NovelToon NovelToon
Raina Grittella 2

Raina Grittella 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Reinkarnasi / Berbaikan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:55.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alfian Syafa

"Kita udah selesai, Bara! Sejak saat dimana malam itu terjadi!" kata Rain, menatap wajah Bara dingin.

Bara tak sanggup mendengar ucapan Rain. Dia sangat mencintai Rain dan tidak ingin hubungannya berakhir. Kalau saja malam itu dirinya tidak bodoh maka semua itu tidak akan terjadi dan Rain masih berada di dalam pelukannya. Bahkan sekarang tatapan itu ... tatapan Rain kepada Bara bukan lagi tatapan penuh cinta. Melainkan tatapan penuh kebencian. Bara akan berusaha kembali mendapatkan hati Rain.

Apakah usaha Bara akan membuahkan hasil? simak kisah Rain season dua ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfian Syafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Cari tahu orang ini!" Rain memberikan sebuah foto kepada Frans yang dia ambil secara diam-diam pada ponsel Mentari.

"Akan segera aku lakukan, Sayang."

Frans berjalan ke ruang komputer. Sementara Rain duduk di sofa sambil memijat pelipisnya. Rasanya lelah memikirkan kasus Mentari yang tidak wajar ini. Kenapa Rean nggak bilang sejak dulu kalau Mentari terpengaruh oleh lingkungan teman-temannya. Kenapa juga Rean nggak peka kalau ada yang tidak beres dengan salah satu teman Mentari ini.

Seharusnya Rean curiga jika ada orang yang membawa dampak buruk terhadap Mentari. Apalagi wanita itu memiliki riwayat trauma terhadap rumah tangga ibunya. Dia takut jika suatu hari nanti Rean akan pergi meninggalkannya dan memilih hidup baru dengan perempuan lain, seperti kejadian yang menimpa ibunya.

Ini bukan soal kepekaan tapi soal komunikasi yang kurang dan cenderung cuek. Menganggap semua baik-baik saja karena kebutuhan terpenuhi. Nyatanya semua itu baru Rean sadari jika perubahan sikap Mentari menjadi dan rumah tangga mereka tidak baik-baik saja. Nyaris diambang kehancuran.

"Gue yakin, pasti ada orang yang menginginkan rumah tangga mereka hancur!" gumam Rain.

Gadis itu mengusap wajahnya frustasi dan yakin kalau nggak mau nikah sekarang. Dari segi finansial dia sudah lebih dari cukup tapi dari segi kesiapan mental Rain benar-benar belum siap. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Kalau menikah dengan Bara adalah suatu keputusan yang baik. Rain nggak mau kejadian seperti Rean menimpanya. Apalagi kalau sampai harus berpisah. Rain nggak bisa bayangin hidup jadi janda dengan anak yang masih kecil. Meski bisa dibilang mampu membiayai mereka sendiri tetap saja Rain nggak sanggup.

Rain harus memastikan jika mantan-mantan Bara yang gila itu tidak akan mengusik kehidupannya. Jangan sampai kejadian tiga tahun yang lalu terulang lagi. Dimana Bara kembali dijebak untuk kedua kalinya. Nggak akan Rain biarkan siapapun mengganggu kehidupannya nanti.

"Rain," panggil Frans.

Dia melangkah dengan tergesa seolah enggan membiarkan Rain menunggu lama. Lalu memberikan data-data tentang wanita yang ada di foto tadi.

"Memang dia ngapain lo?" tanya Frans penasaran.

"Bukan gue, tapi saudara kembar gue. Cewek ini mempengaruhi pikiran Mentari sampai-sampai selalu curiga sama kembaran gue!"

"Dia pemilik klinik kecantikan yang memang lumayan terkenal di Jakarta dan satu gengnya ini langganan di sana," jelas Frans.

Rain membaca data dari cewek tadi, nggak susah bagi Rain mencari tahu. Sebenarnya dia bisa cari tahu sendiri, cuma biar anak buahnya ada kerjaan aja.

