NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXVI

"Pak Elion baik-baik saja"

"Aku tau.... Tetapi jika begitu kenapa harus sampai dirawat segala?"

"Hanya observasi. Dia harus cepat pulih. Dia memiliki tanggung jawab yang besar sebagai seorang direktur perusahaan" Ucap Dokter Nayla sambil menyentuh pundak Lotus dan memberikan dukungan emosional pada wanita itu. Sebab, Lotus terlihat sangat khawatir pada kondisi Elion, wajahnya pucat dengan matanya yang membengkak karena terlalu banyak menangis.

Lotus mengangguk pelan dan menundukkan kepalanya, matanya menatap lantai rumah sakit.

sebelumnya dia telah menelepon Riko untuk mengabari kalo Direktur tak bisa masuk dan juga meminta pertolongan dokter Nayla. Tetapi dokter itu langsung menyarankan Elion untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit saja begitu melihat bahwa kondisi lukanya lumayan agak parah.

Dokter itu masih bertanya-tanya, sebenarnya, apa hubungan keduanya? Bukankah Lotus sedang dekat dengan calon Kakak iparnya Nicole. Tetapi kenapa sikap yang di tunjukkan kepada Elion terlalu berlebihan? Begitupun sebaliknya, Elion dulu menunjukkan hal yang sama. Apalagi jika hubungan keduanya hanya sebatas antara bawahan dan atasan. Rasanya adalah tidak mungkin. Sepertinya Nicole, calon kakak iparnya itu tidak memiliki kesempatan lagi untuk dekat dengan Lotus.

Kenapa asa-rasanya sangat tidak mungkin hubungan Lotus dan Elion hanya sebatas atasan dan bawahan? Semuanya Jelas. Apalagi saat Nayla mendatangi apartemen Lotus sudah berada disana. Pakaiannya tidak seperti tamu yang sedang datang untuk menjenguk. Melainkan seperti tuan rumah yang membukakan pintu. Lotus juga sempat bercerita dia sudah memasak makanan namun Elion kesulitan makan gara-gara membuka mulut dan akan terasa menyakitkan bagi pria itu. Apa mereka tinggal bersama?

Dulu, sewaktu Lotus pingsan gara-gara terjebak di lift pun, Elion tidak kalah sama khawatirnya. Meskipun bukan urusannya, tetapi dokter Nayla tetap tak bisa menutup mata begitu saja menyangkut calon kakak iparnya.

Dia menimbang, bagaimana sebaiknya dia bersikap? Apakah lebih baik bertanya pada Lotus tentang hubungannya bersama Elion? Sementara sepengetahuannya, gadis itu juga sedang dekat dengan Nicole.

Tetapi , sepertinya sekarang bukan Waktu yang tepat kan?

Atau sebaiknya ia langsung bicara saja pada Nicole tentang apa yang dia lihat dan ketahui mengenai interaksi Lotus dan atasannya agar pria itu yang mencari tau sendiri, hingga memutuskan bagaimana ia harus menyikapi hal itu. Karena Nayla merasa tak pantas ikut campur. Tetapi tak ingin Nicole terluka pada akhirnya. Apalagi dia sadar betul Nicole memang sangat menyukainya.

"Besok hasil observasinya akan langsung keluar. Mungkin tuan Elion akan mendapatkan beberapa suntikan. salah satunya pereda nyeri dan vitamin. Observasi itu hanya dilakukan untuk memastikan bahwa tuan Elion benar-benar aman dan cepat dalam penyembuhan. Tidak perlu mendapatkan tindakan medis berat" Jelas Nayla sebagai penutup.

Lotus menghela nafas panjang."Baiklah, terimakasih ya"  jawabnya sambil tersenyum masam.

Dokter Nayla balas tersenyum. "Tidak masalah, sudah tugas ku"

"Tapi— apa anda sedang sakit? Anda juga terlihat—"  Tanya Nayla hati-hati. Dia memang bermaksud menyinggung wajah Lotus yang tampak lebih pucat dari biasanya, dan tubuhnya yang lebih kurus dari sebelumnya.

"Aku baik-baik saja" jawab Lotus cepat.

