NovelToon NovelToon
Bukan Ayahku

Bukan Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: DL_ian (Dian Lestari

Diora Macaspa, Siswi kelas 2 SMA negeri kota Jakarta.

Ia tinggal bersama ayahnya yang bernama Levianant Macaspa. Ayahnya hanya, bekerja sebagai mandor. Di sebuah perusahaan konstruksi terbesar di kota J. " Nebula Corporation ". Namun, ayahnya sering mendapat tungas di luar kota bahkan luar pulau. Perlahan-lahan, rahasia demi rahasia terungkap !

Siapa ?
Apa ?
Dimana ?
Kapan ?
Bagaimana ?
Kenapa ?

semua akan terjawab.


#DL_ian

#@dl_ian_dian192122 (ig)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DL_ian (Dian Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Di kediaman Levianant.

" Ayah, tolong ceritakan semuanya,. " pinta Diora saat keadaannya sudah cukup stabil, sudah bersih dan nyaman.

Levi menatap Diora dengan seksama, ia mengusap alisnya dengan jari telunjuk.

" Kalau yang ingin kamu tahu, benarkah kita ada hubungan darah atau tidak.. " Levi menjeda ucapannya. Mengambil nafas dalam dan menghembuskannya. Kebenaran sudah mereka ketahui namun, mengatakan dengan mulut sendiri membuat lidah Levi terasa kelu dan nafasnya tercekat di tenggorokan.

" Jawabannya, kita memang tidak ada hubungan darah. Hardana ayah kandung mu. Tapi ayah tidak menculik mu atau membunuh ibumu sayang.. kau tahu ayah,. Ayah sangat menyayangimu.. Ayah.. merawat bayi merahmu dengan kedua tangan ini... Ayah.. " Levi terbata-bata dan menangis dengan tulus.

Levi bahkan duduk bersimpuh di hadapan Diora.

" Ayah, bangun dan duduk di sofa,. jangan seperti ini.. " Diora juga menangis terlebih melihat Levi yang bahkan berlutut di hadapannya.

#Flasback 17 tahun yang lalu,.

11 April pukul 23.30 WIB.

Di ruang persalinan.

Seorang wanita berusia 26 tahun bernama Danisa, Ia sedang hamil tua dan mempersiapkan persalinannya. Setelah di rawat tiba-tiba ia mengalami proses kontraksi. Dokter menyarankan agar dia berjalan santai agar memudahkan proses persalinan, karena masih pembukaan awal.

Dengan di damping dua bidan dan dua orang perawat mereka menemani Danisa berjalan-jalan di taman rumah sakit.

Suasana malam yang mencengkam hanya ditemani suara jangkrik.

Muncul beberapa orang berperawakan seram disana dan langsung melakukan penyerangan.

Satu persatu perawat dan bidan yang bersama Danisa tewas mengenaskan.

Sementara Danisa terus berlari, rombongan itu mengejarnya, mereka berpencar agar bisa menangkap Danisa hidup-hidup.

sampai lah Danisa di dekat pohon besar yang tidak jauh dari tempat pembuangan sampah.

Danisa bersembunyi sambil menutup mulutnya. Kontraksi demi kontraksi terus berdatangan.

" Nyonya? apa yang anda lakukan disini ? " ucap Seorang Pria dengan cerutu di tangannya.

" Wira.. tolong.. tolong.. aku.. sakit.. sekali... " ucap Danisa terbata-bata sepertinya dia akan melahirkan.

Wira mematikan cerutunya.

" Tarik nafas nyonya.. hembuskan... tarik lagi.. dan hembuskan.." ucap Wira.

Beberapa menit kemudian, seorang bayi laki-laki telah lahir.

" Selamat nyonya anda melahirkan anak laki-laki ! tuan pasti sangat senang ! " ucap Wira mengambil bayi merah tersebut dan membungkusnya dengan kemejanya.

" Kalau begitu, kami pergi dulu nyonya,. semoga anda mati dengan mengenaskan !" ucap Wira tersenyum dan melangkah pergi.