Dari semua yang Rain baca nggak ada yang dicurigai di sini. Orang ini nggak ada dimasa lalu Rean dan sepertinya hubungan rumah tangga mereka adem ayem. Apa mungkin soal bisnis? Rain akan bertanya hal ini kepada Rean.

"Dia ini punya sahabat namanya Renata dan klinik itu bukan sepenuhnya milik dia," ujar Frans. Membuat Rain urung untuk berdiri.

"Renata?" ulang Rain.

Nama yang tidak asing bagi Rain. Siapa Renata?

"Lo cari informasi tentang Renata dan masa lalunya. Juga orang ini, lo cari tahu kalau perlu sampai ke akarnya. Apa tujuan mereka mengusik kehidupan Abang gue!" jelas Rain.

Frans mengangguk, cari tahu soal ini adalah hal yang mudah baginya.

"Mungkin ada dendam sama Rean?" celetuk Frans.

Kening Rain mengernyit, "Dendam?"

Rain menggumamkan berkali-kali nama Renata sambil mengetuk-ngetuk bibirnya. Hanya saja dia nggak ingat sama sekali dan memilih menemui Rean saja.

Sepertinya dugaan Frans benar, kalau orang itu punya dendam sama Rean. Entah Renata atau pun teman Mentari ini. Dendam yang mungkin sudah dipupuk lama sampai mendarah daging. Tidak ingin membiarkan Rean dan Mentari bahagia.

Rain terus mencerna semua itu hingga tanpa sadar mobil yang dia kendarai sudah sampai dihalaman rumahnya dulu.

Seorang satpam yang Rean ambil dari rumah lamanya sudah membukakan pintu gerbang. Rumah Rean di Jakarta memiliki banyak pekerja. Di ambil satu dan bekerja disini ya aman-aman saja.

"Auntyyyy ...."

"Aunty Rain!"

Kala dan Kalea berhambur ke dalam pelukan Rain ketika gadis itu baru saja keluar dari mobil. Rain berjongkok dan merentangkan kedua tangannya. Kala dan Kalea langsung menubruk tubuh Rain dan hampir saja Rain jatuh terjungkal.

"Aunty kangen banget ih."

Rain mengecupi kedua pipi Kala dan Kalea secara bergantian. Kala nggak protes kalau di cium sama Rain.

"Kala juga kangen."

"Kalea juga!" kata Kalea nggak mau kalah sama Abangnya.

"Ya udah nih Tante bawain sesuatu buat kalian."

"Waaah ayam goreng tepung!" pekik Kala.

Rain tadi mampir dulu ke mekdi. Membeli makanan kesukaan mereka dan juga mainan. Rasanya kalau mau main tanpa bawa apa-apa tuh nggak enak sekarang. Apalagi ada dua keponakan yang lucu dan menggemaskan ini.

"Makan sama-sama ya, Aunty mau ketemu sama Papa Rean dulu," kata Rain. Sambil mengusap kepala Kala.

Keduanya mengangguk dan masuk lebih dulu. Rain menghela napas panjang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti membuat kepalanya pening. Semoga segala dugaan itu tidak benar.

Hanya saja kapan sih dugaan Rain selalu salah? Sepertinya selalu benar terjadi. Semoga saja tidak serumit yang Rain bayangkan dan segera bisa diselesaikan. Rain tidak tega membayangkan si kembar jika kedua orangtuanya berpisah. Apalagi mereka dekat dengan Rean. Jangan sampai perpisahan terjadi dan membuat musuh merasa menang.

Langkah kaki Rain terasa berat setiap kali menaiki anak tangga. Rasanya ingin kembali saja dan membiarkan Rean tidak tahu semua, biarkan Rain yang menyelesaikannya sendiri tapi jika Rean tidak tahu malah tambah runyam.

"Lo harus tahu berita ini!" Rain meletakkan map berisi data-data orang itu.

Orang yang dekat dengan Mentari dan selalu mendengar setiap curhatan Mentari. Siapa sangka kedekatan itu membuat Mentari hancur secara perlahan.