"Hanya saja akhir-akhir ini selera makan ku berkurang. Asam lambungku sering naik hingga terkadang muntah-muntah"

Nayla meringis, merasa prihatin. "Oh, sekalian aku akan membuat resep obat untukmu" Ujar Nayla.

"Terimakasih ya sekali lagi" Lotus mengantar kepergian Nayla sampai lift. Sementara ia kembali ke ruangan Elion di rawat. Pria itu sedang tidur ketika Lotus masuk kembali ke dalam ruangannya. Bau obat-obatan khas rumah sakit cukup menusuk hidung.

Lotus meringis. Bertanya-tanya apa yang sudah pria itu alami hingga mengalami hal miris seperti itu. Bukankah itu sangat keterlaluan? Bukankah sebaiknya ia melapor karena tindak kekerasan. Tetapi sepertinya Riko yang sudah bertindak mengenai hal itu. Melamun selama beberapa saat, Lotus kemudian merasa bosan menunggu Elion, Lotus membuka ponselnya, kemudian mendapati banyak pesan penuh perhatian dari Nicole.

Gadis itu menghela nafasnya merasa bersalah. Apa dia sudah sangat keterlaluan? Mengabaikan pria baik seperti Nicole dengan sesuka hatinya.

Lalu Lorus teringat sesuatu....

Dokter Nayla ... Tunggu, Bukankah dia calon adik ipar Nicole?

"Bisa-bisanya aku melupakan hal itu" monolognya. Lotus bergelut dengan perasaan merasa bersalah pada Nicole. Meskipun mereka bukan sepasang kekasih. Tetapi Lotus merasa telah berselingkuh darinya. Dan telah menyakitinya. Lotus merasa dirinya seperti gadis yang linglung.

Mengalihkan perhatian dari pesan Nicole yang tak niat untuk ia balas, Lotus kemudian mencium badannya yang belum mandi hari ini, kemudian mengerutkan hidungnya, merasa mencium sesuatu yang tak menyenangkan. bisa saja mandi di rumah sakit, tapi dia tak membawa baju ganti dan peralatan mandi. Dia ingin mandi dengan nyaman dan mencari makan terlebih dahulu.

Jadi, Lotus memutuskan menulis sebuah pesan singkat untuk Elion jikalau pria itu terbangun dan membutuhkan pertolongan.

Lotus menuliskan pesan bahwa ia akan keluar sebentar untuk membawa baju ganti dan membeli makanan. Dia akan segera kembali. Apabila membutuhkan pertolongan Elion bisa menelpon nomornya atau memanggil suster terlebih dahulu.

Setelah menuliskan memo itu, Lotus meletakkannya di atas nakas. Menatap wajah Elion lamat-lamat. Dia juga sedikit heran dengan keluarga Elion sampai tidak ada yang menjenguknya. Tidak ada seorangpun, mungkin karena tidak ada yang memberitahu. Dia lalu pergi keluar tanpa menimbulkan suara. Takut membangunkan Elion.

Di perjalanannya, Lotus merasa ada orang yang mengikutinya. Dia melirik ke belakang sesekali. Namun tak ada siapapun disana. Lotus menepis perasaan tidak enaknya begitu saja, meskipun teringat kondisi Elion.

Bisa saja memang ada yang sedang mengawasinya, atau mungkin lebih tepatnya mengawasi Elion. Karena Elion terluka karena ulah orang yang menghajarnya kan? Bagaimana jika si orang itu atau musuhnya akan mengambil kesempatan jahat? Menyakiti Elion kembali saat tiada siapapun disisinya.

Lotus mendadak merasa ragu untuk meninggalkan Elion sendirian di ruangannya. Meskipun  berada di ruang VIP dan keamanannya otomatis akan terjamin.

"Musuh Elion pasti bukan orang biasa  kan?" Lotus berbicara sendiri. "Dengan siapa dia bertengkar?"

"Elion belum menghubungi siapapun. Ibunya atau keluarganya, apa sebaiknya aku saja menghubungi mereka?" Lotus menimbang-nimbang.

Kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya, dia akan bertanya nanti.

"Apa dia tau akan terluka sehingga mengajakku menginap di tempatnya? Aneh sekali" Lotus merasa kepalanya pusing di penuhi terlalu banyak pertanyaan.

