NovelToon NovelToon
Selepas Cinta Pertama Pergi

Selepas Cinta Pertama Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:429.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Baru satu minggu Khalisa kehilangan pria yang menjadi cinta pertamanya, 'AYAH'. Kini dia harus menyaksikan Devan, sang tunangan selingkuh dengan Viola, kakak kandung Khalisa.

Belum juga selesai masalahnya dengan Devan dan Viola. Khalisa dibuat pusing dengan permintaan Sonia, kakak sepupu yang selalu ada untuk Khalisa, setiap gadis itu membutuhkannya. Sonia meminta Khalisa menggantikannya menikah dengan Narendra, pria yang sudah selama tiga tahun ini menjadi kekasih kakak sepupunya itu.

Sedangkan hati Khalisa mulai jatuh pada sosok Abian, dosen pembimbingnya yang sering memberikan perhatian lebih.

Bagaimana Khalisa menghadapi kerumitan hidupnya setelah di tinggal pergi sang ayah?

Apakah Khalisa menyetujui permintaan Sonia?

Yuk simak ceritanya di 'Selepas Cinta Pertama Pergi'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Pertama Kali

Acara pernikahan Khalisa dan Narendra berjalan dengan aman dan lancar jaya. Meski sempat adanya gangguan kecil dari Angela, wanita yang menginginkan Narendra menjadi miliknya dengan cara yang curang. Untung saja Narendra sudah mengantisipasi dan juga membentengi dirinya dari hal-hal buruk. Sehingga dengan mudah mematahkan semua tujuan jahat yang ingin menggagalkan pernikahannya dengan Khalisa.

Tidak begitu banyak tamu yang diundang, membuat acara pernikahan Narendra dan Khalisa berakhir dengan cepat. Namun tidak menghilangkan kemeriahan pesta tersebut.

Menjelang sore hari mereka semua sudah bisa beristirahat. Semua keluarga kembali ke pulau seberang. Memilih istirahat di kamar hotel. Semetara Khalisa dan Narendra memilih tetap berada di vila yang ada di pulau pribadi yang sekarang sudah menjadi milik Khalisa.

Mereka tidak hanya berdua di pulau itu, masih ada para pekerja yang membereskan sisa-sisa pesta. Selepas maghrib, pulau itu sudah kembali seperti semula.

***

Terdengar suara pintu kamar mandi di buka dari dalam. Menghadirkan sosok Narendra yang sudah selesai membersihkan diri keluar dari kamar mandi. Pria itu hanya mengenakan lilitan handuk di pinggangnya, dan membiarkan bagian atasnya terbuka.

Khalisa yang sedang menyisir rambutnya bisa melihat penampilan Narendra saat ini lewat pantulan cermin. Wajah gadis itu memanas melihat penampakan Narendra yang menggoda. Ini bukan kali pertama Khalisa melihat Narendra seperti itu, namun saat ini Khalisa merasa ada yang berbeda. Sesuatu yang berdesir di dadanya. Mungkin karena Khalisa merasa apa yang dia lihat saat ini adalah miliknya.

Jika dulu Khalisa melihat Narendra biasa saja. Karena bagi Khalisa, sebagus apapun tubuh pria itu, bukanlah miliknya. Sebisa mungkin Khalisa membentengi diri untuk tidak jatuh pada pesona Narendra.

Lain halnya dengan sekarang, Narendra suaminya. Apapun yang ada pada pria itu, Khalisa berhak atasnya. Begitupun sebaliknya.

Narendra mendekati sang istri dan mengambil alih sisir yang ada di tangan Khalisa. Satu hal yang Narendra sukai sejak dulu, membatu Khalisa menyisir rambut panjangnya.

"Mas, kenakan dulu pakaiannya. Itu sudah Ica siapkan." ucap Khalisa sambil menunjuk pakaian yang gadis itu siapkan diatas tempat tidur.

Meski terbilang baru hitungan jam Khalisa menjadi istri Narendra, gadis itu sudah menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Mengurus keperluan suami, salah satunya dengan menyiapkan pakaian untuk Narendra. Ajaran itu Khalisa dapatkan dari ayah Arsyad.

Setelah resmi bertunangan dengan Devan, banyak hal yang diajarkan ayah Arsyad pada Khalisa tentang hak dan kewajiban seorang istri. Semua itu ayah Arsyad ajarkan agar Khalisa bisa menjadi istri yang baik untuk suaminya kelak. Siapa sangka, ajaran ayah Arsyad itu Khalisa terapkan untuk Narendra, bukan pada Devan.

Narendra tersenyum. Senang dengan perhatian kecil yang Khalisa berikan padanya, "Terima kasih sayang. Tapi sepertinya Mas tidak membutuhkan itu untuk malam ini." balas Narendra sambil mengerling nakal.

Blus, pipi Khalisa kembali merona. Tentu saja dia tahu kemana arah ucapan suaminya itu. Pertanyaannya, haruskah mereka melakukannya malam ini?

