Anak Genius Milik CEO

Ternyata, kasus penangkapan Berli kini menjadi viral. Dia menjadi trending topik pembahasan saat ini. Mereka akhirnya tahu, kalau Berli hanyalah anak dari wanita yang pernah tidur dengan Ernesto. Ernesto dan ibunya Berli tak pernah menikah. Mereka juga membongkar apa yang sudah diperbuat Berli selama ini kepada Ernesto.

Berita ini sampai juga ke Mami Rachel dan juga Alex. Tentu saja Alex sangat senang mendengarnya, meskipun dia belum melihat secara langsung di siaran televisi. Dia hanya mendapatkan informasi dari asistennya. Mami Rachel begitu terkejut, saat mengetahuinya. Dia bersyukur, karena Berli belum sampai menikah dengan anaknya. Bisa-bisa dia akan mengalami nasib yang sama, saat Berli hendak menguasai harta kekayaan dia.

Bella pun ikut di sorot, dan sempat di wawancarai. Banyak khalayak yang memuji kecantikan dia, meskipun sudah memiliki dua orang anak. Termasuk Mami Rachel.

"Kenapa wajah anaknya Bella yang perempuan mirip Alex kecil ya?"

Mendengar berita tentang Bella, dia menjadi teringat wanita yang sempat anaknya ceritakan. Hingga akhirnya dia berniat menghubungi sang anak.

"Alex, apa kamu sudah mengetahui berita penangkapan Berli?" Ujar Mami Rachel membuka pembicaraan.

"Iya, Alex sudah dengar. Sekarang, mami sudah dengar sendiri 'kan. Wanita seperti apakah dia? Untung saja Alex tak sampai menikah dengannya. Tak sampai terseret kasus ini. Untungnya Tuhan baik sama Alex, menunjukan semuanya sebelum terlambat."

"Iya, Mami minta maaf sama kamu. Ada hal penting yang ingin Mami tanyakan sama kamu. Apa kamu sudah melihat langsung berita itu. Ada hal yang menjadi perhatian mama. Anak kecil yang bersama adik tirinya Berli. Tuan Ernesto memiliki seorang anak perempuan dari pernikahannya, namanya Bella, dan anak perempuannya dia wajahnya sangat mirip sama kamu saat kamu kecil dulu," ungkap Mami Rachel.

Jantung Alex seakan terhenti seketika. Dia begitu terkejut mendengarnya. Tentu saja dia menjadi tak sabar ingin melihatnya. Mami Rachel menyuruh Alex melihatnya. Pasalnya, hanya Alex yang mengetahuinya.

"Akhirnya, aku bisa menemukan kamu. Setelah sekian lama aku menanti, hari ini Tuhan menunjukkan padaku. Di mana keberadaan kamu. Dugaan aku tak salah. Aku benar memiliki anak. Terima kasih sudah menjaga mereka dengan baik. Mereka sangat cantik dan tampan."

Sesaat dia sempat meneteskan air matanya, karena merasa terharu. Jo tampak bingung melihat bosnya meneteskan air matanya. Hingga akhirnya, Alex mengungkap apa yang dia rasakan.

"Jo, akhirnya saya menemukannya. Saya menemukan wanita yang saya cinta, ibu dari kedua anak saya. Saya memang hebat dan perkasa. Kamu tahu tidak? Saya memiliki dua orang anak. Anak saya kembar," Alex meluapkan rasa bahagianya kepada sang asisten. Dia begitu bangga.

"Anda yakin kalau mereka memang anak Anda? Bisa saja wanita itu sudah menikah, dan kedua anak itu anak dari suaminya. Anda belum memastikannya," sahut Jo, membuat Alex merasa kesal.

"Maksud kamu apa? Kamu meragukan, keperkasaan saya?" pekik Alex.

Jo menghela napas panjang. Dia tak habis pikir, mengapa bosnya membahas tentang keperkasaan. Pencitraan sekali.

"Bukan seperti itu, Tuan. Anda belum bertemu dengannya, dan memastikannya. Lebih baik Anda temui dia dulu, agar semua jelas. Tapi, Anda yakin kalau wanita itu adalah wanita yang pernah one night dengan Anda? Sudah sembilan tahun lamanya, Anda tak bertemu. Bisa saja Anda sudah lupa," jelas Jo.