Dia berjalan menuju halte terdekat. Naik kendaraan umum untuk pulang kerumahnya. Setelah sampai ia benar-benar membersihkan tubuhnya, memasak cukup banyak makanan untuk sebagian ia bawa pada Elion. Makanan rumah sakit menurutnya sangat  tidak enak. Lotus memakan sebagiannya lagi seperti orang kelaparan, tetapi kemudian dia muntah-muntah.

Seperti tidak memiliki energi, Lotus membaringkan tubuhnya di sofanya yang telah usang. Mengabaikan banyak pesan yang masuk dari rekan kerjanya. Lotus memilih memejamkan matanya karena kurang tidur dan kelelahan. Sama sekali tidak tau bahwa pria yang dia tinggalkan di rumah sakit sangat marah begitu bangun dan tidak menemukan keberadaannya. Dia pergi dari rumah sakit untuk menyusul Lotus tanpa bisa di tahan-tahan. Persetan dengan perawat yang menyuruhnya untuk tetap berisitirahat.

Elion datang dengan rahang mengeras dan nafasnya yang memburu. Mengetuk pintu rumah Lotus dengan kasar dan rusuh. Karena lelah, Lotus jadi begitu lelap dalam tidurnya. Dia tak terganggu dengan suara rusuh Elion yang setengah mati khawatir kepadanya.

Baru setelah suasana benar-benar ribut Lotus mengeliat kecil sambil menguap.  Dia mendengar suara tetangganya yang mengomeli seseorang dan sama sekali tidak berpikir bahwa itu adalah Elion.

Tetapi ketika dia mendengar namanya di sebut-sebut. Lotus menjadi sedikit kesal dan berjalan untuk mengintip apa yang sedang terjadi sebenarnya.

Matanya seketika melotot sempurna saat mendapati sosok Elion yang berdiri dan tampak marah. Mata pria itu terlihat dingin dan tajam. Lotus seketika langsung buru-buru membuka pintu dan berlari keluar.

"Oh ternyata kau ada di rumah!! Pria tak memiliki sopan santun ini telah membuat keributan!!! Dia benar-benar pria tak beretika!!" Ujar wanita tua yang merupakan tetangganya itu. Sepertinya Elion tidak merasa kapok berhadapan dengan wanita tua itu.

"Harusnya kau segera membukakan pintu untuk orang asing ini! Dia hampir mebobol pintu rumah mu apabila aku tidak melarangnya! Kenapa akhir-akhir ini yang bertamu kerumah mu selalu pria berbeda yang sama-sama aneh!"

Lotus melirik Elion dan menahan pria itu sebelum ia marah besar. Dia tau, Elion tak mungkin menyakiti wanita tua tetangganya yang menyebalkan itu.  Tetapi tetap saja, Lotus berusaha mengantisipasi hal yang tidak baik.

"Maaf ya, maaf sekali" Ucap Lotus pada tetangganya dengan lembut. Merasa tak enak karena dengan keributan yang terjadi. Suara Lotus serak sekali khas bangun tidur.

"Yaatuhan kenapa kau bisa kemari?" Lotus berbisik khawatir pada Elion.

Wanita tua tetangga Lotus  itu tetap mendumal dan memberikan lirikan tajam. Elion menggertakan giginya menahan amarah ketika wanita itu terdengar berceletuk menyebalkan. Di awal pertemuan mereka mungkin ia masih bisa bersikap sopan. Tetapi wanita itu dirasa sudah melewati batas begitu mulai mengatai Lotus

"Kenapa selalu pria berbeda yang datang kerumah gadis itu, memang gadis tidak benar, mendapat pria pun yang tidak beres" 

Lotus hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan sarkasnya.  sambil memegangi lengan Elion dan mengusapnya dengan lembut. Tanpa kata-kata pria itu mengerti. Lotus memintanya untuk membiarkan wanita tua itu berceloteh sesukanya sementara mereka masuk kedalam rumah.

Lotus buru-buru memeriksa tubuh besar Elion. "Apa ada yang sakit?"

"Kau kemari dengan siapa?"

