Sequel dari novel The Love Struggle 💞
Author sarankan kalian sebelum membaca novel ini. Kalian baca dulu novel yang berjudul The Love Struggle karena cerita masa kecil Zaynab dan Izyan ada disitu.
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Zaynab Ziyad Al-Farisi. Zaynab merupakan mahasiswi spesialis dokter kandungan.
Dia harus terpaksa menikah dengan pria pilihan orang tuanya karena kesalahannya sendiri telah menyembunyikan hubungannya dengan pria bule yang berbeda keyakinan dengannya.
Pria yang akan dijodohkan dengan Zaynab adalah bocah kecil yang pernah memukul Zaynab sampai menangis waktu mereka masih kecil sehingga sampai sekarang Zaynab membenci pria itu. Pria tampan itu bernama Izyan Zimran, mahasiswa spesialis bedah di kampus yang sama dengan Zaynab.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Ikuti cerita sampai tamat dan mohon dukungan dari kalian☺️
IG: @irhahussnain_author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Panic Attack
“Tunggu, Zaynab!” panggil seorang pria yang berlari di belakang Zaynab.
Zaynab sama sekali tidak memedulikan panggilan dari pria itu dan terus saja melangkahkan kaki jenjangnya menuju kelasnya.
Pria tersebut tidak pantang menyerah dan sekuat tenaga berlari hingga sekarang ia sudah ada di depan Zaynab yang otomatis membuat Zaynab menghentikan langkahnya.
“Stop, Ben. Kita tidak mempunyai hubungan apapun sekarang” ucap Zaynab dengan sinis
“Please. Beri aku satu kesempatan lagi. Aku sadar seharusnya aku bersikap lebih tegas terhadap Arabella. Aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita kembali, Honey” mohon Bentley dengan ekspresi menyedihkan.
“Sudah terlambat, Ben. Aku sudah menikah” ucap Zaynab dengan pelan supaya tidak ada yang mendengarnya.
“Tapi kamu menikah dengan Izyan karena dipaksa oleh orang tuamu bukan?” ucap Bentley tetap berusaha untuk kembali bersama pujaan hatinya.
“Pelankan suaramu, Ben. Jangan sampai ada yang mendengarnya” ucap Zaynab pelan namun penuh penekanan.
Bentley kemudian tersenyum senang mendengar ucapan Zaynab seakan tidak ingin pernikahannya dengan Izyan diketahui oleh banyak orang.
Izyan tiba-tiba muncul dari arah belakang dan menghentikan langkahnya di samping Zaynab.
“Ingat, kita punya jadwal praktik setelah jam pertama selesai. Jangan sampai terlambat” ujar Izyan tanpa menatap ke arah Zaynab namun atensinya mengarah pada Bentley dengan raut wajah yang dingin.
Setelah mengatakan itu, Izyan kemudian melangkahkan kakinya kembali dengan santainya menuju kelasnya.
“Apa benar kamu punya jadwal bersama Izyan hari ini” tanya Bentley dengan ekspresi tidak suka.
“Bukan urusanmu” jawab Zaynab dengan cuek kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Bentley yang sedang menahan amarah dan kesedihannya. Dia marah karena Izyan seakan sengaja pamer kepadanya jika dia punya jadwal praktik dengan Zaynab. Sedangkan dia bersedih karena Zaynab kembali ke setelan awal dan cuek padanya.
...💞💞💞💞💞💞💞...
Jam kuliah pertama selesai, Zaynab mengambil tas ranselnya kemudian keluar dari kelasnya. Dia menghentikan langkahnya seraya mengernyitkan dahinya karena melihat sosok Izyan yang berdiri di depan kelasnya.
“Kenapa kemari?”tanya Zaynab kebingungan.
“Aku datang hanya untuk mengingatkanmu. Jangan sampai terlambat datang” jawab Izyan dengan dingin kemudian pergi meninggalkan Zaynab. Zaynab benar-benar bingung dengan sikap Izyan. Sebelumya Izyan sudah mengingatkannya, dia bukan wanita tua yang pikun harus diingatkan berkali-kali.
“Dasar bocil aneh. Kirain dia kemari karena ingin berangkat bersama” gerutu Zaynab sembari melangkahkan kakinya.
Dari jarak beberapa meter, Bentley memerhatikan gerak gerik Zaynab dengan ekspresi yang sendu.
