Erik, bos besar yang mempunya kekuasaan dan kekuatan. bertemu dengan seorang gadis muda berusia 19 tahun.
Alessia Carolin, gadis muda berusia 19 tahun. dia adalah gadis yang sangat luar biasa, tak sengaja bertemu dengan seorang pria berusia 30 tahun bernama Erik Regan. seorang pengusaha yang begitu kejam bahkan bisa dibilang bos mafia yang menguasai begitu banyak bisnis.
Sebuah pernikahan terpaksa karena hutang budi, akankah pertemuan dua orang itu mendapatkan sebuah jalinan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WANITA TAK PUNYA SOPAN SANTUN
Kondisi markas Erik yang ada di Rusia sedikit mengkhawatirkan. Hal itu membuat pria itu akan tinggal di sana untuk beberapa waktu.
"Nyonya, silakan dimakan." salah satu pembantu memberikan beberapa kue untuk Caroline.
"Oh ya, di sini apakah jauh dari tempat yang menyenangkan?" tanya Caroline yang mulai bosan.
"Memangnya nyonya mau ke mana?" tanya salah satu pembantu.
"Ya mau mencari kesibukan lah, Di sini aku benar-benar bosan." jawab Caroline.
Ketika sedang berbicara dengan beberapa pembantu yang ada di tempat itu, nampaknya Caroline benar-benar bosan berada di sana.
"Di mana Tuan Erik?" tanya seorang wanita yang sudah masuk dan tiba-tiba menanyakan Erik.
"Nona Freya?" si pembantu menatap Freya yang baru datang.
"Di mana Tuan Erik?" tanya wanita yang bernama Freya kembali.
"Tuan Erik sedang berbicara dengan tuan Kelvin dan Tuan Elios." jawab pembantu.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menemui mereka. Setelah mengatakan itu Freya langsung pergi menemui Erik dan yang lain, Caroline menatap wanita itu, wanita yang tiba-tiba datang kemudian langsung mencari suaminya.
"Wanita itu siapa?" tanya Caroline yang sedikit bingung.
"Namanya nona Freya, dia adalah orang kepercayaan tuan Erik." jawab pembantu.
"Apakah seistimewa itu? dia Kenapa tiba-tiba datang langsung ngeloyor masuk seperti itu? dia tidak punya tata krama sama sekali." tatapan tidak suka langsung ditunjukkan oleh Caroline.
"Nona Freya sudah seperti itu, Nyonya. Dia sudah terbiasa keluar masuk tempat ini jawab pembantu.
"Kok bisa seperti itu ya? padahal aku ini nyonya di rumah ini loh, kok dia tidak punya tata krama sama sekali?" tanya Caroline yang membuat pembantu sedikit bingung untuk menjawabnya.
Apakah seistimewa itu dan apa hubungannya dengan Erik, pertanyaan itu terus mengulang di otak Caroline.
Erik, Elios, Kelvin dan Jhon berada di salah satu ruangan. mereka sedang membicarakan mengenai jalan keluar untuk masalah yang mereka hadapi.
Ceklek..
tanpa mengatakan apapun Freya langsung masuk ke ruangan itu, ternyata benar apa yang dikatakan oleh Caroline. Wanita itu sungguh-sungguh sudah terbiasa berada di sana, keluar masuk tanpa mengatakan permisi sama sekali.
"Tuan." Panggil Freya.
"Kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu, Freya?" tanya tiba-tiba dari Erik.
Freya sedikit membungkukkan kepalanya, wanita itu terlihat bersikap seolah Dia adalah orang istimewa bagi Erik. "Maaf, tuan." jawab Freya.
"Ada apa kamu ke mari, Freya?" tanya Kelvin.
"Saya akan memberikan beberapa laporan mengenai Kasino." jawab Freya.
"Kamu bisa memberikan laporan itu kepada Kelvin atau Elios, Lalu kenapa kamu harus kemari?" tanya Erik. setelah mengatakan itu Erik teringat kepada istrinya, Entah di mana istrinya. Apakah wanita itu sudah melihat Freya yang memang sikapnya seperti ini.
"Maaf, Tuan. saya kira tuan ingin langsung melihat laporan dari Kasino." jawab Freya.
"Kamu berikan saja kepada Elios ataupun Kelvin, nanti mereka akan melapor padaku." Erik kemudian pergi meninggalkan Kelvin dan Elios.
"Kamu selalu seperti ini, Freya. selalu saja kamu bersikap seperti orang yang sangat istimewa, sebodoh itukah dirimu atau kamu ingin bersikap seperti simpanan dari tuan Erik?" Kelvin sedikit tidak suka dengan sikap yang selalu ditunjukkan oleh Freya. Wanita itu menganggap dirinya adalah orang yang sangat dipercaya oleh Erik, bahkan orang yang benar-benar dibutuhkan oleh pria itu.
