Anak Kembar Genius Milik Mafia

"Kami bisa mengalahkan mereka bersamaan Kak Gracella tidak sadarkan diri dan mengalami koma karena racunnya menyerang pembuluh." Jawab dokter Maria.

"Berapa lama sadarnya?" Tanya Marcell dengan perasaan bersalah.

"Hampir sebulan." Jawab dokter Maria.

'Gracella, Aku berjanji akan melindungimu dan juga ketiga anak kita. Apapun yang kamu minta Aku akan turuti tanpa banyak protes dan tidak lagi mengatakan yang menyakiti hatimu.' Ucap Marcell dalam hati.

"Uhuk ...Uhuk ... Uhuk ..."

Ketika Marcell ingin berbicara tiba - tiba Gracella batuk - batuk membuat Marcell tidak jadi berbicara. Marcell melihat Gracella kembali mengeluarkan darah berwarna hitam pekat.

"Racunnya belum sepenuhnya hilang tapi setidaknya nyawanya tertolong." Ucap dokter Maria.

"Kenapa tidak semuanya dihilangkan?" Tanya Marcell.

"Tubuhnya sangat lemah jadi tidak bisa langsung dikeluarkan semuanya terlebih Kak Gracella sudah lumayan banyak mengeluarkan darah." Jawab dokter Maria.

"Setelah ini Kak Gracella perlu transfusi darah." Sambung dokter Maria.

"Stock darahnya adakan? Apakah kurang?" Tanya Marcell.

"Stock darahnya kebetulan ada dan sudah cukup." Jawab dokter Maria.

"Syukurlah. Semua yang dibutuhkan Gracella tolong katakan padaku walau sulit katakan saja." Ucap Marcell.

Marcella yang sejak tadi terdiam sangat terkejut dengan apa yang barusan di dengarnya. Pasalnya Kakak kembarnya tidak pernah mengucapkan kata tolong kecuali orang yang lebih tua darinya itupun hanya mengatakan ke keluarga besarnya.

"Baik." Jawab dokter Maria.

"Sudah selesai dan sekarang angkat Kak Gracella." Sambung dokter Maria.

Marcell hanya menganggukkan kepalanya sambil mengangkat tubuh Gracella. Sedangkan Marcella yang sejak tadi memegang jubah handuk yang masih baru langsung berdiri kemudian memakaikan jubah handuk ke tubuh Gracella.

'Melihat tubuh Gracella membuat adik kecilku berdiri dengan tegak padahal sudah bertahun - tahun adik kecilku tidur. Kalau bangun itu juga karena mimpi melakukan hubungan suami istri waktu pertama kali kami melakukannya di hotel.' Ucap Marcell dalam hati sambil berusaha menghilangkan pikiran mesumnya.

Marcel berjalan ke arah ranjang kemudian membaringkan Gracella dengan perlahan dimana Gracella masih setia memejamkan matanya.

Marcell mengambil tissue kemudian men lap bibir Gracella yang masih ada sisa darah hitam tanpa ada rasa jijik sedikitpun hingga bersih.

Marcell kemudian duduk di kursi dekat ranjang dan melihat dokter Maria memasang infus ke tangan kiri Gracella sedangkan Marcella memasang botol yang berisi darah dan menancapkan ke tangan Gracella.

'Melihatmu seperti ini membuat hatiku sangat sakit.' Ucap Marcell.

Marcell yang tidak tega keluar dari ruang perawatan dan melihat Michael bersama Sandra yang masih mengobrol. Ketika melihat Marcell ke dua orang tuanya menghampiri Marcell untuk menanyakan keadaan Gracella.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Sandra.

"Masih belum sadar dan sebagian racunnya sudah hilang." Jawab Marcell dengan wajah sendu.

"Semoga segera sadar." Ucap Sandra penuh harap.

"Amin, Mom." Jawab Marcell penuh harap juga.

"Oh ya ke tiga adikmu Marbella, Markus dan Martinus besok pagi datang bersama dokter Adrian untuk membawa penawar racun. Agar racun yang ada di tubuh Gracella hilang." Ucap Michael.

"Marcell sangat senang jika Gracella sadar." Ucap Marcell.

Ke dua orang tuanya tersenyum begitu pula dengan Marcell kemudian mereka terdiam dan sibuk dengan pikiran masing - masing.

"Oh ya, Dad. Untuk sementara ini kita buat pukulan ke Veni dan Brandon yaitu mengakuisisi perusahaan milik orang tua Gracella agar tidur mereka terganggu." Usul Marcell setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Daddy setuju kebetulan di mobil Daddy ada laptop." Ucap Michael.

