NovelToon NovelToon
REKHA

REKHA

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Sepasang suami istri menitipkan anak perempuannya yang berusia 5 tahun di panti asuhan, karena tidak ingin repot-repot merawatnya setelah sang istri mengandung bayi laki-laki, karena pengaruh dari keluarga mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak dapat diandalkan.

Anak perempuan itu tumbuh menjadi anak yang pintar dan juga sangat keras kepala, tidak ada yang bisa menebak apa isi kepala anak perempuan ini, yang jelas hanya prinsipnya yaitu menghormati orang yang menghormati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Pikiranku sekarang sedang kosong, aku memakai headset ku dan memutar lagu dengan volume yang tinggi.

Aku melihat kenop pintu yang bergerak-gerak, pertanda ada orang dari luar yang berusaha membukanya.

Aku menatap langit-langit kamarku sebentar, lalu aku memejamkan mata agar nantinya tertidur, aku berharap apa yang diucapkan Aini hanyalah candaan dalam mimpi.

Entah sudah berapa lagu yang habis tapi tetap saja aku tidak bisa tertidur, padahal biasanya berbaring sebentar saja aku sudah bisa terlelap.

Aku mengganti lagu yang ku dengar menjadi instrumen biola, membenarkan posisi dudukku lalu melakukan meditasi.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan, rasanya sangat menenangkan, Aku melakukannya sekitar 30 menit.

Setelah selesai, aku membuka mata dengan pelan. Rasanya sungguh berbeda, aku sudah lebih tenang saat ini.

Aku melepaskan headset yang aku gunakan, dan keluar kamar. Aku turun ke bawah untuk ke dapur mengambil cemilan lagi, karena aku sedikit merasa lapar.

Aku sangat terkejut melihat seseorang yang berdiri di depan pintu asrama perempuan, itu kak Abi.

Aku tidak tersenyum saat melihatnya, aku juga tidak menyapanya seperti biasanya, aku tetap melangkah kan kakiku menuju dapur.

Ia mengikuti ku lalu berdiri di hadapanku, "Ini." ia menyodorkan sebuah buku, itu adalah buku milikku yang sudah lama ia pinjam.

Aku mengambilnya lalu mengangguk kecil, tak lupa juga ia berterima kasih dan meminta maaf baru sempat mengembalikan buku ku.

"Kenapa dia harus nongol sih." ucapku dalam hati, sangat berbeda dari sebelumnya. Kali ini aku tidak merasakan apapun, sungguh biasa saja.

Namun rasa kesel itu tetap masih ada, orang yang selama ini aku suka akan menikah dengan temanku yang dia pun tau jika aku menyukai laki-laki yang akan dia nikahi.

Aku kembali melangkahkan kakiku, di dapur aku melihat ibu-ibu sedang memasak padahal jam masih menunjukkan pukul 4 sore.

Baru saja aku ingin menyapa, aku teringat nanti malam akan ada acara, aku mengambil cemilan lalu keluar dari dapur.

Aku melihat anak-anak sedang main basket, aku pun memutuskan untuk bergabung dengan mereka.

"Lebih baik aku melakukan sesuatu dan memikirkan hal baik dari pada memikirkan yang tidak penting, sangat membuang-buang waktu. Jodoh bukan di tanganku tapi di tangan tuhan." begitulah yang aku ucapkan kepada diriku sendiri, agar sadar untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat.

Aku benar-benar tertawa lepas, bermain dengan anak-anak panti. Di sekolah aku ikut ekstrakurikuler olahraga, biasanya aku akan main di sekolah tapi karena sekarang sudah kelas 3, aku tidak aktif lagi dalam kegiatan, kami lebih di fokuskan belajar untuk menghadapi ujian nasional.

Cukup lama aku bermain, setelah puas aku bergantian dengan anak panti yang lainnya.

Yang tinggal di panti angkatanku lah yang tertua saat ini, seusiaku yang juga sudah duduk di kelas 3 SMA ada 3 orang, 2 perempuan dan 1 laki-laki.

Anak-anak panti yang sudah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya akan keluar dari panti untuk bekerja ataupun melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, ada juga yang langsung menikah.

Walaupun mereka sudah tidak tinggal di panti, sesekali mereka akan datang untuk bertemu dengan bunda dan ayah.

Sebenarnya ada anak panti yang lebih tua dari usiaku tinggal di sini, ia sudah menikah dan sekarang bekerja sebagai suster yang menjaga bayi-bayi yang ada.

Aku tengah duduk sambil melihat anak-anak bermain, sesekali juga aku memberikan arahan kepada mereka. Namun, tanpa aku sadari bunda ternyata sudah duduk di belakang ku.