Tanyanya khawatir. Sementara yang ditanyai hanya menghela nafasnya lega. Ototnya yang tegang perlahan mengendur melihat Lotus yang baik-baik saja.Pria itu sangat takut anak buah ayahnya membawa Lotus pergi atau menyakitinya. 

"Berhentilah membuat ku khawatir!" Ucap Elion, masih ada sisa kemarahan dalam suaranya.

Lotus Mengerutkan keningnya karena bingung. "Apa aku tidak salah mendengar tuan Elion? Aku baik-baik saja"

"Dan justru kau yang membuat ku khawatir, tiba-tiba mendapatkan bekas serangan seperti itu, kemudian bukannya berbaring di rumah sakit kau malah pergi kesini untuk menyusulku! Kau gila!"

"Aku menelpon mu berulang kali, kau tidak menjawab. Bagaimana aku tidak khawatir!" Sembur Elion dengan mata melotot.

Mendengar ucapan pria itu yang menunjukkan keseriusan. Lotus tiba-tiba tersenyum jahil. Dia memiliki ide untuk menggoda pria itu.  "Sepertinya kau benar-benar menyukai ku ya?" Bisiknya. "Aku hanya ingin mandi dan memasak sebentar".

Elion mendengus, dia memilih tidak menjawab dan berusaha memalingkan wajahnya dari Lotus.  Dia adalah pria berani yang bisa dengan mudah dan terang-terangan menyatakan perasaannya. Tetapi ketika di tanya seperti itu keberaniannya menguap entah kemana.

Haruskah Lotus tetap bertanya seperti itu di saat jawabannya sudah sangat jelas? Apa kata-kata dan tindakan yang di tunjukkan dirinya selama ini kurang. Lotus benar-benar sedang menggodanya.

"Oh sepertinya tidak" Ucap Lotus lagi, kali ini dengan nada sedih yang di buat-buat. Elion berdecak, dan dengan tegas dia menjawab. "Berhentilah menggodaku! Atau—"

"Atau apa?" Tanya Lotus tak sabar.

"Atau kau akan menyesal!" Ucap pria itu tak main-main.

Dia ingin membuat Lotus meminta maaf sekarang ini karena telah membuatnya khawatir lalu menggodanya karena hal itu, jantungnya seperti akan berhenti. Jadi sepertinya ia memang harus menghukum Lotus supaya menyadari kesalahanya. Dia ingin membuat gadis itu memohon ampun dan menangis untuknya.

"kau merasakannya kan aku sangat 'menyukai' mu" jawab Elion dan menempelkan tubuhnya. Balasan untuk godaan gadis itu.

Sesuatu yang telah menegang di bagian bawah tubuh Elion membuat Lotus mengerang. Dan hal itu membuat Elion merasa hawa panas menyergap mereka. Dia sebergairah. Lotus benar-benar wanita gila. Dia seperti di siksa oleh wanita itu. Dengan perasaan kagum dan terpesona. Elion mendambanya.

Lotus menggeleng pelan, namun dia tidak menolak saat bibir Elion mencari-cari bibirnya dan mengajaknya berciuman. Rasa besi dari darah terasa di mulutnya. Berasal dari luka di bibir Elion.  Namun Lotus juga tak mau berhenti.

Mereka menghabiskan sisa hari itu dengan Bercinta. Dan tidak ada yang bisa menghentikan keduanya sekalipun rasa lelah dan sakit.

***

"Kau sangat mencintai ku ya?" Tanya Lotus dalam dekapan Elion. Gadis itu menyentuh rahang tegas milik Elion dan menelusuri bagian wajah tampan pria itu dengan hati-hati karena bekas lukanya mulai menjadi keunguan.

Pria itu lama-lama merasa jengah juga Lotus terus berbicara seperti itu dengan niat menggodanya.

"Berhentilah menggodaku, sungguh"

Lotus terkikik geli saat jari telunjuknya masuk kedalam mulut Elion dan pria itu menghisapnya.

"Kisah kita itu lucu sekali ya, aku tak menyangka pria culun ini sekarang tumbuh menjadi pria yang hebat dan keren"

"Kau mengakuinya? Bahwa aku keren?" Tanya Elion dengan mata cemerlang.

