NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Renald

Maher tengah sibuk memandangi kaca untuk meyakini seberapa jauhnya ketampanan yang ia miliki. Setidaknya, untuk modal awal pendekatan dengan Aminah.

Burung beo berkicau milik Papi Maher di halaman samping Rumahnya tepat di balik jendela kamar Maher. "Bos ...," seru Burung Beo bernama Renald. Burung itu seolah mengerti bahasa tubuh Maher yang tengah berbunga-bunga hatinya.

"Bos ..., " teriaknya kembali.

"Apa kau Renald?" jawabnya menanggapi Renald dengan sedikit menunjukkan wajah senang karena tegurannya.

"Cini Bos ...., cini Bos ..." dengan kepakan sayap dan kepala mengangguk bukan pertanda mengiyakan, melainkan gaya Burung Beo yang khas saat berkicau.

"Ya ya ..." jawab Maher dan keluar di atas jendela dengan kaki menggelantung.

Maher menatap serius Renald, ia mempelajari sikap Renald yang tak henti mengepakkan sayapnya berulang kali sambil menari-nari di sangkar berbahan kayu jati. Sedikit siulan dari Maher di lontarkan kepada Renald dengan lucu, "Cwit .., cwit, kurrrr ..." siulan Maher sambil membunyikan suara khas pada tangan Maher.

Renald pun dengan cepat menanggapi siulan Maher, "Kurrr ...,cucucucucucuttt, cwit, cwit" dengan berisik dan bernada lebih panjang.

"Set dah Renald, panjang sekali siulan mu" kata Maher dan lekas membuka sangkar berbahan kayu jati. Lalu, Renald dengan sigap keluar dan hinggap di pundak Maher.

"Nah kan kebiasaan, asal keluar dari sangkar, langsung hinggap di pundak ku! Awas aja kamu berak ya, Renald" kata Maher menengok ke samping pundaknya.

Renald tak henti bersiul, "Kurrrrr ..., cwit, cwit, kurrrrr ..." berselang di tengah siulannya mematuk kuping Maher dengan lembut dan mengelus kan kepalanya pada rambut Maher berulang kali.

Maher lekas bercerita dengan panjang soal Aminah, perempuan yang sempat mewarnai hari-hari Maher yang sibuk dengan bisnis Bengkelnya. Ia mengungkap perasaanya kepada Renald bahwa sudah menyukai sejak pandangan pertamanya di Rs Gatsu. Terlebih, sudah bertemu kedua kalinya di Bengkel tidak sengaja dan cukup memakan waktu lama dalam pertemuannya.

Keyakinan Maher terhadap perasaannya, ia pun tak henti menanyakan kepada Renald, "Menurut Renald, aku pantas memiliki Aminah" curhat Maher.

Renald pun hinggap di pundak tangan Maher dan tak henti menganggukkan seolah memberikan pertanda setuju atas ucapan Maher.

Maher menatapnya tajam sambil menunjuk kan senyumnya kepada Renald, "yakin kamu, Renald?" cecar Maher.

"Ya .., Bos, ya ..,Bos .." jawabnya sambil menari-nari. "Dasar kau ..." sambung Maher mengejek Renald so mengerti atas ucapan nya tadi.

"Cwit Kurrrrr ...., cwit kurrr" berulang kali siulan Maher dengan kepakan sayapnya.

Ancam Maher tak begitu menunjukkan wajah seriusnya. "Benar ya, awas saja kamu bohong, aku kurung hidup selamanya di sangkar"

"Aman Bossssss ..., kurrr, Kurrrrr"

Indahnya Makhluk Tuhan saat ini, kicauan yang merdu dan kejeniusan yang dimilikinya, begitu mudah menyatu dengan makhluk yang hampir sempurna di Dunia. Tidak ada perdebatan yang tidak mengandung mufakat diantara mereka, dan terus menumbuhkan keharmonisan dari keduanya mengalir dengan sendirinya, serta menjadikan sebuah cerita yang hangat dalam hari-hari yang akan datang.

