NovelToon NovelToon
The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bapak, neng lelah kerja. Uang tabungan untuk kuliah juga gak pernah bisa kumpul. Lama-lama neng bisa stress kerja di Garmen. Cariin suami yang bisa nafkahi neng dan keluarga kita, Pak! Neng nyerah ... hiikss." isak Euis

Keputusasaan telah memuncak di kepala dan hati Euis. Keputusan itu berawal karena dikhianati sang kekasih yang berjanji akan melamar, ternyata selingkuh dengan sahabatnya, Euis juga seringkali mendapat pelecehan dari Mandor tempatnya bekerja.

Prasetya, telah memiliki istri yang cantik yang berprofesi sebagai selebgram terkenal dan pengusaha kosmetik. Dia sangat mencintai Haura. Akan tetapi sang istri tidak pernah akur dengan orangtua Prasetyo. Hingga orangtua Prasetyo memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis desa.

Sebagai selebgram, Haura mampu mengendalikan berita di media sosial. Netizen banyak mendukungnya untuk menghujat istri kedua Prasetyo hingga menjadi berita Hot news di beberapa platform medsos.

Akankah cinta Prasetyo terbagi?

Happy Reading 🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Karena Hadiah

Hai Readers...

Bab ke delapan belas, kecemburuan Pras menjadikan jarak antara dirinya dengan Euis. Happy Reading 🩷🩷

Aku pemilik segala kekurangan; —tapi lancang meminta segalanya utuh.

Cintaku adalah rasa yang seharusnya hening, dia harus terbungkam, kala kerinduan datang menyapa —Maka segalanya harus terdiam dan tetap rahasia.

🌷🌷🌷

Haris datang menghampiri Euis yang masih terduduk di kursi taman bersama Sandra. Haris menyunggingkan senyuman sumringah, ada binar di matanya yang sulit Euis artikan, ia membawa bungkusan obat dan sebuah map yang ia peluk seakan di dalam map itu adalah sesuatu yang sangat berharga.

"Nih obatnya sudah aku tebus, minumkan obatnya sekarang Euis, agar panasnya lekas turun." Haris membantu membukakan tutup botol obat penurun panas.

"Minta tolong air mineralnya bang." pinta Euis. Haris dengan cepat memberikan botol mineral.

"Tadi Efraim bilang, Sandra harus diberi ASI oleh ibunya, selama diberi ASI oleh ibunya, makanan si ibu harus di kontrol, ini daftar alergi yang Sandra miliki." Haris menyerahkan amplop putih hasil test alergi Sandra.

"Banyak sekali pantangannya, bang. Apa Bu Haura mau menyusuinya ya?" ragu Euis.

"Ya harus mau dong, dia kan ibunya." protes Haris dengan wajah kesal.

"Agak berat ini bang."

"Haura memang keras kepala, ya sudah kamu yang penting omongin masalah ini dengan Keluarga Pras, aku akan bantu ngomong ke Pras." janji Haris.

Tanpa disadari Haris, map yang tadi dia peluk diletakkan di kursi taman, hingga Euis bisa melihat tulisan di depan map.

'Hasil DNA paternity test'

"Abang habis test DNA?" tanya Euis penasaran

"Eh, i-iya... Cuma ingin memastikan sesuatu." jawabnya sambil mengambil map dan memasukkan salam lipatan blazernya.

"bang Haris sudah punya anak?" tanya Euis dengan polos

"Euis, aku rasa itu bukan urusan kamu." jawab Haris dengan wajah tidak suka.

"Ya ampun, maaf ya bang. Aku jadi lancang." ucap Euis tidak enak hati.

"Aku gak bisa memaafkan kamu begitu saja sebelum kamu janji." Haris terlihat seperti orang yang sedang merajuk.

"Maaf bang, mulutku ini lho lancang banget." Euis memukul ringan mulutnya

"Janji dulu, baru aku maafin." ucap Haris.

"Janji apa dulu, kalau berbahaya aku gak mau." kini gantian Euis yang merajuk.