Lotus tertawa, dia tak menjawab, tetapi mengecup wajah  Elion berulangkali.

Setelah puas baru ia membuka mulutnya.  "Jika tau kau akan menjadi seperti ini, aku akan lebih bersikap baik kepadamu dulu. Dan menggoda mu sedari masa sekolah" kikiknya geli.

"Aku sangat kesulitan, menjalani hidup ini. Aku berpikir kau telah merampas kesempatan ku. Tapi dari awal memang bukan untukku ya"

Elion tak menjawab ucapan gadis itu. Dia takut salah berbicara kemudian bertengkar seperti biasa. Tak mau merusak suasana.

"Bisakah kau bercerita siapa yang menyerang mu dan apa tujuannya?"

Tanya Lotus. Dia tak ingin menyerah hanya karena Elion tak mau merespon ucapannya. Jadi dia mengatakan hal lain yang terdengar sedikitnya gila. "Jawab dan jelaskan jika kau memang benar mencintaiku"

Elion menghela nafasnya, jika seperti itu dia kalah kan, pria itu seperti keberatan untuk berbicara. Namun kemudian dia merubah posisinya hingga berada di atas tubuh Lotus. Keduanya masih sama-sama telanjang. Gesekan kulit yang terasa hangat, begitu lembut dan nyaman memberikan sensasi seperti sengatan bertegangan tinggi, tiap beradu. Mendadak perut terasa mulas dan seperti ada ribuan kupu-kupu terbang disana.

Jantung Lotus berdegup kencang saat Elion menatapnya dari atas dengan sensual dan tajam. Pria itu begitu maskulin. Suasana yang terasa hangat menenangkan berubah sepersekian detik menjadi kembali panas.

Kemudian Lotus hanya bisa melenguh panjang saat sesuatu yang kembali mengeras, menerobos masuk kedalam tubuh bagian bawahnya.

Elio  mengeram dan memejamkan matanya kala rasa nikmat menghampiri, Lotus begitu terasa hangat, lembut dan basah menggenggam kejantanannya.

Dia bergerak pelan dan menyingkirkan selimut untuk melihat  kebawah. Saat pusaka kepemilikannya keluar masuk tertelan lubang hangat milik Lotus.

Pria itu menyeringai penuh kemenangan karena Lotus benar-benar pasrah. Menyerahkan diri padanya. Dia menundukkan wajahnya pada pundak Lotus dan mengendus-endus kulit gadis itu yang sudah kembali dia beri tanda kepemilikan. Kemudian menyusu seperti kehausan. Sepertinya pria itu tak kunjung lelah. Setelah beberapa ronde yang sudah mereka lakukan.

"Ugh" Rintih Lotus saat gerakan Elion mulai berubah tempo menjadi semakin cepat.

Ranjang mereka berdecit nyaring, Elion sebenarnya menyukai seks yang kasar. Dan Lotus yang belum banyak pengalaman tak banyak menawar,  belum bisa  mengimbangi Elion. Hanya berperan sebagai penurut.

Ketika lagi dan lagi mereka berdua keluar, Elion mencium kening Lotus. Kemudian nafas mereka beradu, sama-sama terengah-engah penuh kepuasan.

"Kau sedang mengalihkan perhatian? Jawab pertanyaan ku, atau kau memang tak mencintai ku" Ucap Lotus lagi.

Elion merasa kewalahan menghadapi Lotus yang mendadak clingy. "Apakah yang baru saja kita lakukan tidak cukup menggambarkan betapa aku mencintaimu?"

"Itu hanya menginginkan tubuhku!" Tuding Lotus.

"Aku tidak seperti itu sayangku" Balas Elion.

Lotus tak menjawab. Tapi dari lirikan matanya Elion mengerti gadis itu akan marah jika ia tidak menjawabnya. "Aku ragu untuk mengatakannya karena aku berpikir reaksimu tidak akan baik" Ucap Elion masih dengan nafasnya yang terengah-engah. Mereka baru selesai bercinta.

"Apa maksudmu?" Tanya Lotus dengan alis yang terangkat.

"Yang membuat ku babak belur adalah ayaku sendiri" ucap Elion pelan. Meski demikian Lotus masih dapat mendengarnya.