Rean mendongakkan kepala, agak terkejut sih karena kedatangan Rain yang tanpa ketuk pintu terlebih dahulu, langsung masuk lalu memberi bukti orang yang Rain curigai. Padahal Rean sama sekali tidak menaruh curiga sama sekali dengan orang tersebut.

"Dia pemilik klinik dan memang dekat dengan Mentari. Dia baik, lalu hal apa yang lo curigai dari dia, Rain!" kata Rean.

"Data itu memang nggak bisa buktiin kalau dia dalang dari penyebab trauma dan ketakutan Mentari bertambah. Secara nggak langsung Mentari tertekan dengan setiap ucapannya. Lo kenal Renata?"

Deg!

Jantung Rean hampir lepas dari tempatnya mendengar nama seseorang di sebut. Nama yang tidak asing dan pernah ....

"Kenapa samapi ke Renata?" tanya Rean, menyipitkan kedua matanya.

"Dia sahabat Naomi!"

Naomi adalah pemilik Klinik kecantikan yang juga sahabat Mentari. Mereka ini satu komunitas, kenal di arisan para istri-istri kaum Borjuis yang selalu memamerkan kekayaan dan Mentari selalu tidak tertandingi. Ada yang iri ada juga yang kagum dan menjadikan Mentari sebagai contoh istri yang tampil apa adanya dan tidak terlihat terlalu mencolok. Apalagi parenting yang diterapkan Mentari kepada kedua anaknya benar-benar bagus.

"Lalu?"

"Gue rasa dibalik semua kejadian ini dia dalangnya!" jelas Rain penuh keyakinan.

"Darimana lo tahu?"

Rain menghela napas lelah, lalu memutar-mutar kursi yang dia duduki. Membuat Rean jengah dengan tingkah konyol Rain ini.

"Lo nggak percaya sama gue? Apa perlu gue bobol sistem keaman lo biar gue bisa ambil semua harta yang lo miliki?" ujar Rean.

Membuat laki-laki itu tidak takut dan justru memandang remeh Rain. Tidak mungkin juga semua yang dikatakan Rain ini benar kan? Siapa tahu Rain hanya mengada-ada saja.

"Terserah lo mau percaya apa enggak! Sekarang gue udah kasih cluenya. Siapa yang harus lo cari tahu! Suruh orang-orang kepercayaan lo itu atau sewa detektif bila perlu buat mengetahui soal Renata dan Naomi. Gue rasa mereka kerja sama buat hancurin lo lewat Mentari!"

Rean hanya geleng-geleng kepala saja. Tidak percaya dengan segala ucapan Rain. Apalagi mencurigai Renata karena semua sudah selesai saat itu juga dan Rean nggak ada masalah sama wanita itu. Lalu untuk apa Renata ingin menghancurkannya?

"Lo kalau mengada-ada memang pintar!"

"Lo bego karena nggak percaya ucapan gue! Pengen istri lo sembuh nggak sih!"

Rean menyimpan map pemberian Rain lalu kembali sibuk dengan layar laptopnya.

"Gue males debat, Rain. Banyak kerjaan yang harus gue harus!"

"Ck, serah lo! Kalau ucapan gue terbukti bener nggak usah cari gue buat minta bantuan lagi!" ucap Rain dan pergi dari ruang kerja Rean.

Sebelum melangkah pergi, Rain menahan segala emosinya terlebih dahulu agar tidak terlihat oleh kedua keponakannya. Nggak mau mereka malah jadi sasaran. Rain pun mengulas senyum ketika melihat Kala sedang sibuk bermain pesawat terbang yang beberapa minggu lalu Rain belikan. Anak itu selalu saja penasaran bagaimana cara merakitnya. Setiap kali membeli pasti langsung dibongkar dan dirakit kembali.

Herannya selalu benar. Otaknya jenius sekali. Rain rasa Kala ini punya bakat sejak dini. Dia mengusap kepala Kala yang tidak menyadari kehadirannya.

