NovelToon NovelToon
Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Bukan Dia Tapi Aku Lawanmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bepergian untuk menjadi kaya / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Aku Rena Natasya lahir dalam ketidakmampuan,,
tapi aku memiki teman yang baik,,
kami terjebak dalam cinta segitiga.
Akhirnya aku mengalah.
aku mengira temanku akan hidup bahagia, melihat kesedihannya aku tidak bisa tinggal diam.
"kamu harus berhadapan denganku,,!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32

"Jangan marah jerry, kalau yang ini, nanti aku kasih kamu komisi"

"Ya, ya, cepat katakan."

"Aku lagi cari toko di mall atau ruko di pinggir jalan yang sering di lalui orang - orang, yang ada parkiran juga.

Rencananya, saya hendak membuka toko perhiasan. Sekalian mempublikasikan lebel perhiasan saya di negara ini."

"Ohh itu, gampang masalah itu, saya ada teman bekerja dalam penjualan rumah dan toko."

"Ngomong - ngomong kamu sudah ada tempat tinggal? Biar sekalian di cariin."

"Sudah ada, dekat dengan kantor  C, yang sekarang saya bekerja sama dengan mereka."

"Baiklah, nanti saya kabari lagi jika pesananmu sudah di temukan"

Aku melihat jam, sudah sore. Sebelum aku melanjutkan menyelesaikan desain ini, mending aku masak dulu buat makan malam.

Aku turun ke bawah, melihat - lihat apa yang enak untuk aku masak sore ini.

Wah, buat tumis ayam mentega aja dah, sama masak jamur enoki campur udang.

Tak berapa lama aku selesai memasak ayam dan jamur. Tapi nasi dalam rice cooker belum mateng.

Ya, aku cuci piring yang kotor aja, nunggu nasinya mateng.

Karena ke asikan kerja aku lanjut sekalian bersihin semua dapur sekalian lantainya.

Jarang - jarang juga aku bisa bersih - bersih karena sibuk di ruang belajar dan di luar rumah.

Terkadang ada niat hati ingin menyewa mbak -mbak yang bisa bantu - bantu di rumah. Tapi kadang saya juga jarang makan di rumah.

Setelah selesai bagian dapur saya lanjut ke bagian depan, biar sekalian pikirku.

Sebelum aku bersiap untuk makan malam, aku cek dulu pagar apakah sudah terkunci.

Karena terkadang lupa kalau sudah asyik bekerja pasti langsung tidur. Jadi harus di cek dulu.

Selesai semua aku kembali ke dapur untuk makan, karena nasinya sudah mateng juga.

Hmm, enak juga masakanku. Selesai makan malam aku kembali membersihkan piring bekas makanku, karena kalau tidak di bersihkan akan mengundang tikus - tikus masuk karena mencium aroma bekas makanan sisa.

Sebelum aku naik, aku menyalakan lampu luar dan taman. Dan setelahnya aku naik ke atas untuk melanjutkan pekerjaanku yang tertunda.

Sampai di atas, aku langsung memeriksa ponselku. Ternyata ada pesan baru.

"Natasya, minggu depan ada pameran perhiasan. Kamu harus datang karena beberpa perhiasan hasil desainmu akan di tampilkan" Pesan dari pak James.

"Baik pak, besok kalau ada waktu saya ambil undangannya ke kantor bapak."

"Tidak perlu, karena asisten saya sudah mengantarkannya ke rumahmu, mungkin sebentar lagi dia sampai"

"Baik pak, terima kasih"

"Sama - sama,  ngomong - ngomong jika kamu tidak ada partner untuk pergi ke sana, bisa dengan saya."

"He, he, makasih pak, nanti saya kabari. Lagian masih minggu depan toh, mana tau saya bertemu teman lama yang bisa di ajak."

Timpalku sedikit bercanda.

"Baiklah, baiklah, he he, walau saya berharap anda mau bersama saya pergi, tapi jika ada teman lain tidak apa - apa."

"Iya pak, sekali lagi terima kasih pak,"

Tin, tin !

"Nah itu mungkin asisten anda , saya turun dulu pak, bay"

"Ok, bay"

Kemudian aku sedikit berlari kebawa untuk melihat siapakah yang datang.

"Hallo nona " sapanya saat aku sudah membuka pintu.

"Hallo pak Dimas, ngantar undangan ya?" Tanyaku langsung.

"Oh, pak james sudah memberitahu ya?"

"Iya" ucapku sambil berjalan ke arah pagar. Aku hendak membuka pagar, tapi dia memotong.

"Tidak usah di buka mbak, dari sini aja langsung. Ini surat undangannya" Ucapnya.

Ya pintu pagar rumahku tidak tinggi, dan cuma memakai terali besi yang bisa menyodorkan apa - apa dari luar.

"Ok. Baiklah, terima kasih pak Dimas" ucapku.

"Sama - sama nona" ucapnya tersenyum.

Kemudian dia langsung naik ke mobilnya dan pergi.

1
aca
rasain itu akibat egois si bella nolong temen pake pamrih makan itu Rio cinta gk bs di paksa woy egois jahat
Indra Maulana
bagus
Alletaa
sudah mampir Thor,
kunjungi karyaku jga
Rhisna
kayanya Daniel juga menyukai Rena tpi karna gengsi dia gk mau ungkapon persaaannya🤣
M Nazfar Habzi
mana lanjutannya
Dewi Harefa: tiap hari up date ya, makasih dah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!