NovelToon NovelToon
Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Diam-Diam Cinta / suami ideal
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: rock star

Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...

sorenya bertengkar malamnya bertunangan.

Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.

Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.

Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?

Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?

Baca selengkapnya!!

Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...

Happy reading all🥰💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

nona

Kevan masih setia mendengar selen bercerita dengan seksama, entah apa yang diceritakan oleh selen, Kevan tidak mengerti namun ia tetap mendengarkan.

Setiap selen mengisi gelas dengan bir dan akan meminumnya, Kevan lebih dulu mengambilnya dan menggantinya dengan air putih, barulah Kevan memberikannya pada selen.

"Aku tidak suka ada orang yang menghancurkan rencanaku, dia seperti hama, dan aku akan menepuknya," ucap Selen sambil melakukan gerakan menepuk, seolah-olah ada hama di depannya.

Kevan melirik jam Arloji yang terlilit di tangannya yang sudah menunjukkan hari sudah hampir lewat, dan tubuhnya juga membutuhkan istirahat, terutama wanita yang berada di depannya. Sedari tadi Selen tidak berhenti minum, padahal yang diminum hanya air putih biasa.

Namun tetap saja tidak bagus untuk tubuh karena bisa menyebabkan kembung.

Kevan mendesah kecil, "Selen di mana rumah mu? Aku akan mengantarmu."

"Rumah? Rumah apa? Aku aja g tau apa arti rumah yang sebenarnya. Rumah itu tempat untuk tinggal dan kembali, ya? Atau hanya sekedar tempat untuk menaungi diri?"

Pandangan Kevan berubah menjadi empati. Entah apa yang terjadi pada kondisi yang dianggap rumah baginya, pasti ada alasan tersendiri mengapa Selen berbicara seperti itu.

Mata Kevan otomatis tertuju pada tas milik Selen yang berada di atas meja. Kevan tau ini tidak sopan. Namun ini satu-satunya cara agar ia bisa menghubungi seseorang yang Selen kenal.

Ia mengambil ponsel milik Selen lalu membuka daftar nomor kontak darurat, ia menemukan satu-satunya kontak yang dinamai 'pengawal'

Mungkin itu pengawal pribadi milik Selen, lantas Kevan menghubungi nya.

"Halo"

"Anda bukan nona Selen. Siapa anda?" Ucap di sebrang sana, suaranya serak dan terdengar seperti sedang khawatir.

"Begini, saya sedang bersama nona mu itu. Saat ini dia sedang mabuk, bisakah kamu memberikan alamat tempatnya tinggal? Saya akan mengantarnya."

"Saya akan menjemputnya."

"Ba-" belum sempat Kevan menyelesaikan kalimatnya, sambungan terputus secara sepihak dari pengawal itu.

"Pengawal serasa pacar kali ya," gumamnya.

Saat berbicara dengan pengawal tadi, Kevan tidak lagi mendengar suara Selen, ternyata ia tertidur. Kevan menatapnya lamat-lamat memandangi gadis yang berada di depannya yang kini berwajah memerah semerah tomat ceri kesukaannya, wajahnya damai jika sedang tertidur, beda lagi saat pertama Kevan bertemu dengannya. Kala itu wajahnya sendu.

"Nona."

Gertakan itu berasal dari pria yang baru saja datang, sepertinya pengawal Selen. Tapi mengapa penampilannya tidak mencerminkan seorang pengawal pada umumnya yang selalu memakai pakaian hitam atau formal dengan kacamata hitam. Orang itu memakai kaus hitam lengan pendek dan celana pendek. Orang-orang akan mengira pengawal itu sebagai kekasihnya kalau seperti itu.

"Jangan berisik, dia sedang tertidur," ujar Kevan.

Lantas pengawal itu mendekat pada Selen, hendak ingin memangku nya namun dicegah Kevan.

"Heh heh. Kamu mau ngapain?"

"Saya mau mengerjakan apa yang seharusnya saya kerjakan."

"Tunggu dulu," Kevan menatap pengawal itu dari atas sampai bawah. "Kamu beneran pengawalnya Selen?"

"Anda pikir saya siapanya?"

"Dari penampilan kamu sepertinya lebih cocok sebagai kekasihnya."

"Jika menurut kamu seperti itu maka itu benar," tidak ingin berlama-lama, pengawal itu langsung menggendong Selen.

"Kai.."

"Iya, ini saya nona. Anda bersama saya."

Kevan melihat mereka menjauh dan meninggalkan dirinya seorang.

****************

*kai ketika dinas jagain nona nya.

...****************...

Remang-remang Vyora melihat sekelilingnya dengan interior berwarna putih dan wangi ruangan yang berbeda dengan miliknya. Ini bukan kamarnya.

Sekejap Vyora langsung terbangun dan tersadar bahwa ia sedang tidak di kamarnya. Ia mengucek dan mengerjapkan matanya beberapa kali, takut-takut ia salah lihat. Namun kenyataannya tidak. Ia benar-benar di kamar orang lain.

Vyora mengernyit kesakitan saat kepalanya tiba-tiba terasa sakit, ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Waktu itu aku minum alkohol trus ada laki-laki, siapa ya?

Raka?!

Vyora cepat-cepat berdiri dan menuju kamar mandi untuk melihat keadaan tubuhnya, ia takut Raka melakukan sesuatu padanya saat ia tidak sadarkan diri.

Ia berkaca pada cermin yang ada di dalam kamar mandi, penampilannya acak-acakan. Namun ia tetap bersyukur karena tubuhnya masih sama seperti sebelumnya. "Untung aja aku ga diapa-apain, atau aku yang..... Tidak tidak tidak. Ga mungkin."

Ga ada yang tau kamu melakukan apa semalam Vyora.

Setelah memastikan tubuhnya aman-aman saja, lantas Vyora keluar dan mencari jam untuk mengetahui berapa lama ia tertidur di sini.

Ia melihat jam weker berada di atas nakas, kemudian ia melihatnya. Waktu menunjukkan pukul 11.00 siang. "Lama banget aku tidur, pantes aja ku pusing. Apa ini juga efek alkohol?," gumamnya.

Layar interkom kecil yang berada di dekat pintu tiba-tiba berbunyi memunculkan pesan video di dalamnya. Vyora mendekat untuk melihatnya.

"Hubungi saya ketika kamu sudah bangun," layar itupun mati.

Udah? Cuman gitu doang? Lah.

Dia gila atau apa.

Lantas Vyora mencari ponselnya.

Ternyata ponsel miliknya tergeletak di samping bantal yang Vyora tiduri bersama dengan kartu kredit yang entah milik siapa.

"Kartu kredit siapa? Perasaan punya aku di rumah," gumamnya.

Vyora kembali heran saat ia menghidupkan ponselnya, daya baterai ponselnya penuh. Seingatnya tadi malam ponselnya mati setelah mencoba menghubungi abangnya, Vyora juga tidak ingat ia mencharger ponselnya. Mengapa tiba-tiba sudah penuh. Atau Raka yang sudah mencharger nya? Dan kartu kredit ini?.

Vyora dengan cepat menghubungi Raka. Jika ingin tahu jawabannya, maka Vyora harus menghubungi orangnya langsung.

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Rey
Gak akan mau Raka batalin pertunangan mereka.
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
Rey
Wah Raka, kamu di akuin Ayah ma Vyora 😆
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.
Rey
Ada yang tengah di landa api cemburu.
Rey
Sekolah elit, emang keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!