"Berarti Cocok ya aku sama Aminah" serunya sambil mengelus bulu yang cantik milik Renald.

"cocok Bos, cocok Bos ...., Kurrrrr..., yakin Bos, Bos ...kurrr" ocehan Renald terus menerus dan membuat Maher tersenyum bahagia.

Seru kata Maher dengan menjanjikan akan memberikan pasangan kepada Renald, "Kalau aku di takdirkan dengan Aminah, aku janji akan memberikan mu pasangan ya, Renald"

"Acikkk .., Kurrrrr, kurrr, cwitwiw, cwitwiw .." jawab Renald kegirangan atas janjinya soal pasangan untuk nya.

Maher menanggapi rasa senangnya Burung Beo bernama Renald dengan mengakhirinya bernyanyi bersama yang tak memiliki lirik serta judul. Tapi, lagu itu spontan terlintas dari keduanya untuk merayakan momen spesial ini.

Kanjeng Mami masuk mengendapkan langkahnya tanpa bersuara. Namun, Renald lebih pintar. Ia menyadari sosok yang sombong menghampirinya. "Adudududuh .., Mami, Mami ..." kata Renald dan lari masuk kedalam sangkar. Lalu, menutup wajahnya dengan sayap rapat-rapat.

"Awas kau Renald" teriak Kanjeng Mami dengan kesal atas sikapnya selalu begitu.

Sudah tak asing lagi di rumah Maher, soal tingkah mereka yang selalu bertengkar tanpa sebab. Mungkin burung beo memiliki hati nurani. Jadi, ia tahu mana yang berhati murni dan kotor.

Renald turut diakui di kalangan pecinta burung Beo yang memiliki kepintaran luar biasa, bahkan banyak menghapal bahas manusia. Dari mulai rasa takut, senang dan sebuah candaan. Maka tak heran, Renald selalu bersikap di luar dugaan bagi pecinta burung Beo.

"Dasar kau Renald, aku goreng kamu ya" kesal Kanjeng Mami.

"Kurrrrr ... Kurrrrr" siulan takut Renald atas ancaman Kanjeng Mami.

Maher melerai perselisihan mereka yang tidak terlalu serius, "sudah Mi, namanya juga burung. Jangan di ambil hati ya" kata Maher sambil tersenyum.

"Papi mu sih, segala pelihara Renald, kan Mami jadi Emosi" jawabnya lebay sambil merapihkan rambut nya yang berkilau karena perawatan yang rutin.

"hehehe ..." tawa Maher.

"Rambut Mami jelek gak?"

"Cantik kok Mi" jawab Maher, "oia, ada apa Mami masuk ke kamar ku?" Sambung Maher menanyakan soal keberadaanya di kamar.

"itu loh soal perempuan yang kau taksir! Kanjeng Mami penasaran loh" katanya.

"Jangan Bos ..., jangan Bos, Bos" potong Renald tak henti menari dengan kepalanya ke kanan ke kiri.

Kanjeng Mami mulai emosi atas ocehan Renald turut campur. "Ishhh ..., gemes deh Mami ma nih Burung, Mami potong sekarang biar jadi Burung Goreng" kesal Mami mencoba mengambil Renald di dalam sangkar. Namun, Maher mencegahnya karena tau sikap Mami pasti akan menyakiti Renald dengan genggaman yang kuat.

"Sudah mi, sudah mi ..." kata Maher mencegahnya. "sebaiknya kita ngobrol di ruang tengah" sambung kembali Maher.

Maher lekas mambawa Mami nya keluar kamar menuju Ruang tengah khusus keluarga. Mami nya tak henti mengoceh soal Renald yang membuatnya menyebalkan.

"Awas tuh si Renald, Mami tempeleng nanti pakai sapu" ujarnya kesal.

"Jangan Mi, nanti Papi marah"

"Habisnya ngeselin" kesal Mami.

