Saling mengenal satu sama lain sejak dibangku sekolah namun Leon sangat membenci Elvira karena alasan yang sampai saat ini tidak dimengerti oleh Elvira.
Dan kebencian Leon terhadap Elvira semakin bertambah ketika keduanya dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Leon menganggap Elvira sebagai wanita licik. Elvira merusak hidupnya. Sedangkan Elvira menganggap Leon sebagai cinta pertamanya yang kini menjadi pangerannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anindita Ningtias, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Elvira kembali ke hotel di sore hari, Leon menahan tawanya saat melihat wajah Elvira yang hampir gosong.
"Kau pergi kemana saja? Lihat dirimu hampir gosong" ucap Leon membuat Elvira bergegas berjalan menuju meja rias untuk bercermin.
"Aishhh" rutuk Elvira berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sembari menahan malu.
Wajah Elvira semakin memerah saat terdengar suara tawa Leon dari luar sana.
"Yang benar saja, apa dia harus tertawa seperti itu" ucap Elvira sedikit kesal.
Setelah selesai membersihkan diri, Elvira keluar dan benar saja Leon menahan tawa saat melihat dirinya. Kekesalan Elvira memuncak dan ia berjalan menuju kasur dan bersembunyi dibawah selimut dan hal itu justru membuat Leon menertawainya.
"Ada apa? Kenapa tertawa? Memangnya ada yang lucu?" omel Elvira bangkit, ia dibuat kesal setengah mati karena sikap Leon.
"Tidak tidak" ucap Leon yang masih tertawa.
"Sudahlah" ucap Elvira sinis.
Leon tak lagi bersuara melihat Elvira yang kesal padanya tapi ia tak bisa untuk tidak tertawa karena itu mati-matian ia menahan tawanya agar tak membuat Elvira marah.
"Malam ini mau pergi dinner?" ajak Leon
"Tidak" jawab Elvira singkat
"Ada tempat yang ingin aku kunjungi" ajak Leon lagi.
"Besok aja" ucap Elvira
"Tidak bisa besok, ayo kesana malam ini" ucap Leon kekeh mengajak Elvira keluar malam ini.
Elvira bangkit dari rebahannya duduk bersandar di kasur dan kembali mengomel.
"Besok saja, kau tidak lihat penampilanku? Kau sengaja mengajakku pergi seperti ini biar semua orang menertawai aku sepertimu?" ucap Elvira mengomel panjang lebar.
"Tidak bukan seperti itu, besok aku tidak bisa kesana jadi ayo pergi malam ini" ucap Leon masih berusaha untuk mengajak Elvira pergi.
"Memangnya mau kemana?" tanya Elvira kesal.
"Dinner" ucap Leon
"Disini kan bisa kenapa harus ketempat lain? Aku tidak bisa, kau ingin mempermalukan ku?" tolak Elvira yang tak kalah kekeh tak ingin pergi.
"Yasudah kalau kau tidak bisa, aku sendiri saja" ucap Leon membuat Elvira terperangah.
"Hah, yang benar saja" ucap Elvira yang tambah kesal karena Leon memutuskan untuk pergi sendiri.
"Kau kan tidak bisa pergi ya sudah aku sendiri saja, kalau mama bertanya aku tinggal bilang kalau kau tidak mau pergi bersamaku" ucap Leon semakin membuat Elvira terperangah mendengar penjelasannya itu.
"Wah, kau benar-benar" ucap Elvira tak habis pikir.
"Kenapa? Aku kan sudah mengajakmu pergi bersama kau yang tidak mau, tidak bisa" ucap Leon lagi.
"Yasudah kalau begitu terserah kau saja, pergi saja aku tidak peduli" ucap Elvira makin dibuat kesal.
Suasana kamar kembali hening hanya suara televisi saja yang terdengar karena Leon sedang menonton serial netflix.
"Jadi kau mau ikut atau tidak malam ini?" ajak Leon memastikan untuk yang terakhir kalinya dan Elvira hanya menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah, ayo pergi bersama" ucap Leon lagi.
Saat malam tiba Leon dan Elvira berjalan menuju lobi hotel begitu mereka keluar dari pintu masuk sudah ada mobil yang menunggu mereka, Elvira sedikit kaget melihat persiapan Leon. Apa benar mereka hanya akan pergi dinner?
"Sejak kapan aku memanggil supir pribadi?" tanya Elvira pelan.
"Apa? Kau bicara apa, aku tidak bisa mendengarmu dengan jelas?" ucap Leon membuat Elvira terdiam.
"Tidak bukan apa-apa" ucap Elvira dan keduanya kembali berdiam diri tanpa ada yang berbicara.
Setelah berkendara sekitar dua puluh menit mereka pun tiba di restoran yang sangat ingin di datangi Leon itu. Mereka berdua berjalan memasuki restoran tersebut dan mereka disambut dengan hangat dan ramah.