Kini Zaynab dan Izyan sedang melakukan tugas praktik bersama dengan dokter senior di rumah sakit itu. Sang dokter terlihat menjelaskan sesuatu kepada Zaynab dan Izyan. Zaynab dan Izyan adalah mahasiswa terpintar di kelasnya dan banyak dokter senior yang mengenal mereka dengan baik.
Beberapa saat kemudian, beberapa orang perawat mendorong sebuah brankar seorang pasien yang akan melahirkan secara caesar dan pasien tersebut terlihat sangat kesakitan. Zaynab dan Izyan kemudian bersiap-siap untuk menangani sang pasien. Izyan memang sudah seperti dokter senior spesialis bedah sehingga ia beberapa kali dipanggil untuk membantu proses operasi diluar jadwal praktiknya.
Di belahan bumi lain, Zayn baru saja tiba di tanah airnya dan sekarang dalam perjalanan pulang ke mansion orang tuanya. Urusannya di USA sudah selesai dan tinggal menunggu persetujuan atas penawaran kerja samanya dengan Orlando Export Import.
“Permisi, Tuan. Anda diundang oleh tuan muda Bratajaya untuk menghadiri acara wedding anniversary orang tuanya malam nanti pukul 09:00 di kediaman beliau” ucap Syarif yang merupakan asisten pribadi Zayn dengan sopan.
“Baiklah. Kita berangkat nanti malam dan jangan lupa siapkan hadiah yang bagus untuk tuan dan nyonya Bratajaya.
“Siap, Tuan” kata Syarif.
Mobil Zayn yang dikemudi oleh asisten pribadinya melaju dengan kecepatan yang normal. Zayn sibuk dengan ponselnya dan ia tiba-tiba ingat jika ia belum memberitahu saudara kembarnya jika ia sudah pulang ke Malaysia.
Zayn kemudian menghubungi nomor Zaynab namun nomornya tidak aktif. Setelah itu, Zayn menghubungi nomor Izyan namun sama saja nomornya tidak aktif.
“Mungkin mereka sibuk atau punya jadwal praktik di rumah sakit”tebak Zayn kemudian memutuskan untuk mengirim pesan saja.
Krieet
Suara rem mendadak dari Syarif membuat tubuh Zayn tersentak ke depan.
“Ada apa Syarif?” tanya Zayn dengan lantang karena terkejut bukan main.
“Maaf, Tuan. Sepertinya, saya hampir saja menabrak orang” jawab Syarif dengan suara gemetar.
“Apa?. Kamu keluar dan periksa” perintah Zayn dengan kesal.
“Ba-baik, Tuan” jawab Syarif dengan gugup kemudian membuka pintu mobil.
Zayn menghembuskan nafasnya dengan kasar. Hampir saja jantungnya copot gara-gara asisten pribadinya. Zayn kemudian melihat Syarif membantu seorang wanita untuk berdiri.
“Menyusahkan sekali” gumam Zayn sambil membuka pintu mobil kemudian turun dan berjalan ke arah asisten pribadinya.
“Apa Anda baik-baik saja, Nona?”tanya Zayn, namun wanita tersebut tidak menjawab pertanyaannya dan hanya menundukkan wajahnya dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
“Ayo cepat bawa dia ke rumah sakit” perintah Zayn kepada Syarif.
“Baik, Tuan” ucap Syarif kemudian membantu wanita yang hampir ia tabrak masuk ke dalam mobil dan menuntunnya untuk duduk di kursi penumpang samping supir.
Zayn yang sudah duduk di kursi penumpang bagian belakang memberi kode kepada Syarif untuk berbicara dengan wanita itu karena sedari tadi wanita itu menunduk dan tidak berbicara sepatah katapun.
“Maaf, Nona. Saya tidak sengaja hampir menabrak Anda. Saya tidak melihat Anda tiba-tiba menyebrang tadi” ucap Syarif dengan ramah. Zayn hanya memerhatikan cara Syarif berbicara kepada wanita itu.
Wanita itu tetap saja tidak ingin berbicara dan hanya menundukkan kepalanya namun tubuhnya terlihat gemetaran membuat Zayn dan Syarif merasa bersalah. Mungkin saja karena dia hampir tertabrak sehingga mengalami shock.
“Cepat ngebut, Syarif. Sepertinya wanita itu sedang mengalami panic attack” ucap Zayn dengan khawatir karena jika terjadi yang tidak-tidak pada wanita itu maka, ia sebagai bos dari Syarif harus bertanggung jawab.
TBC🌹
