NovelToon NovelToon
Vandera Box

Vandera Box

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:782
Nilai: 5
Nama Author: Devi Wulan Lestari

vandera adalah wanita pertama di dunia yang menjalani hidup bersama para dewa dan dewi. Dia menikah dengan cinta sejatinya bernama Epehemetheus lalu bagaimana kisah selanjutnya antara sepasang kekasih yang saling mencintai ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Wulan Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Kotak telah Terbuka

Aku masih terdiam dan duduk di ruang tamu dengan pikiran yang beku karena aku baru saja mengalami kejadian yang sangat aneh, ada benda yang tiba-tiba menghilang di depan mataku dan juga aku tidak tahu apa yang terjadi. Kejadian tadi benar-benar membuatku tidak tahu harus berbuat apa dan tiba tiba saja Ephemetheus masuk kedalam rumah dengan terburu-buru. Dia pergi ke lantai atas dan dia kembali lalu dia melihatku dan berdiri dihadapanku.

“kamu membuka pintunya?”tanya Ephemetheus

“iya, aku kira ada seorang wanita didalamya”jawabku namun sebelum aku sempat menlanjutkan kata-kataku Epehemetheus pergi keluar rumah

Ephemetheus pergi meninggalkanku, aku melihat dia tersenyum terpaksa yang mana hanya satu ujung bibirnya yang tertarik. Dia sangat kesal karena aku telah membuka pintunya, aku merasa bersalah dan menangis, tetapi pintunya sudah terbuka dan aku tidak tahu harus melakukan apa. Aku ingin menjelaskan semuanya, bahwa ada benda yang menghilang dan angin hitam yang keluar dari dalam benda aneh di ruangan itu.

Aku terdiam dan menangis karena aku takut Ephemetheus marah padaku dan pergi meninggalkanku karena aku telah membuka ruangannya. Aku menangis dan tidak lama Ibunya Ephemetheus dan datang. Dia terlihat sangat panik, saat melihatku dia bertanya apa yang terjadi.

“Aku membuka ruangan yang Ephemetheus melarang aku untuk membukanya, aku berpikir didalam ruangannya ada wanita lain yang dia sembunyikan jadi aku membukanya”kataku

“kamu tenang ya, aku pergi dulu nanti kesini lagi”kata Ibunya Ephemetheus

Ibunya Ephemetheus pergi meninggalkanku sendirian dirumah. Aku menangis kembali karena aku takut Ephemetheus marah dan meninggalkanku karena aku membuka pintunya dan tidak menurutinya. Aku menangis sendirian dan sepertinya Ephemetheus marahku, makanya dia pergi dari rumah. Aku sangat takut dia pergi karena aku membuka ruangannya dan tidak mengikuti kata-katanya. Aku menunggu Ephemetheus sambil menangis, berharap Ephemetheus tidak meninggalkanku dan kembali ke rumah.

+++

Aku menangis dan tidak bisa berhenti karena aku takut sekali Ephemethesu marah padaku dan pergi meninggalkanku. Aku duduk didepan pintu kamarku dan bersandar dipintu sambil menangis. Aku menangis karena aku benar-benar takut Ephemetheus pergi meninggalkanku karena kesalahanku. Aku melakukan kesalahan besar padanya karena aku tidak menuruti kata-katanya, aku tidak sanggup jika dia meninggalkanku. Aku telah membuka ruangannya dan aku itu adalah kesalahanku, padahal tidak ada wanita didalam ruangannya seperti yang ada di dalam pikiranku.

Setelah menangis sangat lama, aku melihat Ephemetheus datang dan dia tidak sendirian. Ephemetheus menggendong Vincent dan dia datang bersama dengan Vincent, aku merasa sangat lega saat melihatnya. Dia menurunkan Vincent dan Vincent berlari kearahku, dan Vincent berdiri di hadapanku dan aku segera memeluknya.

Setelah aku dan Vincent selesai berpelukan Ephemetheus memanggil Vincent untuk menghampirinya. Aku menghapus air mataku dan berdiri menghampiri Ephemetheus yang sudah menggendong Vincent.

Saat aku berdiri bersama dengan Ephemetheus dan Vincent, beberapa dewa masuk kedalam rumahku. Semuanya terlihat marah dan mereka membawa Ephemetheus pergi bersama mereka. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan mengapa mereka berusaha membawa Ephemetheus. Mereka menarik Ephemetheus dan membawa Ephemetheus bersama mereka dan aku tidak tahu apa alasannya.

Aku merasa sangat ketakutan dan aku tidak tahu kenapa Ephemetheus dibawa oleh mereka dan apa kesalahannya. Aku kembali menangis karena memikirkan Ephemetheus. Salah satu dewa dari mereka menghampiriku dan dia terlihat sangat marah.

“ini salahmu, jangan harap kau bisa bersama keluargamu lagi”kata salah satu dewa yang datang

Dia pergi meninggalkan rumahku dan aku sama sekali tidak mengerti apa yang dia katakan. Aku menangis karena aku sangat takut kehilangan Ephemetheus dan aku tidak tahu apa yang terjadi, kenapa mereka marah padaku dan Ephemetheus.

+++

1
Vivi imut i love you
Membawa ke dalam cerita.
Pandora
Ceritamu bagus, jangan berhenti menulis ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!