Saat aku berbalik, aku sangat terkejut melihat bunda di belakangku.

"Bunda sejak kapan?"

"Baru aja." ucapnya sambil tersenyum.

"Ya sudah bun, aku mau mandi dulu, mau bantuin suster." setelah mengatakan itu, aku langsung berlari ke asrama.

Selesai mandi, aku berjalan ke kamar bayi untu membantu suster disana, tidak lupa aku mengajak Aini untuk membantu ku.

Aku langsung mengambil alih bayi yang di gendongan suster, beberapa anak panti yang lain juga sudah ada di kamar bayi.

Aku menggendong bayi laki-laki keluar kamar dan berjalan-jalan di taman.

"Hai Rek." sapa laki-laki yang baru saja memarkirkan sepeda motornya.

"Woh hai bro, baru balik?"

"Iya, anaknya lagi rewel jadi pelajarannya di undur tadi."

"Oh hai Ni, tumben baru keliatan lagi." sapanya kepada Aini yang tengah memangku balita, Aini pun hanya tersenyum melihat Haikal.

"Kek gak ketemu aja di sekolah Kal." jawab Aini.

Ia adalah Haikal, seangkatan ku yang tinggal di panti dan juga satu sekolah denganku, sekarang ia tengah bekerja sebagai guru les untuk mencari uang tambahan kelulusan.

"Rek aku mau gendong dia." ucapnya sambil menunjuk bayi di gendongan ku.

"Cuci tangan dulu, baru kamu bisa gendong." suruhku, ia pun langsung mencuci tangannya di wastafel yang ada di dekat tembok.

Setelah selesai aku pun memberikan bayi yang ada di gendonganku.

"Hati-hati gendongnya." ucapku saat ia berhasil mengendong bayinya.

Aku berjalan ke arah Aini dan duduk di sebelahnya, balita yang di pangkuannya dengan memakan biskuit. Aku ingin mencubit pipinya tapi tanganku langsung di tepis oleh Aini.

"Gak usah macam-macam Rek, ntar nangis dia." aku hanya mengangguk.

"Kal, sini bayinya kamu istirahat aja." Haikal pun langsung memberikan bayi yang ada di gendongannya.

Aini menyenggol lenganku saat Haikal tengah memberikan bayi yang di gendong tadi, aku langsung menoleh saat posisi bayinya sudah pas.

"Kenapa?" ia memberikan isyarat melalui matanya untuk melihat ke arah belakangnya.

Saat aku melihat, ternyata di sana ada kak Abi tengah berdiri dan melihat ke arah lapangan. Aku hanya mengangguk kecil dan fokus ke bayi yang di gendonganku.

"Masuk yok, bentar lagi susternya kembali." Aini pun mengikuti langkah ku memasuki kamar bayi.

Setelah selesai aku pun keluar dan berniat kembali ke kamar bersama Aini, namun ayah memanggil ku ke ruangannya.

"Duluan aja Ni, kalau mau mandi ambil handuk di lemari ya" suruhku ke Aini untuk ke kamarku duluan, ia pun mengangguk.

Sesampainya di ruangan ayah, ternyata ia tidak ada. Aku keluar dan mencarinya.

"Bunda liat ayah gak?" tanyaku saat aku melihat bunda.

"Coba ke aula, tadi ayah disana." aku langsung melangkahkan kaki ke aula panti.

Aku melihat di dalam aula ada banyak orang, yang sedang mendekor.

"Ini terlalu mewah untuk acara lamaran." itu lah yang aku ucapkan saat melihat dekorasinya.

"Ayah." panggilku sambil mendekatinya.

"Oh Rekha, sini nak bantuin persiapkan meja buat naru makanan nanti."

"Aah ternyata, kirain ada hal penting apa." lagi-lagi aku berbicara dengan diriku sendiri.

"Lah kamu juga disini." ucapku saat melihat Haikal.

"Hmm ayah yang minta bantu tadi." aku pun mengangguk dan langsung membantunya mengangkat meja.

1
Yuyun Rohimah
next
Blue Zia
Terimakasih untuk Rekha yang sudah menemani hari² ku.
aku akan menantikan karya selanjutnya
aca
kok udahan sih
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
sedih banget ihhh,kasian rekha
aca
lanjutt
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next ga pake lama hehe
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
astagfirullah,,,,ada ya orang tua yg sperti itu
Yuyun Rohimah
pantesan arul menjauh,ternyata sepupuan/Sob/
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
next Thor
Yuyun Rohimah
next
Blue Zia
ibunya Dika sangat mendukung Rekha untuk pukul anaknya /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!