Kisah anak Vira dan Aldi (Novel berjudul Pembalasan Istri CEO manis) Aris Bima Pradana.
Gimana rasanya kehilangan orang yang dicintai terlebih dialah yang jadi penyebabnya sendiri?
Di tambah ada bayi yang tidak berdosa kehilangan ibunya? Malah dia membenci anaknya sendiri?
Belum penuh ujiannya harus menuruti orang tuanya dengan menikahi adik dari istrinya? Kembarannya?
Penasaran, langsung baca ya, inget jangan numpuk bab ya.
Simak kisah menghalu Author, jangan lupa like.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kamu malam ini harus jadi milikku sepenuhnya. Jangan selalu membuatku takut kamu kabur! Batin Aris.
"Iya, apa salah aku cemburu pada istriku?"Jawab Aris.
"Ngapain sih cemburu, ketemu aja ga dan aku juga sudah jadi istrimu, Mas. Ga mungkin aku melirik yang lain. Udah buang jauh jauh pikiran begitu," pinta Liana.
"Ada satu hal yang buat aku tenang, tapi kalau kamu mau," ucap Aris.
"Katakan, Mas. Aku pasti lakukan," ucap Liana.
Senyum tipis di wajah Aris hampir tidak terlihat. Ini lah yang di tunggu tunggu olehnya. Tapi tidak boleh menampakkan kesenangan secara jelas dulu. Takutnya Liana akan curiga kalau ini modus belaka.
Memang modus Aris!!!!!
"Hem, penyatuan kita," bisik Aris, otomasi membuat Liana merona wajahnya. Hal yang sama sama di nantikannya dalam menjalani biduk rumah tangga pada umumnya yang belum pernah ia lakukan.
"Maulah kamu bersama denganku melakukannya?" Tanya Aris kembali di telinga Liana.
Lalu Aris melihat wajah istrinya yang bersemu merah merona seperti kepiting rebus. Liana hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya. Tidak mungkin Liana menolaknya inilah sebagian dari kewajibannya.
"Tunggu malam ini kita lakukan, Sayang. Aku akan membuatmu terbang melayang tinggi di atas awan bersama ku menikmati malam yang panjang dan pastinya akan membuatmu ketagihan," bisik kembali Aris.
"Dira, Mas?" Tanya Liana.
"Hem, Dira akan kita tidurkan di kamarku yang lama. Kamu dan aku malam ini tidak boleh gagal lagi," ucap Aris yang kemudian berdiri.
"Aku akan mandi dulu," ucap Aris lagi.
"Aku juga mau memandikan Dira dan akan menyiapkan makan malam untuk kita, Mas," ucap Liana.
"Jangan masak khusus malam ini, aku sudah meminta Celline dari mereka yang akan menyajikan menu malam ini. Jadi cukup kamu persiapkan diri saja, Sayang," ucap Aris yang masuk kedalam kamar mereka.
"Ayo Sayang kita mandi sudah sore," ajak Liana pada Dira.
"Ole, ole," gembira Dira yang suka bermain air, mandi yang sekalian bermain menjadi kesenangannya.
Aris yang sudah lebih dulu rapih dan menunggu di kamar dengan mengecek hpnya.
"Bagaimana, Cell. Udah siap buat di antar untuk makan malamku disini?" Tanya Aris di telp.
"Sudah, tinggal antar saja. Memang ada moment apa sampe," tanya Celline yang terputus karena Aris mematikannya.
"Dasar tukang kepo! Ga akan aku kasih tahulah," ucap Aris. Sementara Celline sudah mengumpat Aris abis abisan menutup telp seenaknya udel dan sesukanya memerintah padanya juga.
Lalu keluar ke depan tv ternyata belum selesai juga Liana memandikan anaknya.
"Mandi atau main sih mereka?" Tebak Aris yang bingung sudah satu jam belum selesai.
Saat hendak mengecek namun keduanya sudah keluar dari kamarnya.
"Kok lama kalian dikamar mandi? Ngapain aja?" Tanya Aris.
"Ain, Dy. Ain ailll yang anyakkk angettt," oceh Dira yang dengan tangannya di buat bulat.
Oh sungguh lucunya itu Dira.
"Ih gemes dan lucu sih anak Daddy ini, sini cium dulu," memeluk Dira lalu menciumnya juga Aris.
"eli, Dy." tertawa Dira yang di cium terus terusan selurih wajah anaknya itu. Membuat semuanya ikut tertawa melihat Aris sudah berubah dan hangat pada anaknya.
