Anak Jenius Yang Terbuang

Bian langsung menuju rumanya dan mengucapkan salam sebelum masuk, Tasya yang melihat Bian pulang sampai jam lima bertanya kepada Bian.

"Bian kamu ngapain aja dirumah kak Dito bisa pulang pukul lima ,ibu kan sudah bilang kamu boleh main tapi jangan terlalu lama apa lagi bermain dirumah orang takut nya kamu menggangu kegiatan yang akan dilakukan kak Dito"Dengan membelai rambut Bian, Tasya memberi tahu untuk tidak mengulangi lagi pulang terlalu sore.

"Iya ma besok Bian akan pulang lebih awal biar tidak mengganggu kak Dito"jawab Bian dengan manja.

"Ya sudah sana mandi dan jangan terlalu lama mandinya nanti sakit karna sudah terlalu sore"

"Siap Bu"dan Bian langsung lari ke kamar mandi.

"Bian jangan lari nanti jatuh"teriak Tasya karna menghawatirkan anak nya yang berlarian didalam rumah.

Hari yang cerah Tasya sudah mempersiapkan jualan nya dan akan berjualan keliling dan kebetulan Ahmad ingin mengikuti ibunya.

Tasya keluar rumah dengan di ikuti oleh Bian untuk berkeliling dan tak terasa semua jualan nya sudah habis, saat akan pulang Tasya melihat seorang wanita tua yang sedang duduk dibawah pohon dengan bersandar di pohon terlihat lemas, Tasya pun menghampiri wanita tua tersebut yang diperkirakan berumur enam puluh tahun.

"Maaf mengganggu nenek, nenek kenapa ya kelihatan lemas gitu? tanya Tasya

"Nenek lapar nak,karna sudah tiga hari belum makan"jawab nenek Ijah

"Tunggu sebentar ya nek"pamit Tasya pada nenek Ijah

setelah pergi ke warung terdekat Tasya memberikan nasi dan minum kepada nenek Ijah, Tasya menunggu sampai nenek ijah menyelesaikan makan nya, setelah selesai Tasya bertanya pada nenek Ijah.

"Nenek mau kemana biar nanti saya mengantarkan nenek sampai tujuan"tanya Tasya

"Nenek ga tahu nak, nenek bukan orang sini, nenek orang kampung tapi rumah nenek sudah dijual oleh anak nenek katanya nenek akan diajak tinggal oleh mereka, tapi setelah rumah dijual nenek katanya mau di ajak pulang kerumah mereka tapi nenek ditinggal ditaman deket sini, katanya mereka mau membeli air minum untuk nenek namun sampai malam nenek ga lihat mereka kembali, akhirnya nenek bermalam ditaman berharap mereka kembali tapi sampai sekarang mereka tidak kembali akhirnya nenek mencoba mencari kerja tapi tidak ada yang mau mempekerjakan nenek karna sudah tua. "Kata nenek menceritakan kisah hidupnya yang tragis karna dibohongi oleh anak dan menantunya hingga terlunta dijalan sampai kelaparan.

Tasya pun kasian, Tasya teringat dulu saat ia di usir oleh ibu mertuanya tanpa rumah dan hanya sedikit uang, sedangkan nenek ijah tidak diberi uang seribu rupiah pun sungguh kejam hati anak dan menantu nenek ijah.

"Ya sudah kalo nenek mau nenek boleh tinggal bersama saya karna kebetulan saya tinggal hanya berdua denga anak saya. "

"Terima kasih nak Tasya karna sudah mau berkenan menampung nenek renta ini"

"Kalo begitu apa nenek mau istirahat dulu atau berangkat ke rumah saya soalnya sudah lumayan dekat nek dari tempat ini. "

"Sekarang saja nak Tasya nenek sudah pulih untuk berjalan"

Tasya dan nenek ijah berjalan berdampingan sambil menceritakan kisah nenek di kampung sedangkan Bian diam saja mengikuti ibunya disamping nya.

"Ini nek rumah saya meski kecil semoga nenek kerasan tinggal disini bersama saya, mari nek masuk saya tunjukan kamar nenek "

Nenek ijah pun mengikuti Tasya masuk dan langsung menuju ke kamar nenek Ijah yang akan ditempati.

"Ini ne kamarnya semoga krasan ya nek"

"Terima kasih banyak ya nak Tasya, semoga Allah melancarkan rejeki nak Tasya dan diberi kebahagia an. "

"Aamin nek, terimakasih untuk doanya silahkan nenek beristirahat saya tinggal dulu ya nek, kalo ada perlu panggil saya saja nek ga usah ga enek kan, saya sudah menganggap nenek, ibu nenek saya karna saya yatim piatu. mari nek saya tinggal dulu"

Mereka pun berpisah nenek Ijah masuk kekamar sedangkan Tasya membereskan tempat bekas dagangan nya sedangkan Bian masuk ke kamar nya.