NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Papa

Menikahi Calon Papa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Paksaan Terbalik
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023

Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.

Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.

Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."

"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.

Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HOP TIGA PULUH

Pukul satu Rega sibuk dengan pekerjaan perusakan malware milik orang yang tidak bertanggung jawab.

Belum diketahui siapa dalangnya, yang pasti perangkat lunak itu sejenis dengan perangkat lunak yang dulu masuk ke sistem informasi perusahaannya.

Ben, mungkin lelaki licik itu lagi yang sedang berusaha membuat hancur Arjuna agar Hilda bisa merengek bantuan dan mereka kembali bersama.

Setelah menyelidiki kehidupan Arjuna dan Vanessa selama ini, Rega sedikitnya tahu kalau Ben begitu menyayangi Vanessa.

Hanya saja, dahulu Hilda tak mau dengan Arjuna, dan entah apa alasannya sekarang Hilda mau kembali.

Ada beberapa perangkat lunak perusak yang dibuat khusus untuk menjatuhkan kredibilitas perusahaan Arjuna.

Setidaknya dari pihak Rega memblokir jalan perusakannya, sedang dari tempat Arjuna akan memperketat pengamanan data mereka.

Cukup alot, karena hacker lawannya bukan hacker sembarangan pula. Namun, kerja keras Rega tidak sia-sia karena satu persatu malware itu diputuskan jalannya dari sistem informasi milik V-tech.

Kemudian, Arjuna menelepon. "Kau mengirim ku banyak uang. Untuk apa?" tanyanya.

"Anggap aku sedang berbaik hati padamu."

📞 "Kau pasti tahu dari Anes kan? Masalah perusahaan ku, Anes sudah tahu kan?"

"Hmm..." Rega selalu bersuara datar.

📞 "Kau takut aku dan Hilda kembali?" Arjuna memperdengarkan tawa kecilnya.

"Apa pun alasannya. Terima saja. Kau butuh uang itu dan perketat pengamanan data data pengguna mu mulai sekarang!" ketus Rega.

📞 "Secepatnya aku akan ganti semua uang mu. Aku tidak mau berhutang budi padamu."

Rega ternganga kesal. "Jadi Vanessa menuruni sifat mu yang ini rupanya?"

📞 "Semoga dia menyusahkan mu, dan tidak akan pernah membiarkan mu tenang Rega. Semoga saja," harap Arjuna.

"Sial!"

📞 "Terima kasih sudah membantu ku. Dan semoga Vanessa cepat meminta cerai padamu. Karena jelas, kau masih tidak ikhlas Hilda kembali padaku."

"Kau..." Baru ingin meneriaki, Arjuna sudah mematikan sambungan teleponnya sepihak.

Rega menggeram. "Anak Bapak sama saja menyebalkannya!" Kenapa pula Arjuna cosplay menjadi cenayang yang sok tahu.

"Pak Rega belum minum dari tadi." Sodoran air putih membuat Rega sadar bahwa ada penghuni lain di kamar hotelnya.

Yulia pasti menyimak kemarahannya sedari tadi. Ya, dari mulai Vanessa keluar hingga sekarang, Rega selalu marah-marah.

Pintu kamar yang terus Rega lirik. Bahkan sudah selarut ini, Vanessa masih di luar, Antoni juga tak mengirim satu kabar pun padanya.

"Kau boleh pulang." Rega bangkit untuk mengantar Yulia keluar. Padahal Yulia baru minum dan minumannya jatuh berceceran.

Namun, sepertinya wanita seksi itu bimbang, seperti kebiasaanya saat disuruh pulang larut malam. "Sudah sangat malam. Saya takut pulang malam Pak."

"Antoni akan mengantarkan mu." Rega tetap melanjutkan langkahnya. Dan saat membuka pintu, Vanessa dan Antoni sudah ada di balik pintunya.

Vanessa tampak menatap kancing blouse putih Yulia yang terbuka satu. Dan semua akan berpikir sama dengan Vanessa jika melihat ada tetesan air di gundukan padat itu.

"Nona..."

Vanessa menyelonong masuk tanpa mau menyapa balik sekretaris suaminya. Rega menutup pintu dan membiarkan Antoni mengantar pulang Yulia.

Setelah banyak hal yang Rega lakukan malam ini untuk perusahaan V-tech. Vanessa datang dan langsung terkapar di atas ranjangnya tanpa kata apa pun.

"Aku sudah turuti mau mu."

"Terima kasih...," gumam Vanessa.

