NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG 2

SANG DEWA AGUNG 2

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Harem / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Doom

Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyelidikan 3

Disisi lain Ryu sambil berjalan menarik semua tumpukan mayat tersebut dengan santai.

Setelah sampai tangga awal mereka turun dimana tumpukan mayat tersebut sudah habis, Ryu kembali menuju ke arah rombongan Wu Tian seraya menikmati perjalanannya mengambil tumpukan mayat yang di depan mereka sebelum berpisah.

Beberapa saat kemudian di dalam ruang bawah tersebut tumpukan mayat semakin kedalam semakin sedikit dan nampak rombongan Wu Tian sedang menatap sebuah pertarungan.

Didalam areal pertarungan dua kubu tersebut terdapat 2 sosok wanita bersama Kultivator yang lain sedang melawan 5 sosok Pria paruh baya.

" Dasar orang tua hina." Ucap wanita bergaun merah tersebut kepada kelima Pria paruh baya di depan mereka.

"Kalian hanyalah sampah dan tidak layak mendapatkan apapun di dalam ruangan ini." Ucap Pria paruh baya sambil menatap mereka penuh nafsu.

" Tenanglah manis... Kami akan menghabisi kalian sebagai penutup sebelum kita bersenang-senang" Ucap Pria paruh baya yang lain sambil memegang dagunya menjilati bibirnya sendiri.

" Wuush."

Salah satu Pria paruh baya melompat maju ditengah para Kultivator yang lain.

" Traaang... Traaang... Traaang... Traaang."

Suara benturan pedang Pria paruh baya tersebut bertemu dengan pedang para Kultivator lainnya.

" Wuush."

Tekanan Elemen Angin dari Pria paruh baya tersebut mengenai puluhan para Kultivator lain.

" Kraaack... Kraaack... Kraaack." Tubuh para Kultivator langsung remuk dan mati seketika.

Melihat kejadian itu, kedua wanita yang tersisa menyerang Pria paruh baya tersebut dengan sekuat tenaga.

" Wuush... Bboooom... Bboooom." Tubuh kedua wanita tersebut membentur dinding Goa.

" Uhuuk." Kedua wanita tersebut memuntahkan darah segar.

Pria paruh baya itu pun melompat langsung menotok kedua Wanita tersebut.

"Hahahaha... Sepertinya aku yang terlebih dahulu bersenang-senang." Ucap Pria paruh baya itu tersenyum lebar kemudian membaringkan kedua wanita tersebut.

"Saudara... Silahkan ambil gadis yang satunya ini." Ucap Pria paruh baya kepada salah satu rekannya.

Pria paruh baya itu pun melancarkan aksinya seraya merobek pakaian dari salah satu wanita tersebut yang kini tampak kulit putih bersih membuat Pria tua tersebut tak kuasa lagi menahan diri.

Daru kejauhan Wu Tian yang melihat aksi tersebut tak tahan lagi lalu melesat capat dengan serangannya.

" Wuush.... Bboooom."

Tekanan gelombang air dari Pedang Biru milik Wu Tian tepat di Dada pria paruh baya tersebut membuat tubuhnya terpental beberapa meter dari kedua wanita yang sudah tidak berdaya tersebut.

"Kurang ajar... Berani sekali mengganggu kesenanganku!" Ucap Pria paruh baya tersebut.

Sedangkan di sisi lain kelima Pemuda itu juga melesat cepat untuk menghentikan aksi dari Pria paruh baya yang lain terhadap Gadis lainnya.

Mereka berlima pun mengeroyok Pria paruh baya tersebut secara bersamaan karena mereka berfikir akan kalah jika melawan satu persatu.

"Dasar sampah... beraninya kalian menggangguku kesenanganku." Ucap Pria paruh baya tua begitu marah.

" Wuush."

Sebuah tekanan udara melesat menuju ke arah kelima pemuda tersebut.

" Bboooom... Bboooom... Bboooom."

Dengan sekejap kelima Pemuda itu ambruk dengan tubuh terluka parah.

" Uhuuk." Kelima Pemuda tersebut memuntahkan darah segar.

" Wuush." Sebuah bayangan hitam begitu cepat dari arah lain.

" Slaaash."

Kepala Pria paruh baya terpotong dengan sempurna.

Melihat teman mereka telah mati, ketiga rekan mereka yang masih berdiam diri dari tadi, kini mereka melompat dan menyerang ke arah Pemuda yang tidak lain adalah Ryu sendiri.

" Wuush... Wuush... Wuush."

Serangan dari ketiga Pria paruh baya itu hanya menyerang ke arah yang kosong.

" Traaang... Traaang... Traaang."

Pertemuan Pedang Naga Petir dengan serangan Pedang dari ketiga Pria paruh baya tersebut yang sudah mencapai Pendekar Surgawi tahap awal membuat suara bergema dalam Goa tersebut.

" Kraaack."

Tiba-tiba tendangan dari salah satu ketiga pria tua tersebut mendarat di perut Shen long kemudian mundur beberapa langkah.

' Amukan Angin Barat.'

" Wuush... Bboooom."

Serangan jurus elemen angin tersebut mengenai ruang kosong.

