NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 31

Dara dan Dante menjalani hari-hari mereka dengan penuh cinta, meski dalam hati kecil mereka ada ruang kosong yang hampa tanpa kehadiran Dion, tak pernah sedetik pun mereka tak ingat akan bocah itu.

Namun hidup terus berjalan, Dara menikmati perannya sebagai seorang istri yang selalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk Dante.

"Sayang, bekalnya ketinggalan!"

Dara berlari menghampiri Dante di teras rumah, pria itu terburu-buru karena ada jadwal meeting pagi, tapi untungnya kini Dante sudah memiliki sepeda motor sehingga ia bisa menghindari kemacetan ibu kota.

"Terima kasih ya sayang," Dante kembali mengecup bibir dan kening Dara, ia kemudian mengenakan helmnya. "Ra, maaf ya sepertinya aku pulang agak larut, kalau kamu ngantuk kamu bobo saja lebih dulu."

Dara tersenyum mengantarkan kepergian Dante, ia melambaikan tangannya pada Dante yang mulai menjauh. Dari kaca spion Dante melirik ke arah Dara, ia pun melambaikan tangannya.

Meski sering kali Dante menyuruhnya untuk tidak menunggunya pulang, namun tetap saja Dara selalu menunggu Dante. Rasanya ada yang kurang jika tidak menyambut dan ngobrol dengannya sebelum tidur.

Setelah Dante pergi, ia bersiap untuk pergi ke toko rotinya. Ia berkendara melewati komplek perumahan tempat tinggal Dion, sayangnya sejak kejadian malam itu Dara dan Dante sudah tidak di perbolehkan masuk ke area komplek, tapi Dara masih berharap bisa berpapasan dengan Albert ataupun Cindy.

Lama ia terdiam di depan komplek, ia tak menemukan apapun. Dara menghembuskan napas beratnya, kemudian melanjutkan perjalanan menuju toko roti.

Tiba di tokonya Dara mencoba tersenyum menyapa seluruh pegawainya.

"Bu Dara, ada kiriman bunga untuk Ibu," ucap salah seorang pegawainya yang tengah menata roti di rak, ia menunjuk pada meja kasir tempat biasanya Dara duduk.

"Oke.." jawab Dara.

Seperti yang sudah ia duga, jika pengirimnya adalah Alex. Pria itu masih saja mengejar dirinya, hampir setiap hari Axel mengiriminya sesuatu baik itu bunga maupun makanan.

"Buat kau saja," Dara memberikan bunga tersebut kepada penjaga kasir, ia hanya mengambil secarik surat yang Axel sematkan di bunganya.

Dear Love.

Maaf, akhir-akhir ini aku sedang sibuk sekali sehingga aku tidak bisa mengunjungimu. Tapi aku sudah mengambil cuti minggu depan, agar kita bisa merayakan Natal bersama-sama.

Sampai jumpa minggu depan, Daraku sayang.

Axel.

"Hah! Memangnya siapa yang mau merayakan Natal bersamanya? Percaya diri sekali dia," Dara mencampakan surat itu di tempat sampah. Ia memilih ke dapur untuk menyiapkan pesanan hampers edisi Natal dan tahun baru.

***

Sementara itu di tempat berbeda, Dante di sibukan dengan tumpukan berita mengenai para artis tanah air.

Tak jauh berbeda dengan Axel yang masih saja mengganggu Dara, Angel pun masih sering mengganggu Dante. Wanita itu terus menghubunginya, tapi untungnya Angel tak tahu tempat kerjanya yang baru sehingga dia hanya mengganggu lewat telepon saja.

Dante masih memegang teguh janjinya untuk merayakan Natal bersama Dion, di tengah kesibukannya Dante berupaya melakukan negosiasi dengan pengacara Max, mendatangi komplek perumahan tempat Dion, meninggalkan banyak pesan kepada security untuk di sampaikan kepada Albert dan Cindy, ia bahkan sampai berkonsultasi dengan teman kantornya yang mengerti persoalan hukum tentang adopsi anak.

Posisi dirinya dan Dara memang bukan posisi yang bagus, tapi ia berharap ada sedikit saja celah untuk bisa bertemu dengan Dion.

"Kenapa kau tidak datangi saja kantornya?" ucap salah seorang teman kerja Dante. "Aku rasa tidak sulit menemukan profilnya. Bukankah orang kaya di negeri ini hanya sekitar 1% dari jumlah penduduk?"

Omongan Ardi ada benarnya juga, mengapa ia tidak kepikiran sejauh ini. Ia langsung memegang tetikus komputer untuk mencari tahu lewat internet.

"Eh tapi tunggu dulu," cegah Ardi menyodorkan sebuah berkas kepada Dante. "kita baru mendapatkan berita bagus mengenai asisten pembantunya artis terkenal..."

"Asisten pembantunya?" potong Dante. "Kau gila ya, kita hanya memberitakan artisnya saja bukan asistennya apalagi asisten pembantunya, sejak kapan pembantu punya asisten? Yang benar saja kau ini!"