"Cuma itu?" Rega menghela napas berusaha untuk lebih sabar lagi. Tapi lagi-lagi dia harus kecewa saat Vanessa tak menyahutinya.

Gadis berstatus menikah itu tidur tengkurap dengan posisi kaki dan tangan terentang semua, yang bahkan tak menyisakan tempat sedikitpun untuknya.

Tak mau kalah, Rega membenarkan posisi Vanessa untuk dipeluknya dari belakang. Setidaknya setelah itu, Vanessa lebih pulas dari sebelumnya.

Sampai pagi tiba, Vanessa mandi, berganti pakaian sekolah seperti biasanya. Tak ingin melakukan drama seperti kemarin, dia lelah.

Hal itu cukup membuat Rega mencari, mencari dan mencari. Rasanya ada yang kurang jika Vanessa tidak lagi berteriak.

"Kau sangat mencintainya?" Di atas meja makan fasilitas hotel, Rega membuka obrolan paginya. Dan sepertinya Vanessa cukup kebingungan. "Kekasih mu, aku bertanya tentang dia!"

Vanessa mencebik datar, jadi Rega masih ingin tahu tentang Geovan. Mungkin teringat dengan desah tak sengaja-nya kemarin.

"Geovan tidak pernah menindas ku. Dia teman curhat yang baik. Hobi kami sama. Hubungan kami tidak punya kekurangan."

Rega mulai mengepal tangannya.

"Kami selalu merasa saling dihargai saat bersama. Tentu saja aku merasa dicintai olehnya dan mungkin aku juga mencintainya."

"Ya anggap saja begitu," tambahnya.

"Kau tahu... kau memuji orang lain di depan suamimu barusan!" Rega mengetus.

"Oh my God, aku bersalah." Vanessa segera menyatukan kedua tangannya dengan gerakan cepat hingga menimbulkan suara tepukan yang keras. "Aku minta maaf!"

"Kau meledekku?"

"Mana berani aku begitu." Vanessa memutar bola matanya malas. "Rega Putra Rain terlalu hebat untuk aku ledek."

Rega menambah satu centong nasi lagi pada piring Vanessa secara kasar. "Kau habiskan lagi makanan mu!" Cepat gemuk dan kekasih mu akan meninggalkan mu...

•••••••••••••

...Sekolah......

^^^•••••••••••••^^^

"Terima kasih, Geo."

Vanessa tersenyum pada Geovan yang memberikan komik series terbaru untuknya. Kegiatan yang lama tak dilakukan, saling berbagi cerita tentang anime.

"Maaf soal kemarin," ucap Geovan seraya mengacak-acak poni Vanessa. Memang biasa ada bahan ribut, tapi mereka selalu berakhir saling minta maaf dan memaafkan.

Vanessa menepis tangan Geo. "Jangan usap usap rambut begitu," protesnya.

"Kenapa, aku suka melakukannya." Pemuda itu terkikik, dan kembali mengacaukan tatanan rambut Vanessa.

"Geooo!" Vanessa protes.

"Baiklah. Tidak lagi." Geovan mengalah. "Ya. Setidaknya untuk kali ini," tambahnya.

Vanessa tertawa lebih geli. "Geo...," panggilnya, lalu Geovan terdiam untuk mendengar ucapan kekasihnya. "Gimana kalau ternyata, aku benar-benar sudah menikah dengan Om Om?" tanyanya.

Geovan tampak siap. "Aku tahu kau pasti punya alasan untuk itu. Dan aku berharap alasan mu segera habis. Lalu kita tetap berjalan seperti biasanya."

Gadis mana yang tidak tersentuh saat kata kata kekasihnya seperti Geovan. "Andai saja yang jadi suami ku seperti kamu. Mungkin aku bahagia," batinnya.

Tin tin tin tin...

Suara klakson terdengar riuh. Vanessa dan Geovan menatap ke arah mobil hitam yang sangat mewah. "Geo, aku pulang."

Geovan tahu, mobil itu milik Om Om yang biasa menjemput Vanessa. "Kau bisa cerita apa pun padaku, Bee."

"Tentu saja." Vanessa melambai tangan sambil berjalan mundur. Gadis itu masuk ke dalam sambil tersenyum pada Geovan. "Bye."

Di dalam, Rega yang sudah melajukan kendaraannya memukul setir. "Jadi kau sedang menantang ku, Vanessa?" ketusnya.

"Apa lagi memangnya?" Vanessa memutar maniknya. Dia malas berdebat dengan ujung yang ternyata mengecewakannya.

