Keyla Lovania Anderson

Setelah perbincangan para lelaki di atas rooftop di sinilah mereka berada di parkiran bersama 3 ciwi siapa lagi kalau bukan Keyla, Fitri dan juga Vania

Hubungan ketiga ciwi itu sudah semakin dekat saja, padahal baru hari ini mereka bertemu dan berkenalan

"Sayang ayo balik, biar ku antar" ucap Calvin pada Keyla

"Iya... tunggu sebentar yah" balas Keyla

"Fitri... kamu pulang sama siapa?" tanya Keyla pada Fitri

"Eum... aku gak tau Key, aku udah suruh jemput sama supir tadi, tapi katanya ban nya kempes"

"Kalau Vania pulang sama siapa?" tanya Keyla lagi pada Vania

"Eum, biasanya aku pulang bareng ojek online, tapi hari ini aku gak ada uang jadi nya mungkin aku jalan kaki saja, deket kok" balas Vania sambil tersenyum tulus

Sedangkan David dan Alex sudah saling pandang seakan pikiran mereka tertuju pada satu arah

"Ekhem... Lex anterin aja lah Fitri pulang, gue anterin Vania gimana?" tawar David

"Kamu mau gak fit? Vania?" tanya Keyla pasa mereka berdua

"Ck, sebenarnya gue males sama kekunyuk satu itu tapi it's okaylah" balas Fitri

"Nia??" panggil Keyla, bagi Keyla mungkin panggil Vania dengan nama Nia itu lebih simple aja

"Eum, apa gak membebankan kalian?" tanya Vania merasa tak enak

"Gakpapa kok, yuk lha gas kita pulang" ujar Alex pada mereka

Keyla di bonceng oleh Calvin, Alex dengan Fitri dan Vania dengan David

Keyla dan Calvin yang terus bersenda gurau di atas motor lain hal nya dengan 2 pasangan itu, siapa lagi kalau bukan David Vania dan Alex Fitri. Eh bukan pasangan ya guys tapi masih calon hehe

Alex dan David seakan belum ada topik untuk membuka obrolan, dan saat berada di persimpangan jalan mereka pun berpencar karena jalan kerumah mereka tidak searah, Calvin yang ke arah kanan, Alex lurus dan David ke kiri

"Kak Cal itu di depan lagi bentar" tunjuk Keyla pada Calvin

Setelah sampai, "Kamu tinggal di sini sayang?" tanya Calvin

"Iya kak... kenapa?" tanya Keyla bingung

"Bukan nya itu rumah keluarga Anderson? rumah kalian hanya berjarak sedikit"

"Eumm yang itu, emang ada apa dengan keluarga Anderson?" tanya Keyla seolah penasaran

"Kamu mau ngomong di luar atau suruh aku masuk sayang hem?"

"Oh iya ya hehe... ayo masuk dulu kak... maaf yah rumah nya gak terlalu besar" tak enak Keyla pada Calvin

"It's okay sayang" ucap Calvin dengan lembut

"Kakak duduk di sofa aja dulu yah, aku buatin kopi, susu teh atau apa?"

"Air biasa aja sayang"

"Tapi itu tidak ada dalam daftar yang aku sebutkan kak Cal" gemas Keyla pada kekasih nya ini

"Haha, baiklah, kakak minta teh saja oke?" tertawa Calvin setelah berhasil menggoda Keyla

"Siap komandan, tunggu sebentar ya"

Calvin pun anteng duduk di atas sofa sambil menunggu kekasih nya, sesekali mata nya melirik isi rumah ini

'Rumah yang bersih dan rapi tapi kenapa tidak ada foto sama sekali, hanya ada hiasan dinding saja' batin Calvin

"Kak.... " panggil Keyla tiba-tiba

"Eh sayang.... kenapa hem?" terkejut Calvin karena kedatangan Keyla yang tiba-tiba

"Kakak lihatin apa?" tanya Keyla sambil menaruh teh yang sudah di siapkan dan mendudukkan diri di sofa depan Calvin

"Ah... kakak lagi lihatin rumah ini, eum kakak lihat kenapa tidak ada foto satupun di dinding?"