Narendra menarik tinggi rambut Khalisa, mengekspose leher jenjang istrinya yang putih bersih itu. Satu kecupan Narendra daratkan pada pipi chuby Khalisa yang bersemu kemerahan. Lalu turun ke leher putih sang istri yang sangat menggoda di mata Narendra.

Khalisa meremang setiap kali Narendra mencium lehernya. Titik sensitif yang membuat para wanita menginginkan lebih.

"Maaas." tegur Khalisa saat menyadari suaminya meninggalkan jejak kepemilikan di leher putih itu.

Dasar Narendra, bukannya berhenti, dia justru menambahkan satu jejak kepemilikan lagi. Khalisa berdiri lalu menghadap Narendra. Maksud hati ingin protes, namun dia terlambat. Narendra sudah menundukkan kepala meraup bibir Khalisa dan menenggelamkan gadis itu dalam kelembutan bibirnya.

"I love you honey." bisik Narendra setelah melepaskan tautan bibir mereka.

Khalisa tidak menjawab dengan ucapan balasan. Cukup dengan memberikan satu kecupan singkat di bibir Narendra. Pria itu tersenyum. Satu tangannya berpindah menahan tengkuk Khalisa. Lalu kembali meraup bibir sang istri.

Tidak perlu mengigit bibir sang istri, Khalisa dengan sendirinya sudah membuka mulut. Membuat Narendra bisa melesakkan lidahnya kedalam sana. Saling menyecap dan bertukar saliva, hingga satu lenguhan keluar dari mulut Khalisa.

Narendra melepaskan tautan bibir mereka. Mencoba menarik oksigen sebayak-banyaknya sebelum kembali menautkan bibirnya dengan bibir Khalisa.

"Manis." bisik Narendra sebelum memulainya kembali.

Dengan satu tangan, Narendra menarik tali pengikat bathrobe yang Khalisa kenakan. Lalu melepaskan jubah yang menutupi tubuh sang istri dan membiarkannya jatuh di lantai.

Tubuh atas mereka sama-sama polos saat ini. Narendra sudah hapal kebiasaan Khalisa yang tidak suka mengenakan bra di malam hari. Namun baru malam ini dia bisa melihat dua gundukan besar di dada sang istri yang terpampang nyata.

Jagan tanyakan bagaimana perasaan mereka saat ini. Jantung keduanya berdetak kencang tak karuan dengan hawa panas menjalar dari dalam tubuh.

Narendra sudah tidak tahan untuk memulai malam pertama mereka. Di angkatnya tubuh Khalisa, lalu dia gendong seperti koala. Sementara Khalisa menyadarkan kepalanya di ceruk leher Narendra. Menyembunyikan wajahnya disana. Narendra berjalan dengan pelan, membawa Khalisa menuju tempat tidur.

Dengan sangat perlahan, Narendra merebahkan tubuh istrinya di sana. Narendra merangkak naik. Mata keduanya bertemu dalam satu garis lurus. Dengan Khalisa terbaring diatas tempat tidur sementara Narendra berada diatas Khalisa.

Narendra kembali mencumbu sang istri. Dia merunduk, lalu mengecup pipi Khalisa. Mengguliran kecupan demi kecupan di seluruh wajah, turun ke rahang dan berakhir di leher.

Khalisa merasakan jantungnya menggila saat kecupan Narendra turun ke dadanya. Kembali meninggalkan jejak kepemilikan disana. Tidak hanya sampai disitu. Kini bibir Narendra meraup puncak kemerahan yang sudah mengeras.

Mata Khalisa kembali bertemu dengan mata Narendra saat pria itu sibuk menghisap keduanya secara bergantian. Khalisa bisa melihat hasrat menggebu di mata suaminya.

Kecupan Narendra turun ke perut dan berhenti disana. Pria itu berdiri dengan lututnya. Lalu menarik satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh Khalisa.

Narendra menelan saliva, melihat tubuh indah sang istri tanpa sehelai benang pun. Berlahan tubuh Narendra condong ke depan. Dengan tatapan saling mengunci Narendra mengusap lembut paha Khalisa. Lalu Narendra merunduk, meraup bagian diantara paha Khalisa.

"Hubbbby." panggil Khalisa saat merasakan lidah Narendra bermain di bagian intinya.

Narendra mengangkat kepalanya, tersenyum pada Khalisa. Dia menyukai panggilan sayang yang Khalisa sematkan untuknya. Terasa manis dan membuatnya ingin segera menuntaskan hasratnya.

Narendra kembali meraup dua bulat besar milik Khalisa, sambil melepaskan ikatan handuk yang menjadi penghalang satu-satunya yang melekat di tubuh Narendra.

Khalisa memalingkan wajahnya, begitu melihat benda besar dan panjang milik Narendra yang menggantung diantara dua paha pria itu.

Narendra tersenyum, menarik dagu Khalisa dan memaksa istrinya untuk melihat kearahnya. "Ca." panggil Narendra dengan parau.

Khalisa tahu Narendra meminta izin untuk meneruskan permainan mereka. Meminta izin untuk memasukkan milik pria itu kedalam inti tubuhnya.

