"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aleera sakit
Sudah beberapa minggu ini Kendra selalu berusaha untuk membuat Aleera mau menerima pertanggung jawaban dirinya. Tapi Aleera yang keras kepala selalu menolaknya.
Flashback
Kendra datang ke rumah Aleera begitu dia pulang dari kantor. Hari ini memang Kendra tidak ke kampus karena tidak ada jadwal mengajar.
Aleera yang sedang menyiram bunga di depan rumah tentu saja tidak bisa mencari alasan untuk menolak kehadiran Kendra.
“Pak Al kenapa kesini? Ada urusan apa?” Tanya Aleera kepada Kendra. Jika di bandingkan dengan pertemuan mereka sebelumnya kali ini Aleera terlihat lebih tenang meskipun gurat kesedihan masih terlihat jelas diwajahnya.
“Ada yang harus kita bicarakan Aleera. Kita harus mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan kita.” Ujar Kendra seraya menatap Aleera datar. Rasanya Kendra sudah lelah berbicara secara halus kepada Aleera.
“Apalagi yang harus kita bicarain Pak. Kita…” Ucapan Aleera terputus karean Kendra lebih dulu memotongnya.
“Benarkah kamu ingin membicarakan semua ini disini?” Tanya Kendra dengan datar. “Aku tidak masalah karena jika mereka tau itu akan mempermudah jalanku untuk meni…”
“Kita masuk ke dalam.” Ujar Aleera menghentikan ucapan Kendra. Kemudian tanpa mengatakan apapun Aleera langsung masuk ke dalam rumah.
“Ternyata memang menghadapi kamu harus lebih keras kepala di bandingkan dengan kamu.” Gumam Kendra seraya tersenyum tipis.
Kendra mengikuti Aleera masuk ke dalam rumah. Tanpa menunggu di persilahkan Kendra langsung mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu Aleera.
Aleera hanya diam mengalihkan seraya mengalihkan perhatiannya menghindari tatapan Kendra.
Sedangkan Kendra justru semakin lekat menatap Aleera yang terlihat duduk dengan tidak nyaman.
Hening, Kendra sama sekali tidak membuka mulutnya untuk berbicara. Hal ini membuat Aleera merasa jengah.
“Jadi, apa yang mau Pak Al bicarakan sama saya?” Tanya Aleera kepada Kendra.
Lagi-lagi Kendra tersenyum karena pada akhirnya Aleera lebih dulu menurunkan egonya dengan bertanya kepadanya.
“Seperti pembicaraan sebelumnya, Abang ingin mempertanggung jawabkan perbuatan Abang dengan menikahi kamu.” Tanpa basa-basi Kendra mengatakan tujuannya. Kendra tidak mau Aleera terus bertanya tanggung jawab seperti apa yang akan dirinya lakuka. Jadi Kendra mempertegasnya denga mengatakan kalau dia akan bertanggung jawab dengan menikahi Aleera.
Aleera terdiam mendengar jawaban Kendra.
“Sebenarnya Pak Al tidak perlu sampai sejauh itu sampai harus menikahi saya. Dengan menganggap kalau kejadian itu tidak pernah ada sudah cukup buat saya. Lagi pula pernikahan bukan untuk main-main, saya ingin menikah hanya sekali seumur hidup.” Ujar Aleera kepada Kendra. Aleera masih pada prinsipnya, dia tidak ingin menikah tanpa adanya cinta diantara dirinya dan pasangannya nanti. Yang terpenting adalah Aleera tidak ingin membuat Kendra harus terikat dengannya hanya karena sebuah tanggung jawab. Seperti yang sudah di katakan Aleera tidak mau sampai membuat Kendra menderita.
Kendra justru tertawa kecil karena ucapan Aleera itu.
“Apakah Abang pernah mengatakan kalau pernikahan hanya untuk main-main? Dengar Aleera, Abang juga memiliki keinginan sama seperti kamu untuk menikah hanya sekali seumur hidup. Abang serius menikahi kamu, kita akan menjalani rumah tangga yang normal sama seperti suami istri lainnya. Dan kita bisa belajar untuk saling mencintai nantinya. Lagi pula apa kamu tidak khawatir dengan anak kita yang bisa saja sedang tumbuh di dalam rahim kamu saat ini?” Ujar Kendra kepada Aleera.
Aleera terdiam seraya menatap perutnya.
“Mungkinkah anaknya benar-benar sedang tumbuh di dalam rahimku saat ini?” Ujar Aleera dalam hati.