"Temani aku makan. Ada sesuatu yang ingin ku rayakan tapi aku tidak bisa merayakan dengan orang lain." jawab Haris dengan senyum sumringah

"Kenapa, kenapa harus denganku? Bang Haris tidak —jangan berharap banyak denganku, bang." jawab Euis

"Kamu jangan berpikir terlalu jauh Euis, aku tidak mudah jatuh cinta. Aku ini anak tunggal, keluargaku di Brunei, jadi tidak bisa merayakan sesuatu yang berharga dengan keluargaku. Saat ini yang ada di hadapanku hanya kamu."

Haris menyamarkan niat hati yang sebenarnya. Kenapa harus Euis yang dia ajak merayakan? Karena gadis itulah yang berjasa merawat Sandra, putri biologisnya. Hari itu adalah hari dimana ia mendapatkan jawaban atas kegelisahannya selama ini. Ternyata Sandra memang benar darah dagingnya.

"Hari ini?" tanya Euis ragu.

"Iya dong hari ini, karena kabar gembiranya datang hari ini." Haris memaksa, jika bukan karena kebetulan seperti hari itu, ia akan kesulitan meminta ijin untuk mengajak Euis.

"Tapi Sandra sedang kurang sehat, aku ingin segera pulang." tolak Euis

"Kita hanya sebentar Euis. tidak akan mengambil satu hari waktu kamu. Beri aku waktu satu jam saja, ya?!" bujuk Haris

"Baiklah bang." jawab Euis

Mereka pun beranjak meninggalkan rumah sakit, lalu Haris melajukan mobilnya ke sebuah restoran mewah milik seorang artis di wilayah Lembang.

Euis agak ragu saat melangkah masuk, karena pakaian yang Euis gunakan saat itu memiliki kesenjangan sosial yang teramat jauh dengan para pengunjung lainnya. Kaos oblong berwarna hitam bertuliskan 'I love Sukabumi' Kaos hadiah saat Euis ikut lomba jalan sehat, skinny jeans dan sandal jepit sederhana. Tidak lupa kain jarik yang selalu menempel di tubuhnya saat membawa Sandra.

Tapi Haris merangkul dan mengajaknya masuk dengan wajah bahagia, tanpa keraguan. Haris berbicara bahasa inggris dengan seorang manager restoran, tidak berapa lama mereka diarahkan menuju ruang VVIP.

Saat masuk ruangan itu, Euis dibuat menganga, karena ruangan dibuat sangat romantis dan hidangan di meja di buat seperti di drama-drama televisi saat seorang pria akan melamar kekasihnya.

"Kenapa semewah ini" bisik Euis di telinga Haris

"Kenapa harus berbisik?" balas Haris dengan berbisik juga

"Bang, kita cuma makan siang kan, kenapa harus semewah ini.?" protes Euis dengan nada pelan.

"Iya kita hanya makan siang, memang kenapa, merayakan sesuatu yang berharga harus mewah Euis. Andai aku bisa, aku ingin lebih mewah lagi dari ini dan mengundang seluruh keluargaku, sahabatku dan aku teriak lantang apa yang sedang aku rayakan." Haris mempersilahkan Euis duduk

Seorang waiters mengetuk pintu ruangan VVIP lalu membawakan baby bouncer, karena Euis tidak membawa stroller. Haris ikut mengamati saat Euis merebahkan Sandra di atas baby bouncer. Lalu ia memeriksa suhu tubuh putrinya dengan termometer yang sempat ia beli di apotik. Bibir Haris mengulas senyuman.

"Alhamdulillah panasnya sudah turun, Euis." ucapnya pelan.

"Kalau boleh tahu, apa sebenarnya yang Abang rayakan hari ini, apa bang Haris ulang tahun?" tanya Euis penasaran.

"Mhh... Bisa dibilang begitu." jawab Haris ambigu.

"Selamat uang tahun ya bang, semoga rezekinya tambah barokah, bahagia terus, kariernya tambah cemerlang." ucap dan doa tulus Euis panjatkan dengan menangkup kedua tangannya.

"Terima kasih Euis." Haris tersenyum lebar.

Mereka pun makan dengan khidmat dan sesekali diiringi dengan obrolan.

Setelah makan, Haris tidak langsung mengantar Euis pulang, ia membelokkan mobilnya ke sebuah toko yang menjual ponsel mewah. Euis tidak berniat turun dan menemani Haris masuk ke toko tersebut. Hatinya sudah gelisah karena terlalu lama di luar rumah.