Narendra kembali tersenyum begitu Khalisa mengangguk. Pria itu kembali meraup bibir Khalisa. Ini yang pertama kalinya untuk dia dan Khalisa. Maka Narendra akan berusaha melakukannya dengan perlahan agar Khalisa tidak terlalu merasakan sakit.

Khalisa menahan sakit begitu milik Narendra menekan intinya tanpa penghalang. Narendra mencoba menatap Khalisa, "Ca." panggil Narendra, sebelum dia melanjutkan memasukkan miliknya lebih dalam lagi. Khalisa menjepit miliknya dengan sangat kuat, padahal dia baru memasukan setengah.

Narendra harus sabar. Tidak boleh terburu-buru agar mereka bisa sama-sama menikmati surga dunia ini untuk pertama kalinya.

Untuk mengurangi rasa sakit Khalisa, Narendra kembali mengulirkan kecupan-kecupan di wajah sang istri. Lalu kembali memangut bibir Khalisa yang menyambutnya dengan bergairah. Setelahnya, barulah Narendra mendorong penuh miliknya masuk kedalam inti tubuh Khalisa.

Untuk sesaat Narendra diam. Menyatukan kening mereka merasakan sesuatu yang sama-sama baru mereka rasakan. Narendra kembali mengecup bibir Khalisa berulang-ulang dan berakhir dengan luma tan yang menuntut.

Narendra mengoyang miliknya. Rasa sakit yang Khalisa rasakan sebelumnya berganti dengan rasa nikmat yang belum pernah dia rasakan. Napas keduanya memburu, peluh yang keluar tidak menghalangi keduanya untuk menuntaskan permainan mereka.

"Ca." panggil Narendra lagi. Menahan gelombang kenikmatan yang akan menghantamnya.

Tidak jauh berbeda dengan Narendra, Khalisa juga mulai merasakan kenikmatan yang luar biasanya.

Keduanya mengerang bersama. Setelah merasakan puncak kenikmatan menghampiri mereka. Narendra menyemburkan benih miliknya kedalam rahim Khalisa. Lalu ambruk diatas tubuh sang istri.

"Terima kasih sayang. Terima kasih, kamu sudah menjaganya untuk Mas." ucap Narendra merasa terhormat Khalisa menyerahkan sesuatu yang berharga padanya. Dia pria yang pertama kali mendapatkannya.

Sekali lagi Narendra mengecup kening Khalisa lalu menggulirkan tubuhnya ke samping. Memposisikan tubuhnya menghadap Khalisa yang juga menghadap kearahnya. Keduanya saling melempar senyum. Tidak pernah mengira hubungan mereka akan sejauh ini.

Dulu Narendra menganggap rasa sayang dan semua perhatiannya pada Khalisa hanyalah sebatas hubungan saudara saja. Mengingat mami Aulia sudah menganggap Khalisa itu putrinya.

Begitupun Khalisa. Merasa perhatiannya dan rasa sayang yang dia miliki untuk pria itu, karena Narendra adalah calon kakak iparnya.

Tanpa mereka sadari, kalau semua itu membuat mereka merasa nyaman satu sama lain. Tidak ingin kehilangan, dan tidak bisa dipisahkan, karena rasa cinta itu sebenarnya sudah tumbuh dan bersemi di hati masing-masing

Narendra menarik Khalisa masuk kedalam pelukannya. Sebenarnya dia masih ingin mengulangi apa yang tadi mereka lakukan. Tapi Narendra tidak ingin egois. Sebisa mungkin dia menahan keinginan itu dengan memejamkan matanya. Mereka bisa mengulanginya lagi, nanti.

...◇◇◇...

1
Jetva
pantas Sonia licik..tak ada rasa sayang yg tulus...tak menyadari kesalahanx malah menyusun rencana licik...padahal Ica sangat sayang padax...
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Luchi Chipoedanz Sihite
Luar biasa
Jetva
sdh tau km slh..msh lanjut berhubungan intim dgn sultan ..namax sultan tp perilaku nol..
Jetva
bagus Khalisa..entar juga lu tau klo ada ular beludak di dlm keluarga lu..
Liana Simon
ceritanya ringan tapi menarik
Kadek Bella: lanjut thoor party nya,,, anaknya ica
total 1 replies
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
makin seruu nihh
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hhhhh
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
bawa ke ustad biar di ruqiyah om
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Karlina jahat bgtt... baik di depan hanya topeng
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hhhhh astogee CEO lhoooo 😆😆😆😆
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
dion ternyata tulus sama diana. ku pikir akan langsung meninggalkan diana
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Sonia masih ada berfikir yg jahat.. astaga harus di wasoadaiiii
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
tobat woiii soniaaa
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
ternyata tante kalina jahat juga astaga
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
segitu nya Narendra ☺😄😄😄😄
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
alhamdulillah past kembar 👭👭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Sonia harusnya bersyukur dapat Sultan. awas jgn ganggu rendravdannica
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
hamil ternyata siii ica 😇😇
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Sonia kan artis jadi waharbklo jago akting... kasian banget Sultan mencintai wanita yang salah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!