NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:165.4k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Lebih Perhatian ?

Hujan masih turun dengan deras. Giska menangis masih menangis. Ia duduk di ruang tamu bersama Deo sedangkan Alka entah ada di mana.

"Gis, kamu harus mengikhlaskan segalanya. Ini semua sudah ditentukan oleh Sang Pemilik Kehidupan dan kematian manusia." kata Deo. Ia menggenggam kedua tangan Giska.

"Sangat berat melepaskan kepergian ayah. Dulu waktu ibuku pergi, aku tak sesedih ini. Mungkin karena waktu itu aku masih SMP. Aku juga berpikir kalau masih ada ayah yang menemani. Namun sekarang, aku sudah sebatang kara. Yatim piatu tanpa ada lagi orang tua."

"Kamu masih memiliki aku, Gis. Masih memiliki teman-temanmu. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah bangkit dari keterpurukan dan berusaha kuat lagi."

Giska memejamkan matanya sebentar. Terbayang kembali kata-kata Geo Almando saat mereka ada di ruang jenasah. "Nak, jangan takut sendiri. Sekarang aku adalah papamu, kamu sudah memiliki Alka sebagai suamimu. Jadi jangan pernah berpikir kalau kamu sebatang kara di dunia ini."

Perlahan Giska melepaskan tangannya dari genggaman Deo. "Aku...aku mau ke kamar mandi sebentar." kata Giska lalu segera berdiri dan menuju ke kamar mandi yang ada di kamar ayahnya.

Semenjak Geo Almando memperbaiki rumah ini, ia juga sudah membuatkan kamar mandi di kamar Delon sehingga lelaki itu tak perlu ke luar kamar untuk buang air kecil saat malam.

Ada suatu perasaan yang berkecamuk di dalam dada Giska. Tentu saja perhatian Deo memberikan kekuatan padanya. Namun kesadaran penuh atas status dirinya sebagai seorang istri membuat Giska ingin menjauh dari Deo. Ia sadar pelukan lelaki itu adalah sebuah dosa atas statusnya sebagai istri Alka.

Begitu keluar dari kamar, Giska mencium bau bumbu masakan. Ia segera ke dapur dan melihat kalau Alka sedang memasak.

"Kamu masak apa?" tanya Giska.

"Hanya telur ceplok dan nasi goreng. Nggak ada bumbu lain di kulkas. Ayo panggil Deo dan kita makan malam bersama. Papa sebenarnya mau mengirim salah satu pelayan ke sini namun aku melarangnya. Nggak enak karena ada Deo di sini." kata Alka dengan santainya seolah tak mempersilahkan keberadaan Deo di sini.

Giska akhirnya memanggil Deo dan mereka sarapan bersama di tengah suara hujan yang deras.

"Deo, sebaiknya kamu pulang saja. Ini sudah larut malam." kata Giska setelah makan dan mereka duduk bersama di ruang tamu. Alka langsung mandi setelah makan karena ia merasa tubuhnya agak gerah setelah memasak.

"Kamu akan aku tinggalkan sendiri?" Deo jadi tak tega.

"Aku tak sendiri. Ada Alka di sini."

Wajah Alka berubah masam. "Kenapa bukan dia saja yang pergi? Aku ingin berada di sampingmu, sayang."

"Jangan. Nggak enak sama papanya Alka. Beliau bisa kapan saja datang ke sini."

Deo pun berdiri walaupun dengan wajah yang terlihat agak cemburu. "Mengapa sih aku tak bisa ada di sampingmu di saat tersedih dalam hidupmu?"

"Aku tahu kamu peduli dan sayang padaku. Namun aku tak mau kalau kita sampai melanggar hukum yang ada. Bagaimana pun aku adalah istrinya Alka."

Deo mengangguk. "Baiklah sayang. Aku akan pergi walaupun sebenarnya aku tak tega melihatmu seperti ini. Nanti besok aku akan datang kembali." Deo akan memeluk Giska namun tepat disaat itu Alka memasuki ruang tamu.

"Alka, aku pergi ya? Tolong titip Giska." ujar Deo sebelum melangkah meninggalkan rumah Giska.

Alka menatap Giska. "Gis, istirahatlah. Kamu butuh itu. Karena semenjak kemarin, aku tak pernah melihat kamu tidur."

Giska mengangguk. "Aku mau tidur di kamar ayah."

"Silahkan. Tadi pagi, beberapa pelayan sudah membersihkan rumah ini dan mengganti seprei nya. Aku akan ada di kamarmu. Jika butuh sesuatu, panggil saja aku."

Giska mengangguk. Ia segera ke kamar ayahnya. Tanpa mengganti gaun hitamnya, gadis itu naik ke atas ranjang sambil memeluk foto ayahnya. Perkataan sang ayah kembali terngiang-ngiang di telinganya. "Ayah, bagaimana aku bisa bahagia dengan Alka sedangkan aku tak mencintainya?"

