NovelToon NovelToon
Rahim Sengketa

Rahim Sengketa

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Seorang laki-laki muncul di hadapan Ajeng. Tidak amat tampan tetapi teramat mapan. Mengulurkan keinginan yang cukup mencengangkan, tepat di saat Ajeng berada di titik keputus-asaan.

"Mengandung anaknya? Tanpa menikah? Ini gila namanya!" Ayu Rahajeng

"Kamu hanya perlu mengandung anakku, melalui inseminasi, tidak harus berhubungan badan denganku. Tetap terjaga kesucianmu. Nanti lahirannya melalui caesar." Abimanyu Prayogo

Lantas bagaimana nasab anaknya kelak?

Haruskah Ajeng terima?

Gamang, berada dalam dilema, apa ini pertolongan Allah, atau justru ujian-Nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Jleb

Sakit sebenarnya perasaan itu setiap kali Abi mengatakan demikian. Tetapi pada kenyataannya begitu, Ajeng tak punya pilihan selain mengiyakan.

"Aku tahu, tidak perlu kamu terus mengingatkannya. Aku tidak pernah lupa," jawab Ajeng jelas lara hati.

Perempuan itu pun terdiam, mengikuti ke mana mobil membawanya pergi. Abi benar-benar membawa ke kedai eskrim terbaik di kotanya. Mereka memesan tempat, layaknya pasangan romantis yang tengah memenuhi ngidam pasangannya.

"Pesanlah sesukamu, aku temani," ujar Abi dingin-dingin perhatian.

Tak ingin berlarut dalam kesedihan hati yang selalu tercipta lewat kata-katanya yang terlalu dominan, membuat Ajeng memilih menikmati saja sore ini mumpung ada waktu keluar juga.

Ajeng memesan eskrim mix dengan berbagai rasa. Perempuan itu menyantap dengan penuh antusias. Sudah lama sekali tidak bersantai sambil menikmati eskrim seperti ini. Sejenak mengingat seseorang yang entah di mana, ia tersenyum sendiri sambil membayangkan wajahnya yang selalu perhatian dan bersahaja.

Sementara Abi, duduk tepat di depan Ajeng. Pria itu tengah sibuk sendiri dengan ponselnya. Terlihat beberapa kali mengambil gambar print USG itu, lalu mengirimkan pada Vivi, dengan keterangan, 'anak kita sudah sebelas minggu, sehat.'

Pria itu senyun-senyum sendiri membayangkan anak itu lahir nanti. Selepas mengirim pesan, tatapan Abi fokus pada seseorang di depannya.

"Enak?" tanya pria itu tersenyum.

Ajeng balas tersenyum sembari mengangguk, sedikit belepotan di ujung bibir membuat tangan Abi gatel dan spontan mengelapnya dengan tisu.

"Kamu seperti anak kecil, tumpah ke sudut bibir," ujar pria itu santai.

Ajeng tidak menyahut, tidak pula merasa GR, walau sedikit baper, cepat ia benahi hatinya.

"Aku sudah kenyang, bisa kita pulang sekarang," ujar perempuan itu merasa cukup.

"Ada yang ingin dibeli? Katakan sekalian, mumpung belum sampai rumah. Kamu tidak boleh pergi tanpa alasan yang jelas!" peringat pria itu serius.

Entah mengapa Ajeng merasa terpenjara, tidak bebas bergerak sama sekali.

"Aku butuh lingkungan sendiri, tolong jangan terlalu ikut campur urusan privasiku, tugasku hanya mengandung anak ini, memastikan sehat sampai ia lahir. Pahamilah, aku juga punya kehidupan!" protes Ajeng mulai tidak tahan dengan sikap Abi yang terlalu mengekang dirinya. Perempuan itu sengaja mengulang kata-kata menyakitkan yang selalu didengung-dengungkan suaminya.

"Semua kebutuhanmu sudah aku penuhi, jangan banyak tingkah, apa pun yang kamu lakukan, dalam pantauanku," tekan Abi tak mau tahu.

Ajeng menghela napas dalam, lama-lama benar-benar membuatnya tertekan, bukan malah rileks dan tenang seperti yang Abi harapkan.

