Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Rencana Penaklukan Semua Distrik.
Bab 12. Rencana Penaklukan Semua Distrik.
Untuk sejenak waktu seolah membeku dan berhenti berputar. Tatapan semua orang atau jujur pada perisai cahaya berbentuk setengah lingkaran yang menyelimuti seluruh kediaman.
Disaat yang sama Mereka juga bisa merasakan fluktuasi energi Qi yang sangat padat di dalam. Tak bisa dipungkiri, energi yang terpancar dari Perisai itu memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Dan hal ini, juga disadari oleh Rian sendiri.
Dalam sekejap semua orang merasakan tubuh mereka dipenuhi oleh energi yang meluap-luap. Mungkin ini bisa terjadi karena sifat dari elemen cahaya itu sendiri memiliki kemampuan penyembuhan. Sekalipun bukan orang sakit lagi orang seperti mereka semua memberikan manfaat yang sangat besar.
Tidak lama kemudian Rian menurunkan tangannya dan perisai cahaya yang menyelimuti seluruh kediaman itu perlahan mulai menghilang.
"Aduh, aku kira sekuat apa ternyata sangat lemah." kata Rian sambil cemberut karena tidak puas dengan kekuatan lawannya.
Meskipun ekspektasinya tidak besar akan tetapi kekuatan lawannya benar-benar jauh di bawah standar yang ia harapkan.
Mendengar apa yang dikatakan oleh seorang pemuda misterius yang menciptakan perisai elemen tersebut semua orang terdiam. Mereka tidak tahu harus menanggapi bagaimana. Karena bagi mereka serangan itu sudah sangat kuat sementara bagi pemuda yang ada serangan itu dianggap begitu lemah, saking lemahnya dia sampai mengeluh.
Akan tetapi terlepas dari itu semua semua orang mengenal rasa hormat dan kagum pada pemuda itu. Jika tidak ada dirinya, bisa dipastikan pemimpin distrik anggrek akan mati dan akibatnya distrik tersebut akan dikuasai oleh musuh mereka.
Singkat cerita mereka semua masuk ke rumah. Intinya hari ini mereka berhasil bertahan ini dan penyerangan di kediaman pemimpin distrik Anggrek juga berhasil di gagalkan.
Ruang Aula Utama.
Saat ini semua orang sedang berkumpul termasuk Rian juga ada di sana. Totalnya jika dihitung-hitung di sana ada beberapa orang yang sedang terlibat percakapan serius.
Kalau percakapan itu dimulai dari Rian yang bertanya pada pemimpin anggrek yang baru saja ia ketahui Jika ternyata namanya adalah Luna.
"Jadi, di kota Daun Hijau ini ada 5 distrik yang berkuasa, dan masing-masing distrik saling bersaing untuk menguasai satu sama lain demi membuktikan siapa yang paling kuat dan sekaligus mantapkan posisinya sebagai penguasa. Begitukah? tanya Rian setelah menganalisa semua situasi dari semua hal yang diceritakan oleh Baron sebelumnya.
Mendengar itu semua, Luna pun mengangguk menyetujui.
"Ya, Anda benar Tuan Muda. Memang seperti itulah yang terjadi. Sebenarnya, jika dipikir-pikir ulang, aku secara pribadi sangat tidak menyetujui persaingan semacam ini. Namun, apa boleh dibuat? Aku sebagai pemimpin distrik juga harus mempertahankan wilayahku dari mereka yang ingin merebutnya. Hanya saja....."
Tiba-tiba kata-kata Luna menggantung.
Rian saja tidak mengerutkan keningnya.
"Ada apa? katakan saja apa yang kau pikirkan."
Setelah menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan akhirnya Luna mulai berkata,
Sejujurnya posisi kami semakin terdesak, kami semua tidak tahu dari mana distrik-distrik lain tiba-tiba mengalami lonjakan kekuatan yang sangat pesat. Bahkan bisa dibilang kekuatan mereka meningkat berkali-kali lipat jauh lebih kuat dari sebelumnya."
Mendengar itu mata Rangga menyipit,
Jika spekulasinya benar, maka semuanya bisa menjadi lebih serius daripada yang ia duga. Secara perlahan, saat mengaktifkan perisai energi dan menghancurkan semua panah api yang ditempatkan melawan sama-sama ria bisa merasakan adanya aura gelap yang begitu sangat jahat.
Dia mulai berpikir..
" Apakah jangan-jangan, orang orang dari dunia lain yang telah memburu Ayah angkat benar-benar telah berhasil menerobos ke Bumi? Jika itu terjadi, maka semuanya tidak akan sesederhana yang terlihat.
Jika orang-orang yang memburu ayah angkatnya itu juga melakukan hal yang sama seperti dirinya, yaitu melakukan pendekatan dengan menghimpun pasukan yang lambat laun bertujuan untuk menguasai bumi sepenuhnya, maka segala hal bisa menjadi sangat kacau.
Apalagi dari penjelasan ayah angkatnya sebelumnya, jika orang-orang ini sangat berkepribadian terbalik dengan dirinya, mereka memiliki jejak elemen kegelapan dalam tubuh mereka. Jika hanya elemen kegelapan biasa, tidak masalah. Yang jadi masalah adalah, mereka memiliki aura iblis dalam tubuh mereka.
Saat ini yang ada di dalam pikiran Rian adalah, Dia harus lakukan penyelidikan secara menyeluruh mengenai masalah ini. Secepat mungkin, di saat yang sama, ia juga harus mulai meningkatkan kekuatannya.