Anak-anak bermain sendiri tanpa pengawasan. Sebab nenek mereka sedang berada di rumah sakit menemani Mentari. Sementara di rumah itu hanya ada satu asisten rumah tangga. Benar-benar kasian melihat keponakannya. Andai Mentari tidak membuat masalah, sudah pasti Kala dan Kalea selalu terpantau. Bahkan mereka terlihat lebih kurus seakan tidak terurus dengan baik.

"Kalian mau tidak nginep dirumah Aunty?" tanya Rain.

"Mauuuu!" jawab Kala dan Kalea serempak.

"Lo nggak sibuk?" tanya Rean. Entah sejak kapan dia berdiri dibelakang Rain.

"Setidaknya di rumah gue ada Mbak Dida yang rawat mereka. Lo nggak lihat? Anak-anak lo makin kurus! Mereka makan sendiri dengan baik, tapi pikiran mereka tidak baik-baik saja, Rean!"

Rain melirik ke arah meja, dimana bungkus mekdi yang belum dibuang. Isinya sudah habis tak tersisa. Mungkin karena mereka lapar dan ini sudah lewat jam makan siang.

"Setidaknya atur jam makan siang mereka dengan baik juga!"

Rain membawa kedua anak itu untuk ikut sementara dengan Rain sampai Mentari sembuh. Tanpa menunggu persetujuan Rean. Kasian Kala dan Kalea jika harus berada di sana, sementara ibunya harus dalam pengawasan ekstra. Bagaimana jika Mentari hilang kendali dan membuat anak-anak ....

Rain menggelengkan kepalanya saat memikirkan Mentari kalau sampai menghabisi darah dagingnya sendiri. Rasanya itu tidak akan mungkin terjadi. Meski itu hanya sebuah kemungkinan kecil.

"Gue harap lo bisa segera atasi semua masalah ini tanpa adanya perceraian!" Rain menepuk pundak Rean dua kali dan berlalu pergi.

Meninggalkan Rean dengan pandangan yang sulit diartikan. Untuk percaya dengan Rain pun belum sepenuhnya karena Rean tidak tahu jika Rain memiliki anggota yang bisa dengan mudah mencari informasi tentang Renata atau bahkan mungkin bisa menangkap dan menghabisi nyawanya jika terbukti bersalah.

Bersambung ....

Moga suka ya, jangan lupa like, komen dan subscribe.

Aku nulis di dalam bus, maap ya kalau banyak typo. Kasih tahu aku ya sayang-sayangnya aku.

1
m. fatkhulloh Basyar
wooow update 2 kali thor.... senang banget jadinya ini karna mu thor
Noey Aprilia
Spa tu yg liat rain???bara????
kuma kuma
lanjutin lagi thor aku suka 🥰🥰ceritanya
Alaish Karenina: terima kasih kak ☺️
total 1 replies
Noey Aprilia
Hhhmmmm....
kl blik lg sm bara,tkutnya dia ngungkit msa lalu rain lg....kn pst skit bgt....trs kl sm orng baru,mngkn sm aja ky bara yg kcewa....
Duuhhh....jd glau....
Alaish Karenina: jngn galau ya dek ya
total 1 replies
Neng Saripah
jangan ya rain yaaaa....
kasian bara loh nunggu kamu
Alaish Karenina: 🤣🤣 siapa tahu mereka jodoh kak
total 1 replies
Tarminah Tarminah
lanjut jangan lama2
Alaish Karenina: siap kak ☺️
total 1 replies
Rahmasari
lanjut Thor, semoga rain selalu bahagia kasian hidupnya penuh sama cobaan trs
Alaish Karenina: Siap, Kak. udah lanjut 😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Syukaaa...
apa lg kl double up....😁😁😁...
Eehhh....rain bnrn msh hdp???syukurlh.....sneng bgt....
biar rain tnang dlu,abs tu bru mkirn mau gmn.....
Alaish Karenina: hehe sabar nanti di usahain buat dobel.
total 1 replies
BundaYuniatfaura
bagus luar biasa alur NY gk bisa d tebak me ng ur as emosi jiwa
Alaish Karenina: terima kasih Bundaaa dukungannya. 😊😊
total 1 replies
Noey Aprilia
Huwaaaaa......
bnrn mewek nih aku....
aku bnci sm kluarganya rain,sm bara jg....biar aja mreka hdp dlm pnyesaln....
Noey Aprilia: Bkin rain amnesia aja..biar dia ga ngrsa skit ĺg...
Alaish Karenina: betuuul, kehilangan adalah kesadaran buat mereka.
total 2 replies
Noey Aprilia
Biarin aja bara nyesel s'umr hdp,biar tau rsanya khilngn k skian klinya....kl emng ga bs nrima msa lalu rain,ya udh lh....mnding hdp msing2 aja,drpd hdp brsma tp sllu ingt msa lalu.....
ykin deh kl rain msh hdp,tp mngkn sngja prgi k tmpat yg jauh....
Alaish Karenina: belum tau, berdoa aja moga ketemu. pasrahkan sama othornya 🤣
Noey Aprilia: Srius kk???mninggal????
total 3 replies
Amazing Grace
Sangat bagus walaupun alurnya terlalu lambat
Alaish Karenina: terima kasih kak dukungan dan masukannya.


