NovelToon NovelToon
Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Jebakan Saffana Untuk Aksa.

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:61.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Saffana gadis 23 tahun yang sering di gunjing, di hina, di pojokkan, di anggap wanita tidak benar oleh tantenya sendiri bernama Rachel yang memiliki putra bernama Aksa yang taat agama dan sering di bandingkan dengan Saffana.

Malam di hari proses lamaran Aksa putra pertama Rachel dengan wanita pilihan Rachel. Saffana sakit hati dengan perkataan Rachel yang juga mengutuk dirinya dengan kata-kata pedas yang membuat kesabaran Saffana habis. Gadis itu nekat bertindak gegabah dengan menjebak Aksa. Agar-agar orang-orang memberikan makian dan hinaan seperti apa yang dirasakannya yang sering dilontarkan oleh mulut ibu Aksa kepadanya.

Saffana dan Aksa ditemukan di dalam kamar berduaan dengan hasil jebakan Saffana. Yang membuat orang-orang schok. Mungkin apa yang diinginkan Saffana terbalas dengan sakit hati dari Rachel.

Tetapi Saffana berpikir semuanya akan selesai saat itu juga. Ternyata tidak Saffana justru terjebak dalam pernikahan akibat jebakan yang di lakukannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32 Aksa mengetahuinya

Aksa yang kembali teringat penegasan sang mama saat masih berusia 12 tahun.

"Mama sudah memenuhi memori ku tentang kamu Saffana. Tapi ketika aku kembali semua berubah begitu saja, aku malah tiba-tiba dijodohkan dengan Sakilah dan mama membenci kamu secara terang-terangan, aku tidak tahu apa yang terjadi antara kamu dan mama," batin Aksa.

"Mama dulu begitu sangat menyayangi kamu dan bahkan kata-kata mama yang sekarang tidak pernah keluar waktu dulu. Mama terus mengingatkan untuk menjaga kamu dan sekarang semua benar-benar berubah 180 derajat, aku tidak tahu Saffana Apa yang terjadi. Apa mungkin karena kamu tidak tumbuh dewasa seperti apa yang diinginkan mama,"

"Mama merasa kurang dengan kamu, mama selalu menganggap kamu salah, apa yang salah Saffana. Apa sebenarnya yang terjadi," Aksa terus memikirkan perubahan sikap sang mama kepada sang istri.

Aksa harus mengakui jika kadang-kadang pertengkaran Rachel yang membuat permasalahan terlebih dahulu. Aksa harus menganggap semua itu serius. Karena sikap mamanya benar-benar berubah 180 derajat kepada wanita yang sejak kecil dijodohkan sebenarnya kepadanya dan semua tiba-tiba tidak jadi.

Pernikahan mereka terjadi bukan karena perjodohan itu dan juga keinginan dari Rachel. Tetapi justru karena jebakan yang sudah diakui oleh Saffana.

***********

Rachel yang berada di kamar yang tidak bisa tidur bersandar di kepala ranjang. Adam yang sudah tertidur harus terbangun yang menyadari sang istri yang belum tidur.

"Ada apa Rachel?"

"Kenapa kamu belum tidur?" tanya Adam.

"Bagaimana aku bisa tidur. Jika Aksa lebih memilih Saffana di bandingkan aku," jawab Rachel.

"Apa yang kamu bicarakan, Saffana itu adalah menantu kamu dan bukan musuh kamu yang harus bersaing dengan dia," ucap Adam.

"Rachel coba kamu berpikir positif pada Saffana. Kamu hanya di pengaruhi dengan satu hal yang tidak benar dan membuat kamu menimbulkan rasa kebencian pada Saffana. Saffana anak baik-baik, dia tidak salah sama sekali. Jika kamu bisa membersihkan hati kamu, percayalah kamu akan melihat sisi baik dari Saffana," ucap Adam mencoba untuk memberikan arahan pada sang istri.

Rachel terdiam. Memang apa yang dia lihat beberapa tahun lalu sampai sekarang membuat Rachel tidak bisa percaya pada Saffana dan di tambah dengan adanya foto yang terlalu dekat dengan laki-laki yang sama.

"Sudahlah kamu lebih baik tidur dan jangan berpikiran aneh-aneh," ucap Adam yang kembali melanjutkan untuk tidur. Rachel masih diam dan tidak merespon apa-apa.

************

Malam terlewatkan, lagi yang cerah kembali tiba dengan udara yang begitu sejuk dan matahari yang sangat terik.

"Bunda pokoknya jika kak Aksa tanya tentang foto yang Saffana katakan Bunda harus mengatakan iya," ucap Saffana yang mengganggu Shofia di dapur dengan semua keinginan Saffana.

"Tapi kan Bunda tidak melakukan hal itu?" sahut Shofia sembari mengaduk sayur, sampai Saffana berdiri di depan Shofia agar Shofia melihat dia.

