" jawab Arlecchino.
Robin datang dengan tubuh sehatnya, dan semua bersyukur bahwa Robin baik-baik saja. "Syukurlah, nona Robin, kau baik-baik saja," ujar Rull.
"Iya, Dewa Disturbia telah mengangkat penyakitku. Oh iya, apa kau sudah membaik, Rull? Dewa Disturbia ingin bertemu dengan kalian," jawab Robin.
Perayaan kemenangan berlangsung megah, dengan Dewa Disturbia menduduki tahtanya sebagai dewa penjaga Region Disturbia. "Pengembara dan teman-temannya, aku, Dewa Disturbia, berterima kasih atas perjuangan kalian untuk menjaga region ini," ujar Dewa Disturbia. Semua orang bersorak gembira, dan Rull, Arlecchino, Blade, serta Jack dijuluki sebagai "The Hero of Disturbia."
Setelah perayaan, Rull pergi ke dojo dan berkata kepada Kakek Jyan, "Kakek Jyan, kami rasa besok kami akan pergi. Pamit untuk meninggalkan Disturbia."
Kakek Jyan menjawab dengan bijak, "Aku tahu kalian tidak bisa menetap di sini karena kalian adalah pengembara, tapi nikmatilah hidanganku untuk terakhir kalinya."
Mereka semua menikmati hidangan terakhir di dojo bersama Kakek Jyan, merayakan kemenangan mereka dan mempersiapkan diri untuk petualangan berikutnya.