Menjelang tengah malam, Alka memasuki kamar ayahnya Giska. Ia memperbaiki letak selimut yang menutupi tubuh Giska. Ia juga mengambil foto itu dan meletakannya di atas meja kecil yang ada di kamar itu.

Alka duduk di tepi ranjang. Menatap wajah Giska yang nampak lelah. Tangannya membelai lembut wajah gadis itu. Ia tahu Giska sangat sedih. Setelah mematikan lampu utama, Alka pun kembali ke.kamar Giska. Ia membaringkan tubuhnya kembali dan matanya menatap dinding kamar Giska.

Setelah kematian ayah Giska, bagaimana akhirnya rumah tangga mereka. Sementara di malam saat ayah Giska meninggal, Alka justru sedang bersama rekan bisnisnya. Seorang perempuan yang sebenarnya sangat di sukai oleh Geo Almando karena kepintarannya. Mereka kini menjadi satu tim dalam proyek kerja sama Alka dengan perusahaan dari Singapura. Perusahaan yang ternyata adalah milik dari ayahnya Rihana, mantan pacar Alka yang dari Amerika dulu. Seorang gadis keturunan Amerika Latin. Gadis yang harus ditinggalkan Alka karena ia sudah kepincut dengan Kelly.

***********

Suara ponselnya yang berbunyi membuat Giska terbangun. Wajahnya langsung tersenyum saat melihat kalau itu adalah Deo.

"Selamat pagi, sayang. Bagaimana keadaanmu pagi ini?" tanya Deo dari seberang sana.

"Aku baru bangun. Sekarang sudah jam berapa ya?" tanya Giska lalu menguap sampai beberapa kali. Ia memang masih merasa mengantuk.

"Sudah jam 8 lewat 15 menit. Apakah aku menganggu tidurmu?"

"Tidak juga. Aku seharusnya bangun saat jam 6 pagi."

"Aku ada ujian pagi ini. Selesai ujian, aku ke tempat mu ya?"

"Boleh. Tapi telepon juga. Mungkin aku ada di makam ayahku."

"Baiklah sayang. Aku masuk ke kelas dulu ya? Jangan lupa sarapan. Bye....."

Giska meletakan ponselnya. Ia menuju ke kamar mandi. Semalam ia tak sempat mandi. Rasanya memang malas untuk mengerjakan apapun. Giska tahu kalau Alka mungkin sudah ke kantornya.

Namun, saat gadis itu selesai mandi dan keluar dari kamarnya, ia terkejut melihat Alka yang sementara mengatur makanan di atas meja. "Kamu tidak ke kantor ?" tanya Giska.

"Papa meminta aku menemani mu di sini." jawab Alka lalu mempersilahkan Giska untuk duduk di meja makan.

"Aku baik-baik saja, Al. Mungkin selama seminggu aku akan ada di sini. Setelah itu aku akan kembali ke rumah. Kamu tetaplah bekerja seperti biasa."

Alka duduk di depan Giska. "Kamu tahu kan aku harus taat pada Geo Almando sebelum pemindahan saham itu selesai."

Giska hanya bisa mengangkat kedua tangannya. Ia menatap makanan yang ada di atas meja. Nasi putih, ayam goreng, sayur tumis buncis dan sambal. "Kamu yang memasak semua ini?"

"Tidak juga. Aku hanya menanak nasi dan menggoreng ikan. Yang lain dikerjakan oleh bibi. Art yang selama ini membantu ayahmu di sini."

"Jadi bibi yang ke pasar untuk belanja semua ini?"

"Aku yang belanja. Di dekat sini ada supermarket 24 jam ternyata."

"Lho, memangnya kamu bangun jam berapa?" tanya Giska sambil menuangkan nasi ke piringnya.

"Entahlah, mungkin jam 5 subuh."

Giska mencoba menikmati sarapan yang Alka sudah siapkan.

"Al, aku mau ke makam ayah."

"Aku akan mengantarmu."

Giska mengangguk. Keduanya mampir di toko bunga lalu melanjutkan perjalan ke makam sang ayah.

Air mata Giska kembali tertumpah. Ia meletakan bunga yang dibawahnya di atas gundukan tanah itu. Mata Giska kemudian menatap makam ibunya. Hatinya kembali merasa sedih.

Selama hampir setengah jam mereka ada di makam itu. Lalu kembali pulang ke rumah. Saat mereka tiba di sana, mobil Deo juga baru memasuki halaman rumah Giska. Namun Deo tak sendiri melainkan bersama dengan April.

"Giska, aku turut berdukacita ya? Maaf aku baru tahu dari Deo kalau ayahmu sudah meninggal." kata April sambil memeluk Giska.

"Terima kasih." rasa senang Giska karena kedatangan Deo langsung hilang saat melihat April turun dari mobil Deo. Perempuan itu menggunakan rok mini dan kaos ketat yang membuat dadanya menonjol. Giska bahkan baru kali ini melihat April yang berpakaian seperti itu.

**************

Segera dimulai konflik antara Giska dan Alka, juga keterlibatan Deo, April dan Rihana.

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!