"Kalau begitu Aku akan mengambil laptopnya." Ucap Marcell.

"Ok." Jawab Michael sambil menyerahkan kunci mobil ke Michael.

"Oh ya, Mommy dan Daddy pulang atau menginap di rumah sakit?" Tanya Marcell sambil menerima kunci mobil.

"Sudah malam jadi kami tidur di ruang perawatan sambil melihat keadaan cucu kami sekalian melihat keadaan Gracella." Jawab Sandra.

"Kalau begitu Mommy dan Daddy masuk ke dalam ruang perawatan sekalian istirahat." Ucap Marcell.

"Baik."Jawab ke dua orang tuanya dengan singkat.

Kemudian Marcell berjalan ke arah lift sedangkan Michael dan Sandra masuk ke dalam ruang perawatan untuk melihat keadaan Gracella dan Grace.

"Calon menantu kita sangat cantik, baik wajahnya maupun hatinya." Ucap Sandra sambil tersenyum dan menatap wajah Gracella.

Walau terlihat pucat namun Gracella masih terlihat cantik. Sedangkan Michael hanya menganggukkan kepalanya dan menatap Gracella sekilas kemudian kembali menatap Sandra.

"Tapi lebih cantik istriku baik luar maupun dalam." Ucap Michael sambil tersenyum dan menatap wajah cantik istrinya.

"Daddy ternyata gombal ya." Ucap Sandra sambil menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya dan tangan kanannya memeluk pinggang Michael.

"Daddy tidak gombal tapi pada kenyataannya kalau Mommy sangat cantik." Ucap Michael sambil membalas memeluk pinggang istrinya.

"Aduh Daddy dan Mommy, kalau mau romantisan jangan di depan kami lebih baik di mansion." Pinta Marcella sedangkan Putri hanya tersenyum melihat keromantisan sepasang suami istri.

"Makanya nikah jadi kamu tidak iri melihat keromantisan kami." Celetuk Michael.

"Marcella masih belum ada keinginan untuk menikah." Jawab Marcella.

"Ke dua kakakmu sudah mempunyai 3 anak kembar di mana Kakakmu Mike sudah menikah dan Kakakmu Marcell sebentar lagi menikah jika Gracella sudah sadar. Masa kamu belum ada keinginan menikah?" Tanya Michael.

"Belum ada yang cocok, Dad." Jawab Marcella.

"Kamu itu sangat cantik dan siapapun tidak akan menolak pesonamu terlebih kamu putri terkaya di negara ini plus belum lagi kamu mempunyai pekerjaan bagus." Ucap Michael.

"Tapi kalau belum ada yang cocok masa dipaksakan, Dad?" Tanya Marcella.

"Memang kriteria pria idaman kamu seperti apa?" Tanya Michael penasaran begitu pula dengan Sandra.

"Marcella ingin menikah dengan seorang Putra Mahkota yang ada di drama Korea di mana Putra Mahkota itu sangat tampan dan pintar bela diri." Jawab Marcella sambil membayangkan wajah Putra Mahkota yang ada di drama Korea.

"Aduh Marcella, kita ini berada di abad dua puluh satu dan cerita itu hanya ada di drama Korea jadi bagaimana mungkin kamu menikah dengan Putra Mahkota." Ucap Sandra sambil memijat keningnya yang tidak pusing.

"Iya sih. Tapi saat ini Marcella belum ingin menikah. Nanti kalau ketemu jodohnya barulah Marcella akan mengatakan ke Mommy dan Daddy." Ucap Marcella.

"Oke." Jawab ke dua orang tuanya yang tidak bisa memaksa Marcella.

"Jangan sering nonton drakor nanti masuk ke dunia masa lalu yang ada kerajaan dan bertemu dengan Putra Mahkota." Celetuk Michael.

"Tidak apa - apa Dad. Nanti Marcella akan membantu Putra Mahkota untuk menjadi Raja di mana Marcella nantinya menjadi Ratu dan tidak ada selir karena Marcella sangat membenci pria yang menikah lebih dari satu." Jawab Marcella.

"Marcella kok bicaranya seperti itu? Itu tidak mungkin kamu bisa masuk ke dunia masa lalu yang ada kerajaan." Ucap Sandra.

"Hehehehe ..." Tawa Marcella.

"Oh ya Dad, Mom. Marcella bulan depan di kirim di kota tua." Ucap Marcella mengalihkan pembicaraan.

"Apa?" Tanya orang tuanya dengan serempak.