Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lepas Benang
-Ke Esokan Harinya-
Hari ini mentari menyembunyikan sinarnya di balik awan mendung yang sangat gelap. Angin dingin berhembus meniup kota S yang menandakan hujan akan segera turun. Suasana mendung tidak menyurutkan niat Yuna dan Icha untuk mencari tambahan penghasilan. Yuna menjemput Icha di tempat Kosnya dengan menaiki sepeda listrik. Icha mengajak Yuna berangkat bersama untuk menyerahkan surat lamaran pekerjaan dengan naik motornya ke Dirgantara Group sebelum berangkat ke kampus.
Jam menunjukkan pukul 07.50, akan tetapi mereka sudah tiba di depan meja resepsionis Dirgantara Group. Security memberitahu kepada mereka berdua bahwa kantor mulai buka pukul 08.00.
Saat mereka menunggu, Johan tiba dan memasuki perusahaan. Ia melihat dua wanita muda sedang menunggu seseorang. Ia pun bertanya kepada Icha dan Yuna.
"Selamat pagi !! saya asisten pribadi CEO !! kalau boleh tahu ada perlu apa kalian kemari ?" tanya Johan dengan ramah.
"Kami menunggu kantor ini buka untuk menyerahkan lamaran pekerjaan paruh waktu pak." jawab Icha.
"Ooh.. Kalian tidak perlu menunggu. Mana, biar saya yang membawanya. Jika kalian diterima, kami akan menghubungi kalian" kata Johan sambil menunjukkan senyum penuh keteduhan.
"baiklah terimakasih Pak" kata Yuna dan Icha bersamaan. Yuna dan Icha pun pergi ke kampus setelah menyerahkan surat lamaran mereka kepada Johan.
Johan membuka map yang berisi CV (Curiculum Vitae) Yuna dan Icha. Ia lihat pas foto mereka.
"ternyata mereka masih mahasiswa. Dan gadis yang memakai masker tadi gue seperti familiar. Tapi mereka berdua sama-sama cantik sih. Boleh lah kalau mempekerjakan mereka. Lumayan jika mereka mau gue pakai. Hehehehe..." batin Johan sambil tersenyum seringai.
-International University-
Daniel sudah berada di area kampus. Yuna dan Icha pun baru saja Tiba di tempat parkir. Disaat bersamaan, hujan turun dengan deras membuat Daniel, Icha dan Yuna terjebak di tempat parkir. Sambil menunggu hujan reda, Icha mengatakan kepada Yuna bahwa ia akan ke toilet sebentar.
"Gue boker (BAB) dulu Na.. Tungguin gue ya ?" pinta Icha kemudian ia berlari mencari toilet disekitar tempat parkir.
"Cepetan dikit ya !!!" teriak Yuna yang tidak begitu jelas karena mulutnya tertutup masker.
Saat melihat Yuna sedang sendirian, Daniel secara perlahan mendekati Yuna. Yuna yang mengetahui Daniel mendekatinya pun segera bergeser. Daniel pun kembali mendekati Yuna lagi.
"Gimana kondisi Lo ?" tanya Daniel dengan nada dinginnya.
"Yaa..seperti yang Lo lihat, Gue sudah sehat. Tapi.. Benang di jahitannya masih belum diambil." jawab Yuna sedikit ragu.
"Lo gila !!! sudah lebih dari seminggu juga belum diambil !!! Bisa bahaya kalau iritasi !!" teriak Daniel yang heran dengan Yuna.
"Gu..gue takut, gue nggak mau ngalamin kesakitan lagi !!" kata Yuna sembari meremas tali tas selempangnya.
"Lo ikut gue !!! Kita ke Rumah Sakit sekarang !!!" kata Daniel sembari menarik tangan Yuna dan memaksa Yuna masuk ke mobilnya.
"Jangan !!! Gue nggak mau !!!" kata Yuna sembari mencoba keluar dari mobil Daniel.
Meskipun mencoba keluar dari mobil, tetap saja Yuna tidak bisa. Ia pun diam menghadap jendela sambil menangis. Disaat bersamaan, Tasya datang dan melihat mobil Daniel keluar dari gerbang kampus. Ia melihat ada orang disamping Daniel. Ia akan mencari tahu siapa orang yang bersama Daniel tadi. Daniel melihat Yuna yang sesenggukan.
"Lo nangis ??" tanya Daniel. Yuna hanya diam dan tangisnya semakin kencang.