Setiap hari bergelud dengan kehidupan para selebritis saja sudah membuat kepala Dante rasanya hampir pecah, apalagi di tambah dengan pembantunya.

"Tapi ini berita bagus, kau harus buka dulu!" Ardi menyodorkan lebih dekat. "Mengenai penjualan manusia, kalau kita mengupas tuntas berita ini aku yakin program kita semakin maju."

Tanpa menanggapi ucapan Ardi, Dante menerima berkas tersebut.

"Nah gitu dong, demi masa depan karir kita!" Ardi tersenyum sembari meninggalkan ruang kerja Dante, ia memberikan waktu pada Dante untuk memeriksa berkas tersebut.

"Harusnya berita ini masuk ke berita kriminal," gerutu Dante. Belum sempat ia membacanya, tiba-tiba handphonenya berdering.

Satu panggilan masuk dari pengacara Max. Sang pengacara mengabarkan jika ayahanda Max baru saja meninggal dunia.

Dante terlihat begitu sedih mendengar berita tersebut, padahal akhir pekan ini rencananya ia akan mengajak Dara menjenguknya di rumah sakit.

Begitu menutup telepon dari pengacara, Dante langsung menghubungi Dara untuk mengajaknya ke rumah duka, tak lupa Dante pun mengabarkan kedua orang tuanya.

Dulu semasa Dante masih kuliah, orang tua Dante sering menghubungi ayahanda Max untuk mengontrol anak sulungnya yang baru saja belajar merantau ke ibu kota.

Alice begitu terpukul mendengar berita kepergian ayahanda Max, ia dan suaminya langsung menyewa jasa travel untuk mengantarkan mereka ke Jakarta agar lebih cepat, mereka ingin memberikan penghormatan terakhir untuk ayahanda Max.

Setelah sebelumnya, saat kepergian Max dan Yulia. Orang tua Dante tak sempat datang, lantaran darah tinggi yang di derita Bobi kambuh dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Dante, berita yang tadi?" tegur Ardi saat melihat Dante keluar ruangan dengan terburu-buru.

"Nanti saja, aku ada urusan penting." Dante berlari keluar dari gedung kantor, ia bergegas kembali ke rumah sebab ia janjian dengan Dara di rumah. Ia dan Dara ingin mengganti pakaian sebelum pergi kerl rumah duka.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
menemani hidupku sampai mau memisahkan --> menemani hidupku sampai maut memisahkan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Asalkan kalian mempermainkan pernikahan --> Asalkan kalian jangan mempermainkan pernikahan
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh bahkan Dante akan di buang ke segitiga bermuda jika tahu Dante akan menceraikan Dara padahal dia barusan saja mengambil mahkota Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ngakak boleh gak seeh saat denger kutukan yang akan diberikan Bobby pada Dante saat ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
oooooh yang barusan mendobrak itu Dante toooh
bukannya tadi Dante udah berangkat kerja yaaak...
lalu darimana Dante tahu jika kedua orang tuanya sedang berkunjung kerumahnya saat ini tuuuh🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh siapa itu yang sedang mendobrak pintu rumahnya Dara saat ini yaak 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
naah lhooo saat tahu tentang kehamilan Dara, Alice kok malah kayak orang terkena serangan jantung seeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
masuk akal juga tuh perihal Alice tanya alamat rumah Dara pada pegawainya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
semoga aja kunjungan kedua orang tuanya Dante saat ini merupakan pertanda yang baik pada restu mereka terhadap keputusan Dante yang tak ingin bercerai dari Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga sabar napa Bobby....
saat ini Dara sedang shock aja dengan kedatangan kalian yang secara tiba-tiba gini
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
mungkin yang ada dalam ingatan Dion adalah orang-orang yang beneran tulus mencintai dan menyayangi dirinya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waaaduuuh orang tua Dante datang mengunjungi mereka saat ini 🥺🥺🥺
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah enak neeh kue lupis...
salah satu jajanan tradisional gak seeh itu 🤔🤔🤔
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaga banyak bener larang yang kamu berikan ini seeh Dante....
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
nah enaknya tuh gini jika bawa kunci rumah sendiri-sendiri jadi gak akan ganggu pasangan saat pulang terlambat atau pulang lebih awal dari biasanya
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
keputusan yang bijak tuh Ra...Nte....
alihkan aja uang warisan Yulia itu atas nama Dion sebagai bekal Dion di kemudian hari
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Akhirnya orang tua Dante merestui pernikahan anak mereka, sekaku2nya orang tua pasti akhirnya luluh juga dg anak 🤭🤭🤭 apalagi Dion sudah kembali & sebentar lagi akan hadir anak kandung Dante & Dara
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dante bucin akut. syukurlah orang tua Dante kembali menerima hubungan mereka.
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
sabar Dara mereka masih marah karena kalian mempermainkan ikutan suci pernikahan yang sebelumnya tanpa mereka ketahui kalaunkalian bener² saling menyayangi
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
emang ya asisten punya pembantu wkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!