NovelToon NovelToon
I'M RAKA NOT RAZKA

I'M RAKA NOT RAZKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Mengubah Takdir
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: aria adelia

Raka Sahasya, laki laki yang hidupnya tidak pernah bahagia bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus itu meninggal dunia usai menyelamatkan seorang siswa yang terjatuh di jalan raya.

Namun bukannya di berangkatkan ke surga, ia malah di tahan dengan ucapan bahwa hidup nya belum selesai di dunia ini.

Raka belum pernah merasakan kebahagiaan, maka dari itu makhluk yang seperti malaikat itu memberikannya kehidupan yang kedua kalinya demi bahagia dan diliputi kasih sayang.

"Gua Raka! Siapa Razka?! Gak kenal!"

Di kasih kesempatan buat idup sih dikasih. Ya cuma ...

"Kenapa gua malah idup di badan orang lain anj*ng!"

Raka bertransmigrasi ke tubuh Razka pangeran Ganendra- laki laki yang ia selamatkan sebelum meninggal waktu itu.

"Sialan! Tau gini mending gak usah gua selamatin!"

Akankah kehidupan kedua nya berjalan dengan mulus? Bisakah Raka merasa bahagia dan di kelilingi oleh cinta dan kasih sayang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aria adelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A day with mahesa

Setelah mendengar semua cerita Razel, Razka jadi terdiam. Tidak ia sangka kalau nasibnya akan berakhir mengenaskan.

Razka tertawa miris ketika mendengar kalau sang ayah tetap tak peduli setelah mengetahui kalau anaknya meninggal dunia. Malah yang mengurus semuanya adalah Razel dan ibu nya. Apa apaan hal itu?

Sebenarnya dia anak siapa sih?

Ia mengusap air matanya kasar ketika tak sengaja jatuh membasahi pipinya. Dan hal itu tak lepas dari pengawasan Yudas dan Mahesa yang kini menjaga Razka. Sementara Ratih, Daniel dan Yohan berada di ruangan Kaivan.

"Kenapa? " Pertanyaan dari yang lebih tua satu tahun darinya itu membuatnya menoleh.

"Pengen balik. Bosen, hiks. " Jawabnya yang malah kembali terisak.

Mahesa menggelengkan kepala nya. Anak bungsu nya menangis hanya karena bosan berada di rumah sakit?

Yang lebih tua dari Yudas bangkit dan menghampiri Razka, berjongkok di depan nya sambil berusaha menunjukan senyuman yang terbaik.

Razka hanya mengernyit heran.

Ngapain ni bapak bapak sujud depan gue?

"Kamu mau pulang nak? " Tanya Mahesa sambil berusaha meraih tangan sang anak.

"Tadi dah bilang, mau. " Jawabnya masih ketus. Mahesa terkekeh, biarin aja. Masih proses PDKT lagi sama anaknya.

Dulu Yudas bahkan gak mau jawab pertanyaan dia kayak gini. Sekarang pas punya anak, gini lagi.

"Ayah ajak kamu jalan jalan keluar. Mau? " Tawar Mahesa yang membuat secercah netra itu berbinar.

"Kemana?! " Seru Razka bersemangat. Seketika dia lupa kalau dia lagi marahan sama Mahesa.

"Ke tempat yang kamu mau, " Jawab Mahesa ikut senang melihat perubahan ekspresi Razka.

Razka mengangguk anggukan kepalanya semangat. Wah dia seneng banget bisa keluar dari rumah sakit nih. Ia lalu menoleh pada Yudas.

"Ajak Yudas juga ya??? "

"Boleh, "

"Yessss!!! " Entah kenapa tapi Yudas tidak pernah melihatnya sesenang ini. Hanya di tawari hal sekecil itu tapi bisa membuatnya meledak kesenangan?

"Kak, bantu adikmu berganti baju. " Kata Mahesa yang langsung di angguki Yudas.

Ia memilihkan baju yang tepat untuk si adik. Razka bilang tidak usah membantunya untuk berganti pakaian. Malu juga lah, sesama laki laki saling liat. Nggak banget.

Ia hanya membantu Razka berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian disana. Sementara itu Yudas dan Mahesa kembali saling diam.

"Keputusan yang tepat? "

"Ayah rasa begitu. Ayah harap Razka mau maafin ayah. " Jawab Mahesa yang merapikan sendiri tempat tidur Razka.

"Bunda marah, "

Walaupun singkat, padat dan jelas, Mahesa tetap mengerti ucapan Yudas kok. Anak itu emang suka sok misterius gitu. Untung bapak nye, jadi paham.

"Ayah yang urus. Tenang aja, "

Yudas rasa ayahnya jadi lebih santai sekarang. Ia sedikit tersenyum usil. Efek di musuhin sama Razka ini mah.

"Aku dah siap. " Sang empu yang bagaikan superstar itu muncul dari balik kamar mandi dengan baju pilihan Yudas. Ia tersenyum bangga. Adeknya makin ganteng pake setelan sederhana itu.