"Gue takut !! Gue nggak mau disuntik lagi !! Lo jahat banget sama gue !! Hiks..hiks..hiks.." teriak Yuna kepada Daniel. Daniel hanya diam dan tetap menunjukkan sikap dinginnya.
Beberapa saat kemudian Daniel dan Yuna tiba di Rumah Sakit. Daniel yang sudah turun dari mobil terlebih dahulu mengetuk pintu mobil agar Yuna juga segera turun. Karena Yuna tidak mau turun juga, Daniel memaksa membuka pintu mobil dan menarik Yuna untuk turun. Ia menggandeng tangan Yuna hingga di depan poli bedah.
"please..!!! Lo jangan jahat gini ke gue !!" kata Yuna sembari melepaskan gandengan tangan Daniel.
Daniel hanya diam dalam dinginnya. Daniel memberitahu dokter bahwa operasi sudah dilakukan sejak 10 hari akan tetapi benang yang terpasang belum diambil. Dokter meminta Yuna berbaring di tempat tidur.
"gue nggak mau !! gue takut !!!" bentak Yuna kepada Daniel.
"Lo jangan takut !!Gue akan temenin Lo sampai selesai !!" kata Daniel dengan lembut.
Perlahan ia membaringkan Yuna ke tempat tidur. Dokter meminta Yuna memperlihatkan luka operasi di perutnya. Karena Yuna enggan melakukannya. Daniel pun membuka kemeja Yuna.
"Maaf ya !!" kata Daniel seolah meminta izin kepada Yuna bahwa ia akan menyingkap kemeja Yuna. Tampak lah perut Yuna yang indah nan menawan. Daniel tampak menelan ludah saat melihat perut Yuna.
Dokter mulai mengambil benang yang masih terpasang di perut Yuna. Sesekali Yuna memeluk lengan Daniel karena merasa kesakitan saat dokter melepas benang jahitannyA. Beberapa saat kemudian proses pengambilan benangpun selesai. Yuna segera turun dari tempat tidur kemudian memeluk Daniel sambil menangis.
"Lo tega banget !! Hiks...hiks.. Lo jahat sama gue !!! Hiks...hiks.." kata Yuna sembari menangis dipelukan Daniel.
"Maaf" kata Daniel singkat sembari mengecup puncak kepala Yuna.
Setelah selesai. Daniel meminta anak buahnya menyelesaikan administrasi perawatan Yuna. Sedangkan ia dan Yuna akan kembali ke kampus.
"Lo tadi ambil kesempatan nyium gue kan !!!" tuduh Yuna kepada Daniel. Daniel terdiam karena ia melakukan itu tanpa sadar. Daniel tetap melajukan mobilnya dengan tenang.
"Kenapa tidak menjawab ???" tanya Yuna kembali. Akan tetapi Daniel juga tetap Diam. Akhirnya Yuna menjadi kesal.
"Huft.. Gue mau ice cream !!" pinta Yuna sembari membuang nafasnya dengan kasar. Tanpa menjawab permintaan Yuna, Daniel menghentikan mobilnya tepat di depan cafe Ice Cream. Yuna memesan Choco Gellato, sedangkan Daniel tidak memesan apapun.
Yuna memakan Ice Cream yang ia pesan dengan sangat lahap. Daniel pun dibuat gemas saat melihat Yuna makan Ice Cream. Yuna menyuapi Daniel. Akan tetapi Daniel menggeleng menolak suapan Yuna. Yuna pun tidak menyerah, ia kembali menyuapi Daniel.
"Ayolah.. Bantu gue menghabiskan Ice Cream ini" kata Yuna. Daniel pun membuka mulutnya dan menerima suapan Yuna. Ia melihat mulut Yuna belepotan Ice Cream.
"Mulut lo belepotan tuh!!" kata Daniel sembari menunjuk bibir Yuna.
"bersihin dong !!!" pinta Yuna dengan manja. Daniel pun membersihkan ujung bibir Yuna dengan jari jempolnya. Daniel seperti tersihir oleh Yuna karena setiap yang Yuna minta, ia akan menurutinya.
"Kita ke kampus nggak ?" tanya Daniel. Yuna mengangguk menjawab pertanyaan Daniel.
"Kalau bolos ?" tanya Yuna ragu.
"Gue nggak mau bolos sama Lo !!" kata Daniel dengan nada dinginnya.
" Lo kira gue mau bolos sama Lo ?? PeDe gila Lo !!" kata Yuna yang merasa tidak terima dengan ucapan Daniel. Daniel tersenyum kecil mendengar jawaban Yuna. Akhirnya Daniel dan Yuna memutuskan kembali ke Kampus.
...****************...