Benar saja jam tujuh semuanya masakan dari restoran Celline telah tersaji. Restoran yang baru saja di buka kolaborasi antara Celline dan Farah tentunya.
Ketiganya makan dengan lahap dan bahagia, bercanda dan saling menyuapi anaknya sendiri menjadi hal yang pertama Aris lakukan pada anak kandungnya sendiri.
Liana senang banyak perubahan dalam diri suaminya, dan semua keluarga ikut bahagia.
Menonton serial kesukaan Dira supaya bisa lekas tertidur, agar niat Aris cepat terlaksana.
Jam 8 masih menonton.
Jam 9 masih juga belum ada tanda mengantuk Dira.
Jam 10 masih juga belum mau tidur.
Aris menghela nafasnya berat kali ini.
Cobaan apa lagi ini? Batin Aris.
"Sayang, kapan Dira tidur?" bisik Aris.
"Sebentar lagi," ucap Liana yang sudah mulai mengantuk.
"Kamu nanti yang malah tidur ini sih," bisik lagi Aris.
"Sabar, Mas," jawab Liana.
"Kan udah sabar," jawab Aris.
"Huf, ya sudah aku masuk ke kamar dulu untuk menidurkannya. Mas tunggu disini atau di kamar boleh," saran Liana.
"Ya, sudah." jawab Aris.
"Yuk, bobo Sayang. Ini udah malam besok lagi kita menonton," ucap Liana yang kemudian menggendong Dira masuk ke kamar.
"Kok kesini ,Ma?" Tanya Dira.
"Sekarang kita tidur disini. Mulai malam ini, kamar ini sudah menjadi milik Dira. Mau?" ucap Liana yang sangat hati hati agar putrinya ini tidak sedih.
"Oce," jawab Dira yang senang punya kamar.
"Sikat gigi dan jangan lupa cuci tangan kaki, setelah mengganti baju ya," pinta Liana yang menunggu putri kecilnya melakukan hal itu bersama dengannya.
Di rebahkan tubuh Dira dan di peluknya oleh Liana, tapi ada saja pertanyaan Dira yang membuat Liana bingung menjawabnya.
"Ma, nap Dy ga bobo di cini?" Tanya Dira.
"Hem, nanti Mama tanyakan ya, kita tidur dulu," ucap Liana.
"Ayo Ma anya Dy ulu," penasaran Dira yang tidak mendapatkan jawabannya.
Sabar Na, ini ujiannya. Batin Liana.
"Besok saja, Sayang. Mama udah ngantuk berat," nah akhirnya Liana punya jurus jitu di otaknya.
"Ooooo," Dira paham. Akhirnya memeluk Liana dan tidak berselang lama akhirnya pulas tertidur.
Akhirnya tidur juga. Semoga aja ga kebangun ya, Sayang. Bisa bisa Daddymu mengamuk, batin Liana.
Belum ada setengah jam eh taunya Aris sudah membuka pintu kamarnya.
"Suuuttttt!!!" pinta Liana.
"Ayo!" bisik Aris.
"Baru tidur, Mas." bisik Liana.
"Biar," bisik Aris.
"Ke ganggu nanti," bisik Liana yang tidak sengaja Dira mengulet tubuhnya.
"Tuh," bisik Liana.
"Ga, bangun," bisik Aris.
Main berdua bisik bisikan disana, akhirnya Aris tidak tahan karena Dira selalu mengulet saat Liana kan bangkit dari tenpat tidurnya.
"Hem," suara lenguhan Liana terdengar saat Aris memaksa mencium disana. Tidak tahan Aris yang sudah menggelora hasratnya. Aoa lagi saat masuk Liana yang tubuhnya sudah terlibat sebagian apalagi paha mulusnya itu minta di elus.
"Mas," ucap Liana.
Aris yang menggendong Liana dan mengganti guling disana agar Dira tidak menyadari hal itu.
Dicium lagi Liana yang dalam gendongannya saat ini, tidak ingin di lepaskan tautan bibirnya itu, di lumatnya dan menjelajahi setiap rongga di dalam milik Liana. Sampai mereka sudah di dalam kamar.
Meletakkan Liana di atas tempat tidur dan Aris menginci pintu agar aman dari Dira. Jangan sampe lagi iya iya dia masuk.
Kembali lagi Aris ke atas tempat tidur, Liana yang sudah dalam kungkungannya saat ini.
...****************...
Terima kasih semuanya yang telah setia menanti up setiap karya mommy.
Like dan kometarnya ya di tunggu.
Ada yang gerah kayak mommy ga ya???
kasihan sX km, d culik 2X dlm kurun waktu yg brdekatan....