Setelah menunggu belasan menit, akhirnya Haris masuk kembali ke dalam mobil lalu menyodorkan sebuah paperbag berisi ponsel kepada Euis.

"Ini hadiah untuk kamu, terima ya sebagai ucapan terima kasih aku sudah mau menemani merayakan kebahagiaanku hari ini." ucap Haris

"Bang ini berlebihan, tidak perlu seperti ini. Seharusnya aku yang memberi Abang hadiah karena Abang yang ulang tahun." Euis mendorong paperbag itu dengan lembut.

"Euis, aku tersinggung jika kamu menolaknya. Terima ya... " Haris menyodorkan lagi paperbag dengan sedikit memaksa.

"Te-terima kasih... " mata Euis berkaca-kaca, ini adalah ponsel keduanya selama hidupnya.

Ponsel pertama ia dapatkan dari Bimo saat mantan kekasihnya itu mendapat gaji pertama. Sebuah handphone merupakan barang mewah bagi Euis, hingga ia tidak sanggup mengganti ponsel pemberian Bimo meskipun barang pemberian dan cintanya telah usang.

Euis menundukkan wajah menyembunyikan perasaan harunya saat itu.

"Kamu menangis? Kenapa?" tanya Haris panik.

"Gak apa-apa bang, aku terharu aja, masih ada orang baik di sekelilingku." jawab Euis

"Karena kamu baik dan tulus." jawab Haris pelan.

'Karena kamu perempuan tulus yang berjasa merawat putriku, Euis.' batin Haris.

Di kediaman Abi Ali.

Wajah Prasetya terlihat tegang, rahangnya mengeras, kedua alisnya nyaris saling bertaut, ia berjalan mondar-mandir di ruang keluarga dengan gelisah, ia menunggu kedatangan Euis dan Haura.

Pikirannya sudah over thinking, bagaimana jika Euis membeberkan pernikahannya pada Haura. Semua hal belum sempat ia persiapkan dengan baik, banyak rencana yang sudah Pras susun agar adil untuk kedua istrinya.

Abi Ali menatap putranya dengan menyunggingkan senyuman sinis, siapa suruh poligami, pikir Ali. Mengurus Haura saja belum bisa, sudah ngeyel menikahi anak gadis orang.

"Pras, tidak bisakah kamu duduk sambil menunggu mereka?" tegur Ali

"Abi, kenapa Abi biarkan mereka pergi bersama. Bagaimana jika Euis menceritakan pernikahan kami?!" protes Pras.

"Pras, sampai kapan kamu ingin menyembunyikan istri keduamu. Kalau kau tidak sanggup kembalikan ia pada kedua orangtuanya, ceraikan dia. Euis akan tetap tinggal di sini sebagai anak angkat Abi dan Umy, itu permintaan Zaenab. Jadi kamu hanya fokus pada Haura saja." ucap Ali memberi solusi.

"Abi tidak bisa seenaknya membuat keputusan seperti itu. Dia sudah menjadi istriku, hanya aku yang boleh mengambil keputusan untuknya." tegas Pras.

"Tapi kamu belum siap berpoligami, Pras. Kamu hanya akan menyakiti salahsatunya." tegas Umy Arini.

"Assalamualaikum... " suara lembut Euis terdengar di pintu depan. Pras bergegas melangkah ke depan.

"Wa'alaikumussalam... " jawab Abi dan Umi

"Haris?! Kenapa kamu yang mengantar pulang Euis?!" tegur Pras dengan wajah mengkerut.

"Hai, Pras! Aku tadi ketemu Euis di rumah sakit hanya berdua dengan Sandra. Aku inisiatif mengantarnya pulang." jawab Haris belum menyadari perubahan wajah sahabatnya yang terbakar cemburu.

"Bukannya kamu berangkat dengan Haura?" Pras mencekal lengan Euis dengan keras.

"Aw... Sakit pak." Euis meringis ingin melepaskan tangan Pras di lengannya.

"Oke, Pras... Euis aku pamit ya. Oh iya, Euis. Ini barangmu tertinggal." Haris menyodorkan paperbag dengan gambar apel di gigit di depan Prasetya. Lalu mobil Haris melaju meninggalkan kediaman Abi Ali.