"Kau sadar kan kau ini istri ku!"

"Istri lahan dendam. Jadi lakukan saja semau dan sepuas Om!" tantang Vanessa. Sontak, Rega mempercepat laju mobilnya. "Ok, kalau kamu menantang ku!"

Tak lama dari heningnya mobil mereka yang sangat kencang itu, mereka tiba di hotel yang sama seperti kemarin. Vanessa pasrah ikut langkah suaminya yang cepat.

Di kamar yang sama, di atas ranjang yang sama Rega menjatuhkan punggung Vanessa dengan kasar. "Kita lakukan lagi sekarang!"

Tak ada kelembutan, entah setan apa yang merasukinya. Rega dibuat kesal dan ingin memberikan pelajaran pada gadis nakalnya.

"Lepas, Om!"

Seragam sekolah Vanessa tak dibuka. Hanya bagian bawah dan bagian dada yang Rega sobek dan kuasai.

Sekali lagi Rega mendominasi permainan yang kali ini tidak sama sekali disetujui oleh Vanessa. Rupanya meski tidak diizinkan, rasa Vanessa masih sama candunya.

"Shitt!" Rega bahkan terus mengumpat, karena seenak itu miliknya dihimpit kuat oleh surganya para lelaki. Bibir mungil itu, Rega gila jika tidak mengecupnya.

"Sebut namanya lagi kalau kau berani! Aku akan cabut seluruh bantuan ku, dan kau akan melihat kehancuran Arjuna!" ancam Rega disela nikmatnya.

Sementara Vanessa hanya menangis dan melelehkan air matanya. "Sakit, Om!"

"Sebut Om lagi!" Rega semakin gencar melakukannya. Biar ini jadi pelajaran bagi Vanessa untuk tidak menantangnya.

"Kau tidak pantas dipanggil suami! Kau tidak memanusiakan ku!" Bahkan, sebutan Om tidak cukup pantas untuk digaungkan.

Rega mulai memelankan laju hentakan pinggulnya. Dia sadar akan sesuatu, yaitu lemahnya gadis bukan perawan itu.

"Vanessa..." Rega menepuk pipi mulus istrinya yang lunglai memejamkan mata. Dia tahu kalau Vanessa pingsan akibat ulahnya.

"Vanessa..." Rega menghentikan aksi brutalnya. Lalu menelepon dokter keluarga yang bertugas di dekat hotel.

Setelah diperiksa, dokter menyarankan Vanessa yang masih mengalami perdarahan untuk dirawat intensif. Rega segera membawa putri Arjuna ke rumah sakit.

Dokter dan tim medis lainnya bertindak. Rega menggusar, dia menyetrika lantai yang sama. Bolak balik mondar mandir, selain cemas tak tentu arah pikirannya.

"Ada apa dengannya?" Dokter yang baru saja menangani segera Rega cecar. Kalut sekali raut wajahnya, bisa dilihat dari cara Rega bertanya.

Dokter menjadi tidak tega. "Terjadi pembengkakan. Juga ada sejumlah robekan di bagian kewanitaan Nona Vanessa. Kami harus merawatnya sampai kembali ke kondisi semula," ujarnya.

Rega tertegun sangat dalam.

"Maaf Tuan. Tapi sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang ekstrim. Ini semua demi kebaikan Nona Vanessa."

Rega mengutuk dirinya. Tapi, jika mengingat bagaimana cara Vanessa tersipu saat Geovan menyentuh kepalanya, Rega sangat frustrasi.

1
Erna Wati
kasihan sekali nasibnya papa Arjuna dia kli nikah ditinggal istri sabar ya papa juna
Erna Wati
Vanessa ko egois si
Erna Wati
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Erna Wati
hahaha sakit perut kocak abis de
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
bisa berantem aja ni mantu dan mertua/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Wati
panas dingin kan km/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
parah ni lanjut
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
rasai sakit kan/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
sungguh licik km Hilda. dan km akan menyesal Rega /Sneer//Sneer//Sneer//Sneer//Sneer/
Erna Wati
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Erna Wati
jujur Nes aja sm papa Arjuna kasih an nes
Erna Wati
Lumayan
Erna Wati
/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Erna Wati
gila ya ko ada orang model an kaya Hilda ampun
Erna Wati
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
kocak abis kelakuan vanesa/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Wati
ada saja km bangsa lanjut
Erna Wati
ketemu juga cerita nya papi Rega dan mommy bangsa lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!