Penyesalan Suamiku (pembalasan istri)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashara Yas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 31 Cemburu
Setelah kembali dari meeting, Bram sangat kesal dengan apa yang barusan dia lihat. Rahang nya mengeras, tangan nya mengepal dan sorot matanya begitu sangat tajam dan mengintimidasi.
"Kamu kenapa sih mas? Tanya Dewi yang melihat perubahan raut wajah suaminya.
Bram yang sedang tersulut emosi pun menatap tajam ke arah Dewi yang sedang menatap nya santai.
"Apa katamu. Kau tidak tau apa yang sudah membuatku seperti ini Hah!? Bentak Bram pada Dewi dan secara emosi juga Bram menarik pergelangan tangan Dewi menuju kamar pribadinya dengan secara paksa.
"Akh..." mas mau apa? Tanya Dewi yang menahan rasa sakit di pergelangan lengan nya, sementara Bram seakan tuli dengan ringisan sang istri.
Karena terlalu emosi Bram mendorong tubuh Dewi kuat ke atas ranjang king size miliknya.
"Akh...." Kamu kenapa mas? Ucap Dewi yang merasa takut dengan perubahan sang suami, yang seakan seperti singa yang terbangun dari tidurnya, yang siap untuk menerkam santapan siang nya.
Dengan tubuh yang sudah terbaring di atas kasur pribadi milik suaminya, Dewi sedikit-demi sedikit mundur ke belakang, karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.
"Stop mas! Aku mohon tenang lah!? Ucap Dewi yang masih saja mundur.
Bram yang sudah kehabisan akal sehat nya pun langsung merangkak ke atas kasur, dimana sang istri sedang ketakutan.
"Aku akan memberimu pelajaran. Hahahah tawa Bram pun seakan membuat bulu kuduk Dewi meremang.
Deangan emosi dan nafsu yang membara membuat Bram tidak bisa mengontrol emosinya. Dengan cepat Bram langsung menyibak kemeja yang di kenakan sang istri. "Sehingga membuat kemeja yang di kenakan Dewi sobek di bagian dadanya, dan memperlihatkan tubuhnya yang putih mulus.
"Akh..." Ampun mas, ku mohon sadar lah!? Ucap Dewi. Dengan buasnya Bram langsung menatap intens ke arah dada sang istri dan kembali menatap ke arah bibir ranum milik sang istri.
Dengan buasnya Bram langsung menyambar bibir milik Dewi. Dan langsung melumatnya secara brutal, dan seakan-akan kesurupan.
Dewi yang merasa bibirnya di gigit pun sepontan membuka mulutnya, dan Bram dengan sigap nya segera melumat bibir Dewi dengan brutal. Beberapa detik akhirnya lumatan yang di berikan Bram menjadi sangat lembut, dan Dewi merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan. Suara desahan keluar dari sela-sela ciuman panas mereka.
Tiba-tiba saja pintu di buka dari luar, oleh seorang yang sangat mereka kenali.
Duar...." Sakit itulah yang di rasakan wanita yang sedang menatap ke arah dua insan yang sedang memadu kasih di atas ranjang.
Bram yang menyadari ada seseorang yang membuka pintu pun segera melepaskan ciumannya pada sang istri. kegiatan nya pun seketika terhenti.
"Apa kau tidak memiliki sopan santun Hah. Bentak Bram pada Siska yang sedang menatap emosi pada dirinya.
"Apa katamu, kau bilang aku tidak memiliki sopan santun. Hebat Bram, kau sudah berani menghianatiku. Dan melakukan hal menjijikkan di hadapan ku. Bentak Siska
Plak..." suara tamparan yang sangat begitu nyaring terdengar di dalam kamar pribadi milik sang Ceo.
"Kau berani menamparku, hanya karena wanita sialan itu?. Siska yang mendapat tamparan pun meringis kesakitan, dan mengeluarkan airmatanya.
"Diam lah Siska. Aku lagi tidak ingin berdebat dengan mu! Lebih baik kau keluar dari sini!? Pergilah..." bentak Bram, yang masih setia menatap tajam ke arah Siska yang sedang berdrama.
"Baiklah aku akan keluar, dan hubungan kita putus sampai di sini!. Ucap Siska dan berlari keluar menuju pintu ruangan milik Ceo.