“Abang tidak mau kalau sampai anak kita lahir tanpa adanya status resmi di antara kita. Apa kamu tega anak kita tumbuh tanpa adanya orang tua lengkap?” Ujar Kendra kepada Aleera.
Aleera masih terdiam mendengar ucapan Kendra. Sebelumnya Aleera berpikir bahwa tidak masalah kalau nantinya dia membesarkan anaknya sendiri kalau memang benar-benar hamil. Tapi mendengar ucapan Kendra…
“Tapi belum tentu saya hamil. Dan saya yakin kalau saya tidak hamil.” Ujar Aleera datar.
“Kita belum membuktikannya, karena kemungkinan kamu tidak hamil itu sangatlah kecil” Jawab Kendra dengan yakin.
“Kenapa Pak Al selalu mengatakan kalau saya sudah pasti hamil? Bukankah seharusnya Pak Al berdoa agar saya tidak hamil jadi Anda bisa terbebas dari tanggung jawab ini?” Ujar Aleera kepada Kendra.
“Naluri seorang Ayah.” Jawab Kendra dengan yakin.
“Haha, jangan mengada-ngada Pak, saya yakin saya tidak hamil.”
Kendra menghela nafas kasar karena Aleera masih saja keras kepala.
“Terserah, karena kalau kamu terbukti hamil maka siap-siap kamu akan langsung Abang nikahi.
Flashback off
Sejauh ini Kendra masih merahasiakan mengenai kejadian itu kepada keluarganya selain Rendra. Bukan Kendra tidak mau mengakui kesalahannya, hanya saja Kendra menunggu sampai Aleera mau menikah dengannya.
Dan entah bagaimana, Kendra justru berharap kalau Aleera benar-benar hamil anaknya agar dia bisa menikahinya. Kendra yakin saat ini dia sudah sedikit gila karena berpikiran seperti itu.
“Abang…” Terdengar suara Sandra yang memanggilnya.
“Masuk aja dek pintunya nggak di kunci.” Jawab Kendra dari dalam.
Ceklek... Pintu kamar Kendra terbuka menampilkan Sandra yang berdiri disana.
“Abang anterin adek ke rumah Aleera. Hari ini Mas Rendra pulang malem jadi anterin adek ya Bang.” Ujar Sandra kepada Kendra.
“Emang adek mau ngapain ke rumah Aleera?” Tanya Kendra penasaran.
“Aleera tuh tadi sakit di kampus, dan karena besok juga nggak ada kelas jadi adek mau nginep disana buat jagain Aleera. Adek udah minta ijin sama Bunda dan Ayah kok ,udah di bolehin juga.” Jawab Sandra.
Aleera sakit?
“Ya udah Abang anterin, Abang ganti baju dulu.” Ujar Kendra. Saat ini dia hanya menggunakan kaos dan celana pendek rumahan, jadi harus mengganti bajunya terlebih dahulu.
“Oke, adek tunggu di bawah ya Bang.” Ujar Sandra sebelum dia menutup pintu kamar Kendra kembali dan menunggu Abangnya itu di bawah.
Setelah Sandra pergi Kendra buru-buru mengganti bajunya. Dia benar-benar merasa cemas mendengar Aleera yang kata Sandra sedang sakit itu. Tapi meski begitu Kendra berusaha untuk tidak memperlihatkannya.
Kendra turun ke bawah dan mendapati Bunda Sya dan Sandra sedang mengemas sesuatu. Sedangkan Ayah Radit hanya duduk sambil sesekali berbicara dengan Bunda Sya dan Sandra.
“Abang udah selesai? Bentar ya.” Sandra yang pertama kali menyadari kedatangan Kendra.
“Itu apa?” Tanya Kendra.
“Ini bubur buat Aleera makan sama beberapa lauk dan buah. Takutnya di rumah Aleera nggak ada makanan.” Jawab Bunda Sya.
Kendra hanya menganggukan kepalanya seolah dia cuek seperti biasanya.
“Jagain Aleera ya dek, nanti kalau ada apa-apa jangan lupa langsung telfon Bunda.” Ujar Bunda Sya kepada Sandra.
“Iya Bunda.”
“Kenapa Aleera nggak di ajak nginep sini aja?” Tanya Kendra tiba-tiba.
“Udah,tapi Aleera nggak mau. Takut ngrepotin katanya, padahal kan enggak. Ya udah adek aja yang ke rumah Aleera.” Jawab Sandra.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)