"Kalau kamu pingin anak ini lebih sehat, tolong beri aku ruang dan kepercayaan. Bukan hanya makanan atau vitamin dan sejenisnya saja yang menyehatkan. Pikiran ibu dari si bayi juga sangat berpengaruh, jangan lupakan itu," bela Ajeng atas hak dirinya.

Giliran Abi yang terdiam, mencoba memahami sesuai apa yang ia mengerti.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Abi serius.

"Tidak membatasi gerikku, aku butuh ruang gerak sendiri," ujarnya penuh harap.

"Kamu banyak maunya," ucap pria itu menatap dalam. Untuk pertama kalinya, Ajeng membalas tatapan itu hingga keduanya bersirobok cukup lama.

"Hanya satu, kenapa sesulit itu," ujar perempuan itu mengalihkan pandangan.

"Oke, selama tidak mengganggu pertumbuhan anak itu, aku setuju. Walaupun tetap dalam batasan."

"Terima kasih," jawabnya sedikit lega.

Usai dari kedai es krim, pria itu mengantar sampai rumah. Lagi-lagi Abi tidak langsung pulang padahal hari sudah hampir petang, membuat Ajeng merasa diawasi. Tak mau ambil pusing, Ajeng pun memilih di kamar, menyibukkan diri dengan ponselnya. Ia menuangkan semua kisah hidupnya dalam bentuk tulisan. Sedikit penghiburan menjadi wadah tempat curhat yang kadang berasa seorang diri.

Cukup lama Ajeng di kamar, tak begitu peduli dengan Abi yang mungkin sudah pulang. Perempuan itu pun beranjak karena merasa lapar. Saat melewati ruang tengah, tanpa sadar menemukan pria itu masih stay di sofa dengan mata terpejam, mungkinkah Abi ketiduran?

Ajeng melirik jam di dinding yang sudah menujuk di angka sepuluh malam. Ternyata pria itu belum juga pulang.

"Kasihan istrinya pasti menunggu di rumah," gumam Ajeng bingung sendiri.

Antara ingin membangunkan atau membiarkan saja. Kenapa juga Ajeng harus peduli? Perempuan itu pun memilih beranjak setelah mengambil cemilan. Kembali ke kamar, dan beristirahat mengingat sudah malam.

Sementara Abi, sepertinya ia lupa di mana ia berada sekarang, atau bahkan merasa terlalu nyaman. Pria itu sayup membuka matanya, menguap dengan kondisi setengah mengantuk. Sedikit limbung dengan mata berat berjalan begitu saja menuju kamarnya. Seingatnya, ia ketiduran setelah memeriksa laporan dari Anto. Setengah sadar berjalan pindah posisi menuju kamarnya. Tanpa ia sadari langsung merebah begitu saja mencari kenyamanan di ranjang. Pria itu terlelap damai mencari kehangatan.

1
Fincencia Fatmawati
Sangat suka karya2 Asri Faris 👍🏻
Hera Puspita
panggilan nya sering ganti2 ya thor, kadang bunda, kadang mama 🤭🤭🤭
Hera Puspita
betul tebakan ku kl terjadi apa2 sama abi
Hera Puspita
mgkin terjadi sesuatu dgn abi
Hera Puspita
😁😁😁😁😁perempuan dapat rayuan seperti itu pasti melehoi hati nya 🤭🤭
Hera Puspita
😭😭😭😭
Hera Puspita
yg nabrak hanan, vivi x ya 🤔🤔
Hera Puspita
ketauan sama mama nya sendiri abi 🤭🤭🤗🤗
Hera Puspita
izin sama org tidur 😁😁😁
Hera Puspita
🥰🥰🥰🥰
Hera Puspita
😁😁😁😁
Hera Puspita
menarik buat di baca, cerita nya bagus, tetap semangat kak author 🤗🤗
Hera Puspita
baru mampir thor
Lastri Naila
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
Katherina Ajawaila
thour plases biar Ajeng mau Terima Abi sebagai suami nya
Katherina Ajawaila
semoga hati Ajeng luluh ya thour
Katherina Ajawaila
ceraiin aja istri ngk punya Aklah
Katherina Ajawaila
perempuan bar 2 liar ngk jelas
Katherina Ajawaila
laporin Vivi biar msk prodeo kan sering balap liar tuh perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!