☺️☺️
total 1 replies
Amazing Grace
janji aja terus muak kali lah sama si bara-ng ini
Alaish Karenina: janji untuk terakhir kalinya.
total 1 replies
Bunda hanif
Gpp rain walau jujur itu bikin sakit tp lebih baik. Dr pd bohong diawal pasti berakhir kegagalan lagi.
Alaish Karenina: iya jujur itu baik meski menyakitkan.
total 1 replies
Noey Aprilia
Jgn ktmu dlu deh....biar bara nyesel,trs bsa bnr2 tau sm prsaannya sndri....jgn smp nrma rain krna trpksa atw ksian.....
Alaish Karenina: nggak tau itu othornya
Noey Aprilia: Eeehhh.....
jgn blng bkln sad ending????
total 3 replies
Noey Aprilia
Kk lg skit kh????
aku tiap hri cek,trnyta blm up....
aku mau teror,tp ksian ah tkut glau....😁😁😁....
btw....ko aku pgn nangis y???ksian bgt sm rain....tp kl bara kcewa,jg wjar sih....mngkn yg d btuhin tuh k'ikhlasan hti....tp kl emng ga jdoh,ya udh lh....mngkn rain bkln ngilang lg ky dlu,tp kli ni ga bkln bsa d tmukn spa pun...
Alaish Karenina: iyaa, Noey ... dua minggu benar-benar menyiksa.

maaf yaa, jadi menunggu. terima kasih sudah setia membaca kisah Rain.

semoga mereka berjodoh. 😊
total 1 replies
Bunda hanif
Semangat thor, semoga selalu sehat yaa thor 🥰🥰
Bunda hanif: Sama* thor 🥰🥰🥰
Alaish Karenina: amin ya rabbal alamin.... sehat selalu untuk bundaaa yaaa. terima kasih atas supportnya..
total 2 replies
Noey Aprilia
Crtain aja smuanya rain,trmsuk jiwamu sbnrnya lea....krna rain asli udh tnang d ats sna....
Alaish Karenina: iya kak nanti di sampaikan ya.
total 1 replies
Noey Aprilia
Nah looohh....
spa lg nih???yg pst bkn frans kn y???
ga pa2 y tari,tar jg mntan sm psangannya bkln nrima hkm krma....tnggu aja....
Alaish Karenina: bukan kak, orang lama 😂
total 1 replies
Noey Aprilia
Elahhhh.....
Rain udh cnta sm km bara,ga mngkn dia lirik sna sni....mau mntannya atw bkn,dia pst stia....lgian kenan udh nkah wooyyy....udh mau jd bpk pula....
Alaish Karenina: Rain nggak mudah buat buka hati lagi.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!