NovelToon NovelToon
Aluna

Aluna

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / CEO / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:182.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sabia X

Aluna adalah seorang gadis cantik dan seorang Hacker yang sangat hebat, namun ia menutupi kehebatannya itu untuk membalas dendam kepada seseorang dimasa lalunya, sampai ia bertemu dengan CEO menyebalkan yang membuat harinya berwarna, mampukah Aluna membalaskan dendam masa lalu yang telah menghancurkan hidupnya, dan juga mampukah Aluna menerima cinta pria menyebalkan yang terus mengusik harinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabia X, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersama Kembali

Malam semakin beranjak acara inti pun telah tiba, Luna masih asik dengan ponsel ditangannya mengusir kejenuhan dengan melihat kerjaannya yang masih belum ia selesaikan sampai pembawa acara menyebutkan satu nama yang membuat jantungnya berdetak.

“Silahkan Tuan Arjuna Sebastian Brown untuk memberi materi yang ingin disampaikan agar anak didik kami semakin semangat untuk nantinya menjadi pengusaha yang sukses seperti anda,” Arjuna mengangguk pandangannya menyapu semua ruangan mencari sesosok gadis pujaan hatinya yang amat ia rindukan, dan mata tajamnya menemukan gadis itu disudut ruangan paling belakang, senyumnya terkembang walau itu hanya tipis, sangat tips hingga tidak ada yang menyadari, Aluna yang penasaran pun mengarahkan pandangannya keatas panggung, dan seketika pandangan mereka bertemu, dadanya semakin berdetak kencang mendapat tatapan penuh kerinduan dari pemilik mata elang itu, Luna seketika merunduk, bohong kalau ia tak merindukan laki-laki yang berdiri dengan gagahnya diatas sana, Luna hanya menghela nafas panjang.

“Lun, tuan Juna, apa kau baik-baik saja?” tanya Mira khawatir, Luna hanya mengangguk.

“Gua keluar dulu ya,”

“Tapi Lun, aku ikut ya.” Luna menggeleng pelan.

“Gua pengen sendiri, ok, jangan khawatir gua baik saja,” Luna memperlihatkan senyumnya yang terpaksa dan langsung keluar diam-diam, Juna yang menyadari Luna pergi hanya bisa menghela nafas, saat materinya sudah selesai ia langsung bergegas pergi setelah meminta Bara menyelesaikan urusan disana, langkah Juna terus menyusuri pantai mencari gadis pujaan hati ditengah remang cahaya lampu, namun ia tak menemukan sama sekali dan otaknya pun langsung bekerja melangkah menuju penginapan yang Aluna tempati dengan ragu mengetuk pintu itu perlahan, tak ada jawaban, ia mengulangi lagi, namun tetap sama tak ada jawaban, Arjuna mendengus kesal tetap berdiri disana mengacak rambutnya frustasi sampai matanya menangkap sosok tubuh yang berdiri tak jauh darinya menghadap kearah pantai, senyumnya langsung terkembang dan dengan cepat ia mendatangi dan tanpa permisi langsung memeluknya, membuat Luna tersingkat kaget, dadanya semakin berdetak kencang tat kala menyadari siapa yang memeluknya dari aroma maskulin yang sangat ia hapal.

“Apa yang kau lakukan, lepas.”

“Tidak akan ku lepas lagi, sudah lama aku menunggu keegoisan mu sayang, sekarang tidak lagi,” jawab Juna semakin mempererat pelukannya air matanya luruh.

“Jangan menyiksa ku lagi sayang aku mohon, apa aku sangat tidak berguna untuk mu, aku ini Arjuna Sebastian Brown, tidak kah kau tahu, apa kau menganggap ku selemah itu, hingga kau takut aku terluka, aku ini kuat sayang, coba lihat, badanku bertambah kekar, aku sering olah raga, kenapa kau begitu menganggap ku lemah, sudah cukup aku membiarkan kamu sendiri, sekarang tidak lagi karena aku tidak sanggup menanggung kerinduan ini,” ucap Juna membalik tubuh Luna menghadapnya ditatapnya wajah yang sangat ia rindukan.

“Cukup, jangan hukum aku lagi sayang, aku tidak mampu,” Juna mengelus pipi Luna lembut, sedangkan Luna hanya terdiam shock mendengar apa yang diucapkan Juna, karena terdengar lucu, bolehkah selucu itu untuk seorang pemaksa,batin Luna.

“Sayang, jangan diam saja,”

“Tuuk” Luna menyentil kening Juna karena gemes.

“Aduh, sakit sayang, tapi tak apa aku sangat senang kau menyentil, itu tandanya kamu tidak marah lagi,” Luna membulatkan matanya lebar bingung dengan pemikiran Juna.

“Siapa yang bilang aku tidak marah,”

“Itu kau sudah menyentil ku sayang, berarti sudah tidak marah, karna itu sikap sayangmu padaku,” Juna cengengesan menyandarkan keningnya, ke kening Luna dengan manja semakin merengkuh tubuh Luna dalam pelukannya, nafasnya sudah mulai tak beraturan dan tanpa aba-aba sudah mendaratkan bibirnya ke bibir Luna, mengecupnya sesaat membuat Luna membulatkan matanya.

“Aduh..” Juna meringis karna pinggangnya dicubit Luna dengan keras, namun setelah itu ia tertawa ngakak hatinya sangat bahagia dipeluknya Luna erat, tak ingin melepaskan.

“Dasar gila, dicubit malah senang,” gerutu Luna disela senyumnya, hatinya menghangat Juna langsung mengangkat tubuh Luna ala bridal style membuat Luna terpekik.

“Sudah jangan berisik sayang kita nikmati malam ini,” Juna membawa tubuh Luna menjauh dari tempat itu.