"Tidak! Saya tidak lupa! Saya masih ingat benar, wajah wanita itu. Saya sangat yakin, adik tirinya Berli adalah wanita itu. Ternyata, dunia ini sempit sekali. Tapi, kenapa saya baru bisa bertemu dengannya ya?"

Alex sangat yakin. Dia meminta Jo mencari alamat tempat tinggal Tuan Ernesto. Selama ini Alex tak pernah mendatangi rumah Ernesto. Alex sudah tak sabar ingin bertemu Bella dan juga kedua buah hatinya. Dia berharap Bella dan juga kedua anaknya, bisa memaafkan dia, dan menerima dirinya.

"Kamu memang cantik, Sayang. Aku akan menjadi laki-laki paling beruntung di hidup ini. Semoga, kamu mau memaafkan kesalahan yang aku perbuat dulu."

"Cepat, kamu cari! Kerja seperti itu saja, lama sekali kamu." Alex menjadi gelisah, tak sabaran.

Jo menjadi sasaran empuk olehnya. Hingga akhirnya dia tersenyum, karena Jo berhasil mendapatkan alamat rumah Tuan Ernesto, bapak dari Berli dan Bella.

Tak ingin menunda waktu lama, dia pun bergegas untuk mendatangi rumah Ernesto bersama sang asisten. Saat ini Alex sudah dalam perjalanan menuju rumah Ernesto.

"Bagaimana, Al? Apa kamu sudah melihatnya? Apa benar wanita itu, wanita yang selama ini kamu cari? Jika benar, kedua anak itu berarti anak kamu, cucu mami dan papi," ucap Mami Rachel.

"Doakan saja, semoga Bella dan kedua anakku mau memaafkan aku, dan menerima aku. Aku yakin, kalau kedua anak itu anakku. Bella adalah wanita yang selama ini aku tunggu," sahut Alex.

"Pantas saja kamu tak bisa move on darinya. Dia memang wanita yang cantik, dan lemah lembut. Cepat kamu temui dia. Bawa calon menantu mami, dan kedua cucu mami ke rumah! Argh, akhirnya mami memiliki cucu. Kamu memang hebat, Al. Ternyata kamu laki-laki yang normal. Maafkan mami yang sempat meragukan kamu, yang menganggap penjelasan kamu dulu sebuah omong kosong karena berniat menghindari pernikahan. Mami sangat bangga sama kamu," Mami Rachel berkata.

Alex terlihat gelisah, karena traffic jalanan saat itu sangat padat. Sejak tadi mulutnya terus saja mengoceh. Jo sang asisten, sampai dibuat pusing olehnya. Sampai akhirnya, mobil yang membawa mereka sampai di depan rumah yang mewah. Tapi sayangnya, terlihat tak terawat.

Berbeda dengan Alex yang merasa bahagia, karena akhirnya dipertemukan dengan Bella, dan kedua anaknya. Berli justru terlihat menangis. Dia tak ingin hidup di penjara, dia masih berharap Bella mau memaafkan dirinya. Sehingga dia bisa terbebas dari tuntutan saat itu.

Ernesto dan Bella kini sudah kembali ke rumah Ernesto. Bella menempati kamarnya kembali bersama kedua buah hatinya. Ernesto merasa bersyukur, karena di sisa-sisa umurnya dia bisa dipertemukan dengan Bella. Dia menjadi bersemangat untuk sembuh. Bella akan berusaha menyembuhkan penyakit stroke daddy-nya. Dia akan membawa daddy-nya ke dokter hebat.

"Aku yakin Daddy pasti bisa sembuh. Bersemangatlah!" Ujar Bella.

"Semoga saja. Jika tidak, Daddy tak masalah. Bagi Daddy, sudah bisa bertemu kamu kembali saja. Daddy sudah sangat bahagia. Kamu dan kedua cucu Daddy adalah sumber kekuatan bagi Daddy, bertahan hidup," ujar Ernesto.

Penyakit Ernesto bisa saja sembuh. Kemarin-kemarin tak sembuh, karena Berli memang sengaja tak ingin Ernesto sembuh. Dia tak membawa Ernesto ke dokter.