"Akh...." dengan meninju dinding Bram sangat emosional saat ini. Sementara Dewi yang melihat tangan sang suami sudah memerah memberanikan diri untuk mendekat.
"Maaf kan aku mas? Ucap Dewi yang sedang turun dari ranjang dan mendekat di mana sang suami sedang berdiri.
Bram yang merasakan tangan halus milik sang istri pun hanya diam, tampa menolak sentuhan dari sang istri yang saat ini sedang menggenggam erat tangan nya.
"Sini aku obatin!. Ucap Dewi dan menarik Bram menuju ranjang, Dewi langsung mencari kotak P3K di laci yang ada di kamar milik Bram. Dengan berhati-hati Dewi mengoleskan obat merah di luka yang ada di tangan suaminya.
Bram yang mendapatkan perlakuan lembut dari sang istri merasa kan hangat nya sentuhan sang istri yang membuat dirinya seakan nyaman.
"Maaf kan aku mas? Aku tidak bermaksud untuk menyakiti hati Siska!? Ucap Dewi yang masih setia membalut luka suaminya.
"Seharusnya akulah yang meminta maaf, atas apa yang terjadi!. Ucap Bram dan menatap intens ke arah wajah sang istri yang menatap nya sendu.
"Mas apa kamu tidak ingin membina rumah tangga seperti orang lain pada umumnya? Tanya Dewi hati-hati, agar suaminya tidak emosi dengan pertanyaan nya.
"Maaf aku tidak bisa!? Ucap Bram dan beranjak dari ranjang nya menuju ke dalam kamar mandi.
Dewi yang merasa belum sepenuhnya mendapatkan hati sang suami pun beranjak dari duduk nya dan berjalan keluar dari dalam kamar menuju lift, untuk turun menuju lantai bawah dan segera kembali kerumah nya dengan perasaan kesal.
Beberapa menit Bram berada dalam kamar mandi, akhirnya Bram keluar dengan wajah yang sudah fres.
"Di mana dia? Batin Bram yang melihat kamar nya kosong, tidak ada istrinya di sana.
"Apa dia sudah kembali? Batin bram, dan berjalan keluar menuju ruangan nya. Untuk melihat istrinya dari monitor Cctv.
"Ternyata dia sudah pulang? Maaf kan aku, jika aku belum bisa menjadi suami yang baik untuk mu. Ucap Bram dan menggenggam erat bolpoin yang sedang di pegang nya.
"Apa aku harus mengakhiri hubungan ku dengan Siska? Tapi dia sedang mengandung anak ku!? Batin Bram.
"Sudah lah biarkan saja, aku tidak perduli mau dia menangis atau apa, yang aku harap kan kerja sama antar perusahaan ku dan Pratama Group bisa lancar. Selebihnya aku tidak perduli dengan perasaan Siska.
"Maaf kan aku Siska jika aku memanfaat kan dirimu? Ucap Bram dan tersenyum jahat.
"Sudah lah lebih baik aku melanjutkan pekerjaan ku, dari pada memikirkan hal yang tidak penting. Dengan meraih laptop nya, Bram segera memeriksa file-file yang ada di laptop nya mengenai perusahaan nya.
Dewi yang sudah sampai di gerbang rumah mewah milik sang suami pun segera membayar ongkos taxinya, dan berjalan cepat menuju gerbang.
Petugas yang melihat nona mudanya sudah datang pun segera membukakan gerbang dan mempersilahkan nona mudanya masuk.
"Nona muda dari mana? Tanya petugas gerbang.
"Tadi Dewi ada urusan penting pak, kalau begitu saya masuk dulu ya pak!. Ucap Dewi sambil tersenyum hangat pada sang petugas gerbang.
"Baiklah non. Ucap petugas dan segera menutup kembali gerbang.
Jangan lupa Follow akun author ya, nanti autor ikuti balik akun novel kalian.
Ayo dong buat kk, atau bg para pembaca. Kasih semangat dong uscriber nya gak naik-naik. Jangan lupa juga kasih hadiah ya, dan vote, dan komen untuk mendukung author ya biar lebih semangat lagi untuk up lebih seru.
udah di sakitin msh aja betah jd istrinya !!!
benci banget kalau baca Novel kaya gini kalau Perempuan itu sosok mahluk lemah gak ada berharga banget !!!!
Unsubscribe lhaaa !!!!!!!