"Maaf sebelumnya, apakah anda sudah melakukan reservasi atau belum?" tanya pelayan restoran tersebut.
"Sudah, atas nama Leon Schaffer" ucap Leon
"Oh Mr. Schaffer, ayo ikut saya akan tunjukkan meja kalian" ucap pelayan itu lagi.
Pelayan tersebut berjalan terlebih dahulu mendahului Leon dan Elvira untuk menunjukkan dimana meja mereka berada.
"Silahkan" ucap pelayan itu mempersilahkan mereka untuk duduk lalu pamit undur diri dari sana.
"Wah ini sangat indah, bagaimana kau bisa tau tempat seperti ini?" ucap Elvira kagum melihat pemandangan di luar sana.
Memang, menara Eiffel terlihat sangat cantik untuk dilihat dimalam hari jika siang hari kalian akan dapat gosongnya saja seperti Elvira saat ini karena bosan di kamar hotel ia memutuskan untuk berkeliling dan menghabiskan banyak waktu di bawah menara Eiffel.
Karena melihat banyak orang dibawah menara Eiffel membuat Elvira ikut juga berfoto-foto tanpa mempedulikan panas terik matahari, ia bahkan tidak sadar jika ia jadi gosong seperti ini jika Leon tak menertawainya.
Ini memang bukan gosong yang sangat parah meskipun besok sudah memudar tetap saja ia malu kulitnya terlihat gelap.
Elvira tak henti-hentinya mengagumi pemandangan menara Eiffel yang indah itu, hingga terlintas dibenaknya.
"Apa kau bisa fotokan diriku dan menara Eiffel itu?" pinta Elvira pada Leon sembari menyerahkan ponselnya.
Leon mengambil ponsel Elvira meskipun memasang wajah malas Leon mengambil gambar dengan sangat baik bahkan foto itu terlihat sangat indah.
"Sudahlah makan saja makananmu" ucap Leon saat pesanan mereka tiba.
Elvira melepas ponselnya dari tangan berniat untuk menikmati makan malamnya lagi pula tidak sopan makan sambil bermain ponsel, setelah ini ia akan kembali foto-foto sebagai kenangan.
"Mau melihatnya dari dekat?" tanya Leon tiba-tiba membuyarkan lamunan Elvira yang sedang menatap lekat menara Eiffel.
"Boleh?" tanya Elvira excited.
"Tentu" ucap Leon menganggukkan kepalanya.
Begitu makan malamnya selesai duduk sebentar barulah mereka keluar dari sana menuju menara Eiffel, jangan ditanya lagi entah sudah berapa banyak foto-foto Elvira yang Leon ambil menggunakan ponselnya
"Ayo foto bersama" ajak Elvira namun ditolak oleh Leon.
"Tidak perlu biar aku yang fotokan kau" ucap Leon.
"Tidak apa, kita bisa minta tolong orang lain untuk memfoto kita" ucap Elvira lagi sembari melirik kiri kanan mencari kandidat untuk memfoto mereka.
"Excuse me, can you help we to take a picture?" ucap Elvira meminta bule yang lewat didepan mereka.
Bule itu menolong mereka dengan senang hati dan mereka pun mengambil beberapa foto bersama, ini menjadi foto pertama mereka berdua selain foto di hari pernikahan.
Ini sangat menyenangkan Elvira bukan melupakan wajah gosongnya, ia terlihat menikmati suasana malam di bawah menara Eiffel ini.
"Semua akan baik-baik saja kan?" tanya Elvira tiba-tiba membuat Leon kebingungan.
"Kenapa?" tanya Leon tak mengerti maksud ucapan Elvira tersebut.
"Kenapa tiba-tiba mengajakku untuk dinner bahkan menemaniku disini?" tanya Elvira sedikit curiga dengan perubahan tiba-tiba Leon yang menjadi baik.
"Mama memintaku untuk mengajakmu jalan-jalan karena jika tidak mama akan marah padaku juga padamu" ucap Leon membuat Elvira sedikit kecewa mendengar alasannya.
"Oh mama memintamu mengajakku?" ucap Elvira tersenyum paksa, Leon dengan ketidakpekaan nya pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Kukira ini inisiatif dirimu sendiri mengajakku pergi dinner" ucap Elvira langsung dibantah oleh Leon.
"Tidak, mama yang menyuruhku karena kita membatalkan tour guide dan mama tau itu" ucap Leon lagi sekarang giliran Elvira yang mendengarkan semua ucapan Leon sembari menganggukkan kepalanya.
Sedikit kecewa tapi tidak apa karena dari awal ia sudah tau tidak ada yang bisa diharapkan dari hubungan ini terlebih Leon sudah memiliki kekasih jadi tidak mungkin Leon akan bersikap romantis pada dirinya.
"It's okay" gumam Elvira lirih menguatkan dirinya