"hhmm ..." gumam Maher.

"Mbok ..." teriak Kanjeng Mami. "Ya Kanjeng Mami" sambung teriak si Mbok dengan melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Eh .., eh .., tadi kamu jawab apa?" Tanya Mami menatap sinis Mbok.

Mbok berdiri dengan ramah dan berkata sambil menundukkan setengah badannya" Kanjeng Mami"

"Ishhh .., kurang lengkap, Mbok"

"Iya, Kanjeng Mami yang super cantik" jawabnya menuruti kemauan Kanjeng Mami.

Kanjeng Mami tersenyum manja bercampur lebay. "Nah ..., itu baru the best folevel"

"Forever, Mi .." sambung Maher tersenyum.

"Maksud Mami itu ..., hehe" polos Mami. Dan si Mbok turut tertawa. "Eitz, suruh siapa Mbok ketawa?" sambung Mami melototinya.

"Gak ada yang suruh, tapi spontan aja karena Kanjeng Mami ketawa, jadi aku ikut ketawa." polos si Mbok.

Kanjeng Mami melototinya serius, "Mbok ..."

"Ma .. Ma .. Maaf, Kanjeng Mami yang super cantik, tik, tik, tik, " balas si Mbok.

"Ah ... sudah-sudah, buatkan Mami teh lemon hangat sama Cappucino panas buat Maher" suruh Mami kepada Mbok. "Baik, Kanjeng Mami yang super cantik .." balasnya si Mbok.

Maher mengelus rambutnya dengan tangan menandakan ruwet urusan mereka berdua, terutama Mami nya yang super lebay.

"Nah .., jadi gimana-gimana sayang, perempuan yang kau taksir itu? Apa dia cantik, anak pengusaha, pejabat, atau memang sudah kaya seperti kita!" Tanya Mami serius.

Maher menjelekkan wajahnya secara spontan atas pertanyaan yang di lontarkan kepadanya sekaligus dan mengandung bibit bobot yang bermaterikan harta kekayaan berlimpah.

"Sayang, ayo jawab. Mami udah gak sabar tahu"

"Hhmm" gumam Maher.

Kanjeng Mami tak membuang pandangannya terhadap Maher, "tuhkan mulai dia ngelamun" katanya.

"Bisa gak sih Mi, yang ditanyakan selain itu?" keluh Maher.

"Eh eh eh ... Ada apa dengan mu?"

"Ya gak ada apa-apa"

"Maksud Mami tuh, kalau kau suka dengan perempuan itu, ya harus jelas asal usulnya, terutama bibit bobot nya sama seperti kita. Mau kaya, anak pengusaha atau pejabat. Mmm ..., intinya sama lah kaya kita" jelas Mami dengan ceramahnya yang kurang bermanfaat.

"Soal itu aku belum tau Mi, kan baru ketemu dua kali dengan nya!" Jelas Maher.

"hhmmm ..." keluh Mami.

"Teh lemon hangat dan capuccino panas sudah mendarat di meja. Jadi, silahkan di nikmati Den Maher, Kanjeng Mami yang super cuantik, tik, tik, tik," kata Si Mbok turut lebay seperti Mami saat bergaya bicara.

"Mulai si Mbok, foto copy deh gaya Mami" ujar Mami.

"Hehehe ..."

"Dasar ..." kesal Mami.

"Kaborrrr ..." jawab Si Mbok lari kebelakang dan kembali mengerjakan tugasnya di dapur.

"Ishhh..., gemes deh Mami sama si Mbok" ungkapnya greget.

Lalu, keduanya menikmati sajian yang di berikan oleh Si Mbok dan melanjutkan obrolannya dengan sedikit perdebatan yang kurang bermanfaat bagi Maher karena Maminya terus mencecar Maher soal perempuan yang di taksirnya kaya atau tidak, cantik atau jelek serta keturunan yang berkualitas atau tidak.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!