Ia harus berusaha lebih keras lagi dalam kultivasinya dan harus bisa mengembunkan sebanyak mungkin esensi cahaya. semakin banyak esensi cahaya yang mengembun di dalam tubuhnya maka semakin kuat pula dirinya.
Jika orang-orang dari dunia lain benar-benar berhasil menyebrang ke Bumi, maka dirinya bukan satu-satunya orang yang terkuat di sini. Ada entitas lain dengan kekuatan yang lebih dahsyat yang menjadi ancaman.
Dan jika ini dibiarkan, maka mereka akan terus merajalela dan berujung pada manipulasi pikiran yang membuat hierarki dan juga kesetaraan sosial berdasarkan hukum rimba, yang kuat berkuasa dan yang lemah akan ditindas.
Meskipun pada dasarnya, hukum seperti ini sudah berlaku sejak lama. Namun, jika mereka diubah menjadi seseorang dengan kekuatan yang melebihi manusia biasa dan berkesempatan menjadi seorang petarung legendaris, siapa yang tidak tergoda.
Rian masih terus berpikir sementara yang lain hanya diam. Mereka semua juga tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing, tentang apa yang harus mereka lakukan ke depannya.
Tidak lama kemudian Rian pun mengambil keputusan tegas. Yang mana, mungkin keputusan ini adalah keputusan yang paling tepat untuk saat ini.
"Aku sudah memutuskan. Jika mulai sekarang, aku ingin distrik Mawar dan distrik Anggrek bersatu. Jadi, apapun masalah kalian, bicarakan baik-baik, dan selesaikan secepatnya.
Karena, masalah ini kemungkinan besar akan jauh lebih serius daripada yang terlihat di permukaan."
Mendengar ini, baik Luna maupun Baron, keduanya saling berpandangan dengan ekspresi rumit di wajah masing-masing. Sebenarnya, keduanya adalah kerabat, akan tetapi, karena beberapa hal, membuat hubungan mereka menjadi sangat canggung, bahkan asing.
"Jika kalian semua sudah menyelesaikan masalah kalian, maka datanglah padaku. Saat itu, aku akan membuat kalian semua jauh menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, menjadi petarung legendaris bukanlah hal yang mustahil."
"Setelah berhasil menyatukan dua distrik menjadi satu, tujuan selanjutnya adalah menaklukkan distrik-distrik lainnya yang ada di Kota Daun Hijau. Aku ingin di Kota Daun Hijau ini hanya ada satu penguasa, yaitu kita.
Hanya dengan menjadi penguasa dan menjadi yang terkuat, maka kita bebas menentukan aturan."
"Baiklah, kalau begitu, aku akan undur diri. Kalian berdua silakan mengobrol dan pecahkan masalah kalian masing-masing."
Setelah mengatakan hal itu, akhirnya sosok Rian benar-benar menghilang dari pandangan mereka.
"WUSH!"
Dirinya benar-benar lenyap di hadapan semua orang, Yang mana, Hidup saja membuat mata mereka terbelalak lebar, Dengan ekspresi terkejut yang luar biasa.
Ya, bagi Rian sendiri, melakukan teleportasi seperti itu bukan hal yang sulit. Dengan pemahamannya terhadap elemen cahaya dan juga hukum ruang dan waktu, Rian bisa melakukan teleportasi dengan sangat mudah.
"Baron, sebenarnya dari mana kamu menemukan anak muda yang bernama Rian ini? Kekuatannya begitu mengerikan dan di luar imajinasi."
Mendengar pertanyaan itu, Baron hanya bisa tersenyum kecut, sambil menggelengkan kepalanya. Akhirnya ia menceritakan semua tentang pertemuannya dengan Rian tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Jadi begitu ya?" kata Luna dengan pemikiran yang mendalam.
Luna sendiri juga tidak tahu sejak kapan di kota Daun Hijau yang bisa terbilang kecil ini ternyata ada sosok mengerikan yang sedang bersembunyi dalam diam.
Setelah itu keduanya melakukan perbincangan serius tentang beberapa hal menyangkut masalah pribadi. Juga, tentang keputusan Rian yang ingin menyatukan dua distrik menjadi satu kekuatan.
Dan yang lebih menggiurkan lagi adalah, tentang penawarannya yang dapat membuat semua orang menjadi Petarung Legendaris. Itu adalah sesuatu yang mereka idam-idamkan sejak lama.
Menjadi petarung legendaris artinya memiliki kekuatan yang melebihi manusia biasa. Saat itu, umur mereka juga bertambah panjang. Tak bisa dipungkiri, menjadi Petarung Legendaris adalah satu satunya jalan menuju keabadian.
"WUSH!"
Di atas sebuah gedung bertingkat, sesosok pemuda tiba-tiba muncul dari udara tipis. Dirinya berdiri dengan sempurna dan memandangi seluruh area kota Daun Hijau dari ketinggian.
Pemuda itu tidak lain adalah Rian.
Memandangi kota yang begitu damai di permukaan dengan direbut dan kesibukan orang-orang dengan kegiatan masing-masing,
Ia mulai berkata,
"Sepertinya sudah saatnya aku berkunjung ke distrik lain satu persatu dan menunjukkan dominasiku." gumamnya.
Rian bermaksud untuk melakukan penyelidikan secara mandiri, sekaligus ingin melihat dan meyakinkan dirinya apakah benar ada sosok kuat dari dunia lain yang berhasil menerobos ke Bumi.
Jika iya, maka ini akan menjadi pertarungan besar pertamanya. Ibaratnya, jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, akan menjadi ancaman seperti banjir bandang yang dapat menghancurkan bendungan. Dan tujuan pertamanya adalah Distrik 86 yang ada di wilayah barat.