Grep.. Danisa menggapai pergelangan tangan Wira dan mendapatkan cincin yang dipakai Wira.

" Gik, bereskan ! " ucap Wira dan meninggalkan Danisa bersama pria besar dan sebilah pisau.

" Tunggu.. wira.. !!! " Danisa menjerit memanggil nama Wira namun rasa sakit diperutnya lagi-lagi tidak tertahankan.

Seorang pria dengan pisau tajam datang mendekat dan akan menggorok leher Danisa.

" Siapa disana ! " ucap Seorang pria yang membawa dua kantung sampah.

Pria tadi panik jadi hanya menggores dua luka di leher kiri Danisa dan menikam dadanya. Orang itu lari terbirit-birit.

" Tolong.. aku... " Danisa dengan sisa kesadaran dan sedikit kekuatan hidupnya mencoba meraih tangan pria yang membawa kantung sampah tadi.

" Ayo kedalam nyonya ! " Ajak pria tersebut mencoba menggendong Danisa yang terluka.

Danisa menggeleng pelan dan menunjuk ke arah jalan lahirnya dengan lemah.

Ada kaki keluar dari bawah sana.

" Anak anda sungsang nyonya.. " Pria itu pun mencoba membantu dengan dasar medis yang dia punya.

Hari telah berganti.

Walau masih gelap gulita, disusul gerimis dan angin.

Tangisan seorang bayi perempuan telah terdengar memecah kehingan malam dan suara gerimis.

" Macaspa,. " ucap Danisa lirih.

"Levi.. " ucap Levi sambil menggendong bayi merah tersebut.

Danisa tersenyum sebelum kesadarannya perlahan memudar.

" Tolong, ra.. wat.. dia.. pergi.. dari.. sini !" ucapan terakhir Danisa, menyerahkan bayi perempuan nya yang masih merah kepada pria muda asing. Pria asing yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih rumah sakit.

Danisa menutup mata untuk selama-lamanya.

" Betapa hebatnya seorang ibu, meski nafasnya terhenti di tenggorok-an, meski nyawanya di ujung tanduk, . ia tetap berjuang menyelamatkan nyawa anaknya,.. " Levi sangat terharu. Hidup nya yang menyedihkan, tanpa harapan dan tujuan. Kini akan berwarna dengan seorang bayi mungil ditangannya.

Levi segera bangkit, namun matanya tertuju kearah tangan kanan Danisa yang tergenggam erat.

Levi membukanya dan ada sebuah cincin disana. Levi mengambil cincin tersebut dan menyimpannya di dalam saku. Levi juga mengambil kalung liontin yang dipakai Danisa.

Levi segera meninggalkan tempat kejadian seperti permintaan mendiang nyonya Danisa. Ia pergi malam itu juga tanpa sepengetahuan siapa pun. Dan memulai hidup yang baru.

***

Di kota J.

Seorang Pria menggandeng tas ransel nya dan mengendong bayi yang masih merah.

Pria berusia dua puluh tahun itu, membawa bayinya ke sebuah tempat perumahan. Sampai tiba lah mereka di sebuah rumah mewah yang terbengkalai.

Ia adalah Levi dan bayi nyonya Kusuma.

" Wah, rumah Macaspa luar biasa sekali. " puji Levi. Ia melangkah masuk kedalam sana.

" Siapa kau? mau apa di rumah angker ini? " tegur seorang pria paruh baya.

Levi berbalik memperhatikan sebentar pria didepannya lalu Levi memasang senyum ramahnya.

" Saya, Levianant Macaspa anak dari pemilik tempat ini pak,.. " Levi mengakui.

" masa? Apa buktinya? " tanya bapak paruh baya itu.

Levi menyodorkan liontin nyonya Kusuma yang di ambilnya malam itu.

" Ini milik ibu ku,. dan perkenalkan pak, ini putriku, Diora Macaspa. " ucap Levi percaya diri.