"Ihhhhhh, tapi pokoknya Bunda bilang saja iya..." tegas Saffana dengan suara permohonan yang begitu manja.

"Mengajari Bunda berbohong?" tanya Shofia dengan alis yang terangkat.

"Berbohong demi kebaikan bukankah tidak masalah," sahut Saffana dengan wajah cemberut.

"Bunda! Nanti jika Bunda jujur dengan kak Aksa. Kak Aksa akan berpikiran Saffana berbohong dan Saffana juga akan sangat malu dengan foto itu dan bagaimana jika kak Aksa juga nanti mengatakan kepada Aliyah. Nanti Aliyah marah bagaimana," ucap Saffana yang benar-benar cemberut sangat memohon kepada sang Bunda.

"Lalu kenapa tidak jujur saja?" tanya Shofia.

"Saffana malu Bunda, nanti Saffana di kira cewek yang sangat agresif!" jawab Saffana dengan merapatkan gigi.

Shofia tersenyum dengan memegang pipi Saffana.

"Baiklah! Bunda tidak akan mengatakan apa-apa kepada Aksa dan jika Aksa bertanya maka Bunda akan mengatakan apa yang kamu katakan. Bunda tidak ingin anak Bunda yang manis ini jadi tidak punya muka nantinya," ucap Shofia yang akhirnya luluh.

"Serius Bunda mau melakukan hal itu?" tanya Saffana tidak percaya. Shofia mengangguk.

"Janji!" Saffana mengacungkan jari kelingking.

"Janji!" sahut Bunda yang membuat Saffana tersenyum dan langsung memeluk Shofia.

"Bunda memang yang paling terbaik! Makasih Bunda sudah selalu menjadi penolong Saffana," puji Saffana yang merasa lega akhirnya bisa membujuk sang Bunda dengan mengajak Shofia untuk bekerja sama.

Tetapi percuma Saffana harus membujuk Shofia. Karena ternyata Aksa mendengar semua. Aksa berdiri di balik dinding. Tadi dia mau kedapur ingin mengambil minum. Namun mendengar suara cempreng Saffana yang membuat Aksa tidak jadi pergi. Eh ternyata Saffana dan Shofia bekerja sama.

Menggapai hal itu Aksa tersenyum miring dengan kedua tangan yang dilipat di dada. Aksa mendengus kasar dengan senyum yang penuh dengan arti.

"Tanpa aku bertanya pada bunda Shofia. Aku juga tahu Saffana. Jika itu kamu yang melakukannya," batin Aksa masih tersenyum tampak lebar. Aksa memang sangat senang. Jika Saffana melakukan hal kecil tersebut.

Aksa menghela nafas dan langsung pergi dari tempat itu, sebelum sang istri melihat dia dan bisa-bisa Saffana kembali malu.

"Saffana ada Aksa!" ucap Shofia yang ternyata sempat melihat kepergian Aksa.

"Di mana Bunda!" Saffana dengan cepat melepas pelukan itu yang panik yang melihat di sekitarnya dan tidak menemukan Aksa lagi.

"Bunda hanya bercanda," sahut Shofia.

"Issss Bunda, bikin Saffana jantungan saja!" ucap Saffana memegang dadanya. Shofia tersenyum memegang pipi Saffana.

"Ternyata pengantin baru ini masih malu-malu," ucap Shofia.

"Apa sih Bunda," sahut Saffana yang memang sangat malu saat sang Bunda menggoda dia yang membuat pipi itu merah merona seperti kepiting rebus.

"Gengsi itu hal biasa dan itu sangat manis dalam pernikahan. Kamu dan Aksa jalani semua dengan baik dengan versi kalian berdua dan jangan memaksakan apa-apa. Karena Bunda percaya kalian berdua mempunyai cara sendiri untuk pernikahan kalian," ucap Shofia yang memberikan sedikit nasehat. Saffana hanya diam saja.

Shofia memang melihat Aksa dan sengaja tidak mengatakan kepada Saffana. Karena Shofia tidak ingin membuat Saffana khawatir dan Shofia juga yakin Aksa pasti sudah mendengar cerita mereka berdua.

*********

Aksa dan Saffana yang berada di dalam mobil dengan Aksa yang menyetir.

"Di supermarket mana?" tanya Aksa.

"Yang belokan kekanan dan nanti ada di ujung, Bunda biasa belanja di sana," jawab Saffana.

"Baiklah!" sahut Aksa.

Saffana memang mendapatkan tugas dari Shofia untuk berbelanja ke supermarket. Aksa juga mengantarkan Saffana. Karena sangat tidak mungkin membiarkan Saffana pergi sendiri.

Aksa dan Saffana yang sudah berada di supermarket yang mulai berbelanja dengan Aksa mendorong troli belanjaan dan sementara Saffana memasukkan bahan makanan ke dalam keranjang yang sebelumnya sudah ditulis oleh Shofia.