Hanya bermodalan kaos hitam pendek, dengan celana cargo berwarna senada dan ditutupi dengan jaket kasual berwarna biru putih. Tampan, walaupun wajahnya masih sedikit pucat.

"Langsung berangkat. "

Razka harus bersikap cool di depan bapaknya. Jangan terlalu berharap lebih kepada Mahesa. Di temani Yudas, Razka asyik melihat pemandangan kota jakarta dari balik kaca mobil ayahnya. Tampak mengagumkan.

Ia tidak pernah merasakan jalan jalan bersama ayahnya maupun ibunya. Jadi ia rasa, tak ada salahnya jika ia mencoba mendekati Mahesa kan?

Sampailah mereka di tempat tujuan pertama mereka, yaitu Danau. Walaupun agak jauh dan Razka sempat mual, akhirnya mereka tiba. Keluar dari mobil ia langsung berjingkrak kegirangan.

Tak pernah terpikir olehnya bahwa salah satu keinginan nya akan tercapai sekarang. Ia langsung saja berlari menuju danau. Membuat dua orang yang lainnya jadi ikutan khawatir.

"Nak, kamu kan gak suka tempat ini. " Mahesa bersuara. Razka tidak terlalu memerhatikan tempat yang disukai maupun tidak disukai Razka yang asli.

"Nggak papa. Dulu mah lagi kerasukan aja, sekarang aku suka. " Jawabnya yang melirik Mahesa sekilas.

"Ngeliat danau itu... Bikin perasaan aku jadi lebih tenang. Semua pikiran yang ngeganggu itu sedikit sedikit hilang. Walaupun cuma ngeliat doang kayak gini, tapi aku seneng kok. " Ucap Razka yang masih menatap ke depan tanpa melirik kedua orang yang ada disana.

"Kamu, suka air? " Tanya Mahesa lagi. Razka mengangguk. "Iya, tapi gak pernah boleh main. " Jawaban nya membuat Mahesa terkekeh ringan.

Bagaimana tidak, dulu saat dibawa ke laut Razka itu terlalu hiperaktif hingga hampir saja ia terseret ke tengah kalau saja Daniel tidak cepat cepat menariknya. Ia sempat koma selama dua hari karena air laut yang membendung di paru paru nya. Yah, hampir saja kematian merenggut nyawanya.

"Ayah bawain makanan kesukaan kamu. Mau ayah suapin? " Tawar Mahesa sedikit berharap. Razka menoleh lagi, melihat apa yang dibawa oleh Mahesa.

Mochi. Makanan manis nan lembut itu membuatnya kembali berbinar. Ia pun dengan cepat ingin mengambil mochi itu, tapi tangan nya ditahan Mahesa.

"Biar ayah yang suapin. Tangan kamu jangan sampai kotor. Buka mulutnya," walaupun nada nya datar, Razka tetap membuka mulutnya kok.

Malu malu gitu, sampai gak sadar kalau telinga nya sedikit memerah. Yudas? Kemana anak itu pergi?

Ia di susul teman nya karena ada masalah di markas Lyonigreos. Jadi sekarang hanya ada Mahesa dan Razka.

Setelah asyik menikmati danau sambil membicarakan hal ringan, mereka pun pergi menuju restoran yang dekat dengan rumah sakit. Agar tidak jauh jauh lagi dan membuat Razka semakin lelah.

"Makasih, " Gumam Razka yang terdengar jelas di telinga Mahesa.

"Aku gak pernah bahagia kayak gini. Bisa jalan bareng ayah itu langka banget... Ayah selalu sibuk... Jarang lirik aku... "

Mahesa harap anaknya tengah meracau saat ini. Ia memang jarang sekali mengajaknya jalan jalan hanya berdua. Karena sibuk di perusahaan dan selalu pulang malam sehingga lupa kalau ada seorang anak yang merindukan nya.

Ia melirik nya sekilas. Anaknya sudah terlelap dengan posisi ternyaman nya. Memang tidak seberapa perjalanan nya ini, tapi ia harap. Hari hari seperti ini bisa datang kembali menghampiri keduanya. Ia berjanji akan lebih meluangkan waktu untuk keluarganya.

Ia mengangkat tangan kirinya dan berusaha mengelus kepala sang anak yang sedikit lepek karena keringat.

Langit sore yang dengan warna jingga keunguan dan matahari yang mulai kembali ke tempatnya menjadi saksi bahwa Mahesa berjanji untuk selalu memperhatikan hal hal kecil mulai sekarang.

"Ayah sayang sama kamu. Ayah harap bisa mendapatkan kata maaf darimu,"

The end.

Si Mahesa ini lagi pendekatan sama Razka. Dia gak mau waktunya di ganggu sama siapa siapa. Bahkan  sekretaris ayahnya sudah menelponnya berkali kali tapi malah di silent sama dia.

Emang, bapak banget sebenarnya. Tapi dia masih gengsi buat ngungkapin langsung sama Razka.

Haiii...

Janga lupa komen dan vote yaaay terimakasih....

...

...

1
Anita Jenius
Gambar visual tokohnya ganteng2.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
nikita willy
lah the end?
Ariaaa12: maksudnya tamat prolog nya kak😖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!