Ketegangan memenuhi udara di sekitar Pras dan Euis.

"Apa maksudnya ini, Euis? Apa yang kalian lakukan seharian ini. Aku sudah menghubungi Efraim, pemeriksaan Haura selesai jam sepuluh tadi pagi, kenapa jam segini baru pulang! Apa yang kalian lakukan, Hah?!" Pras semakin mencengkram lengan Euis dan mengguncang bahunya dengan kasar.

"Sakit pak..." Euis kembali meringis merasakan sakit di lengan bagian atasnya.

Mata Pras memindai tubuh Euis dari atas hingga kaki, dan kini matanya tertuju pada paperbag yang Euis pegang, amarahnya seakan makin tersulut, ibarat bara api yang disiram minyak, api amarah semakin membesar, ia hilang kendali.

"Aku masih sanggup membelikan kamu handphone merk apapun atau yang lebih mahal dari itu... Sekarang aku bisa melihat sifat aslimu, Euis. Kamu murahan, tidak beda dengan perempuan kampung lainnya, sama matrenya dengan Haura!!" hina Pras dengan nada tinggi, lalu menghempaskan tangan Euis dengan kasar dan meninggalkannya.

Hati Euis kembali tersakiti, dia merasa terhina disebut perempuan kampung yang matre.

Dengan wajah menunduk Euis menaiki anak tangga untuk mengunci diri di kamar.

Ali dan Arini merasa prihatin dengan rumah tangga putranya, saat ini mereka tidak bisa ikut campur lebih jauh, karena Pras sedang diliputi perasaan marah, dan Euis dalam keadaan lelah. Arini membiarkan dulu menantunya istirahat, setelah semua reda, ia akan mendamaikan keduanya.

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g...

1
Abu Yub
Keren dek.Ini spesial untuk dedek/Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
lebih bahaya kan pasti lebih enak dan asik
Abu Yub
Segala rasa itu pasti tak kan bertahan lama dan tak kan utu selamanya. akan ada hahaha dan hihihi pada bertanya tanya?
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
Aku cemburu
Abu Yub
pasti erangan enak tuh
Abu Yub
Rupanya ada perseneling di belakang rumah bertangga
Abu Yub
wow,kok cuma satu jam, berjam jam dong..
Abu Yub
iya sayang
Elisabeth Ratna Susanti
ikutan geter2 nih jantungku 🥰🥰🥰🥰
Aksara_Dee: ada aliran listriknya 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
keren nih Pras
Aksara_Dee: tapi kurang tegas
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
suka banget🥰🥰🥰puitis sekali 😍
Aksara_Dee: lagi kepengen galau hihihi
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
maaf telat mampir....sinyal undlap undlup seharian ini
Aksara_Dee: pantesan aku bolak balik ke Zian dan Alula belum nambah bab, sampe ke setting di otakku cerita Zian
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mode kayak haura gak takut dosa kl yg ada suaminya hrs menuruti kemauannya...
Dwi Winarni Wina: tunggu aja pasti pras lama2 tidak tahan sm haura kak...
Aksara_Dee: ambisinya parah
total 2 replies
Aksara_Dee
hu'um... antara Haris dan Haura terhalang restu juga Krn Haura anak koruptor
Dwi Winarni Wina
Harris berusaha menggoda euis dan ingin pendekatan dan pras merasa cemburu bingit ada sahabatnya ingin mendekati istri keduanya...
wajar Harris gak euis istri kedua prass....
Dwi Winarni Wina: seharusnya pras bertindak tegas terhadap haura...
Aksara_Dee: iya pemikiran Pras bgtu sih, Haura kan punya fans di medsos banyak
total 4 replies
R 💤
hahahahahahha
Aksara_Dee: semangat juga buat Kaka
R 💤: wkwkwk bikin ngakak , semngat terus kak
total 3 replies
R 💤
kenape lu Pras, udah tau kalau itu anak Haris
Aksara_Dee: Pras blm tau itu anaknya Haris di episode 30an baru terbongkar, aseek 😅
total 1 replies
R 💤
wah anak Haris 🤦🏻
R 💤
masih bisa nyanyi, wah gwendeng ini Haura 🤣
Aksara_Dee: cinta matinya Haris
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!