"Eum itu.... dulu Key tinggal sama nenek, lagian rumah kita kecil kak jadi gak ada sempat untuk foto, dan nenek udah tiada sudah lama" ucap Keyla pelan sambil mencari alasan dan untung nya Calvin percaya akan ucapan nya

"Maaf sayang... maaf kalau kakak buat kamu sedih, kakak gak sengaja" sendu Calvin merasa bersalah

'Bukan kakak yang merasa bersalah tapi Key... maaf Key belum bisa jujur pada kakak, belum waktunya Key untuk jujur, dan semoga kakak bisa mengerti suatu saat alasan Key menutupi kehidupan asli Key, maaf kak maaf' batin Key sendu

"Hey sayang, kenapa hem kenapa? apa pertanyaan kakak tadi membuat kamu sedih? maaf sayang maaff.... " lirih Calvin merasa bersalah

Setelah sadar dari lamunan nya, Keyla terkejut dengan Calvin yang bersimpuh di bawah nya dengan menggenggam tangan Keyla

"Eh kak apa yang kakak lakukan ayo berdiri" kaget Keyla pada Calvin

"Maafin kakak dulu sayang" lirih Calvin

"Kak apa yang kakak katakan? Key gakpapa, tadi Key hanya melamun saja, kakak gak salah, wajah kalau kakak tanya kayak gitu, kalau Key di posisi kakak Key juga pasti akan bertanya seperti itu, jadi jangan merasa bersalah ya kak" ucap lembut Keyla sambil menangkup pipi Calvin

Calvin yang mendengar tuturan lembut dari Keyla terasa nyaman dan langsung memeluk Keyla dengan erat

"Maaf sayang maaf.... " lirih Calvin

"Udh hustt.... udah ya kakak gak salah" ucap Keyla pelan sambil menepuk pelan punggung Calvin

"Ayo di minum Teh nga, nanti dingin lho teh nya"

"Ah iya, kakak sampai lupa hehe"

Mereka berdua pun berbincang santai dan Calvin pun memutuskan untuk pulang karena papa nya pasti mencari nya nanti

"Kakak pulang dulu yah.... besok kakak jemput okey?"

"Okeyy"

"Haha yasudah kakak pulang dulu... bye" tertawa Calvin sambil mengacak gemas kepala Keyla. Keyla pun melambaikan tangan nya

Setelah tak terlihat, Key pun pergi menuju mansion menggunakan motor nya, yang sudah di bawakan oleh Calvin tadi

"Eh nona, sudah pulang?" tanya satpam pada Keyla

"Iya paman, boleh buka kan gerbang"

"Baik nona"

"Terima kasih paman" ujar Keyla sambil tersenyum manis

"Sudah tugas saya nona"

Keyla pun langsung masuk ke dalam mansion setelah meletakkan motor nya di bagasi

"Selamat sore nona" sapa bibi pelayan

"Sore bi.... apa Om Gerald sudah pulang?" tanya Keyla pada bibi

"Sudah non, tuan ada di atas" ucap bibi

"Makasih ya bi"

"Sama-sama non"

Keyla pun melangkah menuju kamar om Gerald

Tok... tok... tok

"Om... apa om di dalam?" panggil Keyla

"Masuklah sayang, om di dalam"

Ceklek

"Om... om mau kemana? rapi seperti ini?" tanya Keyla pada lm Gerald

"Om akan ke luar negeri sayang, ada urusan yang harus om kerjakan di sana" balas om Gerald

"Berapa lama om?" tanya Keyla pelan

"Mungkin sekitar seminggu atau ndak lebih.... tapi om usahakan pulang cepet hem... " ucap lembut om Gerald karena om Gerald tau kalau Keyla tidak mau di tinggal sendiri, karena rasa trauma di tinggal apalagi keluar negeri membuat dia terus terbayang akan kejadian waktu itu