" Cepat sekali." Gumam salah satu Pria paruh baya tersebut.

Kini Ryu masih berdiri di tempatnya tadi dengan senyuman lebar membuat ketiga Pria paruh baya tersebut sangat ketakutan.

" Jalan Bayangan."

Sebuah tebasan demi terbasan dari berbagai arah mengenai tubuh ketiga pria tersebut membuat mereka terluka parah.

" Kekuatan macam apa ini?" Ucap salah satu dari mereka yang sudah berkeringat dingin seakan tidak percaya hal tersebut.

Ryu yang awalnya hanya bermain-main, kini berniat untuk menyelesaikan pertarungan dengan melompat ke arah ketiga Pria paruh baya.

" Slaaash... Slaaash... Slaaash."

Ketiga kepala Pria paruh baya terpotong dengan sempurna hingga jatuh ke tanah.

" Hanya besar mulut." Ucap Ryu seraya mengambil cincin ruang keempat pria tua tersebut lalu menuju ke tempat kelima Pemuda yang sedang terbaring.

Setelah memeriksa keadaan mereka yang hanya pingsan, Ryu langsung menyalurkan sedikit Qi miliknya untuk memulihkan tenaga mereka.

Setelah beberapa saat mereka pun tersadar, dimana Ryu langsung memberikan beberapa Pil dan meminta mereka untuk memulihkan diri.

" Tuan Ryu... Terimakasih banyak." Kelima Pemuda tersebut yang baru sadar, sambil mencerna apa yang terjadi dengan memegang Pil di tangan mereka masing-masing.

" Pulihkan diri kalian." Ucap Ryu.

" Baik." Kelima Pemuda tersebut langsung mengambil posisi duduk bersila untuk memulihkan diri.

Setelah melihat kelima pemuda itu sedang memulihkan diri, Ryu langsung melesat menuju ke arah kedua Wanita tersebut kemudian melepaskan totokan dari tubuh mereka.

Dengan cepat Ryu membopong mereka ke tempat yang aman di balik goa, lalu menyandarkan tubuh mereka agar peredaran darahnya kembali normal.

Setelah lama kemudian mereka berdua pun membuka mata mereka sentak kaget dengan hadirnya seorang Pemuda di depan mereka.

"Jangan banyak bergerak! Totokan itu sangat kuat... Minumlah pil ini dan pulihkan diri kalian." Ucap Ryu sambil memberikan Pil pemulihan kepada mereka.

" Terima kasih Tuan." Ucap kedua wanita itu bersamaan, kemudian meminum pil tersebut lalu duduk bersila.

Melihat penampilan kedua wanita tersebut Ryu hanya tersenyum kemudian membuat Sebuah Formasi pelindung mengelilingi kedua wanita itu lalu beranjak ke tempat lain.

Disisi lain Wu Tian yang juga telah berhasil mengakhiri pertarungannya dengan Pria paruh baya sebelumnya, kini langsung mengambil Cincin Ruang dari jari Pria paruh baya itu kemudian berjalan menuju ke arah Ryu.

Setelah menunggu lama, kondisi kelima Pemuda tersebut juga telah pulih kini hanya menunggu kedua wanita itu saja.

" Dewa Agung... Mengapa mereka sangat lama? Padahal jika dihitung waktunya sudah dari tadi mereka pulih." Tanya Wu Tian yang merasa heran.

" Haaahh... Ternyata aku melupakan sesuatu." Ryu tersadar akan kecerobohan.

Sebelumnya Ryu menganggap bahwa kedua wanita tersebut memiliki pakaian ganti, namun setelah dipikir kembali mungkin kedua wanita itu tidak memiliki stok pakaian.

Mau tidak mau Ryu harus kembali ke tempat kedua wanita itu dimana terlihat mereka masih duduk memangku lutut mereka untuk menutupi beberapa bagian tubuh mereka yang tidak dilapisi kain sedikitpun.

Tanpa berkata apapun Ryu langsung memberikan beberapa potong kain dan melemparkan kepada mereka, lalu meninggalkan tempat tersebut menuju ke tempat Wu Tian dan kelima Pemuda sebelumnya.

*******

Mohon maaf kepada Pembaca setia SANG DEWA AGUNG 2, Penulis harus membagi waktu untuk cerita Bangkitnya Pendekar Naga.

Jika tertarik dengan Cerita ini, mohon dukungan dari teman-teman semua. 🙏🙏🙏

1
atek tjoen
semampai : semester tak sampai
left
Luar biasa
Atek Jong
ryu sebagai pemimpin tdk adil. yg 70 diajarin mentang2 cewek, yg 26 pria gak diajarin. gara2 beda gender. jadi malas kasih komen.
Atek Jong
yes
atek tjoen
kerang langit
atek tjoen
jumboooo
atek tjoen
xie
atek tjoen
cantik banget
atek tjoen
berangkat
atek tjoen
belah duren
atek tjoen
nikah
atek tjoen
gunung kembar
atek tjoen
yes
atek tjoen
cinta tulus
Jamzz
ok
atek tjoen
sip
atek tjoen
top
atek tjoen
mandi bersama/Angry/
atek tjoen
cantik2
atek tjoen
enak ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!