" Oh, tapi rumah ini sudah lama sekali kosong. banyak debu di dalam nya dan kau membawa bayi kesana ? Dimana istrimu? " tanya bapak itu.

" Ya, saya akan membersihkannya lebih dulu. Istri saya sudah meninggal setelah melahirkan pak. " ucap Levi sambil memasang mimik sendu.

" Aku turut berduka,.begini saja nak, kau mampir dulu saja kerumahku. anak pertama ku juga punya bayi. kau bisa menitipkan bayimu disana,. biar anak mu tidak terkena debu dan kau bisa lanjut membersihkannya. Aku akan mengajak beberapa orang untuk membantu." tawar bapak itu.

" Baik, terimakasih banyak pak,. saya jadi merepotkan,. " ucap Levi. Ia pun menuruti ucapan Pria paruh baya itu dan mengikutinya dari belakang.

Sejak saat itu Levi resmi mengaku sebagai keturunan Macaspa yang terakhir. Ia mendalami peran sebagai keluarga itu dan mendapat banyak bantuan dari ibu-ibu dan bapak tetangga untuk merawat bayinya dan mencari pekerjaan.

Tentu saja sulit bagi seorang pria lajang usia dua puluh tahunan sebagai ayah tunggal dan merawat bayi kan. Jadi, Levi menerima semua bantuan dengan hati yang senang.

Levi bertemu dengan Tuan Nebula Budiatno dalam sebuah insiden. tidak jauh dari tempat kerjanya di konstruksi bangunan. Dari sana mereka dekat dan Levi akhirnya punya pekerjaan khusus untuk tuan Nebula.

Flasback OFF.

" Begitu lah ceritanya nak,. ayah tiba saat ibumu sekarat dan kamu sudah lahir. Ayah tidak melihat siapa pelaku yang melakukan hal keji tersebut. Ayah juga tidak tahu bahwa pelakunya sudah membawa Brian pergi lebih dulu. " ucap Levi mengakhiri ceritanya.

Diora terdiam.

" Ayah merawatmu seperti permintaan terakhir ibumu,. Kau adalah anugerah yang dikirim tuhan padaku,.tapi, jika kamu ingin kembali kepada papa kandungmu,. ayah akan mengantarkan mu kesana. " ucap Levi.

" Tidak ayah, aku sudah menembak papa tadi,. Tapi, apa yang akan terjadi pada kita yah? Papa terluka karena ku,. aku menembak orang sepenting dirinya. " ucap Diora tiba-tiba panik.

" Hm, tidak akan terjadi apa-apa padamu.. " ucap Levi mencoba menenangkan Diora.

" Lalu, bagaimana dengan ayah? kalau ayah dipenjara bagaimana? "cecar Diora sambil meneteskan airmata.

" Ayah akan selalu bersama mu,. ya mungkin kita akan berpisah sebentar. tapi, papa akan segera kembali padamu. !" ucap Levi.

Malam masih panjang, malam masih tenang.

Rembulan tetap muncul meski terhalang kabut setelah gerimis.

1
Nourisna
whallaahh kakk berarti tgl 24 gk update dong 😥😭,
DL_ian: Ngak,. nanti tanggal 25😓👍
total 1 replies
Bening
cerita nya bgus
cuma nma org awalAn nya huruf besar
DL_ian: Terimakasih kak, nanti akan saya revisi👌
total 1 replies
Bening
awalan paragap harus di awali huruf besar.
nma orang awalan nya hrus hruf besar
Bening: nanti, akn ku baca lagi
DL_ian: Baik,terimakasih,../Good/
total 2 replies
secangkir teh
episode yang bagus kakak semangat
DL_ian: makasih
total 1 replies
secangkir teh
wah 50 Rp itu aku juga mau
DL_ian: ntar minta sama ayah levi. tapi harus muji beliau lebih tampan dari KJ dulu.
total 1 replies
DL_ian
Silahkan dibaca guys..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!