Saffana dan Aksa seperti pasangan suami istri yang sangat harmonis, pengantin baru yang belanja untuk pertama kali setelah mereka menikah.

Saffana dan Aksa yang sekarang sedang berada di rak buah dengan Saffana yang memilih beberapa buah dan juga menimbangnya. Namun tiba-tiba Saffana melihat ada buah ceri dan langsung mengambil dengan cepat.

"Kak Aksa buah ceri," ucap Saffana dengan spontan memberikan pada Aksa dengan semangat.

Namun Saffana menyadari jika dia berlebihan yang membuat dia malu sendiri dengan memejamkan mata dan reaksi Aksa juga kaget dengan Saffana yang tiba-tiba mengatakan hal itu dan apalagi memanggil Aksa dengan sebutan kakak.

Ekspresi Aksa hanya menaikkan kedua alis yang masih terus melihat ekspresi Saffana yang terlihat salah tingkah.

"Hmmm, maksud ku, kamu tidak mau sekalian ambil buah ceri. Karena mumpung lagi masuk. Biasanya buah ceri sangat sulit ada," Saffana dengan gugup yang langsung mengubah kata-katanya yang tidak ingin Aksa berpikiran apa-apa.

"Baiklah!" sahut Aksa mengambil dari tangan Saffana dan memasukkan ke dalam keranjang dengan Aksa tersenyum tipis dan Saffana dengan cepat berbalik badan yang salah tingkah mengalihkan dengan kembali memilih buah.

"Ya ampun Saffana kamu kenapa sih spontan seperti itu, bagaimana jika dia berpikiran yang tidak-tidak nanti," Saffana bergerutu sendiri di dalam hati yang benar-benar sangat malu pada sang suami.

Bersambung

1
ayudya
ya author, tapi rujukan mereka kembali tapi di saat anak merela lahir.
Nafsiah
Di tunggu kaa up selanjutnya tapi jgn lama" yaa 🥰🥰🥰🥰tetap semangat 💪💪💪
Nita Safitri
ending nya kok jdi gini ya
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Tetap semangat berkarya kak 👍👍💪💪
makasih banyak ❤️❤️😘😘
Ira Tri puspita
yah knp tidak sesuai harapanku
Widi Widurai: akan ada lanjutan nya kak sptnya. cm djudul yg berbezaaa
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Baru sekarang ngakuin bayi Saffana adalah anak kamu Aksa
ish ish ish semoga saja setelah sampai ditanah suci ,Saffana mendapatkan jalan yg terbaik untuk RT nya
kalau AQ berharap semoga Saffana n Aksa bisa bersatu lagi😘
tetap semangat berkarya kak 👍👍🥰🥰💪💪
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
duh aduh Aksa Aksa
Tu kan, Saffana sangat kecewa sama kamu
Minta maaf perlahan lahan
gak usah maksa

Saffana bukan lagi istrimu karena kamu sudah menjatuhkan 2 talak

tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
Bivendra
mmg ulah arifan lokal ni yaa
Bandar Jayalampung
cerdas kamu aliyah
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Aksa..... sukurin...jadi laki gampang banget ngucap talak
Menyesal pun terlambat
Saffana udah pergi
Siti Sa'diah
asalna syedih pas baca sudah sadar dari kolam jadi gakgik😁semangattt kk othor🥳🥳
ayudya
suruh saffana pergi jauh Thor, jangan tinggal di tempat bunda nya.
Bandar Jayalampung
Arif itu iblis jahat . doa pho. kasian safana . jgn buat safana lulih dulu ya Thor biarin Aksa brjuang untuk mendapatkan safana
Widi Widurai
sudah ku duga. emang arief ini sengaja. krn sejak awal rada ganjal aja kaya banyak skali kebetulan kebetulan. seolah disengaja. buat salah paham
ayudya
ceraikan saja Thor, abis melahirkan tes DNA biar aska menyesal seumur hidup.
ayudya
arif hadir terus, siapa yg tidak curiga.
ayudya
karena vonis dokter itu aska berubah.
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
Astagfirullah..Aksa
ingat baik2 apa yg kamu ucapkan
kamu akan menyesal sampai kapanpun
Dan Saffana sudah sangat jauh darimu
Aksa sangat mengecewakan 🤬🤬
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾: Ternyata ilmu Aksa hanya secetek air saja
belum begitu dalam
Ish ish ish ish kalau kamu udah tau kebenarannya nanti
Jangan kan kau ingin melihat anak
Bertemu dgnmu, Safana gak kan sudi

Tetap semangat berkarya kak 👍👍😘😘❤️❤️
total 1 replies
Bandar Jayalampung
buat Aksa nyesel nhejer safana sampe keubun ubin goblok tolol. Aksa 🔥😡
Widi Widurai
waw. bagus deh. laki labil kaya aksa buat apa. arief maju di depan kl jadi talak 3 hehehe.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!