"Kira-kira kamu sudah melihat wanita yang ada di luar sana, Freya?" tanya Elios.
"Apa maksudmu!" tanya balik Freya.
"Oh ya Kelvin, kelihatannya dia belum bertemu dengan malaikat pencabut nyawa." jawab Elios yang kemudian sedikit tersenyum lalu meninggalkan Freya.
"Apa maksudmu, Elios!" tanya Freya.
Elios hanya mengangkat dua pundaknya kemudian pergi.
Entah apa yang akan terjadi jika Nyonya mengetahui mengenai dirimu wanita yang mempunyai niat untuk menjadi istri dari tuan.
langkah kaki elios meninggalkan ruangan itu, dia ingin melihat Apa yang terjadi jika Nyonya besarnya itu tahu kalau Freya suka pada suaminya.
"Kok sudah selesai, sayang?" tanya Caroline saat melihat suaminya keluar.
"Tentu." jawab Erik.
"Oya, Sayang. siapa wanita yang masuk tanpa permisi itu?"
"Memangnya kenapa sayang?" tanya Erik kembali.
"Ya tentu saja aku penasaran, dia langsung nyelonong masuk tanpa permisi. Dia kira aku ini setan yang tidak nampak apa." jawab kesal Caroline.
Melihat wajah istrinya yang kesal Erik hanya bisa menahan senyumnya. "Nanti aku akan Kasino, Apa kamu mau ikut?" tanya Erik yang membuat raut wajah kesal dari Caroline seketika berubah.
Terlihat sekali kalau wanita itu memang sudah bosan berada di tempatnya, dia ingin berjalan-jalan melihat sesuatu yang sangat menegangkan. "Kamu ini benar-benar sangat unik, perempuan kok sukanya ke kasino. kalau perempuan yang lain pasti lebih memilih ke pusat perbelanjaan atau pameran perhiasan." Erik yang kemudian memberikan pelukan kepada sang istri.
Freya baru keluar bersama dengan Kelvin, wajah yang tadi tersenyum itu langsung berubah saat melihat Erik bermanja dengan seorang wanita.
"Apa kamu mau aku suapi makanan ini, sayang?" tanya Caroline.
Tanpa menjawab Erik membuka mulutnya.
"Sungguh tidak sopan kamu melakukan hal itu." seketika Freya mengatakan hal itu kepada Caroline yang hendak menyuapi Erik.
"Kamu ini kenapa sih dan kamu ini siapa? Kenapa kamu berkata seperti itu?' tanya Caroline.
"Apakah kamu pembantu baru di sini? tidak sopan kamu melakukan hal itu kepada tuan Erik?!" seru Freya.
"Tutup mulutmu, Freya! tidak sopan kamu berbicara seperti itu kepada istriku!!" seru Erik yang membuat Freya langsung terdiam.
Memang kabar pernikahan itu tidak banyak terekspos hingga tidak ada yang tahu kalau Erik sudah menikah.
"Istri?" Freya bingung.
"Iya, dia adalah nyonya besar atau istri Tuan Erik." jawab Elios. Dalam hati pria itu benar-benar begitu bahagia, wanita yang selalu menganggap dirinya sebagai orang kepercayaan Erik itu bisa melihat sendiri kalau majikannya sudah mempunyai seorang istri.
"Maaf tuan, saya tidak tahu kalau Tuan sudah menikah." jawabnya. raut wajah Freya nampak sangat muram, seumuran mendung yang mungkin akan menurunkan hujan.
"Kembalilah ke kasino, Freya. aku nanti akan ke sana."
"Baik, Tuan." mau tidak mau rasa bahagia itu seketika sirna, niat hati pagi ini Freya ingin menemui Erik dengan alasan memberikan beberapa laporan Kasino. Setelah sampai di sana malah kenyataan pahit yang didapatkan oleh wanita itu, ternyata Erik membawa seorang wanita, seorang wanita yang diakui sebagai istrinya. Seorang wanita yang bersikap begitu manja.
"Bagaimana mungkin tuan Erik sudah menikah, tidak, tidak mungkin tuan sudah menikah. Pasti dia hanyalah wanita murahan." Freya menenangkan hatinya yang mulai galau.
Freya pergi dari mension besar milik Erik, wanita itu kembali ke kasino sedangkan Erik sendiri akan ke kasino bersama istri dan dua anak buahnya.
"John, Tolong kamu pantau markas. Aku akan pergi ke kasino terlebih dahulu, Oh ya jangan lupa tolong kamu kabari mengenai barang-barang yang sudah rusak semua itu." minta Erik.
"Baik, Tuan." jawab John.
**Bersambung**