"Apa? Ke-kenapa begitu?" Tanya Lotus ragu.

"Maaf sayang, tapi ayahku tau bahwa aku tergila-gila padamu. Dan dia tak menyukai hal itu"

"Dia pasti memang akan begitu" ucap Lotus murung. Ya, Lotus  bukan orang yang dungu, dia mengerti mengapa ayah Elion tak menyukainya meskipun tanpa di jelaskan lebih lanjut. Pasti sangat klise, karena perbedaan status sosial kan? Tetapi dia tak menyangka bisa sampai menyakiti Elion.

"Tapi aku tak peduli dia tak memiliki hak untuk mengatur ku" Ujar Elion dengan perasaan tak enak ketika melihat emosi di wajah Lotus. Pria itu mendekap Lotus dengan erat dan menciumi wajahnya yang berkeringat tanpa riasan tapi berkali-kali lipat terlihat sangat cantik.

"Ayahmu pasti memiliki pilihan yang baik kan, setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya"

Elion menghela nafasnya. " Kenapa berkata demikian? Tidak dengan ayahku. Dia tidak tau apa yang terbaik untuk diriku. Jangan terganggu dengan hal itu"

Lotus tersenyum masam. "Dan juga ayahku kalo kau lupa. Tetapi maksud ayahmu baik. Jadi kau memaksakan kehendak, kenapa begitu?"

"Persetan, aku hanya ingin mengejar kebahagiaan ku, jangan merasa kecil karena omong kosong ayahku yang hanya mementingkan dirinya dan harta serta jabatan busuk itu"

"Maka dari itu aku sangat takut ada orang yang datang menyakiti mu dan itu pasti orang suruhan ayah ku. Aku ingin meminta maaf tak seharusnya kau mengalami hal buruk seperti itu. Tetapi begitulah ayahku. Tapi aku akan melindungi mu apapun caranya. Tak akan ada yang bisa menyakiti mu dan aku rela menukar hidupku jika sampai kau terluka. Berjanjilah untuk berada di sampingku dan tak pergi kemanapun" Ucap Elion bersungguh-sungguh.

Lotus tak tau harus menanggapi bagaimana tentang situasi saat ini. Bohong kalau dia merasa baik-baik saja. Dia tetap merasa kecil mendengar ketidaksukaan ayah Elion padanya.  Sedari awal dia sadar diri. Tetapi dia tak menyangka Elion serius padanya dan ketika dia sudah menerima dan membuka dirinya ternyata benar, halangan  diantara mereka memang ada dan nyata.

"Kau tau kan sedari dulu ayahku adalah orang yang seperti itu. Jika maksudnya baik untuk mengapa dia menyakiti diriku dan mengancamku"

"Tapi seharusnya kau mendengarkan dia—"

"Stttt aku tak mau mendengar omong kosong itu"

Lotus akhirnya mengangguk kaku dan memeluk leher Elion sebelum kemudian menangis tersedu-sedu.

Elion tak mengerti kenapa, dan juga tak tau harus menenangkan gadis itu bagaimana.  Jadi dia hanya balas memeluknya dengan erat.

"Elion ku yang malang, aku juga berjanji akan melindungi dirimu" ucap Lotus pelan.

Elion tersenyum, dia tak menyangka dari sekian banyak hal yang bisa di katakan gadis itu memilih mengatakan hal itu. Kata-kata itu adalah kata-kata yang sering Lotus gunakan ketika saat sekolah menengah atas dulu.

Ketika Elion selalu  mendapatkan perundungan dari teman sekelas mereka. Lotus adalah gadis pelindungnya, dia adalah gadis baik yang tak melihat fisik dan latar belakangnya terdahulu namun tetap mau mengulurkan tangan membantunya. Dulu Lotus terlihat tangguh dan kuat. Namun sekarang, dia lebih terlihat seperti seorang wanita lembut dan rentan yang butuh perlindungan dari dunia luar yang kejam dan keras.

Kali ini Elion yang akan melindunginya. Bagaimana bisa ia melapaskan gadis itu demi ayahnya? Demi pria tua yang telah membuangnya dulu. Rasa cinta Elion tak bisa di tukar dengan hal itu.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!