“Kau mau bawa aku kemana jangan mesum ya,” peringat Luna geram.

“Gak sayang, kita duduk disana, disini nanti pasti ramai aku tidak mau dilihat banyak orang, dan diganggu dan di juliti,” jawab Juna enteng membawa Luna berlari, serasa tidak membawa apa-apa, membuat Luna seketika mengalungkan tangan nya dileher Juna untuk berpegangan tak lama mereka sampai di gasebo yang sangat private karena Juna memang memesannya, jauh dari keramaian, Juna duduk disana tanpa melepas tubuh Luna memangkunya dengan posesif.

“Aku bisa duduk sendiri,”

“Tidak akan, nanti kamu kabur,” jawab Juna enteng membuat Luna mendengus.

“Aku tidak akan kabur,”

“Gak, aku sangat merindukanmu,” Juna mengusap pipi Luna lembut menatapnya penuh kerinduan, mereka saling tatap menyelami hati masing-masing, Juna dengan perlahan mendekatkan wajahnya dan dengan penuh kelembutan mencium bibir Luna sejenak, ya hanya sebentar menghilangkan kerinduan yang sudah lama terpendam, Luna hanya terdiam mendapat sentuhan hangat pada bibirnya, walau hanya sebentar dan hanya menempel mampu menggetarkan seluruh tubuhnya.

“Sangat manis,” Juna mengusap bibir Luna lembut,dan kembali mencium pipi Luna lembut, sangat gemas melihat pipi Luna yang memerah.

“Ish, jangan cium-cium,” Juna terkekeh mendengarnya, tak mengerti bukannya mereka baru berciuman.

“Sayang..”

“Hmm,”

“Katakan, kenapa kau menganggap ku lemah,”

“Maksudnya?” Luna tak mengerti dengan pertanyaan Juna.

“Bukankah kau meninggalkanku karena tak mau aku terlibat dalam kehidupanmu, apa aku selemah itu,” tatap Juna dengan sendu, Luna menghela nafas panjang.

“Bukan begitu, kau tidak tahu apa yang telah aku lalui, dan mengapa sampai saat ini aku masih bertahan, aku hanya tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai lagi, hanya gara-gara masa lalu,”

“Sayang, aku ini kekasihmu, aku ini seorang Arjuna lo, aku tidak selemah itu, walau ya, kalau untuk urusan IT aku tidak tahu, tapi untuk urusan yang lain aku kuat lo sayang,” juna menjawab dengan cengengesan.

“Dasar otak mesum,”

“Nah lo, sekarang kamu yang berfikir mesum sayang,” Juna mencubit pipi Luna gemes membuat Luna cemberut, dan memukuli dada Juna membuat Juna tertawa, namun seketika meringis saat Luna bergerak sangat ekstrem menyentuh benda pusakanya.

“Sayang stop jangan bergerak.” pinta Juna meringis, karna adik kecilnya sudah menegang sempurna.

“Kenapa, kamu meringis begitu, ini kenapa ada yang sangat keras,” Luna malah reflek meraba benda keras yang mengenai pahanya.

“Sayang, jangan sentuh," Juna setengah mati menahan hasrat saat tangan mungil itu menyentuh benda pusakanya, Luna yang baru sadar membelalakkan matanya memandang kearah tangannya.

“Kyaa!! spontan Luna langsung memukulnya dan turun dari pangkuan Juna membuat Juna meringis.

“Dasar mesum!" Luna berlari meninggalkan Juna yang meringis kesakitan mengusap burung perkututnya, antara ingin menangis dan tertawa melihat ulah Luna yang meninggalkannya begitu saja, Juna tertawa disela rasa ngilu di bagian bawahnya, tanpa ingin menghentikan Luna yang meninggalkannya, hanya bisa pasrah sembari tersenyum bahagia karena sang kekasih sudah memaafkannya.

1
Sri Tri
Lumayan
Sri Tri
Biasa
NIA DJOHAN Djohan
tamat/Drool/
Mey jun Susy
Luar biasa
Tiwi
keren
Tiasni Nellu
wah..luna hebat sekali ya..
Tiasni Nellu
lanjut...
Tiasni Nellu
lunaaaaa..
Lya Fatih Bayan
lunaaaa aku padamuuuuu.. kereeeeen.. karakter cewek kuat seperti yg aku sukaaaaaa
Rina Arie
Lumayan
Lya Fatih Bayan
Juna bodohh
Lya Fatih Bayan
kalau jadi Luna dicueikin aja dulu junanya.. gampang aja digandeng ma cewek lain..
Lya Fatih Bayan
hanya sekretaris tapi kok gandengan tangan.. siapa yang nggak salah paham.. kalau hanya sekertaris biasanya hanya ngekor nggak pake gandeng tangan.. bodohhh
Lya Fatih Bayan
Thor



Thor, jangan ada kata loe gue diantara mereka🤭.. kurang seneng dengr pakai bahasa loe2 gue... udah pada tua juga..
Sabia X: /Smile/
total 1 replies
niktut ugis
kasihan Luna Thor 😌, dia sangat merindukan ortu
niktut ugis
🤣🤣 hny Luna yg mampu menyentil jidat CEO terkeren...andai bara ada d situ past dia takjub
Neng Nosita
whah... akhir yg bahagia
makasih thor... tak tunggu cerita2 selanjutnya
Sabia X: terimakasih kembali karena sudah membaca karya saya nantikan juga kisah cerita cinta tentang Levin yang akan segera update dan juga kisah lainnya.🙏🥰
total 1 replies
Eka Yuni
akhirnyaaa . khayalan ku terwujuuuud . mereka bukan kk adx kandung . yuhuuuuu
Yolan Apolonia
Biasa
Yolan Apolonia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!